Вы находитесь на странице: 1из 2

1.

langkah langkah pembuatan batu bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari
tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.Proses pembuatan batu bata merah pejal
dilakukan melalui beberapa tahap. Untuk pembuatan batu bata merah pejal dalam industri skala kecil
masih menggunakan tenaga manusia. Sedangkan untuk skala industri besar menggunakan mesin
sebagai tenaganya. Namun pada prinsip dasarnya proses pembuatan bata merah sama. Berikut ini
adalah langkah pembuatan batu bata merah pejal

• Penggalian bahan mentah yaitu berupa tanah liat (lempung)

• Pengilasan lempung yang bermaksud agar bahan tercampur rata karena bahan lempung tersebut di
campur dengan salah satu dari pasir, sekam padiparutan kayu. al tersebut dilakuakan agar dapat
menguatkan batu bata mearah.

•Pemeraman, agar butiran kasar menjadi lunak dan liat. Pemeraman ini membutuhkan waktu ! " # $ hari

•Pengilasan lempung agar lunak , liat dan siap cetak.

•Pencetakan dengan cetakan agar tidak lengket maka menggunakan air sebelum mencetak.

•Pengeringan yang dilakukan secara alami dengan bantuan cahaya matahari. %an harus di bolak # balik.

•Pengangkutan dengan cara dipikul.

•Penyusunan untuk pembakaran

•Pembakaran dengan skam padi

2.Pengujian Batu Bata Merah

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pennyerapan permukaan batu bata terhadap air setelah batu
bata ada pada keadaan berat tetap. &etentuan penyerapan permukaan permukaan adalah sebagai
berikut ini batu bata rakyat atau penyerapan permukaan untuk industri kecil adalah SR>20 Gr/dm2
menit. Bata untuk industri besar memiliki suction rate SR<20 gr/dm2 menit.

3. Bahan dan alat pengujian batu bata merah

Alat yang dibutuhkan untuk menguji batu bata merah pejal adalah sebagai berikut ini.

- 10 buah batu bata merah


- Air
- Talam
- Plat siku
- Oven

4.Cara pengujian penyerapan batu bata merah pejal adalah sebagai berikut ini

- Menentukan jumlah dengan mengambil 10 buah bata merah

- %iangkat dan ditimbang beratnya (A) gr

- Ukur panjang dan lebarnya (dm)

- Siapkan talam yang diberi plat siku

- Masukan benda uji selama 1 menit

- Timbang beratnya (B) gr

5. Karakteristik Fisis Batu Bata

karakteristik dapat dijelaskan bahwa dengan pemakaian abu terbang pada persentase 50% batu bata
memiliki bentuk permukaan yang halus dan siku dibandingkan dengan batu bata tanpa abu terbang.
Pada pemakaian 60% sampai 80% memperlihatkan bentuk yang kasar, warna yang kusam, tidak seragam
dan rapuh. Berdasarkan Tabel 7 didapat bahwa dengan pemakaian abu terbang pada variasi yang
berbeda akan mengurangi penyusutan batu bata mencapai 50,73% pada penyusutan kering dan 63,84%
penyusutan oven terhadap batu bata tanpa abu terbang. Hal ini disebabkan adanya butiran abu terbang
yang tidak menyerap air dan butiran abu terbang yang kasar dibandingkan dengan lempung tanpa abu
terbang yang berpengaruh terhadap kembang susutnya. Berdasarkan Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa
terjadi pengurangan nilai berat isi mencapai 47,96%, berat jenis 42,73%, penyerapan air mencapai
31,26% dan porositas berkurang mencapai 92,04% pada penambahan maksimum 80% abu terbang jika
dibandingkan terhadap batu bata tanpa abu terbang. Namun pada pemakaian abu terbang 60% sampai
80% memperlihatkan keadaan batu bata yang rapuh setelah perendaman dengan air sampai jenuh.
Dengan adanya pengurangan berat isi dan berat jenis, penyerapan air, dan porositas menjadikan batu
bata yang menggunakan abu terbang lebih ringan dan padat sehingga dalam batas penambahan abu
terbang yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan terutama untuk bangunan yang
banyak mengandung air seperti bangunan pondasi dan bahan konstruksi dinding dengan beban yang
ringan.

Вам также может понравиться