Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perawatan adalah memberikan pelayanan kepada individu keluarga dan masyarakat


yang didasari oleh ilmu seni, sikap dan kemampuan intelektual serta keterampilan. Perawat
berupaya dengan hasrat dan kemampuannya untuk menolong seseorang yang sakit maupun
yang sehat. Gambaran perawat melalui intelegensi, kemampuan dan tehnik yang baik dalam
memberikan pertolongan kepada kliennya.
Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan
keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau
konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat wirausaha bertanggung
jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan
yang disediakan (ICN, 2004).
Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat professional dan
perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi
untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya.
Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).
Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini disamping untuk membuka peluang usaha yang
sesuai dengan kompetensinya juga untuk membantu permasalahan yang ada di masyarakat
terkait dengan cakupan terhadap pelayanan kesehatan. Semakin banyaknya penyakit-
penyakit kronis yang berdampak terhadap masalah kesehatan bagi masyarakat seperti
penyakit stroke yang berakibat ketergantungan pasien terhadap orang lain dan memerlukan
perawatan begitu lama, luka yang diakibatkan penyakit diabetes melitus yang perlu
perawatan khusus. Sedangkan biaya perawatan di rumah sakit begitu mahal bahkan kadang
kurang terjangkau baik dari segi biaya maupun dari segi transportasi oleh masyarakat
sehingga berakibat kualitas hidup menjadi rendah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Tinjauan Teori Peluang Usaha Keperawatan ?
2. Apa Kasus yang Sedang dihadapi Perawat ?
3. Apa Pengertian Nurse Entrepreneur ?
4. Bagaimana Invertarisir Peluang Usaha Keperawatan ?
5. Seperti Apa Peluang Usaha di Bidang Keperawatan ?
6. Untuk Mengetahui Bidang-Bidang Cakupan Peluang Usaha Nursepreneur ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Tinjauan Teori Peluang Usaha Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Kasus yang Sedang dihadapi Perawat
3. Untuk Mengetahui Pengertian Nurse entrepreneur
4. Untuk Mengetahui Invertarisir Peluang Usaha Keperawatan
5. Untuk Mengetahui Peluang Usaha di Bidang Keperawatan
6. Untuk Mengetahui Bidang-Bidang Cakupan Peluang Usaha Nursepreneur

D. METODE PENULISAN

Dalam menyusun makalah ini penulis mengumpulkan data dengan informasi dengan
cara studi pustaka, dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan Peluang Usaha dibidang Keperawatan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar dan daftar isi, dilanjutkan Bab
I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode dan
sistematika penulisan. Bab II, Tinjauan Teoritis dan penjelasan tentang peluang usaha
keperawatan. Bab III tentang kesimpulan dan saran, dan pada bagian akhir makalah ini
dilampirkan daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran


dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau
sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing
Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam
pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner
yang akan menggaji karyawannya (Winarto, 2005).
Untuk melengkapi pengertian keperawatan, maka yang paling esensial dan paling
awal dikemukakan oleh ICN (International Confrencce of Nursing) Sebagai berikut, Nursing
:The uniqe function of the nurse is to assit the individual, sick or well, in the performance of
those activities contributing to health or its recovery (or the peaceful death) that he would
perform unaided if he had the necessary strength, will or knowledge.( Fundamentals of
nursing 1983 :5). Another factor that has increased the demand and needed for nursing
services is the greater the fimansial support provided through health insurance programe (
Fundamentals of nursing 1983 :18).
Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional mereka untuk praktek klinis
secara independen dan menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan jasa.
Wirausaha perawat memberikan dan menyediakan penelitian mengenai kualitas dan
efektivitas perawatan dan membangun gambaran publik yang positif sebagai advokat
pasien, penjaga, konselor dan pendidik di samping dokter yang efisien (ICN, 2004).
Peramalan dan merespon kebutuhan perawatan kesehatan dan kesenjangan dalam
pelayanan telah menjadi kekuatan pendorong yang memotivasi untuk memajukan
profesionalisasi keperawatan. Lingkungan sektor kesehatan semakin mendorong kompetisi
antara penyedia layanan yang pada gilirannya telah memfasilitasi pengembangan
kewirausahaan serta usaha intrapreneurship (ICN, 2004)
Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat professional dan
perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi
untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya.
Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).
Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini
dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini
cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri secara
finansial, klien akan sehat dan terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Masalah finansial ini patut digaris bawahi karena dalam paradigma sehat
di Indonesia yang mengarah pada pencegahan agar orang sehat tidak menjadi sakit, justeru
telah menyebabkan makin tingginya anggaran bidang kesehatan. Di samping hal tersebut
saat ini program Askeskin yaitu sebuah asuransi untuk keluarga miskin dan masyarakat tidak
mampu setiap tahun terus meningkat.
Sebagai ilustrasi penulis menyampaikan pengalaman selama 10 tahun, bahwa lebih
dari 90% pasien-pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ menggunakan askeskin atau
subsidi dana pemerintah. Ke depan pengertian UU Kes no. 23 yang memfokuskan ciri sehat
klien harus produktif secara sosial dan ekonomi patut terus dikembangkan guna mencetak
klien yang mandiri secara ekonomi.

B. Kasus
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Problema yang dialami sebagai pengelola pendidikan tenaga kesehatan bahwa jumlah
lulusan pendidikan keperawatan dari jenjang SMK sampai magister mencapai 24.000-25.000
orang per tahun.
Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya nol besar. Selain itu,
banyak juga orang yang bertindak namun tidak pernah belajar maka hasilnya hanya begitu-
begitu saja dan tidak berkembang . Bahkan ada yang lebih parah yaitu orang yang tidak
belajar dan tidak bertindak, maka mereka hanya menjadi pengangguran seumur hidup dan
terus menjadi beban orang lain. Sekarang saatnya untuk bertindak. Bertindak bukan berarti
berhenti belajar.
Rendahnya daya serap lulusan pendidikan keperawatan itu merupakan imbas
terbatasnya anggaran pemerintah dalam merekrut pegawai negeri. Kemampuan melakukan
wira usaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di bangku kuliah maupun
ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan materi kuliah tentang
Kewirausahaan sebagai muatan lokal akademik dan memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di
institusi pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan
wirausaha baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak
berhubungan langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara
mandiri maupun berkolaborasi.

C. Pengertian Nurse entrepreneur


Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan
keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau
konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat wirausaha bertanggung
jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan
yang disediakan (ICN, 2004).

Dalam buku yang berjudul Fundamental of Nursing Taylor, Lilis dan Le Mone (2000)
menjelaskan bahwa Nursepreneur adalah seorang perawat yang biasanya memiliki
pendidikan tinggi yang mengelola klinik atau usaha yang berkaitan dengan kesehatan,
memimpin penelitian, memberikan pendidikan, atau sebagai konsultan institusi, lembaga
politik, atau bisnis tertentu.
Menurut Firman Tel seorang founder group Suara Perawat menyatakan bahwa
perawat entrepreneur adalah perawat yang melakukan aktivitas wirausaha, dimana
menjadi entrepreneur nurse mempunyai banyak kelebihan seperti mempunyai
kesempatan untuk mewujudkan cita-cita, menciptakan perubahan, memberikan
konstribusi kepada masyarakat dan melakukan yang paling disukai.
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri
dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang entrepreneur adalah
seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan
atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan
seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk mentransfer peluang
tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN, 2004).

D. Invertarisir Peluang Usaha Keperawatan


Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus
pada diri perawat. Kemampuan ini perlu diasah karena bila kita terbiasa mengemukakan ide
akan melatih kreativitas otak kita. Ciri orang kreatif secara verbal menurut Guilford
diantaranya adalah word fluency, originality and ideational fluency.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang
usaha atau bisnis dalam bidang keperawatan :
1. Langkah pertama : dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit,
Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan, Sanggar
2. Langkah kedua : apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan, pakaian,
angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis,
kado, buah-buahan dsb.
3. Langkah ketiga : dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya dokter,
perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus, pemerintah.
4. Langkah keempat : barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka
? Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet,
mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.
5. Langkah kelima : Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? mencucui,
memasak, mengajar, mendengar, mendorong, membersihkan, menghubungkan.

Langkah lanjutan : inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa kita
rubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh norak
agar anda terbiasa dengan ide yang dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi
molap, bicaralah dengan pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor
yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang yang dibonceng bisa duduk sambil ngetik
atau carilah ide yang lebih gila dari itu. Bisanya dari 10 ide gila ada satu ide yang normal.

Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa dengan sholat
istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan
tetap kaya di akherat karena banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat
kita menjadi entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai akherat). Selanjutnya
buatlah kartu nama perusahaan kita agar mudah berhubungan dengan orang lain. Tuliskan
nama kita dan jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap karyawan dan komisaris
pemegang saham.

E. Peluang Usaha di Bidang Keperawatan


Kesehatan merupakan aset termahal dan sebuah investasi untuk produktifitas kita.
Faktor usia yang terus bertambah menyebabkan kita semakin rentan dengan gangguan
kesehatan, produktifitas pun akan menurun.
Bisnis di bidang keperawatan, atau dalam konteks yang lebih luas, bisnis di bidang
kesehatan termasuk salah satu bisnis yang tidak akan pernah mati. karena semua manusia
normal pasti pernah jatuh sakit. Selama orang sakit tersebut ingin sehat dan orang sehat
ingin tetap bugar, prospek bisnis di bidang kesehatan cerah. Meskipun orang yang berbisnis
di bidang kesehatan cukup banyak, peluang bagi orang baru dalam bisnis kesehatan masih
terbuka lebar. Bisnis tersebut akan selalu dibutuhkan, apalagi bisnis di bidang keperawatan.
Bisnis di bidang keperawatan ibarat terjun dalam pertarungan bisnis di lautan yang masih
tenang (blue ocean strategy). Pada dasarnya membangun bisnis berarti harus siap untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia setiap harinya.
Karena itu, menurut Virginia Henderson dalam tulisannya yang berjudul “The
Principles and Practice of Nursing” seorang nursepreneur harus mengetahui teori
kebutuhan dasar manusia dan membuat keputusan yang memenuhi beberapa aspek
kebutuhan dasar manusia sebagai peluang dan cakupan bisnis di bidang keperawatan.
Banyak peluang untuk menjadi entrepreneur bagi perawat . Kita tidak hanya menjadi
penerima, tidak hanya menjadi konsumen tetapi bagaimana kita menjadi produsen. Kita
tidak hanya menjadi penonton tetapi menjadi pemain karena pemain dibayar sedangkan
penonton membayar.
Peluang usaha di bidang keperawatan juga bisa kita dapatkan dengan memahami
fakta dan kecenderungan pola kesehatan masyarakat. Fakta tentang pola kesehatan
masyarakat yang ada pada masa lalu, saat ini dan analisis prospek kebutuhan kesehatan
masyarakat di masa yang akan datang merupakan kajian penting yang harus diketahui
seorang nursepreneur dalam membaca peluang usaha. Saat ini telah terjadi suatu trend
kecenderungan perubahan transisi pola kesehatan masyarakat. Perubahan tersebut
nampaknya akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan mempengaruhi pola
hidup masyarakat. Fakta-fakta perubahan tersebut (Sutarna, 2014) meliputi:

1. Perubahan Epidemiologi
Dahulu kebanyakan penyakit dikarenakan oleh infeksi. Seiring dengan keberhasilan
suatu pelayanan, lingkungan saat ini sudah menjadi baik dan pencegahan terhadap sumber
infeksi sudah dapat terkontrol maka penyakit infeksi pun dapat ditekan. Akan tetapi,
masalah tersebut tidak selesai sampai disana karena timbul masalah baru yaitu masalah
degeneratif. Penyakit infeksi telah bergeser dan berubah menjadi penyakit degeneratif yaitu
penurunan fungsi organ.
Pada kondisi epidemiologi ini terjadi perubahan pola penyakit. Bahkan saat ini ada
penyakit tanpa nama dengan gejala yang tidak jelas. Diberi obat pada gejala yang satu,
timbul gejala yang lain. Gejala yang lain diberi obat, timbul gejala baru. Bahkan kadang-
kadang mengacaukan dan mengaburkan gejala serta mengaburkan diagnosa. Sungguh sulit
menemukan obat untuk masalah tersebut.

2. Perubahan Demografi
Perubahan ini berkaitan dengan kependudukan. Jika dahulu kondisi dan komposisi
kependudukan kita digambarkan bentuknya seperti candi Borobudur (puncaknya kecil
bawahnya besar), namun saat ini berubah menjadi bentuk candi prambanan (kedua ujung
sama besar). Artinya, Dahulu jumlah orang-orang usia lanjut lebih sedikit dibandingkan
anak-anak karena umur harapan hidup lebih pendek, manusia sudah meninggal sebelum
tua. Namun karena faktor kemajuan ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan maka gizi
semakin membaik sehingga jumlah orang usia lanjut lebih banyak dibandingkan anak-anak.
Berarti harapan hidup panjang usia di Indonesia sudah semakin baik. Hanya pola hidup yang
berubah, tidak jelas dan salah.

3. Perubahan Geografi
Perubahan ini berkaitan dengan kondisi lingkungan. Saat ini, kecenderungan
masyarakat urbanisasi (dari kampung pindah ke kota) semakin meningkat dan membawa
dampak kepadatan penduduk, polusi, serta masalah sosial yang menyangkut masalah
kesehatan. Selain itu, akibat dari kondisi perubahan tersebut, jumlah orang-orang usia lanjut
pun meningkat. Grafik orang-orang usia lanjut yang selalu meningkat tersebut
menggambarkan bahwa saat ini sudah mengarah kepada persiapan hidup dengan usia yang
panjang. Namun, disisi lain timbul masalah apakah orang-orang tersebut sudah siap
mengelola kesehatannya sendiri sehingga tidak timbul penyakit-penyakit degeneratif
selanjutnya.

4. Perubahan Gaya Hidup


Gaya hidup orang saat ini sangatlah berbeda dengan pandangan para orang tua kita
atau kebanyakan orang yang lahir lebih dahulu. Mungkin mereka akan menilai bahwa gaya
hidup orang saat ini sangatlah aneh. Contohnya, dahulu mungkin aneh ketika pria pergi ke
salon kecantikan. Namun, saat ini hal tersebut adalah hal yang biasa dan wajar karena
mereka pun ingin tetap tampil muda dan sehat. Bahkan saat ini pun sudah banyak sekali
bermunculan salon yang menyediakan jasa perawatan pria.
Contohnya lainnya, kalau kita perhatikan pertumbuhan anak-anak saat ini yang jauh
lebih pesat dari pertumbuhan anak-anak dahulu. Hal tersebut dikarekan faktor gizi
terpenuhi yang mulai diperhatikan orang tua kepada anaknya. Mungkin dahulu sebutir telur
dimakan berdua cukup untuk sekedar mengenyangkan perut tetapi saat ini kebutuhan
makanan harus terpenuhinya standar gizi yang diperlukan oleh tubuh, hanya pola makan
yang kadang-kadang keliru. Akibatnya orang-orang usia lanjut yang ingin tetap eksis, tampil
sehat, cantik, dan panjang umur yang terkena dampaknya. Mereka yang butuh kesehatan,
kecantikan, dan kebugaran tubuh tetapi belum tahu apa yang harus dilakukan.

5. Fenomena Baby Boom


Saat Indonesia merdeka pada tahun 1946 sampai tahun 1964, pemerintah
menerapkan kebijakan politik penduduk mercusuar, dimana presiden membebaskan
kelahiran agar pembangunan Indonesia dapat berjalan dengan cukup sumber daya tenaga
kerja. Pada saat itu pun banyak sekali bayi-bayi yang lahir dan terjadi “ledakan” kelahiran
bayi yang dinamakan fenomena baby boom. Orang-orang yang lahir antara tahun tersebut
memiliki jumlah saudara yang cukup banyak, ada yang bahkan mencapai 12 hingga 14
orang.
Pada akhirnya, setelah tahun 1964 ke atas, World Health Organization (WHO)
menetapkan kebijakan tentang pengendalian penduduk. Maka pada saat itu, Indonesia
mulai bersiap-siap melakukan Keluarga Berencana (KB). Akan tetapi, dampak fenomena
baby boom tersebut masih dirasakan hingga saat ini.
Dampak terbesar fenomena baby boom yang kita rasakan saat ini ialah jumlah orang
yang lahir antara tahun 1946 hingga tahun 1964 (usia antara 50-68 tahun) menjadi
penduduk dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang rentan
dengan gangguan kesehatan tetapi mempunyai tuntutan tinggi untuk hidup lebih lama.
6. Perubahan Upaya Pelayanan Kesehatan
Perubahan berkaitan dengan pergeseran paradigma pelayanan kesehatan. Saat ini
upaya pelayanan kesehatan telah bergeser dari upaya pelayanan medis yang
menitikberatkan pada diagnosis dan pengobatan menjadi paradigma sehat yang lebih
holistik dalam melihat penyakit atau gangguan kesehatan.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah, menunda, atau menemukan, dan
mengenali secara dini berbagai penyakit atau gangguan kesehatan, serta mengatasi
penyakit yang muncul untuk mencegah komplikasi. Namun tidak mengabaikan fungsi
pengobatan. Fungsi pencegahan pun memegang peranan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

F. Bidang-Bidang Cakupan Peluang Usaha Nursepreneur


Seorang perawat pada dasarnya bebas menentukan bisnis/usaha yang akan
dijalankannya tanpa adanya batasan atas cakupan bisnis tertentu, asalkan bisnis tersebut
menghasilkan profit bagi dirinya dengan tetap mematuhi etika bisnis dan legal. Akan tetapi,
dalam kaitannya dengan nursepreneurship, seorang perawat tentunya akan melihat peluang
usaha tidak hanya dari sisi profit semata, melainkan juga dari sisi pelayanan dan pengabdian
kepada masyakarat.
Dengan kata lain, perawat akan melihat berbagai peluang usaha dalam cakupan
bidang keperawatan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang sudah
dipelajarinya. Berbagai area cakupan usaha di bidang keperawatan yang dapat
dikembangkan saat ini antara lain :

1. Area Pelayanan Keperawatan


Tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai perawat pelaksana di instansi
kesehatan, seorang perawat pun dapat dalam membangun bisnis pada area pelayanan
keperawatan.
Selain itu, lonjakan pembangunan fasilitas layanan kesehatan termasuk membangun
rumah sakit baru dengan tambahan fasilitas kesehatan lainnya membuka peluang usaha
bagi perawat pada area pelayanan keperawatan. Bahkan pada area ini, perawat dapat
berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai
owner. Berikut ini berbagai usaha perawat pada area pelayanan keperawatan antara lain:

 Home Care
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendefinisikan bahwa
home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes RI, 2002). Home care
merupakan bagian dari praktik mandiri perawat. Perawat melanjutkan perawatan yang
pernah diterima klien dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin
pasien tidak ada indikasi masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan
keperawatan di rumah.
Tujuan umum dari home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk
mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara
komprehensif dan berkesinambungan.

 Konseling Keperawatan
Konseling adalah proses memberikan bantuan dari seseorang kepada orang lain
dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien (Saraswati, 2002).
Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan kepada individu pada
dasarnya memiliki pengertian yang spesifik sejalan dengan konsep yang dikembangkan
dalam ilmu keperawatan. Konseling keperawatan dapat membantu dan memotivasi klien
untuk lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi masalahnya.
Konseling keperawatan juga diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan penerimaan
diri, proses belajar dari berperilaku tidak adaptif menjadi adaptif, dan belajar melakukan
pemahaman yang lebih luas tentang dirinya.
Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik, dan
untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual. (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009). Konseling dapat membantu
dan memotivasi klien untuk lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dalam
mengatasi masalahnya. Konseling diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan
penerimaan diri, proses belajar dari berperilaku tidak adaptif menjadi adaptif, dan belajar
melakukan pemahaman yang lebih luas tentang dirinya yang tidak hanya “know about”
tetapi juga belajar “how to” sesuai dengan kualitas dan kuantitas.

 Praktisi Terapi Komplementer


Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional. Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan
untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan
pertahanan tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit,
karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya
sendiri.

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah


pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.

Kini terapi komplementer tersebut telah berkembang pesat menjadi bagian dari
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Bahkan terapi komplementer
tersebut menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di Indonesia ada 3 (tiga) jenis
terapi komplementer yang telah diintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan di Indonesia,
yaitu akupuntur, terapi hiperbarik, dan terapi herbal medik.

 Nursing Care Center


Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan akses langsung
pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat sesuai dengan masalah yang dihadapi
Area cakupan usaha berikutnya di bidang keperawatan yang dapat dikembangkan saat ini
oleh seorang nursepreneur yaitu area penelitian.

2. Area Penelitian
Penelitian/riset pada umumnya sering diasosiasikan dengan lembaga pendidikan
karena riset yang bergerak di pendidikan atau kesehatan banyak dilakukan oleh dunia
pendidikan. Padahal, Area ini merupakan lahan bisnis yang memanfaatkan inteletualitas,
pengelolaan pengetahuan, serta sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi
oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri
bagi perawat. Oleh karena itu, perawat yang senang mengembangkan dan memiliki relasi
yang terjun di dunia penelitian, tidak ada salahnya mencoba menekuni area cakupan bidang
usaha ini, seperti membentuk tim riset profesional terkait permasalahan kesehatan pada
umumnya dan keperawatan pada khususnya, atau sebagai jasa pengolah data dan promosi
suatu produk.

3. Area Pendidikan
Perkembangan ilmu keperawatan yang semakin pesat menuntut seorang perawat
dan calon perawat harus mempersiapkan diri sedini mungkin sehingga diharapkan dapat
bersaing di era pasar global. Selain itu, semakin meningkatnya permintaan masyarakat
tentang layanan kesehatan dapat juga membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat
dalam area ini.
Pengelola pelatihan sumber daya perawat pun merupakan salah satu solusi dalam
memenuhi kebutuhan perawat yang berkualitas.
Oleh karena itu, perawat yang memiliki passion untuk terjun area cakupan bidang
usaha ini dapat mendirikan lembaga pelatihan yang bergerak di bidang pendidikan
kesehatan pada umumnya dan keperawatan pada khususnya, atau membangun institusi
pendidikan keperawatan, dan lain sebagainya.

4. Area Manajerial
Pada area ini, fokus bisnis yang ditawarkan yaitu dalam bentuk pengelolaan sistem
manajemen sumber daya manusia. Sebab, sumber daya manusia merupakan kunci
keberhasilan suatu bisnis. Dalam kaitannya bisnis, konsultan dapat menjadi salah satu
pilihan dalam area ini. Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
nasihat ahli dalam bidang keahliannya.
Perawat yang passion untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia
terutama sumber daya perawat serta memiliki kompetensi manajemen keperawatan yang
baik dapat terjun pada area cakupan bidang usaha ini. Salah satunya dengan membentuk
lembaga konsultan perawat seperti konsultan legal perawat (legal nurse consultant), dan
sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah,
sehingga dibutuhkan suatu kreativitas yang bersumber dari SDM yang ada di masyarakat.
Mengingat semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di institusi
pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dibekali kemampuan/ketrampilan
wirausaha baik yang berhubungan langsung dengan profesinya maupun yang tidak
berhubungan langsung dengan profesinya guna membuka peluang usaha baik secara
mandiri maupun berkolaborasi. Kemampuan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga
perawat masih belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan
dengan cara memberikan Pelatihan Kewirausahaan.
Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus
pada diri perawat. Kemampuan ini perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang
sudah bosan miskin. Pada tingkat pemula biasanya hanya ide spontan yang belum tentu bisa
dilaksanakan. Kebiasaan menyampaikan ide-ide spontan tersebut mungkin saja mendapat
cemooh atau bahan tertawaan orang lain. Tetapi berbahagialah kalau kita sudah dicemooh
atau ditertawakan, karena biasanya kita akan mentertawakan dia pada saat dia pinjam uang
pada kita atau menyatakan diri ingin bergabung. Setidaknya bila kita terbiasa
mengemukakan ide akan melatih kreativitas otak kita.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

 Ai Mardhiyah dan Iyus Yosep.2010.Spirit & Soft Skill Of Nursing


Entrepreneur.Bandung : PT Refika Aditama
 ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service.
International Council of Nurses: Geneva.
 Maryati, Siti.2015. Peningkatan Ketrampilan Manajemen Usaha Bagi Mahasiswa
Keperawatan Melalui Pelatihan Kewirausahaan. The 2nd University Research
Coloquium 2015. ISSN 2407-9189 hlm 646-647
 Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu Publisher,
Yogyakarta.

Вам также может понравиться

  • Rizka Rahma
    Rizka Rahma
    Документ5 страниц
    Rizka Rahma
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Nola Pender Fix
    Komunikasi Nola Pender Fix
    Документ12 страниц
    Komunikasi Nola Pender Fix
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Translate Jurnal Polip Hidung
    Translate Jurnal Polip Hidung
    Документ20 страниц
    Translate Jurnal Polip Hidung
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Translate Jurnal Polip Hidung
    Translate Jurnal Polip Hidung
    Документ6 страниц
    Translate Jurnal Polip Hidung
    mulia
    Оценок пока нет
  • Sprain Strain2
    Sprain Strain2
    Документ17 страниц
    Sprain Strain2
    Fitria Indah Lestari
    Оценок пока нет
  • Cover Polip
    Cover Polip
    Документ1 страница
    Cover Polip
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Dukun Dukunan
    Dukun Dukunan
    Документ4 страницы
    Dukun Dukunan
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Lakon Dukun Dukunan
    Lakon Dukun Dukunan
    Документ21 страница
    Lakon Dukun Dukunan
    Agus Cemonk
    Оценок пока нет
  • Askep Hemodialisa Dan Peritoneal Dialisa (FIX)
    Askep Hemodialisa Dan Peritoneal Dialisa (FIX)
    Документ21 страница
    Askep Hemodialisa Dan Peritoneal Dialisa (FIX)
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Administrasi Surat Keluar-1
    Administrasi Surat Keluar-1
    Документ6 страниц
    Administrasi Surat Keluar-1
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Filer PDFTHTKL 90 e 0921 Ac 7 Abs
    Filer PDFTHTKL 90 e 0921 Ac 7 Abs
    Документ3 страницы
    Filer PDFTHTKL 90 e 0921 Ac 7 Abs
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • LP Sol
    LP Sol
    Документ15 страниц
    LP Sol
    Ne Sehan Lover'z
    100% (1)
  • 00 LPJ
    00 LPJ
    Документ3 страницы
    00 LPJ
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • A. Penutup
    A. Penutup
    Документ1 страница
    A. Penutup
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Polip Antrokoanal Pada Anak PDF
    Penatalaksanaan Polip Antrokoanal Pada Anak PDF
    Документ8 страниц
    Penatalaksanaan Polip Antrokoanal Pada Anak PDF
    merrycardina
    Оценок пока нет
  • Teori Keperawatan Nolla J Pender
    Teori Keperawatan Nolla J Pender
    Документ27 страниц
    Teori Keperawatan Nolla J Pender
    safrudin agus nursalim
    92% (13)
  • 00 LPJ
    00 LPJ
    Документ3 страницы
    00 LPJ
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • 00 LPJ
    00 LPJ
    Документ3 страницы
    00 LPJ
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Anfis Sistem Endokrin-1
    Anfis Sistem Endokrin-1
    Документ40 страниц
    Anfis Sistem Endokrin-1
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Jurnal Hiperbilirubin
    Jurnal Hiperbilirubin
    Документ23 страницы
    Jurnal Hiperbilirubin
    AanrentalRental
    Оценок пока нет
  • Makalah Gout
    Makalah Gout
    Документ20 страниц
    Makalah Gout
    mviwnovita
    Оценок пока нет
  • Wa0016
    Wa0016
    Документ3 страницы
    Wa0016
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Wa0026
    Wa0026
    Документ94 страницы
    Wa0026
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Konsep Tumbuh Kembang
    Konsep Tumbuh Kembang
    Документ27 страниц
    Konsep Tumbuh Kembang
    Vivi Indriyanti
    Оценок пока нет
  • Visi Dan Misi Indonesia Sehat Menurut NAWACITA Presiden R1 Rizka Rahma
    Visi Dan Misi Indonesia Sehat Menurut NAWACITA Presiden R1 Rizka Rahma
    Документ6 страниц
    Visi Dan Misi Indonesia Sehat Menurut NAWACITA Presiden R1 Rizka Rahma
    Rizka Rahma
    Оценок пока нет
  • Ergo Nomi
    Ergo Nomi
    Документ50 страниц
    Ergo Nomi
    Widiyawati
    Оценок пока нет
  • Epidemiologi Penyakit Menular
    Epidemiologi Penyakit Menular
    Документ10 страниц
    Epidemiologi Penyakit Menular
    demianaditya
    Оценок пока нет
  • Jurnal Hiperbilirubin
    Jurnal Hiperbilirubin
    Документ23 страницы
    Jurnal Hiperbilirubin
    AanrentalRental
    Оценок пока нет
  • SDGs
    SDGs
    Документ94 страницы
    SDGs
    pramesty yulinda
    Оценок пока нет