Вы находитесь на странице: 1из 12
Jhumal Anata, Volome I, omer, Deseer 2009 KEKELIRUAN WICARA PADA ANAK USIA DINI DAN RESPON LINGKUNGAN (Studi kualisaif pada seorang anak usia dint yong mengalamt kekeliruan ‘wicara) Anita Yus’) ‘Abstrak wicare. Penelitian kualitati? it Kekelinuan wicara (speech erors) atau kil nelitian ini bertyjuan untuk memperoleh informasi tentang bentuk-bentukc lidah (tongoe slips) pada anak, wakiu munculiya kekelinan seta respon lingkungan terhadap kekeliruan dildkukan pada kelarga yang memiliii seorang, ansic yang mengalami Kesulitan dalam berkomunikasi verbal namun anak mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Hasil analisis menunjukkan babwa anak mengalami kesulitan berkomunikasi verbal dalam bentuk kekeliruan wicara dan terutama muncul pada saat anak terickan secara emosional. Belum pertah di ‘ukan diagnosa olch abilinya apakah berkaitan dengan neurologis. Kekeliruan wicara menjadi ‘betkembang karena respon lingkungan (orang tua, pengasuh dan orang di sckitrnya) beslebihan yang akhimya ‘membuat anak semakin tertcken. Kata kunci: kekeliruan wicara, kilir lideh, anak, orang tua, A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kajian perkembangan manusia meng- isyaratkan bahwa kualitas sese-orang dipe- ngaruhi olch Inktor bawaan dan Tingkungan, Faktor bawaan (potensi) sudah tetap dan faktor lingkungan lah yang dapat dimanipu- Jasi. Memanipulasi lingkungan bertujuan memfasilitasi anak agar semua bawean ber- kembang maksimal, Pada masa anak, ada masa yang dike- nal dengan masa emas, Masa tersebut juga sebagai masa kritis dalam perjalanan hidup individu. Pada masa itu semua dimensi per- kembangan perlu memperoleh stimulasi. fiot (1999) menya- Dari semua dimensi, *) alalsh Dosen PPBABK FP UNINED takan behwa bahasa merupakan pincu ba- gi perkembangan dimensi yang lain ter- utama kognitif. Herdasarkan peryataan tersebut dapat dikemukakan hahwa baba- sa menduduki posisi penting dalam per- kembangan diri anak secara kescluruhan. Bahasa digunakan untuk berkomu- nikasi antar sesama. Secara lebih khusus hahasa digunakan sebagai media inter aksi antara individu yang satu dengan individu yang fain, Bahasa dikelompok- kan menjadi dua, yaitu bahasa verbal dan non verbal. Bahasa verbal terdiri dari ‘bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa non verbal berkaitan dengan gerak, minik ataupun bahasa tubub yang lain, SBREE EREEE mee ee Bagaimanakah bahase berkembang, Pertentangan antara faktor mana yang pa- ling dominan dalam menentukan perkem- bangan behasa khususnya pada masa snak- anak belum berakhir. Namun, pada dasamya ketiga aliran yang ada, yaitu nativisme yang diprakarsai olch Chomsky, behaviorisme olch Skinner dan cognitivisme olzh Piaget sependapat bahwa bahasa pada mass anak Juga dipengaruhi oleh lingkungan, Hanya situasi dan intensitas pengarth yang dihe- rikan lingkungan yang berbeda, Bahasa menupakan kemampuen yang dibawa Ishir don berkembeng sesuai dengan stimulasi yang diperoleh anak deri lingkungan. Tanpa Stimulasi, Kemampuan berbahasa akan sulit beriembang. Menurut Penson (1999) komu- nikasi adalah strategi untuk mengembang- kan kemampuan berbahase, Fenson (1999) menyatakan bahwa usia bawah lima tahun merupakan masa yang Sangat fepat bagi perkembangaa bahasa anak, Pada masa tersebut proses beiajar bs- hhasa berjalan sceara alami. Para ahli meaye- butnya scbagai proses pemeroiehan bahase. Pada masa tersebut, umumnya anak berada dalam keluarga. Keluarga merupakan ling- ‘Aungan pertama dan utama bagi anak. Ini ‘menunjukkan bahwa orang twa merupakan ‘rang pertama yang perlu melayani anak berkomunikasi, Kenyataan tienunjukkan bahwa se Begian orang tua belum maksimal berko- Sunikasi dengan anak. Orang tua sering kali ft Kurang meailiki wakta dan heSebaran untuk melayani anak bercakap-cakap, Bahken ada orang ta yang ku-rang memahami pentingnya bercakap-cakap dengan anak. Hal tersebut akan fmempengaruhi perkembangan bahasa anak, Fenson, dkk (1999) menuajukkan bahwa minimnya perhatian dan unaya ‘orang fua dalam meleyani anak bercakap- cakap menyebabkan perkembangan ba- haca anak relatif' menjadi lambat, Hal ter- sebut mengakibatkan anak mengalami gangguan dan keterlambatan perkem= bangan bakasa, Kekeliruan wicara menjadi menjadi hal yang mengganggu dalam perkem- bangan bahasa anak. Bila kondisi ter- sebut tidak direspon secara benar dan tepat akan dapat menjadi gangguan bi- cara. Gangguan bicara menurut Gleason, ize. (1988) meni’ rentang yang amat was, yaitu dari gangguan artikulasi se- derhane hingga yang berkaitan dengan otak, yaitu Broca dan atau Wemicke, Aspek tersebut juga masih berkaitan de- ngan aspek pribadi dan sosicemosional. Masalah bahasa yang: menjadi ba- hasan penelitian ini adalah bagsimana capaian perkembangan bahasa scorang anak {elaki berusia 4.7 tahun sesuai dengan usia kalendernya. Anak tersebut borada dalam keluarga yang kedua ‘rang tuanya bekerja. Schari-hari anak lebih lama bersama seorang pengasuh, la mudah menyesuaikan diti tetapi ia jarang menggunaken bahasa verbal. la juga sering menjadi tertawaan pe-ngasuhnya atau “teman-teman deawasanya’ bila berbicara. Akhirnya, anak lebih sering menggunakan isyarat (mengangguk, menun-juk kalau ingin sesuatu). Apakah ini berka-itan dengan kekelirvan wicara. Berdasarkan uraian yang tela dike- mukakan pada latar belakang dapat dini- muskan pertanyaan penelitian, yaiu > 1. Kata-kata apa sajakah yang diucapkan anak sebagai bentuk kekeliruan wicara ? 2, Bagaimanakah situasi dan kondisi yang dapat memunculkan Kekeliruan wicara pada anak ? 3, Bagaimanakah respon orang tua dan ‘yang lainnya (pengasuh) tethadap keke- Yiruan wicara anak. 3, ‘Tujuan Penciitian Penelitian ini bertyjuan untuk : a. Menganalisis kata-kata yang diucapkan anak dan kaitannya dengan bentul ke- kelinian wicara b. Mengidentifikasi situasi dan kondisi yang dapat memunculkan kekelinuan wicera pada anak ©. Mengidentifikasi respon yang. mun-cul dari orang wa dan yang lainnya (pengasul) terhadap kekeliruan wi-cara anak 4. Manfaat Penelifhin Hasil penclitian ini diharapkan da- pat menjadi masukan yang berharga bagi: 4%, Para orang tua untuk mengensali ke- Kelirwan bahasa anak dan situasi munculnya kekeliruan serta mencari upaya perbaikan (terapi) b. Para guru di lembaga pendidikan anak usia dini (TK, RA, KB dan yang sejenis linnya) sebagai bahan untuk mengevaluasi_perkembangan bbahasa anak. © Para peneliti untuk melanjuikan pe- nelitian yang sejenis dan mengeu- akan sebagai bahan perbandingan serta informasi dalam mengkaji ma- salah kekeliruan wieara anale B, KAJIAN TEORITIS 4. Kekeliruan Wicara Rata-kata yang diucapkan orang se- waktu berbicara tersimpan dalam kepala sedemixian rupa. letapi bagaimana per- sisnya Kata-kata tersimpan belum ada studi yang menunjukkan. Tetapi, Meyer dalam Dardjowidjojo (2003:142) menya- akan bahwa kata-kata itu tidak tersimpan ‘secara utuh dan orang harus meramunya untuk digunakan. Proses meramu apasapa yang ter- simpan di otak menjadi kate merupakan proses mental. Sebagai bukti adanya proses terscbut menurut Dardjowidjojo (2003:142) dapat dilthet dari bukti

Вам также может понравиться