Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita
telusuri ternyata merupakan masalah metodologi pendidikan maupun pembelajaran. Dengan
metodologi pendidikan kedalam pendidikan maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.
Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari permasalahan pembelajaran maka
dapat kita atasi dengan metodologi pendidikan ini.
metodologi pendidikan dan pembelajaran dalam kuliah ini memberikan kita motivasi
yang baik dan dorongan yang kuat untuk menjadikan kita mahasiswa maupun masyarakat umum
menjadi lebih mengerti bagaimana cara menanggulangi permasalahan dalam pembelajaran dan
mengevaluasinya didunia pendidikan, metodologi pendidikan dapat kita terapkan dimana saja
baik di sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, maupun dilingkungan masyarakat sekitar kita.
1.3 Manfaat
Untuk mendalami metodologi pendidikan dan pembelajaran dalam dunia pendidikan di
perguruan tinggi dan mengetahui peranan nya di lingkungan masyarakat dan lingkungan
pendidikan.
1
1.4 Identitas Buku 1 (buku utama)
Edisi : KE TUJUH
ISBN : 978-602-3730-82-2
2
BAB II
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian Filsafat
Secara etimologi kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan berasal dari
bahasa yunani, yaitu philosophia. Kata philopsophia merupakan gabungan dari dua kata yaitu
philos dan Sophia. Philos (love of) berarti sahabat atau kekasih. Adapun Sophia (wisdom)
memiliki arti kebijaksanaan, pengetahuan, kearifan. Dengan demikian maka arti dari kata
philosophia adalah cinta pengetahuan.
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Dengan kata
lain, dapat juga diartikan sebagai orang yang senang mencari ilmu dan kebenaran.
Dalam bahasa Indonesia filsafat adalah berpikir sistematis, luas, dan holistis, untuk mengetahui
hakikat sesuatu yang ada, seperti hakikat adanya alam, manusia, agama, ilmu, teknologi, dan
pendidikan.
2. Pengertian Pengetahuan
Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan
manusia yaitu :
Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah, menurut pertimbangan akal,
bagaimana cara berpikir yan benar dan salah;
Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk dalam perbuatan manusia; serta
Estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki,
merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan ini.
Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim
dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan
dapat dikatakan ilmu.
3
3. Pengertian Ilmu
Prof jujun mengatakan bahwa ilmu adalah salah satu buah pemikiran manusia dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan. Adapun menurut Peter R. Senn, ilmu merupakan sa;lah satu
hasil dari usaha menusia untuk memperadabkan dirinya.
Ilmu merupakan pengtahuan yang mencoba menafsirkan alam semesta ini seperti adanya. Oleh
karena itu, manusia dalam menggali tidak dapat terlepas dari gejala-gejala yang berada
didalamnya.
Menemukan Masalah
4
Agar masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu dievaluasi.
Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa parameter antara lain :
Menarik.
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan
serius.
Memiliki Nilai Tambah.
Penelitian harus memiliki nilai tambah baik untuk ilmu pengetahuan maupun
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Penelitian juga diharapkan bernilai tambah
bagi masyarakat umum maupun masyarakat akademik. Hindari penelitian yang tidak
memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
Hindari Plagiasi.
Hal yang penting dalam penelitian ialah meneliti hal baru, agar solusi yang kita berikan
adalah solusi baru. Jika kita bandingkan dengan solusi lain, dapat dikatakan lebih
efektif, murah, dan cepat. Bisa juga mewujudkan dalam perbaikan system dan
mekanisme kerja yang ada. Hindari duplikasi penelitian, yaitu meneliti masalah yang
sama persis dengan yang dilakukan oleh orang lain. Karena akan menghasilkan plagiasi
skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah.
Dapat Diuji (Diukur).
Pertanyaan mendasar bagi peneliti adalah apakah variable-variabel penelitian dapat
diukur dan diuji. Karena masalah penelitian beserta variable-variabelnya harus
merupakan sesuatu yang dapat diuji dan diukur secara empiris. Misalnya, kita
melalukan penelitian kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antar variable yang kita teliti
harus dapat diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.
Mampu Dilaksanakan
Kemampuan melaksanakan penelitian merupakan faktor penting. Masalah yang bagus
dan menarik untuk diteliti, jadi naïf kalau akhirnya secara teknik penelitian tidak dapat
dilakukan kemampuan melaksanakan ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan
data, kecukupan waktu, dan dana.
Etika Penelitian
Etika penelitian memberikan patokan apa yang sah dikerjakan dan apa yang tidak sah
atau dilarang dilakukan serta nilai-nilai moral yang harus dipatuhi oleh seorang peneliti
5
dalam melakukan pelaksanaan proses penelitian. Dalam melakukan penelitian harus
menjunjung nilai-nilai moral dengan kejujuran metodologi prosedur harus dijelaskan
kepada objek penelitian, tidak melanggar privacy, kebenaran dalam pengumpulan data
dan pengolahan data.
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang
peneliti terhadap ilmu atau teori. Secara umum, pendekatan penelitian atau sering juga disebut
6
paradigma penelitian yang cukup dominan yaitu paradigma penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
campuran (gabungan kualitatif dan kuantitatif).
A. Penelitian Kualitatif
Menurut Denzin dan Lincoln (2009),kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses dan
makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intesitas, atau
frekuensinya.
Menurut Creswell (1998), menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang alami.
A. Pengertian Variabel
7
Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan
antara teori dan fakta empiris didunia nyata.
B. Kategori Variabel
C. Hubungan AntarVariabel
1. Hubungan Simetris (Korelasi)
2. Hubungan Timbal Balik (Resiprocal)
3. Hubungan Asimetris (Kausal)
8
D. Paradigma Hubungan/Pengaruh
Banyak peneliti mempelajari hubungan antardua variabel. Hubungan antarvariabel itu ialah
secara umum dimana nilai-nilai berbeda dari suatu variabel diasosiasikan dengan nilai-nilai
berbeda dari variabel satunya lagi.
Hal pertama yang harus dipelajari ialah teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang
sedang diteliti. Bab ini mempelajari fungsi dari kajian teori, dan diharapkan pembaca dapat :
9
2. Mengetahui peran variabel sebab (variabel bebas) dan variabel akibat (variabel
tergantung) dalam pemecahan masalah.
A. Model
Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena nyata dunia.
(Robbins, 2009). Istilah model digunakan dalam penelitian bisnis dan perilaku organisasi untuk
menggambarkan fenomena melalui pemakaian analogi. Model didefenisikan sebagai representasi
dari suatu sistem yang dibangun untuk mempelajari suatu aspek dari sistem itu atau sistem secara
keseluruhan.
B. Kajian Teori
Penjabaran konsep penting dalam melakukan penelitian adalah menentukan teori yang sesuai
untuk digunakan dalam mengeksplorasi rumusan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kajian teori sebagai berikut :
1. Mengkaji teori tidak harus seperti memindahkan seluruh isi buku, sehingga halaman
proposal/ laporan penelitian menjadi tebal, padahal mungkin hal-hal yang dikutip tidak
sepenuhnya bermanfaat untuk menjelaskan hakikat dari variabel yang diteliti.
2. Mengutip suatu kalimat dari referensi, tetapi tidak ada pembahasan apapun dari si peneliti
tentang apa yang dikutip tersebut. Seharusnya setiap selesai mengutip suatu kalimat dari
suatu sumber referensi, peneliti harus memberikan tanggapan terhadap kalimat yang
dikutip tersebut.
3. Mengutip suatu referensi tetapi tidak membuat sumber referensinya (nama penulis, tahun,
halaman) jadi, seolah-olah seperti kalimat sipeneliti sendiri, padahal mengutip dari
kalimat orang lain.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah merupakan konseptual mengenai bagaimana satu teori berhubungan
diantara berbagai factor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah penelitian. Dalam
10
kerangka pemikiran, peneliti harus menguraikan konsep atau variabel penelitiannya secara lebih
rinci.
Dalam kerangka berpikir hal inti yang perlu dikemukakan ialah hubungan antarvariabel yang
diteliti.
BAB VI HIPOTESIS
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis (kesimpulan). Menurut
sekaran (2005), mendefinisikan hipotesis sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis
diantara dua atau lebih variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.
11
B. Jenis-jenis Hipotesis
Ketika kita menguji hipotesis, maka muncullah dua macam hipotesis berupa : hipotesis
penelitian dan statisti.
2. Hipotesis Statistik
H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<).
Defenisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep / variabel agar dapat
diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indicator) dari suatu konsep / variabel. Dimensi
(indicator) dapat berupa : perilaku, aspek, atau sifat / karakteristik. (Sekaran, 2006). Dengan
demikian, defenisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan defenisi
konseptual.
A. Menentukan Indikator
12
1. Item indikator harus sesuai yang bisa dengan mudah diukur, mudah dinilai, mudah
diamatim, dan tidak abstrak, tidak menimbulkan keraguan bagi orang lain.
2. Indikator perlu merujuk kepada teori :
a. Sebaiknya merujuk teori ketika menyusun indikator, terutama bagi peneliti pemula.
b. Mungkin dalam teori yang dibaca, tidak ada tercantum kata “indicator”. Untuk itu
kita harus berpikir dalam membacanya, biasanya dalam sebuah kalimat, ada ide-ide
yang dapat diambil untuk disusun menjadi indikator.
c. Baca dari berbagai buku/jurnal yang berbeda, lalu satukan indikator yang diperoleh
d. Indicator yang ada dalam defenisi operasional harus dikaji dalam subbab kajian toeri,
karena sebenarnya indicator didefinisi operational ide pokoknya dijiwai oleh teori.
e. Indicator dapat digunakan sebagai dasar bahan baku untuk menyusun insrtrumen
penelitian, misalnya menyusun angket, daftar wawancara, daftar antara indikator,
faktor dan dampak.
Pemilihan desain penelitian dimulai ketika peneliti telah merumuskan hipotesisnya. Desain untuk
perencanaan penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat diperoleh
suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan.
A. Rancangan Penelitian
Desain riset merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian.]
13
B. Rancangan Eksperimen
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengan setiap langkah tindakan yang
terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan
yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara factual.
C. Rancangan Factorial
Desain factorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel terhadap variabel
terikat atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi antara beberapa variabel.
Skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi
yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam suatu kuesioner. Ada empat skala pengukuran, yaitu skala nominal, ordinal,
interval dan rasio.
A. Skala
1. Skala Nominal
2. Skala Ordina
3. Skala lnterval
4. Skala Rasio
14
B. Teknik Pengskalaan
Skala penelitian sikap menurut penentuan skor butir pernyataan dalam penyusunan skala, yang
paling banyak digunakan dalam penelitian manajemen dan perilaku organisasi adalah linkert
summated rating scale, semantics differential scale, dan numeric scale.
Pertanyaan untuk mengukur variabel yang kita teliti sebelumnya harus dilakukan uji validitas
dan reliabilitas.
15
BAB X TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data (datum) artinya sesuatu yang diketahui. Sekarang diartikan sebagai informasi yang
diterimanya tentang suatu kenyataan atau fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan
seperangkat ukuran (kuantitaif, berupa angka-angka) atau berupa ungkapan kata-kata (verbalize)
atau kualitatif. Keberadaannya dapat dilisankan dan ada yang tercatat.
A. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara mengumpulkan data dapat menggunakan
teknik : wawancara (interview), angket (questionnaire), pengamatan (observation), studi
dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD).
B. Penyusunan Kuisioner
Merumuskan pertanyaan merupakan aspek penting dalam polling, yakni membuat pertanyaan
yang tepat yang dapat dipersepsi sama oleh semua responden. Peneliti polling harus mengingat
kata-kata ini : pendapat responden kemungkinan bukan gambaran dari sikap responden, tetapi
hanya jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Berikut ini merupakan prinsip
penyusunan pertanyaan dalam kuisioner :
16
BAB III
PEMBAHASAN
Evaluasi Menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. Evaluasi ialah proses
yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D ialah Evaluasi program pada
prinsipnya merupakan satu bagian integral dari evaluasi pendidikan pada umumnya.
model menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. model ialah desain evaluasi
yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan
pembuatnya atau tahap pembuatannya.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D model tidak dijelaskan pada
bukunya, sehingga tidak diketahui model menurut Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D.
memfokuskan evaluasi menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. ialah
mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan dilakukan.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D pemfokusan evaluasi tidak
dijelaskan pada bukunya, sehingga tidak diketahui pemfokusan evaluasi menurut Prof. Sukardi,
M.Pd., M.S., Ph.D.
17
Melakukan evaluasi menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. ialah memilih
sumber informasi atau metode yang tepat biasanya berdasarkan pertimbangan yang praktis, yaitu
informasi yang sudah tersedia, dana sudah tersedia, dan dengan prosedur yang sudah tepat.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D melakukan evaluasi tidak
dijelaskan pada bukunya, sehingga tidak diketahui cara melakukan evaluasi menurut Prof.
Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D.
menganalisis menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. ialah mengetahui
informasi yang telah dikumpulkan.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D menganalisis dan
menginterpretasi informasi ialah Analisis data bisa diartikan sebagai kegiatan evaluator setelah
mereka mengumpulkan data atau informasi yang diperlakukan.
Melaporkan hasil evaluasi menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd.
ialahprogram yang sedang mereka kerjakan dan kembangkan.
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D melaporkan hasil evaluasi
tidak dijelaskan pada bukunya, sehingga tidak diketahui cara melakukan evaluasi menurut Prof.
Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D.
Evaluasi meta menurut buku yang diriview Dr. farid yusuf tayibnapis M.Pd. ialahEvaluasi meta
dilakukan berdasarkan pengetahuan bahwa evaluasi merupakan pelajaran pengalaman bagi
mereka yang terlibat.
18
Sedangkan menurut yang diriview Prof. Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D melaporkan hasil evaluasi
tidak dijelaskan pada bukunya, sehingga tidak diketahui cara melakukan evaluasi menurut Prof.
Sukardi, M.Pd., M.S., Ph.D.
1. Dari aspek tampilan buku (face value), buku yang diriview adalah Evaluasi
Program dan Instrumen Evaluasi.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font cukup
rapi tata letaknya, serta tata tulisan juga cukup baik dan rapi, ada juga sedikit tata
fontnya yang kurang baik.
3. Dari aspek isi buku Materi-materinya sangat membantu bagi pembaca
4. Kalimat ada sedikit yang kurang dimengerti bagi pembaca dan kurang sedikit
dipahami,dan dari segi bahasa cukup jelas dan terang
1. Dari aspek tampilan buku (face value), buku yang diriview adalah Evaluasi
Program dan Instrumen Evaluasi.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
3. Masih menggunakan kata-kata yang kurang dapat dimengerti oleh pembacanya
4. Dari aspek isi buku Kurangnya penjelasan yang lebih luas dari beberapa materi
5. Terlalu singkatnya penjelasan yang sangat mendasar dari pembahasan
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Buku ini jika kita liat dari segi materi baik untuk di gunakan sebagai bahan panduan
untuk mempelajari METODE PENELITIAN, karena materinya membahas tiap eleman dalam
METODE PENELITIAN dengan cara teratur dan teliti dan sesuai dengan urutan dalam
pembangunannya.
Buku yang ditulis Dr.JULIANSYAH NOOR, S.E., M.M. bagian PENELITIAN yang
berjudul Metodologi Penelitian pada buku ini memiliki materi lengkap dan juga baik digunakan
sebagai panduan dalam mempelajari METODE PENELITIAN bagi mahasiswa terutama bagi
yang bertujuan membantu pekerjaan tugas dan ilmunya.
B. REKOMENDASI
Semoga dengan buku ini saya dapat lebih mengerti dan semakin mendalami tentang mata kuliah
METODOLOGI PENELITIAN ini, juga menambah wawasan saya untuk menenliti suatu
penelitian.
Dan saya juga berharap kepada penulis semoga semakin diperbaiki lagi dan semakin baik lagi
kedepannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21