Вы находитесь на странице: 1из 46

PRODI D3 TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI PADANG


PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB II

TINJAUAN PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek


Pendiri Lippo Group Mochtar Riady membeberkan latar belakang
perusahaannya membuat kota baru Meikarta di Cikarang, Jawa Barat.
Rencananya, proyek tersebut akan dijadikan kawasan hunian dengan
fasilitas lengkap.
Mochtar mengatakan, 30 tahun lalu saat menyambangi nasabah di
Samarinda, Kalimantan Timur, dia melihat perkampungan transmigrasi yang
sebagian penduduknya berasal dari Jawa,perkampungan transmigran tersebut
dinilainya tidak manusiawi, karena pemerintah saat itu hanya memberikan
fasilitas perumahan saja, tidak disertai dengan fasilitas pendidikan dan
kesehatan.“Jalan juga begitu rusak dan setiap hari hujan, sehingga jalan begitu
licin susah ke sana. Ini program pemerintah menyediakan perumahan dan
pekerjaan, saya lihat program itu tidak berperikemanusaiaan, hanya pembuangan,
Mochtar melanjutkan, saat hunian bergeser ke wilayah pinggiran kota,
kian jauh dari fasilitas pendidikan dan kesehatan. Seharusnya sebagai
pengembang properti, berpikir lebih matang dalam membangun kawasan hunian,
yaitu tidak hanya membangun perumahan tetapi membangun kota.“Kalau
pembangun rumah, rumah dibangun selanjutnya tidak tahu, kalau pembangun
kota di situ harus membangun pendidikan, pengobatan dan toko-toko, semua
harus dilakukan dengan baik.

2.2 Tujuan Proyek


Proyek terbesar selama 67 tahun berdirinya kelompok usaha Lippo.
Nilai investasi proyek ini sebesar Rp 278 triliun yang berasal dari internal
perusahaan, pinjaman, dan pre selling, serta kemitraan investasi dengan
Mitsubishi, Toyota, dan Sanko Soflan
kota baru ini akan menjadi kota modern terlengkap baik fasilitas
maupun infrastrukturnya di Asia Tenggara.Kota ini berpotensi menjadi kota

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

terpenting di Indonesia mengalahkan Jakarta. Diharapkan kota ini bisa


menjadi bagian dari solusi kemacetan, kepadatan, dan tekanan sosial
lainnya dari Jakarta.
sebanyak lima puluh gedung sudah siap untuk dihuni. Proyek
ambisius ini akan mulai dipasarkan pada 13 Mei mendatang di Orange
County, Lippo Cikarang. Melalui Meikarta, Lippo ingin memanfaatkan
pusat ekonomi nasional di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi,
hingga Bandung.
sekitar 60% ekonomi nasional berada di kawasan Jakarta, Bogor,
Tangerang, Bekasi, hingga Bandung. Dari jumlah tersebut, 70 persen
pergerakan ekonomi ada di pusat Bekasi—Cikarang, dengan jumlah
penduduk diperkirakan akan mencapai 15 juta orang dalam 20 tahun
mendatang.
melakukan investasi infrastruktur dengan tujuan bisa menciptakan
lapangan pekerjaan. Total penyerapan lapangan kerja untuk proyek ini akan
mencapai 65 ribu orang,
Saat ini, harga produk properti di sekitar koridor Bekasi—Cikarang
mencapai Rp18 juta—Rp20 juta per meter persegi. Namun Lippo akan
menawarkan produknya dengan harga di bawah Rp12,5 juta per meter,
serta kredit kepemilikan rumah atau apartemen selama 20—25 tahun
dengan suku bunga 8,25%.
Masyarakat juga dapat memiliki hunian di Meikarta dengan booking
fee Rp2 juta, dan uang muka 10 persen dari total harga produk properti.
Meikarta menjamin investasi di kawasan tersebut adalah yang terbaik di
Asia Tenggara, karena masifnya infrastruktur yang akan dibangun.
Lippo berencana membangun tujuh pusat perbelanjaan mall dan
komersial dengan total luasan 1,5 juta meter persegi, pusat kesehatan dan
rumah sakit internasional, pusat keuangan internasional, 10 hotel
internasional berbintang lima, perpustakaan nasional, teater opera dan pusat
kesenian.
Untuk pendidikan, rencananya akan ada 100 sekolah dasar
internasional dan nasional plus, dan 50 SMP, SMA nasional dan
internasional, tiga universitas nasional, pusat riset industri, International
exhibition center, dan Indonesian Silikon Valley.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

2.3.1 Data Umum

 Nama Proyek : Gedung Apartemen Meikarta Indonesia

 Lokasi : Jalan MH Thamrin,Cibatu,Cikarang Selatan


Kabupaten Bekasi (Sektor 28) Lippo
Cikarang,Jawa Barat.
 Fungsi Bangunan : Hunian
 Waktu : 510 Hari Kalender (17 Bulan)
 Pemeliharaan : 365 Hari/1 Tahun
 Tanggal Mulai : 1 Oktober 2017
 Tanggal Selesai : 1 Maret 2019

 Kontrak : PJKP-1700454
 Tipe Kontrak : Unit Price
 Nilai Kontrak : Rp. 111.000.000.000,- (Excl PPN 10 %)
(Seratus Sebelas Milyar Rupiah) atau Rp.
122.100.000.000 (Include PPN 10%)
(Seratus Dua Puluh Dua Milyar Seratus Juta
Rupiah).
 Pihak – pihak yang terlibat
1 Pemilik Proyek : PT MSU (Mahkota Sentosa Utama)
2 Konsultan Perencana : China Building Design Consultants Co.,Ltd

3 Konsultan Pengawas : China Building Design Consultants Co.,Ltd

4 Kontraktor : PT MSU (Mahkota Sentosa Utama)


5 Subkontraktor : PT Abadi Prima Intikarya

 Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitektur

 Cara Pembayaran : Progress Payment 5%

2.3.2 Data – data Teknis

 Struktur Atas : Konstruksi beton bertulang


dan baja
 Luas Total Bangunan : 1.690,16 m²

a. Luas Lantai dasar (Basement 4) : 1.690,16 m²

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

b. Luas Ground Floor : 1.690,16 m²


c. Luas Roof 2 : 1.690,16 m²
d. Luas Lift Room :
e, Luas Water Room :

 Mutu Beton (Beton Readymix)


1. Kolom : K-500 dan K-600
2. Balok : K-375
3. Plat Lantai : K-375
4. Corewall : K-500 dan K-600
5. Pondasi : K-400
 Elevasi Bangunan
1. Elevasi Lantai dasar (Basement 4) : - 15.95 m
2. Elevasi Ground Floor : 0.00 m
3. Elevasi Roof 2 : 131.85 m

Peta Lokasi Proyek :

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

2.4 Data – data Konstruksi

1. Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban
dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan
dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur


bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Pada proyek pembangunan gedung apartemen Meikarta,berikut adalah
gambar dari kolom :

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2. kolom

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Urutan kerja pelaksanaan kolom gedung berdasarkan bagan berikut:

Dimensi kolom dibagi atas berbagai tipe:

Dimensi
TYPE
NO Pjg Lbr
KOLOM
M M

F2 - F3

1 C1 0.90 1.00

2 C2C6C13 0.70 1.40

3 C3C14 0.90 0.90

4 C4 0.70 0.70

5 C5 0.75 0.75

6 C7C10C11C12 0.70 1.20

7 C8 0.70 1.60

8 C9 1.00 1.20

Detail penulangan pada kolom dapat dilihat pada Lampiran 1

2. Balok dan Plat Lantai

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Balok beton adalah bagian dari struktur yang berfungsi sebagai


penyalur momen menuju struktur kolom. Balok dikenal sebagai elemen
lentur, yaitu elemen struktur yang dominan mememikul gaya dalam berupa
momen lentur dan gaya geser.
Pekerjaan balok dan plat lantai dilaksanakan setelah pekerjaan
kolom telah selesai dikerjakan . Pada proyek Apartement sistem balok yang
dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan memiliki tipe yang
berbeda-beda.Balok terdiri dari 2 macam ,yaitu balok utama (balok induk)
dan balok anak.
Semua pekerjaan balok dan plat lantai dilakukan langsung di
lokasi yang direncanakan ,mulai dari pembesian,pemasangan bekisting,
pengecoraan, dan perawatan.
Pada proyek pembangunan gedung apartemen meikarta.berikut
gambar balok dan plat lantai:

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Pada proyek pembangunan gedung apartemen meikarta, terdapat


berbagai macam tipe Balok dan Balok Anak.Berdasarkan ukuran
dimensinya sebagai berikut:
A. Balok Induk

TIPE UKURAN BALOK


NO
BALOK
B H

1 A 0.30 0.50

2 B 0.30 0.60

3 C 0.30 0.70

4 D 0.40 0.60

5 E 0.40 0.70

B. Balok Anak

TIPE UKURAN BALOK


NO
BALOK
B H

1 A 0.25 0.50

2 B 0.25 0.60

Detail penulangan pada Balok dapat dilihat pada Lampiran 2


3. Corewall

Pada proyek Pembangunan Gedung Apartemen Meikarta, rincian


pekerjaan yang dilakukan yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pemagaran lokasi proyek
b. Pembersihan lahan
c. Pembuatan direksi keet
d. Air dan listrik kerja
e. Mobilisasi alat
f. Penembakan titik sudut, dan elevasi
g. Galian dan timbunan
2. Pekerjaan Struktur
a. Pekerjaan Kolom

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

b. Pekerjaan Plat Pekerjaan GWT dan STP


c. Pekerjaan Struktur Lantai Atas (+5.00)
d. Pekerjaan Struktur Lantai Roof Garden dan Mezzanine
(+10.00 & +12.00)
e. Pekerjaan Struktur Rangka Atap
f. Pekerjaan Struktur Tangga dan Ramp Utama
g. Pekerjaan Struktur Fixed dan Bridge
h. Pekerjaan Struktur Curb
i. Pekerjaan Struktur Elevator
j. Pekerjaan Struktur Air Crew Station
k. Pekerjaan Struktur Arrival dan Departure Corridor
l. Pekerjaan Struktur Pergola Kaca
3. Pekerjaan Service Road dan Halaman GSE
4. Pekerjaan Struktur Rumah Genset
5. Pekerjaan Struktur Pondasi Chiller
6. Pekerjaan Struktur Air Payau dan Sumpit
7. Pekerjaan Arsitektur dan Instalasi Ruangan
- Bangunan Terminal
a. Pekerjaan Pasangan Bata Ringan
b. Pekerjaan Finishing Lantai Dasar
c. Pekerjaan Finishing Lantai Atas
d. Pekerjaan Finishing Lantai Mezzanine
e. Pekerjaan Finishing Kolom (ACP, GRC, dan Pengecoran)
f. Pekerjaan Finishing Tangga dan Ramp
g. Area Luar, Roof Garden, dan Pool

8. Pekerjaan Interior
9. Pekerjaan Arsitektur Bangunan Penunjang
10. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Elektronika Bandara
11. Checklist dan Testing Commingsioning System

2.5 SUMBER DAYA PROYEK

Di dalam pelaksanaan suatu proyek, diperlukan adanya pengelolaan


bahan, peralatan, dan tenaga kerja yang baik untuk menunjang kelancaran
pekerjaan. Penyimpanan terhadap bahan-bahan bangunan perlu mendapat
perhatian khusus mengingat adanya bahan-bahan bangunan yang sangat
peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen yang peka terhadap
pengaruh air dan udara sekitar dan menjadi tanggung jawab bagian logistik
dan gudang. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi juga
perlu diperhatikan pengadaannya, penggunaanya serta perawatannya
karena semua ini mempengaruhi kegiatan proyek. Semua komponen

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

peralatan dan bahan tidak mungkin bisa diterapkan tanpa adanya tenaga
kerja yang kompeten untuk mengolah tersebut dalam proyek. Oleh karena
itu, semua komponen alat, bahan dan tenaga kerja perlu dikelola dengan
baik guna mencapai hasil terbaik dalam proyek.

2.5.1 Peralatan Yang Digunakan

Pada proyek berskala besar, untuk pekerjaan yang tidak dapat


dilakukan oleh manusia maka diperlukan suatu alat bantu baik
bersifat manual atau mekanis yang mana keduanya saling
mendukung satu sama lain. Alat mekanis dapat berbentuk alat berat
atau ringan. Pemilihan alat dan jumlahnya perlu diperhitungkan
secara tepat agar pekerjaannya dapat diselesaikan sesuai waktu yang
dijadwalkan dengan menggunakan dana sesuai dengan anggaran
yang direncanakan. Begitu juga perlu dipertimbangkan apakah alat
tersebut akan dibeli atau disewa, yang merupakan bagian dari

pekerjaan tersebut. Pertimbangan ini dihasilkan dari analisa usia


kegunaan, nilai guna dan juga besarnya keuntungan yang diperoleh
dari penggunaan alat tersebut.

Pemilihan jenis peralatan harus dipertimbangkan beberapa faktor,


antara lain :

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.


2. Biaya yang tersedia
3. Kerataan dan kondisi medan serta jenis pekerjaan yang
dilaksanakan
4. Kapasitas produksi alat yang digunakan
5. Kemampuan sumber daya manusia yang ada
6. Metoda kerja

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Alat-alat pendukung yang digunakan dalam pekerjaan


Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar
Udara Ahmad Yani-Semarang ini diantaranya yaitu:

1. Concrete Mixer Truck


Concrete mixer truck adalah truk yang dilengkapi dengan drum
mixer yang berfungsi sebagai pengangkut beton siap pakai (ready
mix concrete) yang dalam proyek ini dipesan dari PT. Adhimix,
PT. Wanda, PT.ChinaWest dengan kapasitas 5,5m3, 6m3, dan
6,5m3 . Selama perjalanan dari batching plant menuju lokasi proyek
truk memutarkan mixer dengan kecepatan 8-12 putaran per menit
dengan maksud supaya adukan beton di dalamnya tidak mengeras
dan kondisi adukan beton tetap dalam keadaan merata.
Prinsip kerja concrete mixer truck ini secara sederhana adalah
dalam drum terdapat bilah-bilah baja, ketika dalam perjalanan
menuju lokasi proyek, drum ini berputar perlahan berlawanan
putaran jarum jam sehingga adukan mengarah ke dalam.
Perputaran ke dalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran
ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen.
Dengan demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan
kebutuhan rencana.
Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung,
arah putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan
percepatan putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar.
Proses pengiriman beton ready mix diatur dengan memperhatikan
jarak, kondisi lalu lintas, cuaca, dan kondisi suhu, karena hal-hal
tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam pelaksanaan pekerjaan
pengecoran. Dalam hal pengadukan ada yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan mixer ini seperti volume material yang diaduk
tidak boleh melebihi kapasitas batas, mengingat keterbatasan ruang
pengadukan. Apabila melebihi batas mengakibatkan material tidak

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

tercampur dengan baik. Kecepatan putaran juga harus dijaga agar


tetap konstan.

Gambar 2.9 Truck Mixer

2. Concrete Pump
Concrete Pump merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari
mixer truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump ini untuk
meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran. Alat berguna untuk
lokasi yang sulit dijangkau seperti bangunan bertingkat yang luas
sehingga dapat dengan mudah dijangkau

Cara kerjanya yaitu sebelum beton ready mix dituangkan ke


dalam mulut concrete pump, maka concrete pump tersebut di tes
terlebih dahulu dengan memasukkan dan mengalirkan campuran
mortar ke dalam pipa-pipa galvanis sepanjang yang dibutuhkan
untuk pengecoran. Mortar tersebut berfungsi supaya pipa-pipa
galvanis lancar dalam mengalirkan beton ready mix ke lokasi
pengecoran. Agar mortar jatuh di tempat yang akan dicor maka
dipasang pipa tremi pada pipa galvanis untuk mempermudah
penuangan yang akan diatur oleh pekerjanya.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.10 Concrete Pump

3. Tower Crane (TC)

Tower Crane adalah alat berat yang digunakan untuk


mengangkut bahan dan peralatan untuk pekerjaan struktur seperti
besi tulangan, baja kolom/balok, bekisting, dan material lainnya.
Penempatan tower crane harus dapat menjangkau seluruh area
kerja proyek dan bebas untuk bermanuver. Penempatan tower
crane pada proyek ini berada pada sisi depan bangunan ,bagian
tengah dan sisi belakang bangunan. Penggunaan tower crane harus
disesuaikan dengan beban maksimum yang mampu dipikul.

Untuk proyek ini menggunakan 5 tower crane dengan kapasitas


masing-masing 3 ton. Sumber tenaga tower crane ini menggunakan
tenaga listrik. Dengan panjang lengan 60m (TC1,TC2,TC4) dan
70m (TC3,TC5), kelima tower crane ini mampu menjangkau
keseluruhan area kerja proyek.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

gambar 2.11 Tower Crane


4. Mobile Crane (MC)
Mobile Crane adalah peralatan berat yang berfungsi untuk
mengangkut bahan dan alat memiliki fungsi yang sama dengan
tower crane namun dapat berpindah tempat karena memiliki roda
penggerak. Penggunaan mobile crane pada awal pekerjaan sampai
kelima tower crane telah terpasang.

Gambar 2.12 Mobile Crane

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

5. Bar Bender
Bar bender adalah suatu alat bantu mekanis yang digunakan
untuk membengkokkan baja tulangan yang telah dipotong dengan
bar cutter. Pembengkokan ini disesuaikan dengan persyaratan di
SNI beton serta ditentukan pada BBS ( Bar Bending Schedule).
Pada bagian atas alat tersebut terdapat lubang-lubang yang berguna
untuk menentukan sudut pembengkokan dengan cara memberi
penahan sesuai dengan sudut yang diinginkan. Kemudian besi siap
untuk dibengkokkan.

Gambar 2.13 Bar Bender

6. Bar Cutter
Bar cutter adalah alat mekanis yang digunakan untuk memotong
baja tulangan. Alat ini berupa pisau blok yang dilakukan secara
otomatis atau manual. Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan
baja tulangan yang akan dipotong pada celah dengan posisi yang
dibutuhkan. Bar cutter kemudian diletakkan ke bawah sampai pisau
blok mengenai baja tulangan tersebut hingga baja tulangan tersebut
terpotong.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.14 Bar Cutter

7. Las Listrik
Las listrik digunakan untuk menyambung material baja untuk
tujuan tertentu, misal untuk menyambung tulangan baja dengan
lempengan baja untuk dijadikan sebagai pengekang pada bekisting.
Dalam proyek ini pengelasan dilakukan untuk penyambungan
angkur pada pembesian kolom pedestal dan metal deck pada pelat
lantai atas.

Gambar 2.15 Las Listrik

8. Waterpass dan Rambu Ukur

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Waterpass dan rambu ukur digunakan untuk menentukan


elevasi/peil lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi.
Alat ini digunakan untuk mengecek ketebalan lantai saat
pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu

juga dapat digunakan untuk pengecekan pemasangan bekisting


pada kolom. Dalam proyek ini digunakan waterpass Nikon.

Gambar 2.16 Waterpass dan Rambu Ukur

9. Theodolite
Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk
menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap
lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Theodolite
digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil
dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Alat ini juga
digunakan untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah
galian dan timbunan. Cara operasionalnya adalah dengan mengatur
nivo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan
salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik
yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.17 Theodolite

10. Air Compressor


Air Compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi
yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat
mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti :
debu, potongan kawat bendrat, dan serbuk kayu. Kegiatan
pembersihan ini dilakukan sesaat sebelum dilakukan pengecoran
pada bagian bangunan tertentu seperti bekisting pile cap, tie beam
dan pelat lantai.

Gambar 2.18 Air Compressor

11. Bekisting
Bekisting digunakan untuk tempat cetakan beton dalam proses
pengecoran untuk elemen-elemen struktur seperti plat, balok dan
kolom. Bekisting kolom dapat diapakai berkali-kali namun untuk
bekisting pelat dan balok hanya sekali.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.19 Bekisting

12. Concrete Vibrator


Concrete vibrator adalah mesin penggetar yang digunakan
untuk pemadatan beton saat pengecoran agar tidak terjadi rongga
yang akan menyebabkan terjadinya keropos pada beton. Alat ini
digunakan untuk memadatkan pengecoran yang sedang
berlangsung, baik pada pelat, kolom maupun balok. Hal ini untuk
menghindari adanya gelembung-gelembung udara yang terjadi
pada saat pengecoran yang dapat menyebabkan pengeroposan pada
beton sehingga mengurangi kekuatan struktur beton itu sendiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini


antara lain :

1. Shaft vibrator dimasukkan dalam adukan beton dengan posisi


vertikal
2. Shaft vibrator diusahakan untuk tidak terlalu lama mengenai
tulangan baja.
3. Penggetaran dilakukan sekitar 10-15 detik untuk satu posisi.
4. Penggetaran dilakukan lapis demi lapis dan dengan jarak yang
pendek / berdekatan untuk mendapatkan pemadatan yang lebih
merata.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

5. t secara perlahan-lahan dari adukan sehingga bekasnya dapat


menutup lagi.
6. Concrete vibrator tidak digunakan untuk mengalirkan,
mendorong atau memindahkan beton.
7. Shaft vibrator dicabut

Gambar 2.20 Vibrator

13. Concrete Bucket


Concrete bucket merupakan wadah berbentuk corong yang
digunakan untuk pengecoran kolom. Kapasitas concrete bucket
yang digunakan pada proyek ini adalah 0,8 m3. Pada alat ini
dilengkapi dengan tempat pijakan bagi pekerja dan tuas pembuka
lubang. Dalam pengerjaannya concrete bucket beserta 1 orang
pekerja juga di lengkapi dengan pipa tremi untuk memudahkan
mengalirkan camputran beton ke lokasi pengecoran, selain itu
bucket juga dibantu oleh tower crane untuk memindahkan dari
posisi yang satu ke posisi yang lain.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.21 Concrete Bucket

14. Scaffolding Pipa (Perancah)


Scaffolding adalah alat yang terbuat dari besi berbentuk rangka.
Alat ini berfungsi sebagai pendukung dalam pembuatan bekisting
balok tangga, dan plat dan sebagai pendukung bekisting dalam
pengecoran kolom. Scalffolding dilengkapi dengan U-head yang
dapat diatur ketinggiannya. Bagian lainnya disebut Joint Pin, Jack
Base, main frame/scaffolding, sebagai skoor penyangga atau
pengaku scaffolding. Cara operasionalnya adalah dengan
menggabungkan tiap bagian di atas, sehingga menjadi suatu
konstruksi scaffolding.

Penjelasan bagian-bagian scaffolding adalah sebagai berikut :

1) U head berfungsi sebagai penghubung antara scaffolding


dengan kayu-kayu bekisting. U head ini dapat dinaikkan dan
diturunkan sesuai dengan ketinggian yang diinginkan.
2) Scaffolding / main frame berfungsi sebagai struktur utama.
3) Ladder dipakai sebagai tambatan di atas main frame jika
ketinggian yang diharapkan masih kurang.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

4) Join pin berfungsi sebagai penyambung antara bagian-bagian


scaffolding, misalnya sebagai penyambung antar frame.
5) Jack base berfungsi sebagai kaki scaffolding yang dapat
dinaikkan dan diturunkan untuk menambah ketinggian
scaffolding sesuai dengan yang diinginkan.

U head

Join Pin

Main frame

Jack base
Gambar 2.22 Scaffolding Pipa

15. Generator set / Genset


Genset adalah alat pembangkit listrik mobile yang berbahan
bakar solar dan dapat digunakan secara berpindah pindah untuk
memenuhi kebutuhan akan listrik kerja. Dalam suatu proyek, listrik
yang digunakan adalah listrik dari PLN akan tetapi saat PLN
memadamkan litrik, proyek harus tetap berlangsung, maka agar
kebutuhan akan listrik kerja tetap terpenuhi maka digunakan genset
ini

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.23 Genset

Disamping peralatan-peralatan utama seperti yang telah


disebutkan di atas, tentunya masih terdapat banyak peralatan kecil
lainnya yang digunakan sebagai alat penunjang dalam pelaksanaan
proyek. Peralatan penunjang itu antara lain adalah lampu halogen
(digunakan untuk memberikan penerangan pada pekerjaan yang
dilaksanakan pada malam hari), selang, tang, gergaji tangan,
ember, sekop, cethok, cangkul, tali tambang, katrol, paku, golok,
palu, pahat, unting-unting, meteran dan peralatan kecil lainnya.

16. Drill Concrete Machine


Mesin bor beton adalah alat yang Anda gunakan untuk mengebor
maupun menyekrup dengan kuat. Berbeda dengan obeng elektrik yang
hanya menggunakan energi rotasi, mesin bor beton menggunakan
kombinasi energi rotasi ditambah dengan daya hantam. Oleh karena itu,
tentu saja mesin bor beton jauh lebih kuat dibandingkan obeng elektrik.
Bila umumnya obeng elektrik memiliki torsi dibawah 30 Nm, mesin bor
beton memiliki torsi lebih dari 170 Nm. Nm adalah singkatan dari newton
meter, satuan yang menunjukkan kekuatan torsi suatu benda. Semakin
besar angkanya, semakin besar pula torsi yang dimiliki.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.24 Drill Concrete Machine

17. Concrete Trowel Machine

Concrete trowel machine atau concrete power trowel adalah


alat atau mesin yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan
permukaan beton yang masih dalam proses pengerasan.

Penyelesaian akhir permukaan beton dapat dilakukan dengan cara


manual atau masinal.Penyelesaian secara manual menggunakan
raskam/sendok dan dilakukan dengan tangan, sedangkan secara masinal
menggunakan mesin trowel.

Mesin trowel mempunyai dasar yang terdiri dari beberapa daun pelat
baja yang dapat berputar dan menghaluskan permukaan beton. Permukaan
yang diselesaikan dengan mesin trowel lebih kuat dan awet dibandingkan
dengan pekerjaan tangan. Mesin trowel ini juga digunakan untuk
meratakan/ mengamplas/ menghaluskan permukaan lantai andhesit atau
batuan keras lainnya.

Gambar 2.25 Concrete Trowel Machine

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

18. Sprayer Curing

Sprayer Curing adalah alat bantu penyemprotan air yang berfungsi


sebagai penyiraman beton (Curing) vertikal seperti: kolom, corewall.
karena sulit menjangkaubagian beton yang vertikal,berbeda dengan
beton horizontal seperti plat lantai hanya menggunakan pipa biasa.

Gambar 2.25 Sprayer Curing

2.5.2 Bahan Yang Digunakan

Salah satu hal yang sangat menentukan lancarnya pekerjaan suatu


proyek adalah bahan bangunan. Bahan bangunan perlu ditangani
dengan baik agar kualitas suatu konstruksi sesuai dengan syarat-
syarat yang telah ditentukan dan memberikan kegunaan sesuai
dengan umur rencana. Pihak kontraktor memilih produsen beton dan
produsen beton memilih suplier bahan material. Pihak kontraktor
mengambil sampel secara acak dan harus menyerahkan sampel-

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

sampel material tersebut dan untuk kemudian diselidiki


kelayakannya dan harus disetujui oleh owner

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan


penyediaan bahan konstruksi antara lain:

1. Pemilihan kualitas bahan bangunan harus baik sehingga akan


menghasilkan konstruksi yang kuat dan tahan lama.
2. Penyimpanan material haruslah baik dan benar agar tidak
mengurangi kualitas bahan bangunan dan selalu dalam kondisi
baik.
3. Pemakaian bahan bangunan harus sesuai dengan kebutuhan
proyek.
4. Jumlah persediaan material disesuaikan dengan pekerjaan yang
ada.
5. Biaya untuk pembelian bahan bangunan diusahakan seminimal
mungkin tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan.
Selain penyediaan bahan konstruksi, penyimpanan bahan
konstruksi juga memerlukan perhatian khusus agar bahan konstruksi
yang tersimpan tidak rusak. Aspek yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan bahan konstruksi antara lain :

a. Kebersihan lokasi penyimpanan dari zat yang dapat merusak


sifat bahan. Misalnya tulangan / material baja yang disimpan
dalam gudang tertutup agar tidak terkena air yang dapat
menyebabkan korosi.
b. Keamanan lokasi penyimpanan
c. Lokasi penyimpanan diusahakan mudah diakses dan saling
berdekatan. Misalnya penyimpanan semen dan pasir di usahakan
berjarak berdekatan, sehingga memudahkan ketika membuat
adukan pasir.
Bagian logistik dari kontraktor adalah bagian yang menangani
keperluan material pada proyek dan harus membuat laporan tentang
keperluan material setiap harinya.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Bahan yang digunakan dalam Pekerjaan Pembangunan Gedung


Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Ahmad Yani-Semarang ini
akan dijelaskan melalui sub bab berikut:

1. Beton Ready Mix


Beton ready mix adalah beton siap pakai yang dibuat pabrik
dengan mutu sesuai dengan pesanan dan persyaratan yang telah
ditetapkan. Dalam Proyek Pembangunan Gedung Terminal dan
Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang ini beton
ready mix dipesan dari PT.Pionir Beton Industri, PT.Varia Usaha
Beton, PT.Jayamix Beton.

Pada benda uji silinder 150 mm x 300 mm umur 28 hari kuat


tekan fc’ 30 Mpa/ K-350 (untuk beton struktur pelat, kolom, dan
balok) dan fc’ 10 Mpa (non struktural seperti lantai kerja). Syarat
nilai slump maksimum harus 100 mm sampai 150 mm bila dipakai
pompa, pengukuran di pelepasan pipa dan nilai slump kondisi
normal adalah sbb :

Tabel 2.4 Ketentuan Sifat Campuran

“SLUMP” (mm)
Kuat tekan karakteristik min. (kg/cm2)
Mutu
Benda Uji Kubus Benda Uji Silinder Digetarkan Tidak
Beton 15 x 15 x 15 cm3 15cm x 30 cm Digetarkan
7 hari 28 hari 7 hari 28 hari
K600 390 600 325 500 20 - 50 -
K500 325 500 260 400 20 - 50 -
K400 285 400 240 330 20 - 50 -
K350 250 350 210 290 20 - 50 50 - 100
K300 215 300 180 250 20 - 50 50 - 100
K250 180 250 150 210 20 - 50 50 - 100
K225 150 225 125 190 20 - 50 50 - 100
MUHAMMAD FIKRY
K175 115 175 95 145 30 - 60 50 - 100
1601022019
K125 80 125 70 105 20 - 50 50 - 100
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Tujuan pemakaian beton ready mix adalah untuk mendapatkan


kemudahan di dalam pelaksanaan proyek yaitu tidak lagi
menyediakan peralatan untuk membuat beton dan lokasi
penampungan material dan pembuat beton, sehingga akan
meningkatkan faktor efisiensi waktu, biaya dan tenaga kerja .

Pengangkutan dari tempat pembuatan beton ready mix


(batching plant) ke lokasi proyek menggunakan mixer truck yang
disediakan oleh pihak pembuat beton. Untuk pengecoran
digunakan concrete pump. Syarat–syarat mix design agar bisa
dipompa dengan concrete pump adalah:

1. Mempunyai workability yang cukup sehingga dapat dengan


mudah mengikuti perubahan bentuk dan arah selama
melewati pipa dengan tekanan kecil pada concrete pump.
2. Pasta portland cement harus cukup sehingga dapat melapisi
permukaan beton dan mengurangi gesekan terhadap pipa
concrete pump.
Keuntungan pemakaian beton ready mix antara lain :

1. Menghindari kotornya proyek karena penimbunan material.


2. Mempercepat pekerjaan pembetonan.
3. Mengurangi jumlah pekerja.
4. Menjamin mutu hasil pengecoran sesuai persyaratan.
Kelemahan pemakaian beton ready mix adalah :

1. Bila terjadi kelebihan beton akibat pemesanan, maka


menjadi tanggung jawab pihak kontraktor.

2. Jika pada saat pengecoran terjadi pembatalan akibat cuaca


seperti hujan lebat atau hal lain, maka adukan yang terlalu
lama disimpan dalam mixer (melebihi waktu yang
ditentukan) harus dibuang, karena dipastikan akan terjadi

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

setting. Hal ini menjadi tanggung jawab kontraktor sebagai


pemesan.
3. Kemungkinan terjadi keterlambatan pengecoran akibat
terhambatnya transportasi pengangkutan saat perjalanan
atau jarak yang sangat jauh antara batching plant dengan
lokasi proyek dapat menyebabkan terjadi setting (beton
mulai mengeras).

Gambar 2.24 Penghamparan Beton Ready Mix

2. Semen Portland
Semen digunakan sebagai bahan pengikat yang baik untuk
agregat pada beton bertulang. Semen harus bersifat hidrolis yang
berarti apabila bercampur dengan air akan mengalami pengerasan.
Semen yang sudah terlanjur menggumpal tidak dapat lagi
digunakan, maka penggunaan semen diusahakan menurut urutan
datangnya dan tidak terlalu lama berada di gudang dan dijaga agar
tidak lembab.

Berdasarkan tipenya semen terbagi atas beberapa tipe, yaitu:

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

a. Semen tipe 1 adalah semen portland yang penggunaanya


tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis semen
lainnya.
b. Semen tipe 2 adalah semen portland yang dalam
penggunaanya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan
panas hidrasi sedang, semen ini digunakan untuk struktur
besar.
c. Semen tipe 3 adalah semen portland yang dalam
penggunaanya memerlukan kekuatan awal yang tinggi pada
fase permulaan setelah terjadi pengikatan, semen ini akan
mencapai kekuatan awal yang cukup tinggi pada umur 3 hari.
d. Semen tipe 4 adalah semen yang dalam penggunaanya
memerlukan panas hidrasi rendah, semen ini biasa dipakai
untuk bangunan dalam air.
e. Semen tipe 5 adalah semen yang dalam penggunaanya
memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
Semen yang digunakan adalah Semen portland type-1.
Pengadaan semen dalam proyek ini tidak begitu banyak
digunakan karena seluruh struktur dan pondasi menggunakan
Beton Ready Mix sehingga penggunaan semen hanya untuk
pembuatan beton skala kecil saja menghaluskan permukaan beton
yang masih kasar setelah pengecoran pasangan batu bata, plesteran,
pekerjaan lantai kerja dan repair kerusakan beton setelah
pengecoran. Semen yang digunakan adalah type 1 dengan merk
semen Holcim

Untuk keperluan pembuatan campuran beton, semen harus


memenuhi syarat-syarat sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) sebagai berikut :
1. Waktu ikat awal tidak boleh kurang dari 60 menit.
2. Pengikatan awal semen normal 60-120 menit
3. Air yang digunakan memenuhi syarat air minum, yaitu bersih
dari zat organis yang dapat mempengaruhi waktu ikat awal
semen.
4. Suhu ruangan 23°C.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Tabel 2.5 Batasan Proporsi Takaran Campuran


Mutu Ukuran Agre- Rasio Air / Semen Maks. Kadar Semen Min.
Beton gat Maks.(mm) (terhadap berat) (kg/m3 dari campuran)
K600 - - -
K500 - 0,375 450
K400 37 0,45 356
25 0,45 370
19 0,45 400
K350 37 0,45 315
25 0,45 335
19 0,45 365
K300 37 0,45 315
25 0,45 335
19 0,45 365
K250 37 0,50 290
25 0,50 310
19 0,50 340
K175 - 0,57 300
K125 - 0,60 250

(Sumber: Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur Bangunan Terminal – Paket III

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan dan


penyimpanan semen antara lain :
1. Semen yang didatangkan ditandai dan dipisahkan, agar
pemakaian semen dilakukan sesuai urutan kedatangan semen.
2. Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat
penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan
dasar/alas terangkat bebas dari tanah dan kemasan ditumpuk sesuai
dengan syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman.
Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga
mengeras ataupun tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan
dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harus dalam
kemasan yang utuh dan terlindung baik terhadap pengaruh cuaca,
dengan ventilasi secukupnya dan dipergunakan sesuai dengan
urutan pengiriman. Semen yang telah disimpan lebih dari 60 hari
tidak boleh digunakan untuk pekerjaan.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

3. Curah semen harus disimpan didalam konstruksi silo secara tepat


untuk melindungi terhadap penggumpalan semen selama
penyimpanan.
4. Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus
disertai dengan sertifikat test dari pabrik.
5. Semen harus diukur terhadap berat bersih per bungkus/kemasan.
Apabila ada kemasan yang beratnya kurang dan kekurangannya
melampaui 2% dari berat yang tercantum maka boleh ditolak, juga
bila rata-rata berat dari 50 kemasan yang dipilih random dari suatu
pengiriman adalah lebih kecil dari berat yang tercantum pada
kemasan, maka seluruh pengiriman tersebut boleh ditolak.
6. Semen diletakkan diatas papan kayu dengan ketinggian 15
cm dari lantai gudang untuk menghindari kelembaban.
7. Semen ditumpuk tanpa menyinggung dinding gudang dengan
jarak bebas 30 cm.
8. Semen ditumpuk tidak boleh lebih dari 10 kantong atau
melebihi 2 m untuk menghindari mengerasnya semen
dibagian bawah karena tekanan.
9. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca yang
merusak dan memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi
udara.

Gambar 2.25 Semen Portland

3. Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan,
plesteran, beton dan penyiraman guna pemeliharaannya (curing)
harus air tawar yang bersih, tidak mengandung minyak, garam,

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

asam dan zat organik lainnya yang telah dinyatakan memenuhi


syarat sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium.

Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh


mengandung minyak, asam, alkali, garam–garam, bahan–bahan
organis atau bahan–bahan lain yang merusak beton dan baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum. Pada proyek ini air di suplai dengan mendatangkan
mobil tangki air bersih ke lokasi proyek dan ditampung dalam
tangki, untuk air bersih area proyek.

Gambar 2.28 Penyediaan Air Kerja


4. Baja Tulangan
Beton mempunyai kuat tekan yang sangat tinggi, tetapi kuat
tarik beton sangat rendah. Maka pada elemen struktur yang
betonnya mengalami tegangan tarik, diperkuat dengan batang baja
tulangan sehingga terbentuk suatu struktur komposit.
Baja tulangan yang dipakai pada Proyek Pembangunan Gedung
Apartemen Meikarta ini adalah:

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

1. Baja tulangan polos ( BJTP ) dengan mutu baja fy 240 MPa


(U 24) untuk tulangan ø < 10 mm
2. Baja tulangan ulir ( BJTD ) dengan mutu baja fy 400 MPa (U
40) untuk tulangan D ≥ 10 mm.
Penyimpanan tulangan dilakukan di tempat terbuka, maka
pengadaan besi tulangan disesuaikan dengan pelaksanaan
pekerjaan supaya waktu penyimpanan tidak terlalu lama.
Persediaan dan penyimpanan tulangan diletakkan diatas bantalan
kayu diatas tanah dan juga dilindungi dengan tenda atau terpal
dengan tujuan untuk menghindari korosi pada tulangan karena
reaksi dengan air tanah.

Gambar
2.29 Stok
Baja
Tulangan

5. Kawat
Bendrat
Kawat
bendrat ini digunakan dalam pemasangan tulangan sebagai
pengikat antar besi tulangan agar bisa membentuk suatu bentuk
struktur yang dikehendaki dan tidak bergerak/berpindah pada saat
pengecoran dan pemadatan dengan vibrator secara langsung.
Kawat ini mempunyai diameter 1 mm dan dalam penggunaannya
dipakai tiga lapis kawat supaya lebih kuat. Dengan adanya pengikat
ini, maka besi tulangan dapat menahan beban yang direncanakan
dengan optimal.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.30 Kawat Bendrat


6. Kawat Ayam
Kawat ayam pada proyek ini berfungsi untuk menghambat atau
memperlambat pergerakan beton pada saat pengecoran. Kawat
ayam digunakan untuk mencegah masuknya beton pada daerah
block out.

Gambar
2.31 Kawat Ayam

7. Beton
Decking
Beton
decking
digunakan
sebagai
pembatas
antara selimut beton dan tulangan, terutama pada penulangan plat
lantai dan juga penulangan kolom dan balok. Beton decking biasa
dikenal dengan istilah tahu beton. Beton decking berbentuk silinder
kecil, dengan diameter 10cm dan ketebalan ±5cm untuk selimut
beton plat, balok dan kolom, sedangkan untuk selimut beton pile
cap dengan ketebalan ±10cm. Bahan ini dibuat dengan nilai
perbandingan semen dan pasir sebesar 1 : 2.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.32 Beton Decking

9. Multiplex
Multiplex digunakan sebagai bahan bekisting karena akan
menghasilkan permukaan beton yang halus. Plywood yang
digunakan adalah kayu lapis dengan permukaan yang dilapisi
laminated plastic dengan ketebalan ± 15 mm untuk kolom, dan ±
12 mm untuk plat lantai, dan dengan ukuran 244 cm x 122 cm.

Gambar 2.34 Multipleks (Plywood)

8. Semen Mortal
Semen mortar adalah adonan yang digunakan untuk mengikat
blok dengan mengisi ruang di antara blok-blok tersebut. Mortar
paling sering digunakan oleh tukang batu untuk mengikat blok
batu, batu bata atau beton pada saat mengerjakan konstruksi

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

bangunan.Bisa juga digunakan untuk perbaikan ketika aplikasi asli


telah rontok atau rapuh.
Semen mortar adalah kombinasi pasir, pengikat seperti kapur atau
beton, dan air. Ini diterapkan sebagai adonan tebal dan keras.
Mortar bisa menciptakan sebuah ikatan yang kuat antara batu bata
untuk mencegah masuknya air dan kelembaban ke dalam struktur.
Mortar pertama yang digunakan oleh manusia terdiri dari
lumpur atau tanah liat yang dikombinasikan dengan air. Piramida
Mesir kuno yang dibangun 2600 SM, terbuat dari batu-bata batu
kapur yang diikat dengan lumpur dan tanah liat.Singkat
cerita,akhirnya mortar beton mulai populer digunakan. Saat ini, ada
beberapa jenis mortar yang tersedia untuk semua jenis bangunan dan
konstruksi.

Ordinary Portland Cement (OPC) adalah campuran semen


portland, pasir dan air. Joseph Aspdin menciptakan OPC tahun 1794
dan menerima hak paten untuk campuran ini pada 1824. Mortar
mulai banyak digunakan di akhir abad 19 dan sekitar tahun 1930-
an, dan digunakan secara eksklusif dalam konstruksi baru. Mortar
bisa diset dengan cepat, tidak begitu memerlukan keahlian khusus
untuk menggunakannya, dan mempercepat proses konstruksi.

Polimer Cement Mortar (PCM) diciptakan dengan mengganti


pengikat semen mortar tradisional dengan polimer. Dalam hal ni
termasuk lateks, emulsi, bubuk, resin cair, polimer yang larut dalam
air dan monomer. PCM mengurangi penyusutan dan retak terutama
digunakan untuk memperbaiki konstruksi beton.

Mortar kapur dibuat dengan menempatkan batu kapur tidak


murni di tempat pembakaran. Debu yang dihasilkan adalah kapur
hidrolik yang bisa segera diset setelah kontak dengan air. Hal ini
digunakan sebagai bahan dalam campuran semen beton atau

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

polimer. Mortar kapur akan menguap bila diset, dan menyebabkan


kelembaban bergerak dan menguap keluar.

Semen mortar sangat keras dan biasanya sangat tahan lama,


bahkan tanpa perbaikan sekalipun. Umur standar mortar semen
modern adalah sekitar 20-30 tahun. Mungkin struktur konstruksi
bangunan baru perlu diganti atau direnovasi jika permukaannya bisa
dikorek dengan mudah menggunakan pisau tajam.

Gambar 2.35 Semen Mortal


9. Grouting
Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau
rongga dalam sebuah struktur. Material yang digunakan untuk
pekerjaan ini adalah material yang tidak memiliki sifat susut dan
bahkan cendrung memiliki karakteristik expand/mengembang
dalam skala kecil biasanya antara 0,5% - 1,5%. Grouting sering
pula digunakan dalam pekerjaan perbaikan beton yang mengalami
keropos, gompal atau pecah. Pada proyek ini grouting digunakan
untuk pengisi celah pada base plate pedestal dan retakan pada
beton.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.36 Bahan Grouting


10. Integral Waterproofing
Bangunan pada area kamar mandi sifatnya harus kedap air,
agar tidak terjadi rembesan air yang dapat menyebabkan kerusakan
pada bangunan tersebut. Pada lokasi tersebut diberikan
waterproofing. Waterproofing adalah bahan yang digunakan agar
beton kedap air.
Integral Waterproofing merupakan waterproofing yang
pelaksanaan penggunaannya dicampurkan pada adukan beton
kemudian akan terserap ke dalam beton. Integral Waterproofing
akan mengisi rongga-rongga beton kemudian membentuk kristal.
Kristal-kristal ini akan menghambat air masuk ke dalam beton.
Pada proyek ini menggunakan integral waterproofing bermerk
ultrachem sebagai pengeras terhadap beton dan penggunaan bahan
integral ini adalah sebesar 2 – 3 % dari jumlah semen dalam 1 m3.

Gambar 2.37 Integral Waterproofing

11. Metal Deck


Penggunaan metal deck pada pelat dimaksudkan untuk
mengganti fungsi bekisting konvensional sekaligus dapat
memberikan perkuatan pada pelat.Umumnya metal deck digunakan
untuk pembuatan pelat lantai dan dak beton. Metal deck terbuat
dari plat baja galvanized. Steel deck memliiki bentuk yang
bergelomban dan memiliki beberapa variasi ukuran panjang dan
lebar.

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.38 Metal Deck

Gambar 2.39 Wiremesh

12. Waterstop
Waterstop adalah proses pengerjaan dengan memberikan
material khusus pada sambungan atau celah antara dinding beton
dengan lantai beton pada basement. Tujuan waterstop adalah
mencegah aliran air yang melintas antara celah beton pada
pertemuan dinding dan lantai.

Gambar
2.40
Watersto
p

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

2.5.3 Tenaga Kerja


Dalam proyek konstruksi sumber daya tenaga kerja terdiri dari pemilik
proyek, kontraktor, konsultan, subkontraktor dan pihak lain yang terlibat.
Akan tetapi faktor produktivitas tenaga kerja dilapangan memegang peranan
yang sangat besar terhadap produktivitas secara total atau keseluruhan. Hal
ini dimungkinkan karena hasil akhir suatu proyek konstruksi bergantung
kepada kinerja tenaga kerja pada tiap pekerjaan yang dikerjakan di
lapangan.
Dilihat dari tingkat pendidikan, struktur ketenagakerjaan SDM konstruksi
pada umumnya adalah :
a. Pekerja : SD, SLTP
b. Teknisi terampil : SMU
c. Teknisi Ahli : D3 atau S1
d. Tenaga Manajerial terampil SMU, tenaga manajerial ahli D3 atau S1
e. Tenaga Profesional : berpendidikan S2 dan S3
Disamping itu jika dilihat dari bentuk hubungan kerja antar pihak yang
bersangkutan, tenaga kerja proyek khususnya tenaga konstruksi dibedakan
menjadi dua, yakni :

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

a) Tenaga Kerja langsung (Direct hire), yaitu tenaga kerja yang direkrut dan
menandatangani ikatan kerja perseorangan dengan perusahaan kontraktor,
diikuti dengan latihan, sampai dianggap cukup memiliki pengetahuan dan
kecakapan.
b) Tenaga kerja borongan, yaitu tenaga kerja yang bekerja berdasarkan
ikatan kerja antara perusahaan penyedia tenaga kerja (Labour supplier)
dengan kontraktor, untuk jangka waktu tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dengan memperhatikan usaha
untuk menyeimbangkan antara jumlah tenaga daan pekerjaan yang tersedia,
umumnya kontraktor memilih untuk mengkombinasikan tenaga kerja
langsung dengan tenega kerja borongan. Sedangkan untuk pengawas yang
terampil akan tetap dipertahankan meskipun volume pekerjaanya rendah.

Tenaga Kerja yang digunakan dalam pekerjaan Pembangunan Gedung


Apartemen Meikarta adalah sebagai berikut :

1. Tenaga kerja pada pekerjaan struktur terdiri dari

 Pekerja Besi

 Pekerja Pabrikasi Tulangan Tangga, Balok, Kolom, Plat


Lantai, dan Corewall

 Pekerja Instalasi Tulangan Tangga, Balok, Kolom, Plat


Lantai, dan Corewall

 Pekerja Kayu

 Pekerja Perancah dan Bekisting Tangga, Balok, Kolom,


Plat Lantai, dan Corewall

 Pekerja Pembongkaran Penyusunan Perancah dan


Bekisting Tangga, Balok, Kolom, Plat Lantai, dan Corewall

 Pekerja Pembersihan Material

 Pekerja Coran

MUHAMMAD FIKRY
1601022019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

 Pekerja Repair Beton Kolom,Plat Lantai,dan Corewall

 Pekerja Pengecoran Tangga, Balok, Kolom, Plat Lantai,


dan Corewall

 Pekerja Safety

 Pekerja Safety Net

 Pekerja Safety Deck

 Pekerja Surveyor

 Pekerja Penentuan As Gedung

 Pekerja Kerataan Bekisting Plat Lantai dan Balok

 Pekerja Tangga

MUHAMMAD FIKRY
1601022019

Вам также может понравиться