Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
PENDEKATAN TEKNIS
Dalam studi ini perlu dilakukan pendekatan baik yang bersifat umum maupun
teknis. Pemecahan masalah dalam review DED drainase ini, dilakukan pendekatan
ke dalam 3 (tiga) proses yaitu input (masukan data), process (pengolahan data)
dan output (keluaran/hasil) seperti berikut di bawah ini.
c. Data Hidrologi
Prioritas
j. Pembangunan Daerah Pola Pengelolaan oleh
Pemerintah
Pengaturan Kelem-
k. bagaan dan peraturan2
III – 1
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 2
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 3
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Adapun cakupan detail engineering desain (DED) dari pekerjaan ini adalah :
1. Menyusun DED/Perencanaan Teknis Sistem Drainase Kota Singaraja dan
sekitarnya termasuk bangunan pelengkapnya sepanjang 15 km
(berdasarkan skala prioritas) dengan periode ulang rencana 2 tahunan
untuk saluran drainase di daerah permukiman, 5 tahunan untuk kawasan
perdagangan dan industri, 20 tahunan untuk saluran yang melayani
catchment area > 100 ha, Kegiatan tersebut antara lain :
- Penyiapan survey alinyemen topografi dan potongan memanjang, serta
penampang melintang dengan interval minimum tiap 50 m;
- Pemeriksaan/pengukuran ketinggian acuan survey dan titik ikat acuan
ketinggian dengan kondisi lokal;
- Konfirmasi kriteria desain dan data meteorologi dan hidrologi dari
Masterplan dan Review Masterplan perencanaan drainase yang ada;
- Perhitungan hidrologi, hidrolika, struktur, mekanikal dan elektrikal
(bila diperlukan) untuk menentukan tipe dan dimensi bangunan
konstruksi serta peralatan/perlengkapan yang akan dipasang.
2. Menyusun RAB dengan memperhitungkan biaya untuk pengalihan lalu
lintas ( a.l : jembatan sementara dll ) dan pengamanan dengan Pagar
Pengamanan pada saat pelaksanaan konstruksi
3. Merekomendasikan jenis peralatan dan tenaga ahli yang memadai dalam
pelaksanaan konstruksi
4. Perencanaan harus menghasilkan Detail Desain Saluran Drainase yang
akan dituangkan ke dalam Peta/Gambar Pengukuran dan Perencanaan
antara lain :
- Long section (Gambar Peta Situasi Detail skala 1 : 1000 atau 1 : 2000)
- Cross Section, Gambar Detail (skala 1 : 10)
- Dll
5. Dalam peta sistem pembuangan air hujan harus menggambarkan saluran
pembuangan utama (sungai), rencana saluran primer, saluran drainase
sekunder, tersier dan bangunan pelengkap lainnya seperti ; drain intlet,
rencana kantong lumpur, manhole, dan sebagainya.
III – 4
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 5
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Gambar 3.2
Bagan Alir Pekerjaan Review DED Drainase
ORIENTASI LAPANGAN
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER - Inventarisasi sistem drainase
Data Hujan dan debit sungai eksisting
Kawasan Kritis Banjir - Inventarisasi kebutuhan drainase
Data Banjir (Tinggi dan Periode Banjir) baru
Data RTRW Kab. Buleleng - Kondisi DAS, karakteristik sungai
Data Panjang Ruas Jalan - Inventarisasi Bangunan dalam
Data Kondisi DAS saluran drainaseventarisasi
Data Bangunan Pengendali Banjir Eksisting daerah rawan banjir
Data Inflow Masuk dari Alur Drain ke Sungai
IDENTIFIKASI DAN
KAJIAN TEKNIS
LAPORAN
PENDAHULUAN
LAPORAN AKHIR
III – 6
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 7
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 8
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Dalam kegiatan review DED drainase suatu kawasan kota, diskripsi lingkungan
fisik merupakan informasi yang sangat penting. Penempatan saluran, bangunan
dan jumlah kerapatan fasilitas tersebut akan sangat dipengaruhi kondisi daerah
rencana. Dalam kaitan ini, dibutuhkan kepekaan dari perencana dalam
menginterpretasikan data yang tersedia baik berupa data primer maupun data
sekunder yang berupa data dasar dan fenomena banjir yang pernah terjadi,
maupun pola aliran yang ada. Informasi tentang pola aliran alam ini juga bisa
diperoleh dari observasi langsung di lapangan saat terjadi hujan (banjir).
Data yang diperlukan dalam studi ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang didapatkan dari lapangan dengan pengukuran
langsung, dan observasi di lapangan atau di lokasi studi. Sedangkan data
III – 9
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
sekunder adalah data yang langsung bisa diperoleh tanpa harus mendatangi
lokasi.
Diskripsi data yang diperlukan baik primer maupun sekunder yang dibutuhkan
dalam perencanaan tata letak jaringan drainase dapat diuraikan sebagai
berikut:
Dari studi ini perlu dilakukan kajian yang bersifat konprehensif terhadap
pokok-pokok pikiran yang termaktub dalam RTRW dan RDTR Kabupaten
Buleleng, seperti :
III – 10
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
c. Data Hidrologi
Data hidrologi merupakan data dasar yang harus tersedia dalam perencanaan
bangunan air. Data hidrologi yang paling penting tersebut adalah data curah
hujan baik berupa data hujan harian, ½ bulanan, bulanan maupun tahunan.
Dalam analisis hujan agar dilakukan uji data terlebih dulu dengan beberapa
jenis metode uji data hujan yang ada untuk mendapat kesimpulan tentang
tingkat konsistensi dan validasi data hujan tersebut.
Setelah data hujan tersebut dinyatakan valid berdasarkan kriteria uji data hujan
berdasarkan jenis metode yang ada, barulah data hujan tersebut dipakai dalam
perhitungan debit banjir rancangan untuk menetapkan dimensi bangunan air
yang dibutuhkan.
III – 11
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
e. Data Topografi
Data topografi awal yang diperlukan dalam studi ini dapat berupa peta kota
yang lengkap, yang memuat jalan-jalan dalam kota, pemukiman, sarana dan
prasarana umum, sungai, aliran alamiah seperi selokan atau pangkung,
cekungan permukaan (surface detention), dan lain-lain. Peta topografi dalam
skala besar (1 : 25.000) atau (1 : 50.000) umumnya sudah teredia di
Bakorsurtanal. Namun peta dalam skala kecil seringkali masing diperlukan,
misal skala 1 : 1.000 atau 1 : 2000. Peta skala kecil ini diperoleh dari
pengukuran dilapangan sesuai dengan luas wilayah yang diperlukan.
III – 12
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
g. Jenis Tanah
Tiap daerah mempunyai jenis tanah yang berbeda. Jenis tanah di suatu daerah
dapat berupa tanah lempung, berpasir, kapur dan lainnya. Tujuan dari
pengetahuan tentang jenis tanah adalah untuk menentukan kemampuan tanah
menyerap air, disamping untuk analisis stabilitas bangunan drainase.
Perencanaan sistem drainase kota yang melayani penyaluran air buangan kota
membutuhkan data tentang outline plan kota tersebut. Outline plan kota
diperoleh dari Pemerintah Daerah setempat. Dari data tersebut dapat diketahui
arah perkembangan kota sehingga perencanaan sistem drainase tinggal
mengikuti saja sesuai dengan arah jalan.
j. Data Kependudukan
k. Peraturan-peraturan
Peraturan-peraturan yang diperlukan adalah semua peraturan yang berkaitan
dengan drainase perkotaan, yang ada di daerah tersebut. Misalnya Perda
tentang saluran drainase, sampah dan sebagainya.
III – 13
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
o. Banjir Kiriman
Perlu dikaji adanya kemungkinan banjir kiriman dari hulu. Bila ada, perlu
diantisipasi dalam perencanaan.
Secara lebih rinci kebutuhan data serta sumber datanya dapat dibuat dala tabulasi
data berikut ini.
Tabel 3.1
Diskripsi Kebutuhan Data Survey
No. Data Karakteristik Data Sumber Data
1 Hidrologi dan Hidraulika
a Hujan & debit harian, ½ bulanan, bulanan BMG, DPU Kota,
dan tahunan Dinas Pertanian
III – 14
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Tanaman Pangan,
AWLR
b Daerah Aliran Luas DAS, panjang sungai DPU Kota, Map Info
Sungai (DAS) utama, tipe DAS Bali
c Data Pasang Tinggi gelombang HWL dan BMG Tuban, Dinas
Surut Air Laut LWL, Elevasi Kelautan
d Pola Aliran Arah aliran, debit, jenis Survey primer, Dinas
Permukaan aliran, ciri-ciri gerusan PU Kota,
(kalau ada) atau adanya
pembentukan alur baru
2 Topografi dan Geologi
a Morfologi Datar Dinas Pertanahan
kawasan Agak datar Kantor Bakortranasda
Agak bergelombang
Bergelombang
b Elevasi Rendah Dinas Pertanahan
Sedang Kantor Bakortranasda
Tinggi
c Struktur tanah Jenis tanah dan batuan Investigasi lapangan
dan batuan Karakteristik fisik Investigasi
Karakteristik mekanis laboratorium
3 Kependudukan dan Perilaku Masyarakat
a Kependudukan Jumlah penduduk BPS
Kepadatan Penduduk
Tingkat Pertumbuhan
Struktur penduduk
Mata pencaharian
III – 15
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 16
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Drainase perkotaan melayani pembuangan kelebihan air pada suatu kota dengan
cara mengalirkannya melalui permukaan tanah (surface drainage) atau lewat
bawah permukaan tanah (sub surface drainage), untuk dibuang ke sungai, laut
atau danau. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestik
maupun non domestik. Oleh karena itu drainase perkotaan harus terpadu dengan
sanitasi, sampah, pengendalian banjir kota dan lain-lain.
a. Orientasi Lapangan
Sehubungan dengan pekerjaan Review DED Drainase Kota Singaraja dan
sekitarnya, telah dilakukan studi orientasi lapangan untuk mengetahui beberapa
hal tentang kondisi sistem drainase yang ada di daerah perkotaan di Kota
Singaraja serta di daerah sekitarnya.
Dari survei lapangan yang telah dilakukan ditemukan beberapa kondisi saluran
drainase di daerah perkotaan tidak berfungsi dengan baik. Saluran drainase jalan
yang ada dalam kondisi tertimbun lumpur, ada yang jebol, serta kapasitas
saluran yang tidak memadai. Tidak beroperasinya lubang-lubang drain di daerah
perkotaan menyebabkan aliran air hujan khususnya mengalir di atas permukaan
jalan.
III – 17
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Gambar 3.3
Kondisi Saluran Drainase Pada Beberapa Ruas Jalan di Perkotaan
Saluran drainase
jalan tertimbun
tanah dan semak
III – 18
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
Lokasi titik banjir yang akurat juga akan memberikan informasi tentang sifat-
sifat hidraulik bawaan (hydraulic regime) daerah tersebut.
e. Langkah-langkah Perencanaan
Dalam perencanaan saluran drainase, akan digunakan dasar-dasar
perencanaan saluran tahan erosi (erodible channel), yaitu saluran yang
mampu menahan erosi dengan memuaskan, yang sama dengan mengatur
kecepatan alirannya maupun dengan menggunakan dinding dan dasar saluran
yang diberi lapisan yang berguna baik untuk menahan erosi maupun
mengontrol kehilangan rembesan air.
III – 19
Review DED Drainase Kota Singaraja dan Sekitarnya Laporan Pendahuluan
III – 20