Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB 2

NUTRITIONAL CARE PROCESS (NCP)

2.1 IDENTITAS PASIEN


Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Alamat : Sidoarjo
Agama : Islam
Tgl MRS : 15 April 2017 (22.00)
No Reg : 1819271
Ruang : Tulip lantai 2
Dx Medis : DMND V + Anemia + HM
Tgl pengamatan : 17-20 Apil 2017
Diet RS : DM B2... kalori?

2.2 ASSESSMENT
2.2.1 Antropometri
TL 46 cm
LILA 22 cm
TB = 64,19 + (2,02 x TL) – (0,04 x U)
estimasi = 64,19 + (2,02 x 46) – (0,04 x 55)
= 154,91 cm
BB = (LILA/26,3) x (TB-100)
estimasi = 45,93 kg
IMT 19,14 kg/cm2 (Normal)

2.2.2 Biokimia
Tabel 2.1 Data Biokimia Tanggal

Data Nilai Nilai Normal Satuan Interpretasi


Laboratorium
GDS 178 ≤140 Mg / dl Tinggi
BUN 63,6 6,0 – 23,0 Mg / dl Tinggi
Creatinin 4,5 0,7 – 1,2 Mg / dl Tinggi
WBC 11,16 4,80 – 10,80 103/uL Tinggi
RBC 2,3 4,2 – 6,1 106/uL Rendah
HGB 3,5 12,0 – 18,0 g/dL Rendah

(140−𝑈) 𝑥 𝐵𝐵(𝑘𝑔) (140−55) 𝑥 45,93


GFR = 72 𝑥 𝐶𝑟
= 72 𝑥 4,5
= 12 ml/min/1,73m (Kerusakan ginjal terminal)

GDS tinggi merupakan tanda penderita diabetes melitus


BUN dan Creatinin tinggi menandakan terjadi kerusakan pada ginjal
RBC dan HGB menandakan terjadi anemia

2.2.3 Fisik Klinis


Tabel 2.2 Fisik Klinis Tanggal 17 April 2017 seharusnya semua data yg diambil diawal
adalah data awal MRS, data mulai pengamatan bisa masuk ke monev, demikian juga
kondisi px, adalah kondisi awal MRS
Data Fisik / Klinis Hasil Nilai Normal Interpretasi
KU Lemah Baik Lemah,tampak
pucat?
GCS 456 456 Baik
Kesadaran CM CM CM
Mual + - +
Muntah + - +
Nyeri Perut - - -
TD 90/70 mmHg 120/80 mmHg Rendah tensi saat
masuk brp?
RR 18x/menit 16-20x/menit Normal
Nadi 80x/menit 60-100x/menit Normal
Suhu 36 C 36,1 – 37,2 C Normal
Nafsu makan + - +
menurun
Pusing + - +
Adakah urin
tampung?
Oedem,sesak?
Di diagnosa ada
HM? Mana data
pedukungnya?

2.2.4 Dietary Assessment


a. Riwayat Makan Dahulu
 Pasien tidak memiliki alergi
 Pasien mempunyai pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari
 Konsumsi makanan pokok nasi 3x/hari @150 gram
 Konsumsi lauk hewani: lauk hewani yang paling sering dikonsumsi adalah
daging ayam 1 potong sedang, telur ayam 1 butir setiap makan 2-3x/minggu,
daging sapi 1 potong sedang 1-2x/minggu, jarang konsumsi jeroan,
pengolahan lauk hewani paling sering di goreng dan santan.
 Konsumsi lauk nabati: lauk nabati yang paling sering dikonsumsi yaitu tahu
dan tempe 1-2 potong dalam sehari.
 Konsumsi sayur paling sering sayur asam, bening bayam, tumis kangkung,
dan daun singkong dengan kuah santan. Sekali konsumsi 1-2 porsi setiap kali
makan
 Konsumsi buah 3-4x per minggu. Buah yang paling sering pisang, jeruk,
pepaya dan melon.
 Sering konsumsi kopi 1x/hari ±240 ml dengan gula 1-2 sdm
 Camilan paling sering adalah kacang-kacangan, roti, gorengan pisang dan
singkong
 Pasien sering mengkonsumsi makan-makanan padang, gorengan dan
bersantan.
Tabel 2.3 SQ-FFQ
Frekuensi
Gram/hari
Frek/hari

Daftar
Berat

Minggu

URT
Bulan
Hari

makanan

Nasi 1 ctg 10 3
3,0 300,0
0
Daging ayam 1 ptg sdg 55 3 0,4 23,6
Telur ayam 1 btr 50 2 0,4 21,4
Daging sapi 1 ptg sdg 35 2 0,4 15,0
Hati sapi 1 ptg sdg 40 1 0,4 17,1
Tahu ½ ptg sdg 50 2 2,0 100,0
Tempe 1 ptg sdg 25 2 2,0 50,0
Kacang ½ gls 50 3
0,4 21,4
panjang
Labu siam ½ gls 50 3 0,4 21,4
Bayam ½ gls 50 2 0,3 14,3
Kangkung ½ gls 50 2 0,3 14,3
Daun singkong ½ gls 50 3 0,4 21,4
Pisang 1 bh 10 3
0,4 42,9
0
Jeruk 1 bh 55 2 0,3 15,7
Pepaya 1 ptg sdg 11 2
0,3 31,4
0
Melon 1 ptg sdg 11 2
0,3 31,4
0
Kopi 2 sdm 30 1 1,0 30,0
Gula pasir 1 sdm 15 1 1,0 15,0
Kacang tanah 4 sdm 30 8 0,3 8,0
Roti 1 bh sdg 80 2 0,3 22,9
Singkong 1 ptg sdg 10 2
0,3 28,6
0

b. Riwayat Makan Sekarang


Tabel 2.4 Recall Tanggal 17 April 2017 (Konsumsi 16 April 2017)
Energi (kkal) Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat
(gram)
Asupan 1091,2 37 33,3 164,1
Kebutuhan 1515,69 36,7 33,7 265,2
Persentase 71,9 % 100% 98% 61,8%
Kategori Defisit sedang Normal Normal Defisit berat

2.2.5 Obat
a. Inf PZ 7 tpm
b. Inj Santageric 3x1 IU
c. Inj Ranitidin 2x1 IU
d. Inj Ondansentron 3x4 IU
e. Transfusi darah 1 kolf/hari sampai dengan HB ≥10 g/dl

Tabel 2.5 Interaksi Obat Makanan


Nama Obat Fungsi Interaksi Obat dan
Makanan
Inf PZ Natrium Chlorida 7 Elektrolit
TPM
Inj Santagesic 3x1 IU Untuk nyeri akut atau -
kronik berat seperti sakit
kepala, sakit gigi, tumor,
nyeri pasca operasi dan
nyeri pasca cidera
(farmasi-id.com)
Inj Ranitidin 2x1 IU Golongan obat histamine Asam lambung
blocker, mencegah membantu penyerapan
produksi asam lambung. zat besi. Dengan
Digunakan untuk berkurangnya produksi
mengobati ulcer lambung asam lambung dapat
dan duodenal, menurunkan penyerapan
gastroesophageal reflux zat besi (Gaby, 2006).
disease(Gaby, 2006).
Inj Ondansentron 3x4 IU Mencegah mual dan Bioavailabilitas meningkat
muntah (drugs.com) jika dikonsumsi
bersamaan dengan
makanan (drugs.com)

2.2.6 Sosial Ekonomi


 Pekerjaan Tn. S adalah pedagang roti buatan sendiri, dahulu adalah seorang
akuntan di perusahaan roti
 Tn. S tinggal bersama seorang istri, 2 orang anak, seorang menantu dan
seorang cucu
 Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM selama 5 tahun dan tidak
terkontrol. Konsumsi obat hanya saat gula darah tinggi.
 Riwayat penyakit keluarga adalah orang tua pasien juga penderita DM
 Pasien tidak memiliki kebiasaan berolahraga
 Pasien belum pernah mendapat informasi gizi, hanya mengetahui dari
tetangga yang sama-sama menderita DM.

2.3 DIAGNOSA
2.3.1 Daftar Masalah
A. Masalah Gizi
Dari hasil recall 24 jam dapat diketahui bahwa konsumsi energi defisit
sedang, konsumsi karbohidrat defisit berat, konsumsi protein dan lemak
normal.
B. Masalah Medis
1. GDS tinggi
2. BUN tinggi
3. Creatinin tinggi
4. WBC tinggi
5. RBC rendah
6. HGB rendah
7. HM?
C. Masalah Klinis
1. Mual +
2. Muntah +
3. KU Lemah,pucat?pusing?
D. Masalah Behavior
1. Pasien tidak membiasakan untuk mengkonsumsi obat diabetes
2. Pasien tidak memperdulikan pola makannya
3. Keluarga selalu mengikuti kemauan pasien
4. Belum pernah mendapatkan informasi gizi khususnya untuk pola makan
penderita diabetes.
Faktor Gen / Faktor Resiko: Obesitas, Faktor
Keturunan Kurang Aktifitas Lingkungan

Diabetes Melitus Tipe 2

Hiperglikemi, DM tidak Hipertensi


terkontrol

Nefropati Diabetik

Defisiensi Erythropoietin Sindrom Uremia

Anemia

Lemah, Lemas Mual, Muntah

Nasfu Makan Menurun

Intake Energi Defisit

Berat Badan Turun

Status Gizi Menurun

2.3.2 Analisa Masalah

Tn. S berusia 55 tahun dahulu bekerja sebagai akuntan di sebuah


perusahaan roti selama kurang lebih 15 tahun kemudian keluar dari
perusahaan tersebut dan membuat usaha roti di rumah sendiri. Sejak lima
tahun terakhir usaha roti di rumah diurus oleh anaknya karena Tn. S
didiagnosa diabetes melitus. Dahulu Tn. S memiliki badan yang gemuk, tidak
memliki kebiasaan merokok dan berolahraga, sering mengkonsumsi roti,
sering makan masakan Padang, makanan bersantan dan goreng. Ibu dari Tn.
S juga penderita diabetes.
Tn. S masuk rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan kepala
pusing. Dokter mendiagnosa terjadi Nefropati Diabetik. Pasien memiliki
riwayat hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Hal tersebut merupakan
faktor resiko terjadinya nefropati pada penderita diabetes (Vujicic dkk, 2012).
Hipertensi merupakan komplikasi dari penyakit DM yang paling
banyak menyebabkan secara langsung terjadinya Nefropati Diabetik.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan progresifitas untuk
mencapai fase yang lebih tinggi (Fase V) (Djokomuljanto, 1999 dalam
Rindiastuti, 2008). Pada diabetes perubahan pertama yang terlihat pada
ginjal adalah pembesaran ukuran ginjal dan hiperfiltrasi. Glukosa yang
difiltrasi akan direabsorbsi oleh tubulus dan sekaligus membawa natrium,
bersamaan dengan efek insulin yang merangsang reabsorbsi tubuler natrium,
akan menyebabkan volume ekstrasel meningkat, terjadilah hiperfiltrasi. Pada
diabetes, arteriol aferen lebih sensitif terhadap pengaruh angiotensin II
dibanding arteriol aferen. Hal tersebut yang diduga mengapa pada diabetes
yang tidak terkendali tekanan intraglomeruler naik dan ada hiperfiltrasi
glomerulus (Saweins Walaa, 2004 dalam Rindiastuti, 2008).
Nilai BUN Tn. S 63,6 Mg/dl menandakan terjadi penumpukan zat-zat
toksik dalam tubuh yang menyebabkan pasien merasa mual dan muntah.
Pada penderita gangguan ginjal, produksi hormon Erythropoietin berkurang.
Hormon Erythropoietin adalah salah satu hormon yang membantu aktivitas
erythroid pada tulang belakang untuk memproduksi eritrosit. Berkurangnya
hormon Erythropoietin merupakan faktor terjadi anemia pada penderita
gangguan ginjal. Gejala uremi dan anemia membuat nafsu makan Tn. S
menurun dan dapat menyebabkan penurunan status gizi Tn.S (Mahan, 2016).

2.3.3 Diagnosa
1. NI 1.4 Kekurangan intake energi dikarenakan pasien mual dan muntah
ditandai dengan hasil recall 24 jam energi defisit sedang ....%
2. NI 5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi protein dikarenakan terjadi gangguan
fungsi ginjal ditandai nilai BUN dan Creatinin tinggi (BUN/Creatinin = 63,6 /
4,5)
3. NC 2.2Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi (GDS) dikarenakan
gangguan fungsi endokrin penyakit diabetes melitus ditandai nilai GDS tinggi
(178)
4. NB 1.1 Pengetahuan gizi yang kurang dikaitkan dengan makanan dan zat
gizi dikarenakan belum pernah mendapat informasi gizi ditandai dengan pola
makan yang tidak sesuai kondisi penyakit anjuran,konsumsi lemak berlebih
(gorengan dan makanan bersantan)

2.4 RENCANA INTERVENSI


2.4.1 Terapi Diet
A. Tujuan
1. 3.Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
2. 1.Mengendalikan kadar glukosa darah
3. 2.Mencegah progresifitas penurunan menurunnya fungsi ginjal dengan
memperhatikan nilai BUN dan Creatinin
Data pendukung pembatasan natrium,cairan dan kalium tidak
ada?lengkapi ya..juga HM, sinkronkan semua ...diagnosa ,data, intervensi
harus nyambung. HM kemungkinan dari mana, cari patofisiologinya ...
B. Prinsip
1. Diet DM B2....kal,
2. rendah protein,
3. prinsip 3j (J......J.........
4. Pembatasan K
5. Balance cairan ..................data pendukung?awal MRS adakah
sesak ,Oedem,urin tampung?
6. bentuk makanan biasa dengan 3x makan utama dan 3x makan
selingan interval 3 jam.
C. Syarat
1. Energi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dengan
memperhatikan jenis kelamin, umur, aktifitas fisik dan faktor stress sesuai
dengan perhitungan kebutuhan kalori Perkeni. Energi yang diberikan
sebesar 1515,69 kkal
2. Protein yang diberikan sebesar 0,8 gram/kg BB atau 10% dari kebutuhan
energi. Sumber protein dari bahan makanan yang memiliki nilai biologis
tinggi agar tidak memperberat kerja ginjal. Protein yang diberikan 36,7
gram.
3. Lemak yang diberikan sebesar 20% dari total kebutuhan kalori. Lemak
yang diberikan 33,7 gram...utk apa jelaskan
4. Karbohidrat yang diberikan sebesar kalori yang tersisa dari total
kebutuhan sehari yaitu sebesar 265,2 gram
5. Kalium dibatasi hingga 40-60 mEq (1600-2800 mg)....data pendukung hrs
ada hitungan di menu untuk Kalium
6. Balance cairan : ..........................
7. Natrium?
8. Vitamin mineral lainnya yg perlu diperhatikan pada DMND :masukkan
berapa kebtuhannya spt phospor,ca
D. Perhitungan Kebutuhan
1. Energi basal = 30 x BB
= 30 x 45,93 kg
= 1377,9 kkal
2. TEE
Koreksi umur = 5%
Aktifitas fisik = 5%
Faktor stress = 10%

TEE = energi basal + (energi basal x (aktifitas fisik + faktor stress –


koreksi umur))
= 1377,9 + 1377,9 x (5% + 10% - 5%)
= 1515,69 kkal
3. Zat gizi
Protein = 0,8 x BB
= 0,8 x 45,93
= 36,7 gram (10%)
Lemak = 20% x TEE
= 20% x 1515,69 kkal
= 33,7 gram
Karbohirat = 70% x TEE
= 70% x 1515,69 kkal
= 265,2 gram
2.4.2 Terapi Edukasi
A. Tujuan
Memberikan edukasi terkait diet untuk penderita diabetes melitus nefropati.
Memotivasi pasien untuk melakukan pola makan yang baik sesuai anjuran.
Mengupayakan agar pasien patuh pada diet yang dijalani.
B. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
C. Waktu dan tempat
± 30 menit di ruang rawat inap pasien
D. Metode
Konseling dan tanya jawab
E. Media
Leaflet diet DM, diet Gagal Ginjal dan bahan penukar makanan
F. Materi
Pola makan untuk penderita diabetes, pilihan makanan untuk pasien, cara
variasi makanan untuk pasien.

2.5 RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


Tabel 2.6 Rencana Monitoring dan Evaluasi
INDIKATOR FREKUENSI TARGET
Biokimia Dua hari sekali didasarkan Hasil laboratorium
Hasil laboratorium GDS, rekam medis pasien mendekati normal dalam
BUN, Creatinin, WBC, RBC, waktu 2 minggu
HGB.
Klinis Setiap hari Tanda-tanda vital
Apa saja?lengkapi menunjukkan hasil normal.
Mual dan muntah
berkurang.
Nafsu makan meningkat
Dietary Setiap hari Konsumsi energi, protein,
Apa saja? lemak dan karbohidrat
minimal 50% dari total
kebutuhan.
Terjadi peningkatan asupan
makan setiap harinya
Pengetahuan dan Setiap hari Keluarga pasien dan pasien
perubahan perilaku dapat memahami pola
Tentang apa? Sebutkan makan yang baik serta
makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan.

Вам также может понравиться