Вы находитесь на странице: 1из 13

111Equation Chapter 1 Section 1 PENGUKURAN INTENSITAS

RADIASI BENDA HITAM


SEBAGAI FUNGSI SUHU (HUKUM STEFAN-BOLTZMANN)
DAN PENDINGINAN NEWTON
Sudjana1, Afridha Nurhfadhyla2, Nurintang3, Nur Isna Humairah4
Muh.Tri Prasetia Nua

Laboratorium Fisika Modern Universitas Negeri Makassar


e-mail: 1afridhaanf99@gmail.com,2intannur374@gmail.com,3nurisnahumarihilyas@gmail.com
4
acersudjana@gmail.com,

Abstrak. Telah dilakukan eksperimen tentang, tujuan eksperimen in adalah untuk mengukur intensitas radiasi
(relatif) benda hitam pada rentang suhu 400oC – 500oC dengan termopile Moll; dan yang kedua menentukan
hubungan intensitas radiasi dengan suhu mutlak (Hukum Stefan-Boltzmann). Adapun untuk pengumpulan data
eksperimen dilakukan dengan menggunakan program CASSY Lab pada computer dengan rentang suhu 400 o C
– 500o C. Eksperimen ini menggunakan oven listrik yang dilengkapi dengan asesori benda hitam yang akan
berfungsi sebagai benda hitam ideal. Sensor suhu menggunakan termokopel NiCr-Ni yang dihubungkan dengan
data logger CASSY ke komputer. Hasil eksperimen menunjukkan angka pangkat empat dari temperatur benda
hitam yang diperoleh menggunakan analisis grafik antara log V (volt) dengan log T (kelvin) yaitu |4 ±1| ,
nilai ini merupakan nilai pangkat temperatur dengan perbedaan 0.5 dari teori yaitu 4. Perbandingan nilai
konstanta Hukum Pendinginan Newton (nilai K) Hukum Pendinginan Newton (nilai K) berdasarkan analisis
perhitungan yaitu 09.94 x 10-5 s-1 dan secara plot grafik yaitu |9.0 ± 0.9|10−5 s-1. dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa Intensitas radiasi benda hitam (diwakili tegangan) berbanding lurus dengan naiknya
temperatur berpangkat 4 dan dari hasil eksperiemen diperoleh nilai yang mendekati teori.

Kata kunci: Hukum Stefan-Boltzmann, intensitas radiasi, , radiasi benda hitam.

PENDAHULUAN
Salah satu penyebab lahirnya fisika kuantum adalah ditemukannya beberapa gejala pada
radiasi benda hitam, pada akhir abad 19, yang tidak dapat dijelaskan dengan teori yang telah ada pada
saat itu. Untuk mendapatkan teori yang cocok, ternyata orang harus merombak pemikirannya tentang
konsep energi, khsusnya energi radiasi.
Keyakinan lama tentang energi bernilai malar (kontinu) dirombak menjadi keyakinan baru
yang menyatakan bahwa energy berniai diskrit. Di sinilah pertama kalinya meuncul konsep
pengkuantuman energy. Selain itu, tetapan planck, yang menjadi ciri khas fisika kuantum, juga
ditemukan dalam perumusan teori radiasi benda hitam itu.
Oleh karena itu, sebagai langkah awal dalam mempelajari fisika kuantum, pada bab ini kita
membahas perihal radiasi benda – hitam. Pertama , kita bahas tentang pengertian radiasi termal dan
data eksperimen radiasi benda –hitam. Kemudian kita pelajari teori Rayleigh – Jeans, suatu teori
benda hitam. Kemudian kita pelajari Teori Rayleigh-Jeans suatu teori terbaik yang dapat dibangun
berdasarkan konsep energy malar tetapi tidak cocok dengan data eksperimen. Kita akan menentukan
penyebab kegagalan teori itu pada gilirannya akan memahami cara planck menemukan teori yang
benar. Akhirnya, kita diskusikan konsekuensi teori Planck terhadap perkembangan pemahaman kita
tentang energi.
Pertanda pertama yang menunjukkan bahwa gambaran gelombang klasik tentang radiasi
electromagnet (yang berhasil baik menerangkan percobaan Young dan Hertz pada abad kesembilan
belas dan yang dapat dianalisis secara tepat dengan persamaan Maxwell) tidak seluruhnya benar,
tersimpulkan dari kegagalan teori gelombang untuk menerangkan spectrum radiasi termal yang
diamati jenis radiasi electromagnet yang dipancarkan berbagai benda semata – mata karena suhunya.
Teori geombang juga ternyata gagal menjelaskan hasil percobaan lain yang segera menyusul, seperti
percobaan yang mempelajari pemancaran electron dari permukaan logam yang disinari cahaya (efek
fotolistrik) dan hamburan cahaya oleh eleh electron – electron (efek Compton). Di sini kita hanya
akan membahas tadiasi termal sedangkan kedua percobaan yang terakhir disebutkan tadi akan kita
bahas dalam kedua pasal berikutnya.
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang menyerap seluruh radiasi yang mengenainya,
contoh terbaik benda-hitam adalah lubang kecil di dinding benda berongga. Radiasi yang masuk ke
rongga melalui lubang tidak dapat ke luar lagi dengan segera. Sebab, begitu masuk ke dalam rongga,
ia dipantulkan berkali-kali oleh dinding rongga sebelum akhirnya menemukan lubang dan lepas ke
luar.
Asas Hukum Stefan-Boltzmann menyatakan bahwa radiasi total yang dipancarkan oleh sebuah
benda sebanding dengan naiknya suhu mutlak pangkat 4. Misalkan radiasi yang terpancar dari
sebuah permukaan adalah M (M = daya total radiasi), maka besarnya radiasi yang terpancar
dirumuskan sebagai,
M = sT 4 (1)

Dengan σ = 5,67 ⋅10-8 W/m2K4 (konstanta Stefan-Boltzmann).


Pada saat yang bersamaan benda hitam juga menyerap radiasi dari lingkungannya. Maka yang
diukur bukanlah M melainkan M’ yakni radiasi yang diserap dari lingkungan. Radiasi yang
dipancarkan oleh lingkungan ini dituliskan sebagai,

M o = s To4
(2)

Dengan demikian diperoleh,

M ' = s ( T 4 - To4 )
(3)
Suatu benda yang bukan radiator ideal juga memenuhi persamaan 3 dia tas tetapi mempunyai
koefisien absorbsi “e” yang nilainya kurang dari 1, sehingga dituliskan :

4
E=eσT (4)

Dimana, e = emisivitas (0 ≤ e ≤ 1). Radiasi atau emisi cahaya pada benda padat memperlihatkan
spectrum kontinyu seperti gas yang dipanaskan.

METODE EKSPERIMEN
Pada percobaan ini, terdapat alat dan bahan perlu digunakan, antara lain: Satuset alat
eksperimen produksi Leybold GmBH, yang terdiri atas Oven listrik untuk tegangan 230 V, Asesori
benda hitam, Safety connection box with ground, Sensor CASSY, CASSY Lab, adaptor NiCr-Ni,
sensor temperatur NiCr-Ni 1,5 mm, boks μV, termofile Moll, Bench optik kecil, shortrod, Penyangga
berbentuk V, 28 cm, Multiclamp Leybold, Clamp universal, dan kabel berpasangan 100 cm,
merah/biru. Kemudian, terdapat tambahan 1 PC dengan sistem operasi Windows 98 atau yang lebih
tinggi. Peralatan lain yang direkomendasikan yaitu Satuimmersion pump 12 V, Satulow-voltage
power supply, Satu silicone tubing, 7 mm Ø, dan Satu laboratory bucket, 10 l.
Sebelum melakukan pengamatan intensitas radiasi benda hitam, terlebih dahulu kita
mempelajari seluruh komponen yang telah terpasang dengan benar sehingga tidak perlu dilakukan
pengaturan lagi. Setelah itu kita menghubungkan semua alat ke sumber tegangan termasuk computer
yang akan kita gunakan dalam pengambilan data.
Dalam percobaan ini, sebelum menyalakan oven listrik yang telah dilengkapi oleh asesori
benda hitam terlebih dahulu dijalankan pompa air selama kurang lebih 2 menit. Setelah 2 menit oven
dinyalakan dan menunggu sampai suhu oven naik 500 0C, dimana perubahan suhu diamati dilayar
computer yang telah dilengkapi software CASSY Lab.

Gambar 1. Tampilan program cassy lab


Pada komputer, pilihikon CASSY Lab danmengaktifkan sensor suhuNiCr-Ni dankotakV.
Mengaturrentangpengukuransuhudari 0oC ... 1200oCdantegangandari -30mV ... 30 mV (lihat menu
CASSY).

Gambar 2.Rangkaian alat percobaan radiasi benda hitam


Selanjutnya, mengamati perubahan intensitas radiasi sebagai fungsi kenaikan suhu. Menunggu
sampai suhu mencapai 450oC untuk mulai merekam data. Perekaman data dilakukan dengan
menekan simbol measurementpada menu CASSY ataugunakan kunci F9.Hentikan rekaman data saat
suhu benda mencapai 50oC.Simpan data rekaman Anda dengan menekan kunci F2 atau gunakan
symbol savepada menu CASSY.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a) Adapun grafik hasil plot hubungan antara tegangan(Log V) dengan temperatur (Log T) untuk
menentukan nilai pangkat empat pada temperatur benda hitam ditunjukkan seperti grafik sebagai
berikut.
GAMBAR 3. Grafik Hubungan antara Log V dan Log T

Berdasarkan huku Stefan – Boltzman


M =σ T 4
4
V ≈T
Log V = 4 Log T
Persamaan garis linear pada grafik hubungan log T dan log U digunakan untuk menganalisis
hubungan intensitas radiasi pada suhu mutlak pangkat empat.
Y= mx + c
y = 4.0209 x – 15.406
R2 = 0.6596

Karena sumbu x adalah log T dan y adalah log U, maka


Log U = 4.0209 Log + C
Log U = Log T4.0209
U= T4.0209
P = 4.0209

Derajat Kebenaran (DK)


DK = R2 x 100%
DK = 0.6596 x 100%
DK = 65.96 %
Keselahatan Relatif ( KR)
KR = 100 % - DK
KR = 100% - 65,96 %
KR = 34.04 %
Ketidakpastian Mutlak (ΔP)
ΔP = KR x P
ΔP = 34.04 % x 4.0209
ΔP = 0.3404 x 4.0209
ΔP = 1.3687

Angka Berarti (AB)


∆P
ΔB = 1 – Log [ ]
P
1.3687
ΔB = 1 – Log [ ]
4.0209
ΔB = 1 – (- 0.468010448)
ΔB = 1.468010448

Pelaporan Fisika (PF)


PF = | P + ΔP | Satuan
K =|4+1|

TABEL 1. Perbandingan Nilai Pangkat T pada Eksperimen dengan Nilai Referensinya


Pangkat T
Teori 4
Eksperimen/plot |4 ±1|
grafik

Presentase Perbedaan ( % diff)

% diff = |teori−toerip raktek |x 100


% diff = |4−4.0209
4 |x 100
% diff = 0.5225 %

b) Pada percobaan ini, anda dapat menggunakan data suhu mutlak dan waktu untuk menentukan
hokum pendinginan Newton yang dirumuskan sebagai
−kt
r=r 0 e
Dengan r adalah suhu relatif pada waktu t, dan r 0 adalah suhu relatif pada t=0. Analisis grafik
anda berdasarkan pendinginan Newton.

Berdasarkan grafik 2
−kt
Y = r0 e
−5 x
Y = 612.51 e−9 x10
R2 = 0.8995
−5 x
r = 612.51 e−9 x10
maka,
K = 9 x 10-5 s-1 yang merupakan nilai yang menunukkan konstanta pendinginan newton.

Derajat Kebenaran (DK)


DK = R2 x 100%
DK = 0.8995 x 100%
DK = 89.95 %
Keselahatan Relatif ( KR)
KR = 100 % - DK
KR = 100% - 89.95 %
KR = 10.05 %
Ketidakpastian Mutlak (ΔK)
ΔK = KR x ΔK
ΔK = 10.05 x 0.00009 s-1
ΔK = 0.1005 x 0.00009 s-1

Angka Berarti (AB)


∆K
ΔB = 1 – Log [ ]
K
0.000009045 S−1
ΔB = 1 – Log [ ]
0.00009 S−1
ΔB = 1 – (0.1005)
ΔB = 1.9978 (2 AB)

Pelaporan Fisika (PF)


PF = | k + ΔK | Satuan
K = | 9.0 +0.9 | x 10-5 s-1

Secara perhitungan diperoleh :

r
−ln 0
r
K=
t

r
ln 0
r
K=
t

741
ln
322
K=
8380

ln 2.301242236
K=
8380

0.833449
K=
8380

K = 9.94 x 10-5 s-1


TABEL 2. Perbandingan antara nilai K secara perhitungan dengan nilai K dari analisis grafik.

Konstanta (s-1)
Analisis Grafik | 9.0 ± 0.9 | x 10-5
Perhitungan 9.94 x 10-5

Pemabahasan
Berdasarkan percobaan diatas intesnsitas radiasi sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlaknya, dari analisis diatas diperoleh grafik hubungan antara temperatur terhadap tegangan, dan
dimisalkan intensitasnya adalah tegangan sehingga secara keseluruhan tampak bahwa temperature
berbanding lurus dengan tegangan. Berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh hasil pangkat dari
temperatur benda hitam adalah |4.0 ± 1.0| K dengan besar kesalahan relatif 34.04 % dan % diff
sebesar 0.5225%. Nilai pangkat dari suhu mutlak berdasarkan teori adalah 4 sehingga nilai dari
pangkat suhu mutlak yag diperoleh dari grafik berbeda sekitar 0.5 dari nilai sesungguhnya. Hal ini
disebabkan karena beberapa alat yang di gunakan sudah mulai rusak seperti oven listrik yang di
gunakan yang tidak bisa lagi di panaskan sampai suhunya 500 0 c hanya mencapai 4750 C. Selain itu
disebabkan pula pada saat pendinginan atau pada saat perekaman di berikan jeda 200c sehinnga
perekaman data berjalan dari 475 0C sampai 500 c. Sehingga dari hasil eksperimen dikatakan bahwa
temperatur berpangkat empat (T4) berbanding lurus dengan tegangan yang bersesuaian dengan
Hukum Stefan-Boltzmann dalam percobaan ini mendekati teori.
Berdasarkan nilai persamaan garis yang terdapat pada grafik tersebut dengan menggunakan
hukum pendinginan newton maka kita dapat menentukan nilai K dengan melihat persamaan garis
eksponensial yang terdapat pada grafik. Nilai pangkat eksponensial pada plot grafik merupakan nilai
k secara grafik |9.0 ± 0.9|10−5 s-1 dan nilai k secara manual 9.94 x 10-5 s-1 dengan besar
kesalahan relatih 10.05 %. Dimana nilai ini tidak jauh berbeda dari hasil yang diperoleh darii grafik.

KESIMPULAN
Intensitas radiasi benda hitam (diwakili tegangan) berbanding lurus dengan naiknya
temperatur berpangkat 4 dan yang di peroleh darieksperimenyaitu |4 ±1| .Nilai K secara
perhitungan09.94 x 10-5 s-1 dan dari grafik diperoleh nilai K sebesa r |9.0 ± 0.9|10−5 s-1.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern (Terjemahan H. J. Wospakrik). Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press), pp 88-89.
[2] Sutopo. 2004. Pengantar Fisika Kuantum. Malang: JICA, pp 1-2
[3] Tim Penyusun, dkk. 2018. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I. Makassar: Jurusan
Fisika FMIPA UNM.pp 1-3.

Вам также может понравиться