Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Kelompok X
Dhea Fernindi 1515371012
Larasati Aulia Puteri Asya 1515371018
Yeni Rahmayanti 1515371037
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa itu keluarga berencana.
2. Mengetahui dan memahami AKDR dan Implant.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keluarga Berencana
Keluarga berencana (KB) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (Yuhedi dan
Kurniawati, 2013). Pada hakekatnya KB bertujuan untuk
mewujudkan keluarga dengan anak ideal, sehat, berpendidikan,
sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya.
Secara garis besar dalam pelayanan kependudukan atau KB
mencakup beberapa komponen yaitu: (1) komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE), (2) konseling, (3) pelayanan kontrasepsi, (4)
pelayanan infertilitas, (5) pendidikan seks, (6) konsultasi pra-
perkawinan dan konsultasi perkawinan, (7) konsultasi genetik,
(8) tes keganasan, dan (9) adopsi (Pinem,2009).
Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti
mencegah atau melawan dan “konsepsi” yang berarti
pertemuan antara sperma dan sel telur yang matang dan sel
sperma yang menyebabkan kehamilan. Secara singkat
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh
sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya telur
yang dibuahi ke dinding rahim (Mulyani dan Rinawati, 2013).
Tujuan kontrasepsi adalah mengindari atau mencegah
kehamilan akibat pertemuan sel telur dan sperma tersebut
(Dewi dan Sunarsih, 2011).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Program KB
1. Umur
Umur adalah usia individu yang dihitung mulai dari
dilahirkan sampai saat sekarang ini. Umur sangat erat
hubungannya dengan pengetahuan seseorang karena
dengan semakin bertambahnya umur, maka semakin
banyak juga pengetahuannya (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Hurlock (1998) semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang lebih dewasa akan lebih dipercaya
dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya.
Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan
jiwa.
Faktor umur sangat berpengaruh pada aspek reproduksi
manusia terutama dalam pengaturan jumlah anak yang
dilahirkan yang akan berhubungan dengan pola kesehatan
ibu, dimana untuk Pasangan Usia Subur yang berumur
dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilan dengan
menggunakan pil KB, suntik, susuk, kondom atau intravag.
Pasangan Usia Subur yang berumur diatas 35 tahun atau
pada fase mengakhiri kesuburan. Dianjurkan
menggunakan Kontrasepsi Mantap, IUD/AKDR,
susuk/AKBK. (Wiknjosastro, 2005).
2. Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan (Alwi,2003).
Menurut Suwarno yang dikutip oleh Nursalam (2001),
pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh
seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju
kearah cita-cita tertentu. Pendidikan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena
dapat membuat seseorang untuk lebih mudah menerima
ide-ide atau teknologi baru (Notoatmodjo, 2003).
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi
pandangannya terhadap sesuatu yang datang dari luar.
Orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
memberikan tanggapan yang rasional dibandingkan
dengan orang yang tidak berpendidikan sama sekali. Oleh
karena itu mereka yang berpendidikan lebih tinggi dalam
menghadapi sesuatu tantangan dan gagasan baru akan
lebih banyak menggunakan rasio dibandingkan
perasaannya. Sedangkan bagi mereka yang berpendidikan
lebih rendah lebih banyak menggunakan perasaan dari
pada rasio (BKKBN, 2005).
3. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan baik hidup
maupun mati, persalinan yang pernah dialami oleh seorang
wanita dari kehamilan yang pertama sampai kehamilan
sekarang. Tingkat paritas telah menarik perhatian peneliti
dalam hubungan kesehatan Pasangan Usia Subur. Tingkat
paritas yang lebih tinggi mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang lebih, dibandingkan dengan tingkat
paritas yang lebih rendah ( Notoatmojo, 2003).
Paritas 2-3 merupakan paritas yang aman ditinjau dari
sudut kematian maternal. Paritas >3 mempunyai angka
kematian maternal lebih tinggi. Resiko pada paritas
pertama dapat ditangani dengan asuhan obstetrik yang
lebih tinggi, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat
dikurangi dengan menggunakan KB. (Wiknjosastro, 2005).
Wanita usia subur dianjurkan menggunakan alat
kontrasepsi untuk mencegah terlalu, yaitu : terlalu banyak,
seorang wanita dengan jumlah anak lebih dari 4 orang
akan lebih sering mengalami kematian karena perdarahan
setelah persalinan atau penyebab yang lain (Hartanto,
2004).
4. Sumber Informasi
Sumber Informasi adalah media yang digunakan seseorang
untuk memperoleh informasi pesan. Semakin banyak
informasi yang didapat, semakin banyak pula pengetahuan
yang didapat tentang kesehatan, salah satunya tentang
Alat Kontrasepsi IUD (Meliono, 2009).
Sumber Informasi dapat diperoleh secara :
a. Intern yaitu Sumber Informasi yang didapat dari
Keluarga dan Petugas Kesehatan (instansi
kesehatan). Pada umumnya pendekatan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan adalah dengan cara ceramah
atau Penyuluhan Kesehatan.
b. Extern yaitu Sumber Informasi yang didapat dari Media
Elektronik (televisi, radio, CD, dan lain-lain), ataupun
Media Cetak ( majalah, koran, buku, dan lain-lain).
Sumber informasi kesehatan yang tepat mempunyai
peran yang besar dalam meningkatkan pengetahuan
seseorang (Notoatmodjo, 2003)
B. Metode KB IUD dan Implan
1. Pengertian Metode implant
Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan
pada bagian subdermal, yang hanya mengandung levonorgestrel
yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon polidymetri silicon
dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.
Levonorgestrel ( LNG ) adalah suatu progestin yang dipakai
juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi dengan
masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita.
5. Metode IUD
a. Pengertian IUD
IUD (Intras Uterin Devices) atau nama lain adalah AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim) disebut juga spiral, alat ini
dipasang dalam rahim wanita. IUD atau AKDR adalah suatu
alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak
wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel
yang paling sering digunakan diseluruh dunia dengan pemakai
saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita. AKDR memiliki
efektifitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada
pemakaian 1 tahun atau lebih. (Anna, 2006).
b. Mekanisme Kerja IUD
Mekanisme kerja IUD yaitu :
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
pallopi.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
3. IUD mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi
perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk
pembuahan.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus. (Hidayati, 2009).
Sejarah mula IUD/AKDR tidak begitu jelas. Akan tetapi
terungkap bahwa pada zaman dahulu orang arab memasukkan
batu kedalam rahim unta mereka dan ternyata unta mereka
memang tidak hamil. IUD/AKDR mulai dikembangkan pada
tahun 1909 di polandia, yaitu ketika Richter membuat suatu
alat kontrasepsi dari benang sutra tebal yang dimasukkan
kedalam rahim. Kemudian pada tahun 1930 berkembang
dengan dibuatnya cincin perak yang juga dimasukkan kedalam
rahim dan hasilnya memuaskan. Pada tahun 1962 Dr.Lippes
membuat IUD/AKDR dari plastik yang disebut lippes loop
(Niken, 2010).
c. Efektifitas IUD/AKDR
Sebagai kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi
Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1
tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
(Hidayati, 2009).
Pada prinsipnya semua kontrasepsi efektif apabila digunakan
dengan baik dan benar, namun ada beberapa metode yang
tingkat ketergantungannya cukup tinggi. Kontrasepsi ini Jika
tidak dibina dengan baik maka angka kegagalannya akan
tinggi. Salah satu metode tersebut adalah alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR) atau (IUD).
IUD/AKDR juga dapat mencegah kehamilan mencapai 98%
hingga 100% tergantung pada jenis IUD/AKDR . IUD/AKDR
terbaru seperti copper T380A memiliki efektifitas cukup tinggi,
bahkan selama 8 tahun pengguna tidak ditemukan adanya
kehamilan. Pada penelitian yang lain ditemukan setelah
penggunaan 12 tahun ditemukan 2,2 kehamilan per 100
pengguna dan 0,4 diantaranya terjadi kehamilan (Niken,
2010).
A. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur
oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya
telur yang dibuahi ke dinding rahim (Mulyani dan Rinawati,
2013). Tujuan kontrasepsi adalah mengindari atau mencegah
kehamilan akibat pertemuan sel telur dan sperma tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi program berKB yaitu umur,
pendidikan, paritas dan sumber informasi.
Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang
diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung
levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon
polidymetri silicon dilepaskan kedalam darah secara difusi
melalui dinding kapsul. Levonorgestrel ( LNG ) adalah suatu
progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau
pil kombinasi dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan
reversibel untuk wanita.
IUD (Intras Uterin Devices) atau nama lain adalah AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) disebut juga spiral, alat ini
dipasang dalam rahim wanita. IUD atau AKDR adalah suatu alat
kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak wanita.
Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling
sering digunakan diseluruh dunia dengan pemakai saat ini
mencapai sekitar 100 juta wanita. AKDR memiliki efektifitas lebih
dari 99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun
atau lebih.
B. Saran
1 Bagi Masyarakat (Sasaran)
Dengan dibuatnya makalah ini, dapat menambah informasi
dan pengetahuan yang bermanfaat untuk melakukan
program keluarga berncana.
2 Bagi instansi dinas kesehatan
Dengan dibuatnya makalah ini, dapat menjadi sumber
informasi terkini terkait dengan keluarga berencana.
DAFTAR PUSTAKA