Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualititatif.
Menurut Moleong (2007, p.6) mengemukakan bahwa “penelitian
deskriptif menekankan pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.”
Dan desain penelitian yang digunakan yaitu study research.
Creswell (2010, p.77) mengatakan bahwa “studi kasus merupakan
strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.”
Sedangkan menurut Yin (2011, p.89) mengatakan “studi kasus adalah
sebuah penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer
dalam konteks kehidupan nyata, khususnya ketika batas antara fenomena
dan konteks tidak begitu jelas.”
Dapat disimpulkan bahwa studi kasus pada dasar merupakan suatu
kegiatan untuk menyelidiki fenomena atau sekelompok individu dalam
konteks kehidupan nyata. Metode ini dipilih oleh peneliti untuk
mengaplikasikan kompres air hangat pada klien yang menderita penyakit
Gout Arthritis di puskesmas Nagrak.
B. Subjek Penelitian
32
33
klien lansia yang berumur 60 dan 64 tahun serta masalah nyeri Gout
Arthritis (asam urat) yang berada di desa Nagrak Kabupaten Cianjur.
D. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian
yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian
ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-
orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2015,
p.215).
Setting dalaam penelitian ini adalah menerapkan kompres air
hangat pada 2 klien yang menderita penyakit Gout Arthritis yang berada di
Puskesmas Nagrak yang beralamat di Jln. Raya Nagrak, Desa Nagrak,
Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
1. Wawancara
Tahapan pertama dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah wawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara terstruktur (struktured interview). Wawancara
tersturktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasia apa
yang akan diperoleh (Sugiyono, 2015, p.67).
Wawancara dalam penelitian ini berdasarkan subyek yang memiliki
data, dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat.
Informan bertindak sebagai sumberdata dan informasi harus memenuhi
kriteria. Informan sebagai narasumber dalam penelitian ini adalah lansia
yang berumur 60 dan 64 tahun yang memiliki masalah nyeri Gout
Arthritis.
2. Observasi partisipatif
Menurut Sugiyono (2015, p.310) observasi partisipatif adalah
“peneliti selain melakukan pengamatan juga melakukan apa yang
dilakukan oleh narasumber, maka diharapkan data yang diperoleh akan
lebih lengkap, tajam, dan mengetahui tingkat makna setiap perilaku yang
tampak.” Lebih lanjut menurut Sugiyono, (2015, p.311). bahwa
“Observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi
aktif, partisipasi moderat, observasi yang terus terang tersamar, dan
observasi lengkap .
Peneliti melakukan pengamatan di lingkungan Puskesmas Nagrak
yang beralamat di Jln. Raya Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur,
Kabupaten Cianjur. Pengamatan dilakukan untuk melihat Efektivitas
Penerapan Kompres Air Hangat pada Lansia dengan Gout Arthritis.
3. Studi pustaka
Menurut pendapat Djiwandono (2015, p.27) “Metode penulisan
yang digunakan dalam karya tulis ini adalah studi pustaka, yakni pencarian
sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan
tujuan penelitian.” Adapun data yang diperoleh dan dirangkum dalam
35
4. Dokumentasi
Menurut Hidayat (2017, p.84) menjelasakn bahwa “Dokumentasi
merupakan cara pengumpulan data penelitian melalui dokumen (data
sekunder) seperti data statistic, status pemeriksaan pasien, rekam medic,
laporan, dan lain-lain”. Terkait penjelasan tersebut, maka penelitian
dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan studi awal yaitu perkenalan terhadap situasi,
suasana, lingkungan, dan seluruh klien di tempat penelitian akan
dilaksanakan. Kemudian peneliti merancang daftar pertanyaan agar
wawancara dapat berjalan dengan baik.
2. Melalui wawancara mendalam kepada 2 klien yang dapat memberikan
jawaban sesuai kenyataan yang sebenarnya terjadi.
3. Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi mengenai penerapan kompres air hangat pada lansia
dengan Gout Arthritis.
H. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian kesehatan yang menggunakan subjeknya
hampir 90% manusia menjadi isu sentral yang berkembang saat ini, maka
penelitian harus memahami etika penelitian. Setelah itu peneliti
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian,
seperti:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar
subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya. Jika subyek bersedia, maka peneliti harus menghormati hak
38