Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
1. Dedi ariyanto
2. Ekawati
3. Iqbal asegab
4. Novi tri lestari
Puji syukur kehadirat allah swt atas segala rahmatNYA sehingga makalah yang berjudul
“GASTROENTRITIS”, ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin tinggi kemajuan teknologi yang telah dicapai semakin tinggi pula derajat
kesehatan yang diperoleh sesuai dengan kemajuan zaman, timbul berbagai macam
penyakit yang menyerang seluruh kehidupan tanpa mengenal tempat, waktu dan usia.
Oleh karena itu peran perawat sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi pasien dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
pasien, menjaga kebersihan lingkungan, perawat juga berkolaborasi dengan dokter dalam
memberi terapi dan juga memberikan beberapa informasi yang penting.
B. Tujuan
Tujuan umum :
Tujuan dalam pembuatan makalah ini secara umum adalah untuk membantu mahasiswa
dalam mempelajari tentang penyakit gastroentritis dan ASKep teoritis pada gastroentritis.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui pengertian dari Gastroenteritis
2. Menngetahui penyebab dari Gastroenteritis
3. Mengetahui tanda dan gejala dari Gastroenteritis
4. Mengetahui klasifikasi dari Gastroenteritis
5. Mempelajari asuhan keperawatan Gastroenteritis
C. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Gastroenteritis?
2) Apa saja penyebab Gastroenteritis?
3) Apa saja tanda dan gejala yang timbul pada pasien Gastroenteritis?
4) Bagaimana proses perjalanan Gastroenteritis?
5) Dan bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Gastroenteritis?
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
A. Definisi Gastroenteritis ( GE )
Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung, usus besar, dan usus halus
disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus yang memberikan gejala
diare dengan frekwensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-kadang disertai
dengan muntah-muntah. Dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang
patogen.
Gastroenteritis dapat menyerang segala usia, karena ia disebabkan oleh mikroorganisme yang
merupakan bagian dari flora yang menghuni tempat di seluruh permukaan bumi.
B. Etiologi
Penyebab dari diare akut antara lain :
1. Faktor Infeksi
Infeksi Virus
Retavirus
Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai dengan
muntah.
Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.
Dapat ditemukan demam atau muntah.
Di dapatkan penurunan HCC.
Enterovirus
Epidemik
Dapat sembuh sendiri ( dalam 24 - 48 jam ).
Bakteri
Stigella
Sifatnya invasis ( feses yang berdarah dan bercampur mukus ) pada bayi dapat
menyebabkan diare berdarah tanpa manifestasi klinik yang lain.
Kram abdomen yang hebat.
Muntah / dehidrasi jarang terjadi
Yersinia Enterecolitica
Feses mukosa
Sering didapatkan sel polos pada feses.
Mungkin ada nyeri abdomen yang berat
Diare selama 1-2 minggu.
Sering menyerupai apendicitis.
C. Patofisiologi
3. Kuman Vibrio
Konsistensi encer dan tanpa diketahui mules dalam waktu singkat terjadi, akan berubah menjadi
cairan putih keruh tidak berbau busuk amis, yang bila diare akan berubah menjadi campuran-
campuran putih, mual dan kejang pada otot kaki.
4. Kuman Disentri
Sakit perut, muntah, sakit kepala, BAB berlendir dan berwarna kemerahan, suhu badan
bervariasi, nadi cepat.
5. Kuman Virus
Tidak suka makan, BAB berupa cair, jarang didapat darah, berlangsung selama 2-3 hari.
6. Gastroenteritis Choleform
Gejala utamanya diare dan muntah, diare yang terjadi tanpa mulas dan tidak mual, bentuk feses
seperti air cucian beras dan sering mengakibatkan dehidrasi.
7. Gastroenteritis Desentrium
Gejala yang timbul adalah toksik diare, kotoran mengandung darah dan lendir yang disebut
sindroma desentri, jarang mengakibatkan dehidrasi dan tanda yang sangat jelas timbul 4 hari
sekali yaitu febris, perut kembung, anoreksia, mual dan muntah.
E. Manifestasi Klinik
F. Komplikasi.
a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara
serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. gelisah, sangat haus, pernafasan agak
cepat, ubun-ubun dan mata cekung, kencing sedikit dan minum normal.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda
dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku
sampai sianosis, denyut jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah turun, warna urine pucat,
pernafasan cepat dan dalam, turgor sangat jelek, ubun-ubun dan mata cekung sekali, dan tidak
mau minum.
Jenis-jenis diare:
1. Diare cair akut
Keluar tinja yang encer dan sering ada terlihat darah, yang berakhir kurang dari 14 hari.
2. Disentri.
Diare dengan adanya darah dalam feces, frekuensi sering dan feces sedikit-sedikit.
3. Diare persisten.
Diare yang berakhir dlm 14 hari atau lebih, dimulai dari diare akut atau disentri.
H. Pemeriksaan Penunjang.
1. Pemeriksaan Tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat
intoleransi gula.
Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, dan Fosfor ) dalam
serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
I. Penatalaksanaan Medis.
a. Pemberian cairan untuk mengganti cairan yang hilang.
b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
c.Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein,
vitamin, mineral, dan makanan yang bersih.
d. Monitor dan koreksi input dan output elektrolit.
e. Obat-obatan(erikan antibiotik.)
f. Koreksi asidosis metabolik.
BAB III
ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan penentuan masalah.
Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, psikal assessment.
B. Riwayat keperawatan.
a. Awalan serangan : gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksia kemudian timbul diare.
b. Keluhan utama : Feces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi
gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit
berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan
konsistensi encer.
E. Kebutuhan dasar.
a. Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit
atau jarang.
b. Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat
badan pasien.
c. Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.
d. Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.
e. Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lamah dan adanya nyeri akibat
distensi abdomen.
F. Pemerikasaan fisik.
a. Pemeriksaan psikologis :
Keadaan umum tampak lemah, kesadran composmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi
cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.
b. Pemeriksaan sistematik :
Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat badan
menurun, anus kemerahan.
Perkusi : adanya distensi abdomen.
Palpasi : Turgor kulit kurang elastis.
Auskultasi : terdengarnya bising usus.
d. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan doodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab
secara kuantitatip dan kualitatif.
2. Diagnosa Keperawatan.
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis
dan pengobatan.
6. Hipertermi brerhubungan dengan proses infeksi penyakit.
3. Intervensi
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan.
Tujuan : Devisit cairan dan elektrolit teratasi
kriteria hasil :
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada.
Mukosa mulut.
Bibir lembab.
Cairan seimbang
Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital.
Observasi tanda-tanda dehidrasi.
Ukur infut dan output cairan ( balanc ccairan ).
Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 –
2500 cc per hari.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan pemeriksaan lab elektrolit.
Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
Tujuan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil :
Intake nutrisi klien meningkat
Diet habis 1 porsi yang disediakan
Mual dan muntah tidak ada.
Intervensi :
Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.
Timbang berat badan klien.
Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.
Lakukan pemerikasaan fisik abdomen ( palpasi,perkusi,dan auskultasi ).
Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
Tujuan : Gangguan integritas kulit teratasi
Kriteria hasil :
Integritas kulit kembali normal
Iritasi tidak ada
Tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi :
Ganti popok anak jika basah.
Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.
Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.
Observasi bokong dan perineum dari infeksi.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai indikasi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1. Kesimpulan
Gastroentritis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada lambung, usus besar, dan
usus halus disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus yang
memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-
kadang disertai dengan muntah-muntah. Dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus
Norwalk dan parasit yang patogen.
Dan ditandai oleh infiltrasi mukosa usus halus oleh eosinofil, dengan edema tetapi tanpa
vaskulitis dan oleh eosinofilia darah tepi.
2. Saran
Untuk Perawat
Sebaiknya perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus lebih memperhatikan faktor
penyebab maupun faktor pencetus dari penyakit yang diderita anak dan memberikan pendidikan
kesehatan pada orang tua klien dan klien agar masalah yang menyebabkan klien dirawat dapat
diatasi sehingga tidak terjadi perawatan yang berulang
Nursalam Dr. et. Al. 2005 Asuhann Keperawatan Bayi dan Anak. Edisi I Jakarta : Salemba
Medika.
Smeltzer C Suzanne, Brenda G Bare, Keperawatan Medikal Bedah, Penerbit Buku Kedokteran,
Jakarta; EGC.
Sudoyo, W. Aru, dkk., Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2 Edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen
Penyakit Dalam FKUI, Jakarta 2006.
Perry&Potter, (2003). Basic nursing essentsial for practice. Sixth edition. Mosby: USA.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing : concepts, process, and
Pada tanggal 22 Juni 2010, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan keluhan diare
selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer
berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan klien
panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan
makanan pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,5 C
Keadaan umum : Lemah
Mukosa bibir kering
I. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gadung 1
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
hubungan dengan klien : Anak klien
alamat : Gadung 1
a. Keluhan Utama
Klien menyatakan diare 2 hari.
- 1 – 2x / hari, dengan
2. Pola Eliminasi konsisten lunak dan
- BAB berwarna kuning - 4 – 5x / hari, dengan
konsisten cair
- 6 – 7x / hari ( ± 1400
cc) berwarna kuning
jernih
- BAK - 6 – 7x / hari (± 1400 cc)
- Klien biasanya bekerja berwarna kuning jernih
sebagai ibu rumah
tangga dan waktu
senggang biasanya - Klien hanya menghabiskan
3. Aktivitas Fisik digunakan klien untuk waktunya di tempat tidur
berkumpul bersama
keluarganya
- 1 x / hari
(Belum sejak MRS)
5. Personal Hygiene - 1x / hari
- Mandi - 1x / hari
- 1x / hari
- Keramas
- Gosok Gigi
- Ganti Pakaian
IV. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian
b. Konsep Diri
- Body image
Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan dari Tuhan
- Self Ideal
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat beraktivitas seperti biasa dan dapat
berkumpul dengan keluarganya kembali.
- Self Esteem
Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat
- Role Performance
Klien di rumahnya berperan sebagai ibu rumah tangga
- Self Identify
Klien adalag seorang ibu dengan tiga orang anak dan seorang istri dari seorang suami
c. Interaksi Sosial
Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d. Spiritual
Klien beragama Islam.
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : - TD : 110/70 mmHg - N : 78x/ menit
- RR : 20x/ menit - Suhu : 37,5 º C
d. Kepala
- Ekspresi Wajah : Tenang
- Rambut : Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
- Wajah : Simetris, tidak ada luka
: Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara spontan
- Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret.
- Mulut : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis
e. Thorax
- Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dullnes
- Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur
f. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk perut datar
- Auskultasi : Bising usus 14x / menit
- Perkusi : Suara hipertimpani
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
g. Ekstermitas
- Atas : Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan, tonus otot 5 I 5
- Bawah : Jari lengkap, tonus otot 5I5
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastroenteritis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastrointeritis
No DIAGNOSA MEDIS
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan.
Nama : Ny.S
Dx.Medis : Gastroenteritis
1.Mempermudah
Hipertermi Setelah 1.Bina hubungan saling melakukan intervensi
2 brerhubungan diberikan percaya. selanjutnya.
. dengan proses tindakan 2.Membantu
infeksi penyakit. keperawatan 2. Berikan kompres pada menurunkan suhu
dalam waktu klien. tubuh klien.
1X24 jam 3.Membantu mengurangi
diharapkan : 3.Anjurkan klien untuk penguapan pada tubuh.
- Suhu tubuh memakai baju tipis dan
normal dapat menyerap 4.Menganti cairan yang
- Keluhan utama keringat. hilang.
kembali normal
- Demam klien 4.Anjurkan klien minum
turun sedikit tapi sering. 5.Menentukan pemberian
obat secara tepat.
5.Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat.
5. Mengkolaborasikan
dengan dokter
DAFTAR PUSTAKA
- Lynda Juall Carpenito R.N., M.S.N., Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
- Mi Ja Kim, Gertrude K. McFarland, Audrey M. McLane, Diagnosa Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1994
- Marilynn E/ Doengoes, Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1999
- Potter & Perry, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005