Вы находитесь на странице: 1из 4

LAPORAN KASUS 3

Clinical Exposure 2

IDENTITAS

Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tgl. Berobat : 9 September 2014
Status Pernikahan : Menikah
No. Register : 549172

ANAMNESIS

Dilakukan anamnesis, pada hari Selasa, tanggal 9 September 2014 bertempat di Puskesmas Jalan Kutai

KELUHAN UTAMA : Pasien G1P0A0 dengan usia kehamilan 24 minggu datang dengan keluhan adanya
cairan berwarna putih susu yang kental sejak 3 hari yang lalu

KELUHAN TAMBAHAN : Keluhan utama disertai kemerahan dan gatal

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien yang sedang mengandung selama 24 minggu dan merupakan kehamilan pertamanya
datang ke poli ibu anak dengan keluhan adanya cairan kental yang keluar dari kemaluan pasien yang
berwarna putih susu dan sangat gatal. Cairan yang keluar berbau amis dan banyak. Keluhan ini dialami
sejak 3 hari sebelum ia datang ke puskesmas. Ia beranggapan mengalami keluhan ini setelah ia
mengkonsumsi tape yang berlebihan. Rasa gatal yang dirasakan timbul saat cairan keluar dari kemaluan
dan akibatnya mengganggu aktifitas dari pasien. Setiap harinya, cairan yang keluar semakin banyak. Ia
berusaha mengobati kegatalannya dengan menggunakan albothyl yang berukuran kecil untuk
membersihkan kemaluan. Pasien tidak mendapati adanya keluhan lain seperti demam, nyeri di bagian
kemaluan, kecuali gatal-gatal dan kemerahan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien ini belum pernah mengalami Riwayat penyakit serupa. Tidak ditemukan adanya riwayat
darah tinggi, kencing manis, alergi, operasi, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, penyakit
hati, maag, asma, dan trauma.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga pasien tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Tidak ditemukan adanya
riwayat darah tinggi, kencing manis, alergi, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, dan
penyakit hati.

RIWAYAT GAYA HIDUP

Pasien mengkonsumsi jumlah makanan dan minuman yang cukup dalam sehari. Pasien
menghindari makanan yang berbahaya seperti lemak yang berlebihan dan sambal yang terlalu pedas.
Pasien sering mengkonsumsi buah-buahan dalam beberapa bulan terakhir. Pasien juga tidak pernah
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Semasa kehamilan ini, pasien rutin berkonsultasi dan
mengecek kondisinya ke puskesmas. Di masa kehamilannya, pasien lebih sering beristirahat di rumah
dan memilih untuk tidak melakukan aktivitas berat. Pasien jarang berolahraga dan cenderung
menghabiskan waktu di rumah teman-temannya.

RIWAYAT SOSIAL

Lingkungan tempat tinggal pasien tidak terlalu bersih karena berada di pinggir jalan sehingga
banyak debu dan polusi udara yang mencemari lingkungan tempat tinggal pasien. Pasien juga mengeluh
akan kebersihan air yang ia gunakan untuk aktifitas sehari-hari seperti memasak, mencuci pakaian, dan
lain-lain. Suami dari pasien adalah perokok berat, namun ia tidak merokok di dekat pasien selama pasien
mengandung. Tidak ada keluhan serupa dari orang-orang yang tinggal di lingkungan perumahan pasien
saat ini.

RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Pasien dengan status kehamilan G1P0A0. Hasil tes positif diketahui pada 4 April 2014. Haid
pertama hari terakhir (HPHT) dialami pada 2 Maret 2014. Tanggal prediksi kelahiran yang dihitung
berdasarkan rumus Naegele adalah pada 9 Desember 2014.

ASUHAN ANTENATAL

Pengawasan kehamilan sudah dilakukan pasien sebanyak 2 kali di rumah sakit. Vaksin TT
(Tetanus Toxoid) juga sudah dilaksanakan sebanyak 2kali yaitu pada kunjungan kontrol kehamilan
pertama dan 5 minggu setelahnya.

RIWAYAT KEHAMILAN DAHULU

Pasien baru pertama kali mengalami kehamilan.


RIWAYAT MENSTRUASI

Pasien pertama kali mengalami menstruasi saat berumur 14 tahun. Siklus menstruasi lancar
setiap 29 hari. Lama masa menstruasi yang dialami sekitar 4-5 hari. Banyak darah yang keluar sekitar 1-3
pembalut setiap harinya dan berwarna merah tua.

RIWAYAT KONTRASEPSI DAN SEKSUAL

Pasien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. Pasien melakukan hubungan
seksual hanya pada suami nya dan tidak ada keluhan apapun setelah melakukan hubungan seksual.

RESUME

Pasien bernama Ny. D, berumur 20 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 24 minggu, datang ke
puskesmas Jalan Kutai dengan keluhan keputihan yang keluar dari kelamin, bewarna putih susu kental,
berbau amis, dan disertai kemerahan serta gatal sejak 3 hari sebelum ke puskesmas. Pasien sudah
menggunakan abothyl obat cuci kelamin, namun tidak membaik.

Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama. Keluarga dan kerabat dekat pasien juga
belum pernah mengalami hal serupa. Pasien sudah 2x rutin kontrol kehamilan dan sudah 2x di vaksin TT.
Sebelum kehamilan, riwayat menstruasinya baik. Pasien tidak pernah mengalami keluhan saat
melakukan hubungan seksual dan tidak pernah menggunakan kontrasepsi.

DISEASE REVIEW

KANDIDIASIS

Definisi

Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans. Menyerang mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau
paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Epidemiologi

Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur terutama bayi dan orang
tua, baik laki – laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai
saprofit.

Klasifikasi

Berdasarkan spektrum infeksinya dibagi menjadi 2 yaitu kandidiasis superfisial dan kandidiasis
sistemik. Kandidiasis superfisial terdiri dari kandidiasis orofaringeal, kandidasis vaginal, kandidasis
intertrigo, kandidasis interdigital, kandidiasis pada kuku, dan kandidiasis mukokutaneus kronik.
Sementara kandidiasis sistemik terdiri dari kandidemia, endoftalmitis candida, dan kandidiasis
diseminata kronik.

Pathogenesis

Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik secara endogen maupun
eksogen. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologik, umur,dan imunologik. Faktor eksogen meliputi
iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi meningkat, kebersihan kulit, kebiasaan berendam
kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur, dan kontak
dengan penderitan. Pada masa kehamilan, kadar estrogen yang tinggi saat kehamilan menyebabkan
vagina memproduksi banyak glikogen dan menyebabkan jamur dapat bertumbuh lebih mudah.
Beberapa peneliti berpikir estrogen juga mungkin memiliki efek langsung pada ragi, menyebabkan ia
tumbuh lebih cepat dan lebih mudah menempel pada dinding vagina.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan langsung dengan KOH 10% untuk
menemukan elemen jamur dalam bahan klinik yang diduga terinfeksi dan dengan isolasi jamur, yaitu
menggunakan media khusus seperti agar saboraud dekstrosa.

Gejala

Gejala yang dirasakan berupa gatal, iritasi, nyeri, terbakar, dan kemerahan di vagina dan labia
(dan kadang-kadang pembengkakan), sebuah keputihan berbau dan berwarna putih, krem, atau
“cottage-cheesy”, ketidak-nyamanan atau nyeri saat berhubungan seks, perasaan terbakar ketika buang
air kecil.

Pengobatan

Pengobatan pada kandidiasis vaginalis menggunakan pengobatan topikal dan sistemik yaitu
dengan pemberian larutan gelatin violet 1%, Klotrimazol, Mikonazol, Ekonazol, Bifonazol, Isokonazol,
Tiokonazol, polien (Nistasin, Amfoterisin-B), dan secara oral (Itrakonazol dan Flukonazol).

Refrensi

 Sutanto, Ismid, Sjarifuddin, Sungkar. 2013. Buku Ajar: Parasitologi Kedokteran. 4th edition.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Setiati,Alzi,Sudoyo,Simadibrata,Setyohadi. 2014. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. 6thedition.
Jakarta: InternaPublishing
 McCance, L. Kathryn, RN., E. Huenther, Sue., L. Brashers, Valentina., S. Note, Neal., et al, 2010.
Pathophysiology The Biologic Basic for Disease in Adults and Children. United States of
America:Mosby Elsevier.

Вам также может понравиться