Indonesia merupakan negara produsen sawit kedua terbesar di dunia setelah
Malaysia.Dalam rangka meningkatkan keuntungan dari melimpahnya produksi CPO (Crude Palm Oil), diperlukan usaha untuk mengolah CPO menjadi produk hilir yang dapat memberikan nilai tambah lebih tinggi. Salah satu produk olahan CPO adalah soap noodle. Kebutuhan soap noodle industri sabun akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan penduduk dunia. Di Indonesia sendiri, kebutuhan soap noodle meningkat cukup pesat dari tahun ke tahun. Ada beberapa alternatif dalam proses produksi soap noodle, di antara alternatif yang ada dipilih proses netralisasi asam lemak. Soap noodlediproduksi dengan kapasitas 71.280 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Kawasan Industri Medan, Medan Labuhan, Sumatera Utara dengan luas areal 11.875 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 158 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan struktur organisasi sistem garis dan staf. Hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan soap noodle adalah sebagai berikut: Modal Investasi : Rp 263.594.725.834 Biaya Produksi : Rp709.348.991.532 Hasil Penjualan : Rp765.190.800.000 Laba Bersih : Rp 38.911.319.597 Profit Margin : 7,26 % Break Even Point : 59,36 % Return of Investment : 14,76 % Pay Out Time : 6,77tahun Return on Network : 24,60 % Internal Rate of Return : 24,74 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan soap noodle layak untuk didirikan.