Вы находитесь на странице: 1из 12

I.

IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : An. F


Umur : 1 tahun 9 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Mangunharjo, Kec.Tembalang, Semarang
Ruang : RIA
Nomor RM : 155105
Masuk RS : 25 Januari 2018

Nama ayah : Tn. M


Umur : 37 tahun
Pendidikan : SLTA/sederajat
Pekerjaan : Karyawan Swasta

Nama ibu : Ny. S


Umur : 32 tahun
Pendidikan : SLTA/sederajat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

II. DATA DASAR

A. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di Ruang IGD RSUD Asy
Syifa pada tanggal 25 Januari 2018, serta didukung catatan medis pasien.
Keluhan utama : Kejang
Keluhan tambahan : Demam, batuk, pilek
Riwayat Penyakit Sekarang:

Sebelum masuk rumah sakit

1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam diukur dengan thermometer oleh
ibu pasien suhu 37,8oC yang sebelumnya diawali dengan batuk berdahak dan pilek. Demam
dirasakan terus menerus awalnya tidak terlalu tinggi, pasien tidak mengalami kejang, tidak
disertai menggigil dan tidak mengigau selama tidur. Tidak terdapat sesak napas. Tidak terdapat
keluhan gusi berdarah maupun bintik-bintik merah pada seluruh badan. Tidak terdapat keluhan
nyeri maupun tersendat-sendat saat buang air kecil. Buang air kecil terakhir sebanyak 4 kali
sehari, berwarna kuning jernih. Keluhan muntah maupun diare disangkal oleh ibu pasien. Pasien
masih mau minum dan nafsu makannya baik.

6 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien dirasakan demam yang semakin tinggi diukur
dengan thermometer oleh ibu pasien suhu 38,7 oC dan terus menerus disertai dengan batuk dan
pilek, kemudian oleh ibu pasien dikompres dan diberikan obat penurun panas (paracetamol).

1 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien masih mengalami demam yang semakin tinggi
diukur dengan thermometer oleh ibu pasien suhu 40,2 oC, batuk, pilek, dan pasien mengalami
kejang. Kejang sebanyak dua kali, kejang pertama berlangsung kurang lebih 5 menit dan kejang
terjadi saat pasien demam tinggi. Selama kejang seluruh badan kelojotan, mata melirik keatas,
mulut tertutup rapat dan pasien tidak sadar selama kejang. Setelah kejang pasien sadar dan
langsung menangis. Pasien langsung dibawa kebidan didekat rumah. Selang waktu 15 menit
dari kejang pertama pasien mengalami kejang kedua kalinya yang berlangsung kurang lebih 15
menit dan terjadi saat pasien demam tinggi. Selama kejang yang kedua, pasien tidak sadar,
seluruh badan kelojotan, mata melirik keatas, mulut tertutup rapat. Pasien diberikan obat
diazepam per rektal oleh bidan dan langsung dirujuk ke RSUD kota Semarang.

Setelah masuk rumah sakit


Hari ke-1 perawatan di rumah sakit :

Pasien tampak sakit sedang, kejang (-), serta demam dirasakan naik turun. Batuk (+), pilek
(+). BAK dan BAB tidak ada keluhan, pasien bisa makan dan minum.

Hari ke-2 perawatan di rumah sakit :

Pasien tampak sakit sedang, kejang (-), demam dirasakan naik turun. Batuk (+), pilek (+).
BAK dan BAB tidak ada keluhan, pasien bisa makan dan minum

2
Hari ke-3 perawatan di rumah sakit :

Pasien tampak aktif, demam (-), kejang (-), batuk pilek berkurang. Acc pulang sore.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Sebelumnya, pasien juga pernah mengalami kejang pada bulan Mei 2015 (usia 8 bulan)
Agustus 2015 (usia 11 bulan), kejang masing-masing sebanyak satu kali, lama kejang
berlangsung tidak pernah lebih dari 5 menit, kejang selalu disertai dengan demam tinggi, serta
terdapat batuk dan pilek sebelumnya, kejang berhenti sendiri dan setelah kejang pasien langsung
menangis,. Hal tersebut menyebabkan pasien dirawat di RSUD Semarang ruang Nakula lantai
IV.

Ibu pasien mengaku pasien tidak memiliki alergi.. Riwayat sakit telinga, sakit gigi, atau
trauma di kepala disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak terdapat riwayat kejang saat demam maupun penyakit epilepsi dalam keluarga pasien.

Riwayat Pemeliharaan Prenatal :

Ibu pasien biasa memeriksakan kandungannya secara teratur di bidan 1 kali setiap bulan
sampai usia kehamilan 6 bulan dan 2 kali setiap bulan dari usia kehamilan 6 bulan sampai 9
bulan. Selama hamil ibu mengaku mendapat imunisasi TT 2 kali di bidan. Ibu tidak pernah
menderita penyakit selama hamil. Riwayat perdarahan, trauma, minum jamu, minum alkohol
dan merokok disangkal. Obat – obatan yang diminum selama kehamilan adalah vitamin dan
tablet penambah darah.
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik.

Riwayat Persalinan dan Kehamilan :

Pasien merupakan anak perempuan kedua dari ibu P2A0 dengan usia kehamilan cukup
bulan yaitu 39 minggu, lahir secara sectio ceasarea atas indikasi letak sungsang, persalinan
ditolong oleh dokter spesialis kandungan, anak lahir langsung menangis, berat badan lahir 2800
gram. Ibu tidak mengingat panjang badan lahir, lingkar kepala, dan lingkar dada saat lahir.

Kesan : neonatus aterm, lahir sectio ceasarea, vigorous baby, BBLC.

3
Riwayat Pemeliharaan Postnatal :

Pemeliharaan postnatal dilakukan di posyandu dan puskesmas dengan anak dalam keadaan
sehat.

Kesan : riwayat pemeliharaan postnatal baik.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan : Berat badan lahir 2800 gram. Panjang badan lahir ibu tidak ingat.
Berat badan saat ini 7,7 kg, Panjang badan saat ini 72 cm. Setiap kontrol ke
posyandu anak selalu dalam keadaan sehat dan kondisi anak dicatat pada
KMS.
Perkembangan : Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Mengoceh : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 12 bulan
Saat ini anak berusia 1 tahun 1 bulan sudah bisa berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
Tidak ada gangguan perkembangan, mental, maupun emosional.
Kesan: Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur.

Riwayat Makan dan Minum Anak :


- Ibu mengaku memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
- Usia 7 bulan diberikan ASI, susu formula dan bubur susu 3 x sehari.
- Usia 8 bulan diberikan ASI, susu formula dan bubur tim 3 x sehari.
- Sekarang usia 1 tahun 1 bulan diberikan ASI, susu formula dan makanan keluarga
(nasi,sayuran,dan telur/daging)
Kesan : Diberikan ASI eksklusif. Kualitas makanan & minuman sekarang baik.

Riwayat Imunisasi :
BCG : pernah, saat umur 1 bulan.
Hepatitis B : pernah 3x, setelah lahir dan saat umur 1 dan 6 bulan.
Polio : pernah 4x, setelah lahir, dan saat umur 2, 4, dan 6 bulan.
DPT : pernah 3x, saat umur 2, 4, dan 6 bulan.
Campak : pernah 1x, saat umur 9 bulan
Kesan : Anak telah mendapat imunisasi dasar sesuai dengan usia anak.
4
Riwayat Keluarga Berencana :
Ibu tidak mengikuti program KB.

Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tua. Ayah pasien sehari-hari bekerja sebagai
wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Sumber biaya pengobatan berasal dari BPJS.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup.

Data Perumahan :
Kepemilikan rumah : rumah pribadi
Keadaan rumah : dinding rumah tembok, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu,
1 dapur. Limbah dibuang ke selokan sekitar. Sumber air minum
adalah air galon isi ulang, sumber air untuk mencuci dari PAM.
Terdapat jendela di setiap ruangan dan sering dibuka. Pencahayaan
dan ventilasi rumah cukup.
Keadaan lingkungan : jarak antar rumah berdekatan dan padat.

B. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul 08.00 WIB
Anak perempuan usia 1 tahun 1 bulan, berat badan sekarang 7,7 kg, panjang badan 72 cm.

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Composmentis (GCS : E4M6V5)
Kesan gizi : Gizi baik
Tanda-tanda vital :

HR : 120x/menit, reguler
RR : 26 x/menit, reguler
Suhu : 37,40C
Nadi : isi dan tekanan cukup

Status Generalis
- Kepala : Normosefal, rambut hitam, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, UUB
dbN.
- Mata : Pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+,
5
edema palpebral -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong -/-
- Hidung : Bentuk hidung normal, sekret +/+, nafas cuping hidung -/-, epistaksis -/-
- Telinga : Bentuk telinga normal, discharge -/-, membran timpani intak +/+
- Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-)
- Tenggorok : T1-T1 mukosa hiperemis (-), mukosa faring hiperemis (+), kripta melebar (-),
Detritus (-).
- Leher : Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
- Aksilla : Tidak ada pembesaran KGB
- Thoraks
 Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus kordis
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V MCL sinistra
Perkusi : Batas jantung sulit ditentukan
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi,
retraksi (-)
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Sulit dilakukan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, rhonki -/-, wheezing -/-
- Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar maupun lien
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-) turgor normal (kembali < 2 detik).
- Genitalia : Perempuan. Dalam batas normal.
- Anus : Dalam batas normal
- Ekstremitas :

Superior (dx/sn) Inferior (dx/sn)

Akral dingin -/- -/-

Akral sianosis -/- -/-

Udem -/- -/-

CRT <2”/<2” <2”/<2”

6
- Pemeriksaan Neurologis

 Pemeriksaan Refleks Patologis :


 Babinsky (-)
 Chaddock (-)
 Gordon (-)
 Oppenheim (-)
 Pemeriksaan Rangsang Meningeal :
 Kaku kuduk : (-) tidak terdapat tahanan
 Brudzinsky I : (-) kedua tungkai tidak fleksi
 Brudzinsky II : (-) tungkai lain tidak fleksi
 Kernig : (-) sudut > 135 0, tidak nyeri dan tidak terdapat hambatan

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai normal 13/10/2015 15/10/2015 16/10/2015

DARAH RUTIN

Hemoglobin 11.0 - 15.0 g/dl 11,9 11,3 11,9

Hematokrit 35 - 47 % 35,60 34,60 34,30

Leukosit 3.6 – 11,0 /uL 13,9 4,7 5,1

Trombosit 150 - 400 ml 296 228 309

KIMIA KLINIK

GDS 70 – 115mg/dL 109

Natrium 135-147 mmol/L 133,0

Kalium 3,50-5,0 mmol/L 3,90

Calsium 1,12-1,32 mmol/L 1,29

7
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
- Data Antropometri
Anak perempuan usia 1 tahun 1 bulan, berat badan 7,7 kg, panjang badan 72 cm.
• WAZ = (BB – Median) / SD = (7,7 – 9,8) / 1,1 = - 1,9 (BB normal)
• HAZ = (TB – Median) / SD = (72 – 75,5) / 2,90 = - 1,20 (TB normal)
• WHZ = (BB – Median) / SD = (7,7 – 8,9)/ 0,9= - 1,08 (normal)
Kesan : perawakan normal, gizi baik

III. RESUME

Telah diperiksa seorang anak perempuan berusia 1 tahun 1 bulan, BB 7,7 kg, PB 72 cm dengan
keluhan demam yang dialami pasien 1 hari sebelum masuk rumah sakit yang sebelumnya
diawali oleh batuk dan pilek, demam diukur dengan thermometer oleh ibu pasien suhu 37,8oC.
Demam dirasakan semakin lama semakin tinggi meskipun sudah diberikan paracetamol sirup,
hingga 1 jam sebelum masuk rumah sakit suhu mencapai 40,2 oC, dan pasien mengalami kejang.
Kejang sebanyak dua kali, kejang pertama berlangsung kurang lebih 5 menit kemudian pasien
sadar sendiri dan langsung menangis kemudian pasien dibawa kebidan. Selang waktu 15 menit
dari kejang pertama pasien mengalami kejang kedua kalinya yang berlangsung kurang lebih 15
menit. Selama kejang pasien tidak sadar, seluruh badan kelojotan, mata melirik keatas, mulut
tertutup rapat. Pasien diberikan obat diazepam per rektal oleh bidan.
Sebelumnya, pasien juga pernah mengalami kejang pada bulan Mei 2015 (usia 8
bulan), Agustus 2015 (usia 11 bulan), kejang masing-masing sebanyak satu kali, lama kejang
berlangsung tidak pernah lebih dari 5 menit, kejang selalu disertai dengan demam tinggi, serta
terdapat batuk dan pilek sebelumnya, kejang berhenti sendiri dan setelah kejang pasien langsung
menangis. Ibu pasien pernah mengalami kejang satu kali saat demam tinggi sewaktu masih
kecil. Kakak pasien juga pernah mengalami kejang saat demam tinggi ketika berusia 1 tahun.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis, kesan gizi baik, mukosa faring hiperemis, sekret pada hidung. Pada
pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan patologis.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan hematokrit dan
leukositosis. Pemeriksaan antropometri menunjukkan kesan gizi baik.

8
IV. DIAGNOSIS BANDING

Observasi Kejang
1. Cerebral
a. Akut Sesaat
a) Infeksi
- Ekstrakranial
 Kejang Demam Simpleks
 Kejang Demam Kompleks
- Intrakranial
 Meningitis
 Ensefalitis
 Meningoensefalitis
b) Gangguan elektrolit
c) Gangguan metabolik
d) Gangguan kardiovaskular
e) Keracunan
b. Kronik berulang
a) Epilepsi
2. Non-cerebral
a. Tetanus, Tetani

Demam
Demam kurang dari 3 hari:
1. ISPA
a. Atas
a) Faringitis
b) Tonsillitis
c) Sinusitis
d) Rhinitis
b. Bawah
9
a) Bronkopneumonia
b) Bronkiolitis
c) Pneumonia
d) OMA
2. Demam Dengue
3. DHF
V. DIAGNOSIS KERJA

1. Kejang demam Kompleks


2. ISPA
3. Status gizi baik

VI. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
- Diet : ASI, makan dan minum biasa sama seperti sebelum anak sakit
- Evaluasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
- Observasi kejang
- Edukasi
2. Medikamentosa
- Infus RL30,8 cc/jam ~ 10 tpm
- Paracetamol i.v 80 mg, interval minimal 6 jam , bila suhu >39oC
- Cefotaxim i.v 3 x 150 mg
- Diazepam i.v 2,5 mg (i.v pelan), bila kejang
- Paracetamol Syrup (125 mg/5 ml) 3 x 1 cth
- Ambroxol syrup (15mg/5ml)2x ½ cth
- Asam Valproat syrup (250mg/5ml)2x60 mg~ 2 x ¼ cth

VII. EDUKASI DAN PENCEGAHAN


a. Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai penyakit yang sedang dialami, serta
kemungkinan dapat berulang.
b. Menjelaskan cara penanganan kejang demam.
c. Sedia obat penurun panas, termometer dan obat anti kejang (diazepam) per rektal.
d. Bila anak demam, segera beri obat penurun panas.

10
e. Bila anak kejang, jangan panik, longgarkan pakaian anak, beri diazepam melalui dubur
anak dengan posisi anak terlentang miring, bila tidak berhenti segera dibawa ke rumah
sakit terdekat.

VIII. USUL DAN ANJURAN


a. EEG (atas indikasi)
b. Lumbal Pungsi (atas indikasi)

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

X. FOLLOW UP HARIAN

Tanggal Subjektif Objektif Perencanaan


13/10/20 kejang 2x di HR : 134 x/m - O2 nasal 3 L/m
15 rumah, demam, RR : 28 x/m - Infus RL 10 tpm
batuk pilek T : 39,7oC - Inj. Cefotaxim 3 x 150 mg i.v
- Inj. Dexamethason 3x 1/3 amp.
- Inj. Paracetamol 3x80 mg, jk
t>38,5
- P.O :
• Pamol 3x 0,8 cc drop
• Diazepam 3x 1,5 mg
Cek DR, GDS, Elektrolit

14/10/20 demam dirasakan HR :118x/m - Infus RL 10 tpm


15 naik turun, kejang RR : 28x/m - Inj. Cefotaxim 3 x 150 mg i.v
(-), batuk pilek (+) T : 37,5oC
- Inj. Dexamethason 3x 1/3 amp.
- Inj. Paracetamol 3x80 mg, jk
t>38,5
- P.O :
- Pamol 3x 0,8 cc drop
- Diazepam 3x 1,5 mg
- Metilprednisolon 1/6, CTM 1/12,
Rhinofed 1/6, Ambroxol 1/6 (XII
pulveres 3x1 )
Cek DR besok.

11
15/10/20 Demam naik turun HR : 98x/m - Infus RL 10 tpm
15 , RR : 24x/m - Inj. Cefotaxim 3 x 150 mg i.v
kejang (-), batuk T : 37,8 oC
- Inj. Dexamethason 3x 1/3 amp.
pilek (+)
- Inj. Paracetamol 3x80 mg, jk
t>38,5
- P.O :
- Pamol 3x 0,8 cc drop
- Diazepam 3x 1,5 mg
- Metilprednisolon 1/6, CTM 1/12,
Rhinofed 1/6, Ambroxol 1/6 (XII
pulveres 3x1 )
Cek DR besok.
16/10/20 Demam (-), HR : 98x/m - Infus RL 10 tpm
15 kejang (-), batuk RR : 24x/m - Inj. Cefotaxim 3 x 150 mg i.v
pilek berkurang T : 36,8 oC
- Inj. Dexamethason 3x 1/3 amp.
- Inf. Paracetamol 3x80 mg, jk
t>38,5
- P.O :
- Pamol 3x 0,8 cc drop
- Diazepam 3x 1,5 mg
- Metilprednisolon 1/6, CTM 1/12,
Rhinofed 1/6, Ambroxol 1/6 (XII
pulveres 3x1 )
- Cefadroxil 3x1/2 cth
- Asam Valproat 2x75 mg
- Acc pulang

12

Вам также может понравиться