Вы находитесь на странице: 1из 4

ETIKA DAN SISTEM EKONOMI

Sistem merupakan jaringan berbagai unsur untuk mencapai tujuan tertentu.


Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola pikir, konsep,
teori, asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur, institusi, seperangkat hukum,
pemerintahan, negara, rakyat, dan unsur lainnya yang semuanya ditujukan untuk
meningkatkna produksi dan pendapatan masyarakat.
Dua paham sistem ekonomi ekstrem: ekonomi kapitalis (adanya kebebasan
individu untuk memiliki, mengumpulkan, dan mengusahakan kekayaan secara
individu) dikembangkan Amerika Serikat dan Inggris serta sekutu-sekutunya
seperti Belanda, Jerman Barat, Perancis, Australia.
Teori kebebasan oleh John Locke (liberalisme): dalam hal kepemilikan
kekayaan, manusia memiliki kodrat dasar yang harus dihormati (life, freedoom,
property). Pendapat lain oleh Adam Smith tentang pasar bebas dalam ekonomi
mendukung tumbuhnya sistem ekonomi kapitalis. Ada dua ciri pokok: liberalisme
kepemilikan dan dukungan ekonomi pasar bebas. Dengan demikian sistem ekonomi
pasar kapitalis sebenarnya dilandasi oleh teori etika egoisme dan etika hak, serta
mendapat pembenaran dari kedua teori tersebut.
Sebaliknya paham ekonomi komunis yang memperoleh inspirasi dari
pemikiran Karl Marx justru sangat menentang sistem kapitalis ini. Sehingga
muncul alternatif sistem ekonomi komunis: kemakmuran masyarakat secara
keseluruhan dan bukan kemakmuran orang per orang. Sehingga sistem ekonomi
komunis mendapat pembenaran dari etika altruisme (utilitarianisme dan
deontologi).
Tujuan sistem ekonomi komunis dan sistem ekonomi kapitalis: keduanya
hanya ditujukan untuk mengejar kemakmuran/ kenikmatan duniawi dengan hanya
mengandalkan kemampuan pikiran rasional dan melupakan tujuan tertinggi umat
manusia (kebahagiaan di akhirat). Soekarno dan Hatta memperkenalkan falsafah
negara: Pancasila. Pokok-pokok pikiran dalam falsafah Pancasila:
1. Tujuan: mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera (sila ke-5).
2. Landasan operasional: kepercayaan kepada Tuhan YME sebagai landasan
spiritual (sila ke-1), HAM (sila ke-2), persatuan/ kebersamaan rakyat dalam
wilayah Indonesia (sila ke-3), dan kearifan demokrasi (sila ke-4).
Falsafah Pancasila sebenarnya dilandasi oleh semua etika:
1. Teori teonom (sila ke-1)
2. Teori egoisme/ teori hak (sila ke-2)
3. Teori deontologi, teori kewajiban (sila ke-3dan 4)
4. Teori utilitarianisme/ altruisme (sila ke-5).

Etika dan Sistem Komunis


Tujuan sistem ekonomi komunis: untuk memeratakan kemakmuran
masyarakat dan menghilangkan eksploitasi oleh manusia (majikan, pemilik modal)
terhadap mausia lainnya (kaum buruh). Kelemahan sistem ekonomi komunis:
a. Sistem ekonomi komunis didasarkan atas hakikat manusia tidak utuh
b. Alat-alat produksi dan kekayaan individu tidak diakui
c. Produktivitas tenaga kerja sangat rendah karena rakyat yang bekerja untuk
negara tidak termotivasi untuk bekerja lebih giat
d. Keadaan perekonomian negara-negara Blok Komunis semakin memburuk
karena terjadi pemborosan kekayaan negara, terutama untuk memproduksi
senjata yang dipaksakan dalam rangka perang dingin menghadapi negara-
negara Blok Barat.

Etika dan Sistem Ekonomi Kapitalis


Tujuan sistem ekonomi kapitalis: manusia direndahkan hanya untuk mengejar
kemakmuran ekonomi (fisik) semata dan mengabaikan kekuatan Tuhan. Sistem
ekonomi kapitalis di negara-negara Barat telah melahirkan perusahaan-perusahaan
multinasional dengan ciri-ciri:
a. Kekayaan mereka sudah demikian besar, bahkan sudah melewati pendapatan
negara-negara yang sedang berkembang.
b. Kekuasaan para pemiliknya telah melewati batas-batas wilayah suatu negara.
Bahkan tidak jarang mereka ini mampu mengendalikan keijakan aparat
pemerintah dan legislatif di negara-negara di mana perusahaan ini berada demi
keuntungan perusahaan-perusahaa tersebut.
Akibat dari sistem ekonomi kapitalis:
a. Terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan di bumi akibat kerakusan
para pemilik modal yang didukung oleh aparat pemerintah.
b. Terjadi ketidakadilan distribusi kekayaan yang mengakibatkan timbulnya
kesenjangankemakmuran yang makin tajam.
c. Ancaman kekerasan, konflik antar negara, kemiskinan, dan pengangguran
makin meluas.
d. Korupsi, kejahatan kerah putih, dan penyalahgunaan kekuasaan untuk mengejar
kekayaan pribadi dengan mengorbankan kepentingan orang banyak telah
meluas.
e. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perjudian, kebebasan seks,
pembunuhan, perampokan, pencurian, dan tindakan-indakan amoral lainnya
makin meluas.
f. Gaya hidup modern yang boros dan terlalu konsumtif, penumpukan harta
kekayaan yang jauh melampaui ukuran yang normal, serta pamer kemewahan
dan kekayaan telah menjadi ciri yang sangat menonjol.
g. Munculnya tanda-tanda tekanan mental dan psikologis, seperti stres, kasus
bunuh diri, tindakan anarkis massal, pembunuhan karena masalah
sepele, percecokan dan perceraian rumah tangga, dan kasus sejenisnya sudah
makin meluas.
h. Penyakit akibat gaya hidup modern, seperti penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, HIV/AIDS, dan penyakit sejenisnya makin mengancam umat manusia.

Etika dan Sistem Ekonomi Pancasila


Ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila:
a. Keadilan dan kebersamaan
b. Kebebasan individu
c. Kepercayaan kepada Tuhan YME dengan memberikan kebebasan rakyatnya
memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Secara teoritis, sistem ekonomi Pancasila merupakan fondasi yang paling baik
dan paling sesuai untuk membangun hakikat manusia seutuhnya. Beberapa periode
Indonesia telah berganti preseiden, akan tetapi dalam penerapan sistem ekonomi
Pancasila masih jauh dari harapan, rakyat masih tetap miskin. Hal ini disebabkan
karena perekonomian bangasa Indonesia realitanya dibangun berlandasakan
“Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)”. Hal ini menyimpang jauh dari konsep
Ekonomi Pancasila.

Etika dan Sistem Ekonomi


Etika mempelajari perilaku/tindakan seseorang dan kelompok/lembaga yang
dianggap baik atau tidak baik. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur (manusia,
lembaga, wilayah, sumber daya) yang terkoordinasi untuk mendukung peingkatan
produksi (barang dan jasa) serta pendapatan untuk menciptakan kemakmuran
masyarakat. Bila berpegang pada pemahaman ini, maka pada tataran konsep, semua
sistem ekonomi seharusnya bersifat etis karena seua sistem ekonomi bertujuan
untuk meningkatkan produksi dan pendapatan untuk kemakmuran masyarakat.
Dalam pengimplementasian ketiga sistem ekonomi, semua sistem ini
memunculkan dampak negatif yang serupa. Dampak yang mudah dilihat adalah
keruskan lingkungan hidup. Selain itu, kesenjangan dan ketidakadilan dalam
distribusi kekayaan yang sangat besar makin sedikit, dan sisi lain jumlah orang
yang kekayaannya sedikit justru bertambah banyak. Ditambah lagi dengan
munculnya berbagai kecenderungan makin meningkat, seperti berbagai jenis
korupsi, kolusi, dan manipulasi yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintahan
dan kalangan pemilik/ manajemen perusahaan.
Kesimpulan: bahwa sistem ekonomi apa pun dapat saja memunculkan banyak
persoalan yang berifat tidak etis. Etis tidaknya suatu tindakan lebih disebabkan oleh
tingkat kesadaran individual para pelaku dalam aktivitas ekonomi (oknum
birokrasi, pejabat negara, pemimpin perusahaan), bukan pada sistem ekonomi yang
dipilih oleh suatau negara. Di sini yang berperan adalah tingkat kesadaran dalam
memaknai dirinya-hakikat manusia sebagai manusia utuh atau manusia tidak utuh.

Вам также может понравиться