Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman jagung ( Zea Mays.L ) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini, merupakan salah satu tanaman pangan yang penting, selain
gandum dan padi. Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya karori,
protein, karbohidrat, kalsium dan mengandung banyak vitamin.
Jagung merupakan salah satu pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Sebagai
sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber
pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia juga menggunakan jagung sebagai
bahan pangan yang penting. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam (Suprapto, 1999).
Di Indonesia daerah-daerah penghasil tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Timur, Madura, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
dan Maluku. Khusus daerah Jawa Timur dan Madura, tanaman jagung dibudidayakan cukup intensif
karena selain tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman jagung (Warisno,
2007).
Budidaya tanam jagung dilakukan secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat
mendukung untuk pertumbuhan jagung. Jagung ditanam sebagai pakan ternak, bijinya dapat meenjadi
minyak atau dibuat menjadi dan tepung biji dan tongkolnya dapat dijadikan bahan baku industri.
Tongkol jagung kaya akan pentos yang dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan fulfural. Jagung
yang telah direkayasa genetika sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pertumbuhan jagung ?
2. Berapa lama waktu yang diperlukan ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhannya ?

1.3 Tujuan Penelitian


Menentukan proses pertumbuhan jagung dan lama waktu yang diperlukan sampai jagung
tumbuh dan berbuah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150
hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada
varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga
ruas teratas sebelum bunga jantan. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman
8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious).
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Manfaat jagung untuk kesehatann sangat banyak karena merupakan sumber serat dan kaya
nutrisi penting. Kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya memiliki kemampuan untuk
melindungi tubuh kita dari berbagai sumber penyakit. Beberapa manfaat tumbuhan jagung manis yaitu
sebagai obat diabetes, pencegahan penyakit jantung, hipertensi dan pencegahan kecatatan saraf saat
lahir.

2.2 Taksonomi tanaman jagung


Tanaman jagung termasuk ke dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea Mays L.
Secara umum, klasifikasi dan sistematika tanaman jagung sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotiledon

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L (Sepriliyana, 2010).


2.3 Morfologi tanman jagung

Akar.

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar

berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-

buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman (Burhanuddin, 2009).

Batang jagung

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau

gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.

Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup

kokoh namun tidak banyak mengandung lignin (Irfan, 1999).

Daun.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun

terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada

yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap

stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon

tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun (Puslitbangtan, 1993).

Bunga.

Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman

(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret.

Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di

bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan

beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol (Sinuraya, 1989).

Tongkol.

Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya

dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung

siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut

sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini

daripada bunga betinanya protandri (Soemadi, 2000).


2.4 Syarat Tumbuh Jagung
Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah baik di tegalan, sawah tadah hujan
maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat juga di daerah pegunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di
atas permukaan laut. a. Tanah Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur, karena tanaman
jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam
tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih
dapat ditanami jagung dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi
dalam tanah berlangsung dengan baik. Air tanah yang berlebihan dibuang melalui saluran drainenase
yang dibuat dinatar barisan jagung. Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untiik jagung adalah sekittir
5,5-7,0. Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah
barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, derigan maksud untuk mencegah keganasan erosi yang
terjadi pada waktu turun hujan besar, b. Iklim Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan
pembagian dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat penanaman
jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pohon-Pohonan atau
bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum
untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23 - 27 C.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Pekan Selasa yang tanahnya tidak gembur lagi, suhu rata-rata
23 – 310C, penelitian ini dilaksakan selama kurang lebih 3 bulan sampai masa panen, mulai dari
0
tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal belum ditentukan ( karena belum di panen )

3.2 Bahan dan Alat


Dalam praktikum dasar-dasar agronomi penanaman jagung ini kami juga menggunakan alat dan
bahan yaitu :
Bahan yang digunakan :
1. Air
2. Pupuk urea
3. Pupuk Kcl
4. Pupuk MPK
5. Pupuk kandang
6. Bibit jagung hibrida
Alat yang digunakan :
1. Cangkul
2. Ember
3. Penggaris
4. Tanah
5. Pupuk
6. Alat tulis
3.3 Metode Penelitian

1. Bersihan lahan dari tanaman liar dengan menggunakan cangkul sambil digemburkan tanahnya.
2. Beri lobang untuk meletakkan bibit jagung yang akan ditanam
3. Rendam bibit jagung selama satu malam
4. Angkat bibit dari air kemudian
5. Tanam benih jagung di lobang yang telah disiapkan ( kira-kira 2 cm ) kemudian tutup lobang
tersebut.
6. Setelah di tanam siram tanaman jagung sehari 2x yaitu pada pagi hari dan sore hari agar tanaman
jagung tidak kekurangan air akibat dari penguapan dan fotosintesis.
7. Pada saat tanaman jagung berumur 2 minggu diberikan pupuk MPK
8. Tinggi tanaman diukur mulai dari tanaman jagung tumbuh,pengukuran kami lakukan setiap minggu.
9. Tanaman jagung diamati setiap minggunya
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN

1. Proses pertumbuhan jagung lebih lama dari yang biasa yang kira-kira 3 bulan sudah siap di panen,
namun dalam penelitian yang kami lakukan dalam 2 bulan jagung baru berbunga dalam belum nampak
pertumbuhan buah jagung. Pertumbuhan buah jagung baru terlihat setelah seminggu muncul bunga.
Pertumbuhan masing-masing jagung juga tidak sama sehingga menyebabkan perkembangan buah
jagung tidak sama pada setiap batangnya. Bahkan saat ada buah yang mulai besar ada batang yang baru
berbuah tapi dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga menyebabkan waktu panen dari setiap batang
berbeda-beda.

2. waktu yang diperlukan untuk berbunga yaitu selama 2 bulan namun waktu yang dibutuhkan untuk
panen jagung tersebut lebih dari 3 bulan namun kami belum dapat menentukan kapan tepatnya karena
jagung kami belum siap di panen. Untuk membuat jagung tepat waktu panennya penanamannya
seharusnya ditanam di tanah yang gembur dan masih bagus.

3. Ada beberapa hal yang mempengaruhi proses pertumbuhan jagung seperti tanah yang bagus agar
pertumbuhan akarnya lebih lancar, penyiraman tanaman secara rutin dengan disiram 2x dalam satu hari
maka akan memudahkan akar jagung mendapatkan makanan untuk berfotosintesis, cahaya matahari
dan suhu atau cuaca juga mempengaruhi karena jika musim kemarau akar akan membutuhkan air lebih
banyak dari biasanya namun jika kita lupa untuk menyiramnya akan membuat pertumbuahan lebih
lambat.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan penelitian

BAB II TINJAUAN PUASTAKA

2.1 Pengertian

2.2 Taksonomi tanaman jagung

2.3 Morfologi tanaman jagung

2.4 Syarat tumbuh jagung

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Bahan dan Alat

3.3 Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENYELESAIAN

DAFTAR PUSATAKA
LAPORAN PRATIKUM
HASIL PENGAMATAN JAGUNG MANIS

PEMBIMBING :

RIRI YULFIANA,S.Pd

NAMA KELOMPOK :

1. MIZAN ARIFIN
2. SABRINA AISYAH PUTRI
3. SUCI ANANDA
4. WINDI EKA FITRI

SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah Swt. Atas limpahan nikmat, rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil praktek kami ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuandan pengalaman bagi
kami, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini akan lebih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu kami harapkan kepada guru pembimbing untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Muara Labuh, 1 Maret 2017

Penyusun

Вам также может понравиться