Вы находитесь на странице: 1из 10

A.

Anamnesis

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. Ms

Umur : 69 tahun

Sex : Laki-Laki

Pekerjaan :-

Pendidikan :-

Agama :-

No RM : 01.60.74.85

Ruang : Bugenvil IV/ K. 11

Tgl Masuk :-

Tgl Kasus :-

Alamat :-

Diagnosis medis :-

2.

3. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Keluhan Utama Sering berkeringat dingin, sering sakit kepala
dan pusing
Riwayat penyakit sekarang -

Riwayat penyakit dahulu Hipertensi sejak 2 tahun lalu


Riwayat penyakit keluarga Orang tua (bapak) mengalami gejala yang
sama
4. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi
Data Sosio Ekonomi Penghasilan : -
Jumlah anggota keluarga : -
Suku : -
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : - jam Jumlah jam tidur sehari :- jam
Jenis olahraga : - Frekuensi : -
Alergi makanan Makanan : -
Masalah Nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), diare (-), konstipasi
gastroistestinal (-), anoreksia (-), perubahan pengecapan dan penciuman (-)
Kesehatan mulut Sulit menelan (-), Stomatitis (-), gigi lengkap (+)
Perubahan berat badan Bertambah/berkurang : -
Lamanya : -
Riwayat/pola makan
Makanan pokok : 3x/hari, makanan selingan : 3-4x/minggu
 Nasi 3x/hari
 Gorengan 3-4x/hari

Lauk hewani
 Jeroan 3-4x/hari
 Ikan 3-4x/minggu
 Ayam dan daging sapi 2-3x/minggu

Lauk nabati
 Tahu 3-4x/minggu
 Tempe 3-4x/minggu

Sayur
 Jarang dikonsumsi

Buah
 Jarang dikonsumsi

Kesimpulan:

Keluhan utata pasien adalah dada berdebar – debar, serta mengalami anoreksia dan
perubahan pengecapan. Pasien adalah seorang petani dengan penghasilan yang tidak
menentu serta jumlah anggota keluarga sebanyak 5 orang. Pasien merupakan suku
jawa dan beragama Islam. Riwayat makan pasien yaitu makanan pokok frekuensi 3
kali sehari dan makanan selingan 3 kali/hari.
B. Antropometri
Berat Badan Tinggi Badan IMT
48 Kg 155 cm 20

Pembahasan

Berat badan pasien adalah 48 kg dengan tinggi badan 155 cm. Penilaian status gizi pasien
menggunakan IMT yaitu 20 yang termasuk dalam status gizi normal.

E. Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan Nilai normal Satua Awal masuk RS Awal kasus
urin/darah n (tgl 8/4/2013) (tgl 16/4/2013
Hb 12 - 14 Mg/dl 14,3
Hct 42 – 52 % 43,4
MCV 80 – 94 tL 89,3 tL -
Albumin 3,97 – 4,94 g/dl 4,67 g/dl -
Natrium 136 – 145 mmol/L 144 mmol/L -
Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L 3,9 mmol/L -
SGOT ≤ 32 U/l 20 U/l -
SGPT < 33 U/l 35 U/l -
BUN 6 – 20 mg/dl 10 mg/dl -
Creatinin 0,6 – 1,3 0,95

Kesimpulan dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan selama 1 kali, yaitu pada
awal masuk rumah sakit (tgl 21/4/2013), diperoleh data bahwa pemeriksaan biokimia
yang bermasalah yaitu SGPT tinggi..

F. Pemeriksaan Fisik Klinik

a. Keadaan umum :lemah, CM

b. Vital Sign:

1) Respirasi 24 x menit

2) Nadi 150 x /menit


3) Tensi : 110/80 mmHg

4) Suhu : 37,30C

Kesimpulan dan pembahasan

Keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran CM, sedangkan untuk pemeriksaan
tekanan darah normal, nadi tinggi, suhu tinggi dan respirasi normal.

G. Asupan Zat Gizi

Hasil recall 24 jam diet : Rumah

Tanggal: 21 April 2013


Implemetasi Energi (Kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan oral 1058,2 31,8 16,4 192,6
AKG 1750 50 - -
% Kebutuhan 60,45% 63,6%
Kesimpulan Defisit berat Defisit berat

Asupan Zat Gizi berdasarkan hasil recall 24 jam asupan zat gizi pasien untuk energi, dan
protein tergolong defisit berat.

Klasifikasi asupan:
 > 120% = di atas kebutuhan
 90 – 119% = normal
 80 – 89% = defisit ringan
 70 – 79% = defisit sedang
 <70% = defisit berat

H. Diagnosa Gizi

NI-1.2. Peningkatan kebutuhan energi terkait dengan Hypertiroid yang ditandai


penurunan berat badan 2 kg dalam 3 bulan

NI-1.4. kekurangan intake energi yang disebabkan terjadi anoreksia dibuktikan dengan
hasil recall 24 jam asupan energi defisit berat.

NI-52.1. kekurangan intake protein yang disebabkan terjadi anoreksia dibuktikan dengan
hasil recall 24 jam asupan protein defisit berat.
I. Intervensi Gizi

a. Terapi Diet
Jenis diet : TETP
Bentuk Makanan: Biasa
Cara Pemberian: oral
b. Tujuan Diet
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein untuk mencegah kerusakan jaringan
- Mencegah penurunan berat badan

c. Syarat Diet

1) Energi diberikan tinggi, dihitung dengan menggunakan rumus Haris Benedict

2) Protein diberikan 1,5 gram/Kg BB/hari

3) Lemak diberikan sebanyak 25% dari kebutuhan energi total

4) Karbohidrat diberikan sebanyak sisa dari kebutuhan protein dan lemak.

d. Perhitungan Kebutuhan Gizi

BEE = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 48) + (1,8 x 150) – (4,7 x 56)

= 655 + 460,8 + 270 -263,2

= 1122,6 kkal

TEE = BEE x Fa x Fs

= 1122,6 x 1,2 x 1,3

= 1751 kkal

Protein = 1,5 x 56 = 84 gram (19,1%)


25 x 1751
Lemak : = 48,63 gram
9

55,9 x 1751
Karbohidrat : = 244,7 gram
4
C. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
 Jenis diet : TKTP
 Bentuk makanan: biasa
 Cara pemberian : oral

Energi Protein Lemak KH


(kal) (gr) (gr)
(gr)

Standar Oral 2497,5 88,9 73,5 385,86


Diet RS 6

Enteral - - - -

Total 2497,5 88,9 73,5 385,86


6

Kebutuhan 1751 84 48,63 244,7


(planning)

% standar/kebutuhan 142 % 104,7% 151% 157,6%

2. Rekomendasi Diet
 Standar diet

Waktu makan Standar Diet RS Rekomendasi Diet

Makanan Berat Makanan Berat (g)


(g)

Pagi Nasi 200 Nasi 100


Lauk Hewani 50 Lauk hewani 50
Lauk nabati 25 Lauk nabati 25
Sayur 100 Sayur 100
Teh manis 200 ml Teh manis 200

Snack (10.00) Kc. Ijo 200 ml Kc. Ijo 200 ml

Siang Nasi 200 Nasi 100


Lauk hewani 50 Lauk hewani 50
Lauk nabati 25 Lauk nabati 25
Putih telur 50 Putih telur 50
Sayur 100 Sayur 100
Buah 100 Buah 100

Snack (15.00) Susu 200 ml Teh manis 200 ml


Snack 1 porsi Snack 1 porsi
Sore Nasi 200 Nasi 100
Lauk hewani 50 Lauk hewani 50
Lauk nabati 25 Lauk nabati 25
Putih telur 50 Putih telur 50
Sayur 100 Sayur 100
Buah 100 Buah 100

Nilai gizi

Diet Energi Protein Lemak KH

Standar Rumah Sakit 2497,56 88,9 73,5 385,86

Rekomendasi Diet 2107,6 81,7 72,9 299,2

3. Penerapan konseling
a. Topik : Sumber makanan tinggi energi dan protein
b. Tujuan : memberikan pemahaman kepada keluarga dan pasien tentang sumber
makanan tinggi energi dan protein serta besar porsi dalam sehari.
c. Sasaran : keluarga dan pasien
d. Materi : - bahan makanan sumber energi tinggi
- Sumber makanan protein tinggi
- Porsi dalam sehari

e. Alat bantu : leaflet dan daftar bahan penukar


f. Waktu : + 30 menit
g. Tempat : ruang rawat pasien
BAGIAN 4. MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

TGL Diagnosis Medis Monitoring Asesmen Gizi Monitoring Diagnosis Gizi Evaluasi dan Tindak

Antropometri Biokimia Fisik & Asupan Lanjut (Terapi Diet

klinis dan Konseling Gizi)

21/4/2013 Hypertiroid BB =48 kg Hb: 14,3 RR = E= NI-1.2. Peningkatan


TB = 155 cm
gr/dl 24x/menit 1058,2 kebutuhan energi terkait
Nadi =
Albumin : kkal dengan Hypertiroid yang
150x/ P = 31,8
4,67 gr/dl ditandai penurunan berat
Tensi =
gr
badan 2 kg dalam 3 bulan
110/80
mmHg
T = 37,30C

22/4/2013 Hypertiroid RR = E= NI-1.2. Peningkatan


22x/menit 2497,5 kebutuhan energi terkait
Nadi = 74x/
kkal dengan Hypertiroid yang
Tensi =
P =88,9 gr
ditandai penurunan berat
110/70
badan 2 kg dalam 3 bulan
mmHg
Suhu : NI-2.1. kekurangan intake
afebris makanan dan minuman oral
yang disebabkan
peningkatan kebutuhan
energi (terjadinya
hypertiroid) dibuktikan
dengan asupan energi dan
protein defisit berat.

Вам также может понравиться