Вы находитесь на странице: 1из 11

Kita harus selalu memahami dengan mendalam bahwasanya ancaman terorisme selalu ada dan itu harus

selalu kita antisipasi. Kita tentunya terhentak dengan aksi terorisme di Surabaya yang meledakkan tiga
gereja dan juga peledakan di Sidoarjo serta Mapolresta Surabaya. Yang membuat kita terkaget-kaget
adalah bom bunuh diri yang melibatkan satu keluarga. Itu tentu metode aksi gaya baru pelaku-pelaku
teror yang ada.Kita tentu berharap ada jurus jitu untuk menangkal itu semua. Tentunya kita bisa
memahami dengan baik bahwasanya jurus jitu itu ada di dalam diri kita, dan juga masyarakat serta
budaya bangsa. Jurus jitu itu adalah bela negara.Tentu kita harus mendalami dan memaknai dengan baik
tentang bela negara. Bela negara berada dalam jatidiri bangsa yang memberikan karakteristik yang
positif bagi setiap insan di Indonesia. Karena itulah kita perlu mendalami pemaknaan tentang bela
negara.Seperti yang diungkap Menhan Ryamizard Ryacudu yang membahas terkait ancaman bagi negara.
Beliau menyebut ancaman itu ada dua dimensi utama ancaman utama bagi NKRI, yakni ancaman yang
belum nyata dan ancaman yang nyata.

Dimana ancaman nyata menjadi prioritas untuk ditangkal dan kemungkinan dapat dialami oleh negara-
negara di Kawasan, baik secara sendiri-sendiri atau yang bersifat lintas negara. Bahkan di berbagai
belahan di dunia juga sedang menhadapi potensi ancaman sangat nyata seperti terorisme dan
radikalisme generasi ketiga setelah Al-Qaeda dan ISIS dihancurkan di Timur Tengah.

Karena penanganan ancaman itu memerlukan komitmen dan tindakan Bersama yang konkrit dan serius.
Ini pulalah yang penting untuk melibatkan masyarakat untuk selalu menangkal bahwa terorisme dan
radikalisme. Salah satunya adalah peran serta masyarakat yang selalu mengedepankan saling
memberikan informasi dan curiga bila ada seluk-beluk dan tindakan yang mengancam bagi bangsa.

Seperti yang bisa diungkap. Kuncinya adalah bela negara sebagai solusi terbaik untuk menangkal
berbagai ancaman negara. Setiap warga negara harus ditanamkan jiwa-jiwa bela negara yang tangguh.
undang-undang.
Pentingnya Kesadaran Bela Negara

Bela Negara merupakan salah satu alat untuk mempererat dan memperkokoh kecintaan terhadap suatu
negara khususnya untuk negara Indonesia. Sangat penting bela negara ditanamkan dalam diri dan jiwa
setiap warga negara Indonesia. Apalagi untuk para generasi muda yang memiliki banyak waktu untuk
mewujudkan Negara Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera.

Akan tetapi melihat dinamika yang terjadi pada zaman modern, Bela Negara terhadap tanah air mulai
rapuh. Generasi muda bangsa mulai melupakan apa itu bela negara dan mereka sibuk dengan kegiatan-
kegiatan yang tidak ada gunanya seperti berfoya-foya, main narkoba, bahkan main cewek sana-sini.
Ironis sekali melihat hal tersebut.

Banyaknya pengaruh budaya barat yang telah merusak pemikiran-pemikiran anak muda Indonesia, hal
ini dapat mengakibatkan suatu krisis multidimensi. Krisis multidimensi ini dapat menimbulkan suatu
peluang munculnya disintegrasi bangsa. Tidak bisa dipungkiri lagi karena disintegrasi telah ada dan
terjadi dibeberapa bagian di wilayah Indonesia.

Disintergrasi yang terjadi terus menerus akan menjadi suatu ancaman yang sangat serius bagi Indonesia.
Hal ini akan berbahaya terhadap kelangsungan NKRI dalam mewujudkan tujuan Nasional. Untuk
mencegah terjadinya disintegrasi yang terus menerus harus dilakukan suatu tindakan yang kongkrit.

Bagaimana untuk mewujudkannya?

Salah satu bentuk nyata dalam mewujudkan tekad warga negara adalah dengan melaksanakan sosialisasi
bela negara dan mengaplikasikan bela begara dalam kehidupan sehari-hari mulai dari diri sendiri. Bela
negara menjadi tanggungjawab semua warga negara Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 ayat 3
yang berisi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam upaya pembelaan negara.

Apa Bela negara itu?

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku yang dimiliki setiap warga negara yang didasari dan dijiwai
cinta kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Persepsi tentang bela negara adalah tugas TNI saja itu sangat salah, karena
pembelaan negara bukan hanya untuk TNI saja melainkan tugas segenap warga negara sesuai dengan
kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Bela Negara bisa juga disebut sebagai suatu gerakan moral. Dalam bela negara dapat dilakukan mulai
dari lingkungan yang kecil sampai lingkup Nasional. lingkungan kecil tersebut dimulai dari lingkup
keluarga yaitu lingkup yang paling kecil dalam kehidupan sehari-sehari.

Lingkungan Keluarga
Sebagai suatu keluarga yang sudah memiliki peran masing-masing dapat melakukan Bela Negara dengan
melakukan dan melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing. Dengan begitu keluarga tersebut
sudah melaksanakan Bela Negara dengan baik.

Lingkungan Masyarakat

Kemudian diwujudkan dalam lingkungan yang lebih luas yaiu dalam lingkup nasional. Sebagai anggota
masyarakat dalam melakukan bela negara dapat diwujudkan dengan taat kepada hukum dan peraturan
yang berlaku, mengetahui dan melaksanakan hak serta kewajiban masing-masing.

Lingkungan Nasional

Setiap warga negara harus mampu membentuk dan mengembangkan kehidupannya dalam masyarakat
Indonesia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, rukun bersatu, cinta tanah air yang berkualitas
maju dan sejahtera selaras, serasi dan seimbang serta mempunyai daya tangkal terhadap penetrasi
budaya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.

Dengan melaksanakan Bela Negara seperti hal diatas yang dimulai dari lingkup yang paling kecil sampai
ke lingkup yang lebih luas diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap Ind3onesia
untuk menjaga keuthan dan kedaulatan NKRI.
Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus
dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
olehindividu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
Negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika
hak dan kewajiban tidak berjalan seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu
ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan gejolak dalam kehidupan baik dari
kalangan individu maupun kelompok. Gejolak tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak
berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang. Oleh sebab itu,untuk menghindari adanya gejolak pada
masyarakat mengenai ketimpangan akan hak dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara
mendasar pada individu akan kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan
sesuai atas pelaksanaan kewajiban tersebut.

Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya tidak tersentuh oleh pemerintah. Dalam artian
pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, tidak memperdulikan
pendidikan dirinya dan keluarganya, tidak mengobati penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya yang
menggambarkan seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang dirasakan mereka.

Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum didapat, ada juga orang-orang yang
benar-benar hak mereka sebagai warga negara telah didapat, akan tetapi mereka tidak mau menunaikan
kewajibannya sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya dikala hak-hak negeri ini
dirampas oleh negara seberang,mereka tidak mau tahu dikala hak paten seni-seni kebudayaan Indonesia
dibajak dan diakui oleh negara lain, dan bahkan mereka mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata
demi kepentingan perutnya sendiri.

Sungguh masih banyak sekali fenomena-fenomena yang menimpanegeri ini. Hal ini terjadi karena
masyarakat kurang paham tentang hakdan kewajibannya sebagai warga negara. Atau mereka paham
tetapi hawanafsu telah menguasai akal pikiran mereka sehingga tertutup kebaikan didalam jiwa mereka.
Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan dalamUUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal
27, pasal 28, pasal 29, pasal 30,dan pasal 31.

1. Pasal 27 ayat 1 menetapkan hak warga negara yang sama dalamhukum dan pemerintahan, serta
kewajiban untuk menjunjung hukumdan pemerintahan.

2. Pasal 27 ayat 2 menetapkan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

3. Pasal 27 ayat 3 dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hakdan kewajiban warga negara untuk
ikut serta dalam upaya pembelaannegara.

4. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan.

5. Pasal 29 ayat 2 menyebutkan adanya hak kemerdekaan untukmemelukagamanya masing-masing dan


beribadat menurut agamanya.

6. Pasal 30 ayat 1 dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan hakdan kewajiban warga negara
untuk ikut serta dalam usaha pertahanan.

Hak dan kewajiban Mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia

Mahasiswa atau mahasiswi adalah panggilan untuk orang yangsedang menjalani pendidikan tinggi di
sebuah universitas atau perguruan tinggi. Mahasiswa termasuk dalam kalangan pemuda yang menjadi
harapan bangsa. Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri
bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki
kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia.

Hak dan kewajiban yang harus ditanamkan dalam diri mahasiswa antara lain :

1.Kebebasan akademik menuntut dan mengkaji ilmu sesuai norma dansusila yang berlaku dalam
lingkungan akademik.

2.Memperoleh pengajaran dan layanan di bidang akademik sesuaidengan minat, bakat, dan
kemampuan.

3.Menyelesaikan studi lebih awal.

4.Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studiserta hasil belajarnya.

5.Memanfaatkan sumber daya melalui perwakilan organisasi mahasiswayang ada di kampus.


6.Mematuhi peraturan yang berlaku.

7.Memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan keamananfakultas dan kampus.

8.Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

9.Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

10.Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas atau kampus.

Makna Bela Negara

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yangteratur, menyeluruh, terpadu, dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Bagi warganegara Indonesia, usaha bela Negara dilandasi oleh kecintaan pada tanahair (wilayah
nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesiadengan keyakinan padaa Pancasila sebagai
dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 serta konstitusi Negara.Wujud dari usaha bela Negara adalah
kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan
kedaulatan Negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi
nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Hak dan Kewajiban Bela Negara sesuai Profesi KedudukanMahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia

Banyak peran mahasiswa dalam membela negara di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan
ekstrakurikuler,meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi
dengan menghargai pendapat dan tidak memaksakan kehendak.

Mahasiswa harus berpartisipasi dalam meningkatkan bobot teknologi maupun dalam konsep pertahanan
negara. Kegiatan bela negara dapat dijadikan agenda rutin bagi mahasiswa baru. Mereka mendapat
pengenalantentang nilai-nilai perjuangan para generasi terdahulu. Semangat para pejuang dahulu dalam
mempertahankan negara patut diteladani oleh generasi masa kini yang cenderung lupa
sejarah.Kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat puladitunjukkan dengan keseriusan
menimba ilmu di bangku kuliah.Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu
yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika
terjun di masyarakat kelak.
PEMAHAMAN TENTANG DEMOKRASI INDONESIA

Demokrasi dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang didalam
UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi dapat dikatakan pola hidup berkelompok di dalam organisasi
negara, sesuai denagn keinginan orang-orang yang hidup berkelompok tersebut. Keinginan orang-orang
(demos) yang berkelompok tersebut di tentukan oleh pandangan hidup bangsa (weltanshauung),
falsafah hidup bangsa (filsofofiche grondslag), dan ideologi bangsa yang bersangkutan.

Demokrasi Indonesia adalah pemerintah rakyat yang berdasarkan nilai-nilai falsafah Pancasila atau
pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila Pancasila dan ini berarti:

1) Demokrasi atau pemerintah rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah system
pemerintah rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia
(Pancasila).

2) Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformai nilai-nilai falsafah Pancasila menjadi suatu
bentuk dan system pemerintahan khas Pancasila.

3) Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi dari komitmen
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan kosekuen di bidang pemerintahan atau politik.

4) Pelaksanaan Demokarsi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan penghayatan nilai-
nilai falsafah Pancasila.

5) Pelaksanaan Demokarasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancsasila melalui politik
pemerintahan.

Kita dapat membedakan Demokrasi Indonesia dengan jenis demokrasi lainnya, terutama mengenai sikap
dan perilaku pemerintah pada semua jenjang pemerintahan.

Berdasarkan pengertian tentang Demokrasi Indonesia bahwa Demokrasi Indonesia adalah penting dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sementara itu, belum ada kesatuan para ahli mengenai
rumusan pengertian atau definisi Demokrasi Indonesia yang definitif.

Menurut Prof. Dr. Hazairin, SH:

“Demokrasi Pancasila, istilah yang digunakan oleh MPRS 1968, pada dasarnya adalah demokrasi
sebagaimana telah diparktekan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala masih dijumpai sekarang ini
dalam kehidupan masyarakat hokum adat, seperti Desa, Kerja, Marga, Nagari, dan Manua… yang telah di
tingkatkan ke taraf urusan negara dimana kini disebut Demokrasi Pancasila.”(Hazairin, 1981: 35.)

Dalam rumusannya, Prof. Hazairin menggunakan istilah “ditingkatkan” yang berarti:

1. Peningkatan status demokrasi adat menjadi Demokrasi Indonesia yang bertaraf nasional dengan
jangkauan yang lebih luas, yaitu seluruh Indonesia.
2. Peningkatan bobot materi demokrasi adat yang semula hanya mencakup aspek kedaerahan
menjadi lebih luas, yaitu mencakup aspek kebangsaan, kemanusiaan, dan keagamaan.

Menurut Sri Soemantri:

“Demokrasi Indonesia adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial.”(Soemantri, 1969: 7)

Rumusan ini dapat di pandang sebagai rumusan pengertian Demokrasi Indonesia yang sangat lengkap
meskipun sepintas lalu tampak sebagai rangkaian kelima sila Pancasila. Kunci pemahaman rumusan
tersebut terletak pada kata “Kerakyatan” yang sama artinya dengan pengertian “Kedaulatan” atau
“Kekuasaan tertinggi ditangan rakyat”. Dengan demikian rumusan Demokrasi Indonesia dari Sri
Soemantri, SH bertalian secara fungsional dan material dengan pasal 1 ayat (2) UUD 1945.

Menurut Pamudji:

“Jadi dengan demikian Demokrasi Indonesia dapat dirumuskan secara agak lengkap dan menyeluruh
sebagai berikut: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, yang berpesatuan Indonesia, dan yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.”(Pamudji, 1979: 11)
Manfaat Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan

Sebagai manusia, tentunya seseorang butuh ilmu pengetahuan yang cukup untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungannya. Dalam prosesnya, perolehan ilmu pengetahuan didominasi dan identik dengan
kegiatan pembelajaran. Dan diantara manfaatnya adalah seorang pendidik dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan potensi yang ia miliki, meningkatkan kreatifitas, memajukan pola pikir yang
masih sederhana menjadi terarah, dan yang terpenting adalah perubahan dalam tingkah laku (yang lebih
baik).

Dalam hal ini, sangat erat kaitannya dengan pendidikan kewarganegaraan karena tujuannya yang sangat
terarah dan memerlukan penyesuaian antara kedua hal tersebut. Diantara tujuan mempelajari
pendidikan kewarganegaraan adalah yang Pertama mengerti peran, hak dan kewajiban kita sebagai
bagian dari suatu negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan
dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai
peraturan ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Kedua
memotivasi kita untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya setelah mengerti
peran dan keadaan negara , kita seharusnya menjadi warga negara yang cinta pada tanah air dan rela
berkorban demi bangsa dan Negara, artinya kita jadikan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
sebagai pedoman kita dalam berpikir. Ketiga meningkatkan kesadaran kita dalam peran aktif dalam
melaksanakan bela negara. Karena Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa
diwujudkan dengan cara lain misalnya pendidikan yang salah satunya adalah pendidkan
kewarganegaraan.

Mengapa :

Agar pengetahuan kita terutama peserta didik lebih sistematis dan terarah, pembelajaran
merupakan sarana yang sangat tepat dalam hal itu, disamping sekedar memperluas ilmu pengetahuan
juga untuk melatih peserta didik agar sejak awal lebih peka terhadap lingkungan sebelum terjun
langsung ke lapangan atau masyarakat, artinya pembelajaran merupakan proses awal bagi peserta didik
untuk menuju kedewasaan. Hal itulah yang menimbulkan pertanyaan mengapa pembelajaran
dilakukan?.
Bagaimana :

Biasanya dalam lembaga formal seperti sekolah, pembelajaran dilakukan secara partisipatif dan
kontekstual, keterlibatan peserta didik sangat dibutuhkan dalam sebuah pembelajaran dengan tujuan
menjadikan pembelajaran tersebut terbuka, akrab, terarah, saling menghargai, saling membantu dan
saling belajar sehingga apa yang menjadi orientasi dari pembelajaran tersebut tercapai yakni keaktifan.

Dalam pendidkan kewarganegaraan sangat dibutuhkan pembelajaran yang kontekstual. Kontekstual


merupakan upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata peserta didik, dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Jalan sepeti inilah yang harus ditempuh dalam pembelajaran untuk memudahkan pemahaman dalam
pembelajaran.manfaat-mempelajari-pendidikan.html

Вам также может понравиться