Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur RS Grestelina tentang pemberlakuan Buku
Pedoman Pola Ketenagaan RS Grestelina
Kedua : Memberlakukan Buku Pedoman Pola Ketenagaan RS Grestelina Edisi
Revisi Tahun 2015 sebagai dasar dalam merencanakan dan menetapkan
pola ketenagaan di RS Grestelina
Ketiga : Perlu dilakukan sosialisasi Buku Pedoman Pola Ketenagaan RS
Grestelina kepada seluruh unit kerja
Keempat : Anggaran yang timbul dari kegiatan tersebut sebagaimana dalam dictum
pertama keputusan ini dibebankan kepada anggaran belanja RSB
Amanah
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Di tetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo
dr. Evariani
2. Arsip
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Motto
Ruang Lingkup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat,akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin meningkat
maka supremasi hukuman akan meningkat pula,maka tumah sakit dalam pengelolaanya harus
transparan,berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit,
perencanaan /pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisplin tenaga
proffesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis komposisi
pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten guna memberikan
pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan. Selain memperhatikan
kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu juga ditetapkan kualifikasi
profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi pemberi pelayanan kesehatan
dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi pelayanan di RSB Amanah sebagai
pusat layanan rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah
Probolingo dan sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada
yingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder
(data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti :
analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSB Amanah Probolinggo diperlukan suatu
standart, oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan
Tenaga medis, proffesional dan non medis RSB Amanah yang mengacu KMK 81/2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis
baik secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan
Prima kepada konsumen di RS Bersalin Amanah Probolinggo..
2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan
non medis.
2) Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non
medis yang kompeten
3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan
kebutuhan dan distribusinya.
5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis,
proffesional dan non medis.
F. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSB Amanah merupakan acuan bagi semua unit di RSB
Amanah dalam proses perencanaan, pengajuan, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
di masing-masing unit pelayanan.
BAB II
Tahun
Uraian 2012 2013 2014
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah
2 2
Kunjungan 280 0 324 0
- 80 - 57 257
IGD
Tahun
Uraian 2012 2013 2014
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah Pasien 2.45 3.6 3.6
2459 0 2158 2158
Baru - 9 - 93 93
Jumlah Pasien 5.92 4.3
0 6113 6113
Lama - 5925 5 - 4387 87
Jumlah
Uraian
2012 2013 2014
Jumlah TT 25 25 0
Jumlah pasien masuk 790 742 0
a. Laki - - 1
b.Perempuan 790 742 819
Jumlah pasien keluar
hidup 790 742 0
a. Laki - - 1
b.Perempuan 790 742 819
Jumlah pasien keluar
mati - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Pasien mati < 48 jam - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Pasien mati ≥ 48 jam - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Jumlah lama dirawat 1.784 1.858 2159
Jumlah hari perawatan 2.321 2.546 2974
D. TINGKAT EFISIENSI DAN MUTU PENGELOLAAN RUMAH SAKIT
Tahun
Uraian Rerata Standar
2012 2013 2014
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
BAB III
DI RSB AMANAH
Pendaftaran 3 4
Pemerikasaan dokter 15 11
Pemeriksaan asisten dokter 18 11
Penyuluhan 5 0
Laboratorium 5 7
Contoh Perhitunganya:
Rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien rata-rata 50 orang perhari dimana 50%
adalah pasien baru,maka seorang pimpinan keperawatan akan memperhitungkan jumlah
tenaga sebagai berikut :
Tenaga yang diperlukan untuk bertugas di bagian pendaftaran adalah : (3+4)/2= 3,5 x 50/240
= 0,72 (1 orang tenaga) jika ia bekerja dati jam 08.00 sampai jam 12.00(240 menit).
Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15+11)/2=13x50/240=2,7 (2 -3 orang dokter),jika
ia bekerja dari jam 08.00 sampai 12.00 =240 menit)
Tenaga asisten dokter yang diperlukan adalah (18+11)/2 = 14,5 x50/240=3,2 orang(3 oarang
asisten dokter),jika bekerja dari jam 08.00sampai 12.00(240 menit).
Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x50/240 =1,2 (1 oarang tenaga
laboratorium jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam12.00(240 menit)
ii. Metode Douglas
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada
reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedang
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu makan.meberi
dorogan agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan
alat untuk ke kamar mandi.Penampilan pasien sakit sedang.Tindakan perawatan pada
pasien ini monitor tanda-tanda vital,periksa urine reduksi,fungsi fisiologis,status
emosinal,kelancaran drainage atau infus.Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shiftdengan
mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi.
c. Kategori III : Intensive care/perawatan total
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,semua dibantu oleh perawat
penampian sakit berat.pasien memerlukan observasi terus-menerus.
1 6 2 1 12 1 2,34 0,2
3 3 6 0 12 3,21 2,22 0
4 4 5 0 12 3,11 2,21 0
5 6 3 0 11 2,55 1,89 0
9 5 5 0 13 3,28 2,35 0
11 3 8 0 13 3,39 2,22 0
18 4 6 0 15 4,1 2,96 0
21 6 5 0 15 3,81 2,79 0
Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shift adalah: 5 perawat. Berarti kebutuhan
untuk satu ruangan adalah 5 perawat
Menurut perhitungan Douglas, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada
pagi, sore dan malam teragantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada
table di bawah ini:
dst
Perhitungan:
Di ruang rawat inap ada 17 orang pasien dengan kategori sebagai berikut: 5 pasien dengan
perawatan minimal, 10 pasien dengan perawatan parsial dan 2 pasien dengan perawatan total.
Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 4,27+3,4 + 2 = 9,67 (10 orang perawat)
Jumlah tenaga lepas dinas perhari =
AxBxC = F =H
(C - D) x E G
Keterangan :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien /hari
C= Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
b. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari, yaitu :
i. Keperawatan Langsung, standar waktu pelayanan pasien rawat
inap sebagai berikut :
Perawatan mandir memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
Perawatan sebagian memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Pada pasien ranap rata-rata 20 orang perhari, dengan rincian
diperoleh sbb :
Tahap I
Dihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien. Dari contoh diatas
A= 4 jam/ hari
Tahap II
Dihitung B= jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh klien dalam satu hari.
B = A x tempat tidur = 4 x 25 = 100
Tahap III
Dihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.
C= B x 365 hari = 100 x 365 = 36500 jam
Tahap IV
Dihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama
setahun.
D= C x BOR / 80 = 36500 x 60/ 80 = 27375
Tahap V
Didapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 27375/ 1878 = 14,57 (15 orang)
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari)
dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
1) Rawat inap
berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :
A B C d e
Jumlah 23 58,5
Keterangan :
* berdasarkan penelitian dari luar negeri
Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,4 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) dengan :
Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
4) Critical Care
Catatan :
1. Perhitungan menurut rumus Kebutuhan Pegawai yang ada seperti diatas tidak
bisa diterapkan di RSB Amanah. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi. Hal
ini dikarenakan beberapa hal al ; kegawatan pasien yang datang tidak bisa
diprediksi, jumlah kasus Kebidanan dan Kandungan yang datang setiap hari tidak
selalu sama : kasus Kebidanan umumnya berupa rujukan dari bidan desa yang
selalu emergency untuk ditolong dan harus selalu siap 24 jam.
Contoh perhitungannya
A B C d e
Jumlah 23 58,5
Tenaga Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,3 perawat
Loss day Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat
tersedia
286
(non-nursing (Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
jobs)
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + factor koreksi
Dasar penghitungan :
= ( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim
• Contoh kasus:
• Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhari, operasi kecil 2 perhari dengan
perincian:
7 jam
Rawat Jalan
Kamar Bersalin
• Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d. kala IV
= 4-10 jam/ pasien,
• Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
• Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
• Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
7 jam/hr 7 286
UGD
Contoh kasus:
• rata-rata jumlah pasien perhari = 5
• jumlah jam perawatan perhari = 4 jam
• Jam efektif perhari = 7 jam
KESIMPULAN :
Total : Rawat Inap + Kamar Operasi +Rawat Jalan + Kamar Bersalin + UGD
= 14 + 4 +2 +3 + 1
= 24
Nilai yang mendekati Jumlah tenaga Keperawatan yang ada sekarang yaitu 26 orang
( Kondisi tersebut masih belum cukup apabila TT terisi penuh)
BAB IV
Manajemen RS
Nama Kualifikasi Jumlah
No Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat Tenaga
Pelatihan Dibutuhkan
Direktur Dokter, Memimpin RS Min. 1
1
3 - 5 th.
Manajer Rawat S1/ DIII Minimal bekerja di 1
2 Jalan Rawat Keperawatan RS 2 tahun
Inap
Manajer Medis /S1 Minimal bekerja di 1
3 Penunjang Manajemen RS 2 tahun
Medik Keuangan
Manajer Duty & S1 Manajemen Minimal bekerja di 1
4
Marketing atau Setara RS 2 tahun
Manajer Sarana DIII Teknik atau Minimal bekerja di 1
5
Prasarana Setara RS 2 tahun
Manajer S1 / S2 Minimal bekerja di 1
6
Keuangan Manajemen RS RS 2 tahun
Komite Medis Medis Spesialis Minimal bekerja di 1
7
RS 2 tahun
S1 Ekonomi 1
10 Sekretaris Sekretaris min. 2 th
Manajemen
Unit.Satuan S1 Ekonomi atau Audit RS min.3 th 1
11 Pengawas setara
Internal
Unit S1 Manajemen) Manajemen SDM 1
12
Personalia min 2 tahun
Unit. Rekam D3 Rekam Minimal 3 tahun - 1
14
Medik Medik bekerja di RS
b. Jabatan Fungsional RS
a. Dokter
No Kualifikasi Jumlah Jabatan
1. Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi 2 Dokter
2. Dokter Spesialis Anak 2 Dokter
3. Dokter Spesialis Anastesi 2 Dokter
4. Dokter Umum 2 Dokter
TOTAL PARAMEDIS 8
b. Keperawatan
No Kualifikasi Jumlah Jabatan
1. S1 Keperawatan 5 Ka. Keperawatan
2. D3 Akbid 11 Bidan Pelaksana
D3 Akper 8 Perawat Pelaksana
3. SPK 2 Asisten Paramedis
4. Mahasiswa D3/PSIK - Asisten Paramedis
TOTAL PARAMEDIS 26
c. Non-Keperawatan
No Kualifikasi Jumlah Jabatan
1. S1 3 orang Tata Usaha
2. SMA 5 orang Cleaning service
3. DIII Gizi 1 orang Ahli gizi
4. DIII Analis Medis 1 orang Ka. Laborat
5. DIII Rekam Medis 1 orang Ka. Rekam Medis
6. DIII Sanitasi 1 orang Ka. UKL-UPL
7. SMA 2 ornag Petugas Loundry/cuci
8. DI 4 orang POS
9. Profesi Apoteker 1 orang Apoteker
10. SMK Farmasi 2 Orang AA
11. SMK Tata boga 6 orang Petugas Dapur
12. SMA 4 orang Security
13. SMA 2 orang Driver
POLA KETENAGAAN UNIT KERJA RUMAH SAKIT
Sarjana Sekretaris
1 Sekretaris Eksekutif Administrasi atau minimal 2 tahun
yang setar
RINGKASAN
Membantu Sekretaris dalam menyiapkan rencana kegiatan Direktur dan Rumah Sakit,
menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, standar dan prosedur pelaksanaan, mengkoordinasikan
dan memfasilitasi pelakasanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Direktur RS,
melakukan pengembangan unit sekretariat.
TUGAS PEKERJAAN
Menyusun rencana Peralatan dan Perlengkapan kantor untuk lancarnya kegiatan Direktur,
Sekretaris dan Sekretariat RS.
Membuat standar
Mengagendakan kegiatan harian Direktur agar tugas-tugas manajemen dapat berjalan lancar
Melaksanakan penyusunan prosedur kerja & prosedur tetap mengenai kesekretariatan dan
kesekretarisan.
Menyusun perencanaan perjalanan dinas pimpinan guna memperlancar tugas pimpinan mulai
dari : Mengetahui tujuan, waktu perjalanan dinas dan acara lain diluar acara resmi dalam
perjalanan dinas tersebut, menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa (surat tugas) &
bahan rapat /seminar, transportasi yang akan digunakan, rencana akomodasi (hotel,
transport), berkoordinasi dengan HRD rencana keuangan dengna memerinci biaya yang akan
dikeluarkan (transport, hotel, uang saku, konstribusi seminar),
Membuat rencana pertemuan dengan menghubungi terlebih dahulu orang-orang yang akan
ditemui direktur.
Perencanaan pengaturan jadwal kegiatan Direktur dengan menitik beratkan kebutuhan &
prioritas kerja direktur dan tugas-tugas Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Memberikan arahan, perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan
kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Memberikan petunjuk kepada staf dalam pembuatan surat, mengagendakan surat masuk dan
surat keluar, pengarsipan dokumen, pengurusan perijinan, persiapan rapat, pembuatan
laporan, pembuatan notulen,penggunaan peralatan kantor (fax), menerima tamu.
Mengelola rapat mulai dari : menentukan siapa yang diundang, waktu dan tempat rapat,
membuat undangan rapat, mendistribusikan undangan, Menyiapkan ruang rapat dan setting
ruangan, menyiapkan perlengkapan rapat (LCD, Laptop, Sound sistem, alat tulis),
menyiapkan konsumsi bila rapat tersebut dengan pihak luar, membuat notulen rapat.
Membantu bagian kepegawaian dalam pengurusan Rekomendasi IDI dan Surat Ijin Prakter
Dokter
Membantu bagian kepegawaian dalam mendokumentasikan (file) setiap mitra mulai dari
map yang akan digunakan disesuaikan dengan pendidikan, surat lamara, hasil tes tertulis,
pskotes, keshata, surat tugas, perjanjian kerja dokumen penting lainnya yang mendukung.
Mencatat disposisi & tugas-tugas yang diberikan direktur ke jajaran manajemen serta
membuat sediaan terhadap tugas-tugas yang belum terselesaikan
Mendistribusikan perubahan tarif ke unit terkait dan instansi / perusahaan lain yang
bekerjasama dengan hospital dalam pelayanan kesehatan.
5. Mengadakan koordinasi.
Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi
pemerintah maupun Swasta.
Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dengan pejabat
terkait di lingkungan RSB AMANAH
Mengadakan koordinasi dengan unit lain dalam beberapa hal seperti pembuatan tarif Askes,
tarif RSB AMANAH, MOU pelayanan kesehatan, visitasi dari instansi lain.
Mengadakan koordinasi dengan dokter umum & dokter spesialis dalam pengurusan
rekomendasi IDI dan Surat Ijin Praktek Dokter
Koordinasi dengan gizi, driver apabila ada tamu/visite dari instansi lain.
Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan
terhadap pelaksanaan tugasnya.
Secara berkala memonitor berkas (file) disesuaiakan dengan kegiatan hospital yang paling
akhir.
Mencermati kapan masa berlaku MOU, SIP dokter, Ijin RS, Ijin Klinik, kontrak rumah dokter
spesialis, ijin lift, ijin jenset, dan dokumen penting lainnya berakhir.
8. Berperan sebagai public relation direktur
Menjadi filter atas setiap tamu yang akan menemui direktur dan memfasilitasi tamu tersebut.
Menjadi filter atas setiap telepon yang masuk untuk direktur dan menjadi penghubung apabila
direktur ingin berkomunikasi lewat telepon dengan relasi
Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan penetapan
strategi planning.
Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarip untuk peningkatan
penjualan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang
pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang
pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing SDM.
Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada atasan.
Melakukan evaluasi kinerja staf dengan sistem observasi, pelaporan kegiatan dan lain-lain.
Melakukan evaluasi dan menganalisa setiap pekerjaan, bagaiman cara yang lebih efektif &
efisien dalam melakukan tugas/pekerjaan
Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan maupun RS.
STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan DIII Sekretaris / S1 Ekonomi Manajemen atau S1 lainnya, Telah bekerja di RS dan
pengalaman di bidang sekreataris dan kesekretariatan sekurang-kurangnya 2 tahun.
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan rumah sakit.
1 Kepala Divisi
Auditor / Petugas
2
Audit
RINGKASAN
TUGAS PEKERJAAN
Menyusun rencana kebutuhan SDM, Peralatan dan Material untuk lancarnya kegiatan
Internal Audit RS.
Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Internal Audit (RS) setiap tahun anggaran.
Melakukan pemeriksaan Internal terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan secara struktural
maupun fungsional.
Membuat perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan
Internal Audit RS.
Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Internal Audit RS.
Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi
pemerintah maupun Swasta.
Melakukan pembetulan atas nama Direktur terhadap penyimpangan yang dilakukan Unit-unit
Kerja.
Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan
terhadap pelaksanaan tugasnya.
Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan penetapan
strategi planning.
Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarip untuk peningkatan
penjualan.
Membantu Direktur membuat kebijakan pengelolaan sumber daya RS.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang
pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang
pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.
Membuat laporan kepada Direktur Hospital atas hasil pemeriksaan internal yang telah
dilakukan dengan memberikan saran perbaikan atau tindakan yang mesti dilakukan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing SDM.
Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada atasan.
11. Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Internal Audit RS yang diberikan
ATASAN.
STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan S1 dan atau Ahli Madya lainnya, Telah bekerja di RS atau Institusi lain dan
pengalaman di bidang Internal Audit sekurang-kurangnya 3 tahun.
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Internal Audit rumah sakit.
1 Kepala Divisi
Pelaksana koding
2
dan Adm RM
Pelaksana
3
Assembling
Pelaksana Filling
4
dan Distribusi RM
Pelaksana Analising
5
& Pelaporan
Tugas Pokok
Uraian Tugas :
1. Merencanakan sistem dan prosedur yang akan digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.
2. Merencanakan tata ruang yang dinamis, efektif dan efisien serta menginventarisasi
peralatan yang dibutuhkan guna menunjang pelayanan rekam medis yang efektif,
efisien dan berkesinambungan.
3. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang sedang berjalan untuk mengetahui apakah
masih sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Memberi contoh dan petunjuk tentang penerapan tugas dan pekerjaan di lapangan
sesuai uraian tugas dari staf yang bersangkutan.
5. Menganalisa, mengelola, dan mengolah data dan laporan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan.
6. Merencanakan, mengembangkan, dan membina SDM yang ada, agar kinerja dan
prestasi kerja dapat terjaga dan lebih ditingkatkan.
8. Menerapkan dan mengevaluasi sistem, prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan
ditetapkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan dilapangan.
9. Mengadakan koordinasi dengan staf rekam medis dalam rapat rutin yang diadakan
minimal 1 kali dalam sebulan.
10. Menghadiri rapat-rapat di rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan rekam medis.
11. Membina kerja sama dengan unit-unit terkait yang ada di rumah sakit agar terjalin
hubungan yang harmonis dan saling membantu.
12. Membina kerjasama dengan organisasi di luar rumah sakit yang berkaitan dengan
pelayanan rekam medis.
b. Pelaksana Koding
Tugas Pokok.
1. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10
dan menuliskannya dalam dokumen rekam medis.
Uraian Tugas
1. Membuat daftar penyakit yang sering ditulis dokter serta menentukan kode ICD-nya.
2. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10
sesuai diagnosa dokter pada dokumen rekam medis pasien dan menginputnya
dikomputer.
3. Kerja sama dengan Pelaksana Pelaporan dalam penyediaan data dan informasi.
c. Pelaksana Asembling
Tugas Pokok :
1. Menyusun /merakit ulang dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap sesuai
ketentuan yang berlaku.
Uraian Tugas :
2. Setiap hari menerima /mengambil dokumen rekam medis pasien pulang rawat
inap.
4. Menyusun ulang lembar /formulir rekam medis sesuai aturan yang berlaku.
5. Meneliti kelengkapan isi rekam medis dan apabila ada yang belum lengkap maka
harus dimintakan kelengkapannya ke dokter yang bertanggung jawab.
6. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke bagian koding untuk
di kode dan diinput di komputer.
d. Pelaksana Filing
Tugas Pokok :
Uraian Tugas :
1). Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, dok. RM, tracer, formulir rujukan dll.
3). Menyimpan dokumen rekam medis dalam rak /almari filing sesuai sistim yang berlaku.
4). Mengambil dokumen rekam medis dengan cara menyelipkan tracer terlebih dahulu pada
posisi yang sama.
Tugas Pokok :
2. Melayani permintaan data dan informasi dari unit /lembaga lain yang membutuhkan.
Uraian Tugas :
3. Mengolah data hasil pelayanan dalam komputer dan atau manual sampai
dihasilkannya suatu informasi yang siap digunakan.
Keterangan Struktur :
1. Ketua Komite Medis bekerja sama dan bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Ketua Komite Rekam Medis dijabat oleh seorang dokter Umum dan bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medis.
3. Sekretaris Komite Rekam Medis harus dijabat oleh Kepala Rekam Medis dan
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Rekam Medis.
4. Anggota Komite Rekam Medis sebagian diambil dari staf Unit Rekam Medis.
Tugas Pokok
Uraian Tugas
6. Mengadakan evaluasi tentang pelaporan kegiatan medis dan Panitia Rekam Medis
Tugas Pokok
Uraian Tugas
Tugas Pokok
2. Memberi masukan kepada panitia tentang proses dan kegiatan pelayanan rekam
medis rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat serta pemeriksaaan penunjang
medis
Uraian Tugas
5 Pembantu Perawat
Ass Manajer
1 Keperawatan &
Kebidanan
2 Bagian Administrasi
3 Bagian Logistik
4 Bagian pelayanan
5 Perawat Pelaksana
6 Pembantu Perawat
7 Cleaning Service
Asisten Manager -
2 Medis / Spesialis RS min 3 th
Bedah
Asisten Manager -
3 Medis / Spesialis RS min 3 th
Penunjang Medik
Farmasi
Profesi Apoteker
Berwibawa
3. Fungsi
Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang lainnya sesuai
kebutuhan
Membantu membuat Standar Operating Prosedur di Unit Farmasi maupun Unit lain
yang berhubungan
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga Assisten Apoteker yang bekerja di Unit
Farmasi
Melaksanakan program orientasi tenaga Assisten Apoteker yang akan bekerja di Unit
Farmasi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi
Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten Apoteker yang
ada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan Keluarga
Sehat
Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farrmasi setiap 1 bulan sekali
bersama-sama dengan pelaksana yang berada dibawah tanggung jawabnya, dimana
hasil stok fisik dilaporkan kepada Assisten Manager Farmasi serta Internal Audit
4. Wewenang :
Profesi Apoteker
Berwibawa
Bawahan Langsung : -
c. Fungsi
d. Wewenang :
Bawahan Langsung :-
c. Uraian Tugas :
d. Wewenang :
Bagian Administrasi
Bawahan Langsung :-
c. Uraian Tugas :
d. Wewenang :
D3 Public 5
Relations/ S1
1 Staf Humas Komunikasi -
FISIP; SKM /
semua jurusan
Staf SMA/D3/ S1 8
2 -
teknik
Driver
1 Staf S1 Akuntansi - 2
Medis Umum 15
dan Spesialis ;
2 Staf
D3 / S1
Keperawatan
BAB V
Tahun
Uraian Rerata Standar
2012 2013 2014
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
1. Mutasi-Rotasi karyawan
2. Diklat karyawan
3. Pembinaan karyawan
BAB VI
PENUTUP
Pola ketenagaan di RSB Amanah disusun dengan harapan bisa mencapai target
kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang proffesioal,
berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang
anggaran seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan
kepada dana operasioanal rumah sakit.
Di tetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo
dr. Evariani