Вы находитесь на странице: 1из 7

32

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualititatif.
Menurut Moleong (2007, p.6) mengemukakan bahwa “penelitian
deskriptif menekankan pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.”
Dan desain penelitian yang digunakan yaitu study research.
Creswell (2010, p.77) mengatakan bahwa “studi kasus merupakan
strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.”
Sedangkan menurut Yin (2011, p.89) mengatakan “studi kasus adalah
sebuah penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer
dalam konteks kehidupan nyata, khususnya ketika batas antara fenomena
dan konteks tidak begitu jelas.”
Dapat disimpulkan bahwa studi kasus pada dasar merupakan suatu
kegiatan untuk menyelidiki fenomena atau sekelompok individu dalam
konteks kehidupan nyata. Metode ini dipilih oleh peneliti untuk
mengaplikasikan kompres air hangat pada klien yang menderita penyakit
Gout Arthritis di puskesmas Nagrak.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai


informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud
sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh
(Arikunto, 2002 dalam Bahaddur, 2012, p.44). Subjek digunakan dalam
penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh data terkait permasalahan
yang dihadapai. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2

32
33

klien lansia yang berumur 60 dan 64 tahun serta masalah nyeri Gout
Arthritis (asam urat) yang berada di desa Nagrak Kabupaten Cianjur.

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Nagrak yang beralamat di
Jln. Raya Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat kode pos 43215. Puskesmas tersebut merupakan salah satu
Puskesmas yang berada di Kabupaten Cianjur, yang mudah di jangkau
oleh para klien Gout Arthritis desa Nagrak.
2. Waktu
Penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal penelitian serta
surat ijiin penelitian yaitu pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018.

D. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian
yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian
ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-
orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2015,
p.215).
Setting dalaam penelitian ini adalah menerapkan kompres air
hangat pada 2 klien yang menderita penyakit Gout Arthritis yang berada di
Puskesmas Nagrak yang beralamat di Jln. Raya Nagrak, Desa Nagrak,
Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

E. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang
diteliti, maka diperlukan alat pengumpulan data atau instrumen yang tepat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Untuk lebih jelasnya
dideskripsikan sebagai berikut:
34

1. Wawancara
Tahapan pertama dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah wawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara terstruktur (struktured interview). Wawancara
tersturktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasia apa
yang akan diperoleh (Sugiyono, 2015, p.67).
Wawancara dalam penelitian ini berdasarkan subyek yang memiliki
data, dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat.
Informan bertindak sebagai sumberdata dan informasi harus memenuhi
kriteria. Informan sebagai narasumber dalam penelitian ini adalah lansia
yang berumur 60 dan 64 tahun yang memiliki masalah nyeri Gout
Arthritis.
2. Observasi partisipatif
Menurut Sugiyono (2015, p.310) observasi partisipatif adalah
“peneliti selain melakukan pengamatan juga melakukan apa yang
dilakukan oleh narasumber, maka diharapkan data yang diperoleh akan
lebih lengkap, tajam, dan mengetahui tingkat makna setiap perilaku yang
tampak.” Lebih lanjut menurut Sugiyono, (2015, p.311). bahwa
“Observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi
aktif, partisipasi moderat, observasi yang terus terang tersamar, dan
observasi lengkap .
Peneliti melakukan pengamatan di lingkungan Puskesmas Nagrak
yang beralamat di Jln. Raya Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur,
Kabupaten Cianjur. Pengamatan dilakukan untuk melihat Efektivitas
Penerapan Kompres Air Hangat pada Lansia dengan Gout Arthritis.
3. Studi pustaka
Menurut pendapat Djiwandono (2015, p.27) “Metode penulisan
yang digunakan dalam karya tulis ini adalah studi pustaka, yakni pencarian
sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan
tujuan penelitian.” Adapun data yang diperoleh dan dirangkum dalam
35

penelitian ini adalah mengenai konsep Gout Arthritis, konsep nyeri,


konsep kompres air hangat, prosedur penyusunan penelitian yang
bersumber dari beberapa buku, jurnal, dan literatur lainnya.

4. Dokumentasi
Menurut Hidayat (2017, p.84) menjelasakn bahwa “Dokumentasi
merupakan cara pengumpulan data penelitian melalui dokumen (data
sekunder) seperti data statistic, status pemeriksaan pasien, rekam medic,
laporan, dan lain-lain”. Terkait penjelasan tersebut, maka penelitian
dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan studi awal yaitu perkenalan terhadap situasi,
suasana, lingkungan, dan seluruh klien di tempat penelitian akan
dilaksanakan. Kemudian peneliti merancang daftar pertanyaan agar
wawancara dapat berjalan dengan baik.
2. Melalui wawancara mendalam kepada 2 klien yang dapat memberikan
jawaban sesuai kenyataan yang sebenarnya terjadi.
3. Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi mengenai penerapan kompres air hangat pada lansia
dengan Gout Arthritis.

F. Metode Uji Keabsahan Data


Metode keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2007, p.330). Sedangkan
menurut Sugiyono (2015, p.68) bahwa triangulasi adalah teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data
juga dilakukan untuk memperkaya data. Selain itu triangulasi juga dapat
berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena
itu triangulasi bersifat reflektif. Menurut Moloeng, (2007, p.331)
36

membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan


penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari
keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik
pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber dan teknik metode dengan
menggunakan metode wawancara terstruktur, observasi, dan survei.

G. Metode Analisa Data


Menurut Moleong (2007, p.23) menjelaskan bahwa “Metode
analisis, dalam penelitian kualitatif, adalah sebagai berikut:
 Analisis deskriptif dengan mengembangkan kategori-kategori yang
relevan dengan tujuan.
 Penafsiran atas hasil analisis deskriptif dengan berpedoman dengan
teori yang sesuai.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini data yang terkumpul akan diolah dan interpretasikan
secara kualititatif. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis PICOT. Menurtu Riva, et al (2012:1)
bahwa “Format PICOT adalah suatu pendekatan yang sangat membantu
dalam meringkas pertanyaan penelitian yang mengungkap efek dari
terapi”. Untuk lebih jelasnya dideskripsikan sebagai berikut:
P : Pasien, merujuk pada sampel subjek yang akan digunakan
didalam studi penelitian. Pada penelitian ini pasien yang digunakan adalah
2 pasien lansia yang berumur 60 dan 64 tahun yang memiliki masalah
nyeri Gout Arthritis.
I : Intervention, merujuk pada penanganan yang akan diberikan
kepada klien yang telah diikutsertakan dalam studi penelitian ini. Pada
intervensi dipenelitian ini adalah pemberian tindakan kompres air hangat
pada daerah sendi-sendi yang mengalami nyeri.
37

C : Comparison, mengidentifikasi intervensi yang digunakan peneliti


dengan referensi yang digunakan dalam perencanaan. Pada penelitian ini
digunakan pembanding 2 jurnal, pada jurnal pertama dengan judul:
Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Gout.
Hasil penelitian menemukan bahwa perubahan rata-rata skala nyeri setelah
dilakukan intervensi kompres hangat adalah terjadinya penurunan skala
nyeri pada pasien Gout Arthritis. Sedangkan jurnal yang kedua dengan
judul: Pengaruh kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri Pada Penderita
Gout Arthritis.
O : Outcome dari penelitian ini yang diharapkan adalah setelah
dilakukan intervensi kompres hangat pada pasien lansia yang mengalami
Gout Arthritis terdapat penurunan nyeri pada daerah sendi-sendi yang
terasa nyeri.
T : Time, mendeskripsikan durasi dalam pengumpulan data.
Penelitian ini tidak dicantumkan waktu dari penelitian, namun hanya
mencantumkan lamanya prosses penelitian yakni selama 3 hari.

H. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian kesehatan yang menggunakan subjeknya
hampir 90% manusia menjadi isu sentral yang berkembang saat ini, maka
penelitian harus memahami etika penelitian. Setelah itu peneliti
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian,
seperti:

1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar
subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya. Jika subyek bersedia, maka peneliti harus menghormati hak
38

pasien (Hidayat, 2008, p.83). Informed consent pada penelitian ini


dilakukan pada klien sebelum dijadikan menjadi responden, yakni sebelum
dilakukan tahap pengkajian.
2. Anonimity
Masalah etik keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008, p.83). Prinsip Anominity
pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyamarkan nama klien
dengan nama inisial klien.
3. Confidentiality
Masalah ini merupakan masalah etik dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya
oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil penelitian (Hidayat, 2008, p.83). Prinsip confidentiality pada
penelitian ini dilakukan dengan tidak menyebarkan hal yang bersifat
rahasia dari klien kepada orang lain.

Вам также может понравиться