Вы находитесь на странице: 1из 6

Hasil kesepakatan internal Puskesmas

Nama Puskesmas adalah Puskesmas Bejen


Visi Puskesmas Bejen adalah terwujudnya masyarakat Kecamatan Bejen yang sehat
Misi Puskesmas adalah :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna.
b. Memberdayakan masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Menjalin kemitraan lintas sektor di bidang kesehatan.
d. Melaksanakan manajemen mutu.
Motto adalah Melayani Rakyar dengan Kasih (MERDEKA)
Tata Nilai “SMART”
1. Semangat
2. Mandiri
3. Amanah
4. Ramah
5. Terpadu
Pemilik Puskesmas Bejen adalah Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Pemerintah Kabupaten Temanggung, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya,
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas
sesuai yang diharapkan dan diinginkan masyarakat.Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas
1. Pemerintah Kabupaten Temanggung bertanggungjawab kepada rakyat melalui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Temanggung atas kelangsungan hidup, kelancaran dan
perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Temanggung ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian akibat
kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung berkewajiban untuk melakukan pembinaan dalam
peningkatan mutu pelayanan Puskesmas.
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan dukungan
dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.
Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur Organisasi dan Tata
Kelola
Struktur Organisasi Puskesmas terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas;
b. Kepala sub bagian Tata Usaha;
c. Penanggung jawab UKM dan Pencegahan Penyakit;
d. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi, standar
pelayanan, Standar Operasional Prosedur, dan Informasi Manajemen Puskesmas
Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya.
Puskesmas memiliki Standar Operasional Prosedur pelayanan Puskesmas.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar pelayanan Puskesmas.
Pelayanan kesehatan primer merupakan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama dan
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama.
Upaya pelayanan kesehatan meliputi:
a. UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
1. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b. UKM Pengembangan
1. Pelayanan kesehatan UKGS
c. UKP, kefarmasian, dan laboratorium
1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli KIA (Ibu dan Anak)
4. Unit Gawat Darurat
5. Persalinan
6. Pelayanan kefarmasian
7. Pelayanan laboratorium
d. Jaringan dan Jejaring Puskesmas
1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan Desa
4. Jejaring Pelayanan Kesehatan (Posyandu Balita dan Posyandu Lansia)
Puskesmas Bejen dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, yang secara teknis fungsional dan
taktis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Persyaratan untuk Kepala Puskesmas :
a. tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen kesehatan
masyarakat;
b. masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
c. telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon IIIB, ditunjuk
pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala Puskesmas
Pejabat sementara sebagaimana dimaksud memiliki kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.
Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan lain dan tenaga
non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha yang merupakan Pejabat
Struktural, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
Penanggung Jawab UKP adalah seorang dokter yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
Upaya pelayanan kesehatan lain dapat dipimpin oleh seorang Perawat / Bidan atau petugas
kesehatan lain yang merupakan Pejabat fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan
Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana tugas-tugas Puskesmas agar
efektif, efisien dan berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan Puskesmas
sebagaimana digariskan oleh Bupati Kabupaten Temanggung atas nama Pemerintah Kabupaten
Temanggung.
Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
Menyusun Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Tahunan Puskesmas.
Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi dan tata
kerja Puskesmas.
Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator Upaya Kegiatan dan
Satuan Pengawas Internal.
Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan Pengawas
Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam Puskesmas maupun dengan organisasi dalam lingkungan
Pemerintah Kabupaten Temanggung sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam lingkungan
Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya
Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan
lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan, menyampaikan laporan
kepada Kepala Puskesmas.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait
dengan lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya pelayanan/Kordinator Pelayanan
wajib mengadakan evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.
Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan di
desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama tim
Puskesmas dengan pendekatan sistem.
Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bila tidak
tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA) Puskesmas.
Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.
Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua pelayanan
medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan atas penugasan klinis
( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
Penugasan klinis sebagaimana dimaksud berupa pemberian kewenangan, klinis ( clinical
privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf
Medis yang bersangkutan.
Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki surat
penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian kewenangan klinis
( delineation of clinical privilege ).
TIm Peningkatan Mutu Klinis
Tim Peningkatan Mutu Klinis adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan profesionalitas
staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan
etika dan disiplin profesi medis.
Tim Peningkatan Mutu Klinis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
Pembentukan Tim Peningkatan Mutu Klinis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Fungsi Tim Peningkatan Mutu Klinis :
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan.
Tugas Tim Peningkatan Mutu Klinis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar Pelayanan Medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan
tugas kelompok staff medis.
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan.

Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal di bidang praktik


kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai dengan standar
dan etika profesi.
Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua peraturan dan
kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional yang mengacu pada
Peraturan Internal Puskesmas.
Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen Puskesmas tidak
boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural, Kepala kelompok
Non Struktural/ Fungsional untuk hal – hal yang teknis operasional di bidangnya dan
dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.
Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini disahkan, masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di
dalam Peraturan ini.
Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas.
Jika di dalam evaluasi sebagaimana),ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka
akan dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Puskesmas. Keputusan ini supaya dibuat dalam bentuk SK Kesepakanan Internal
Puskesmas Bejen agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab

KEPALA PUSKESMAS BEJEN

dr. SUPRIYANTO
Penata
NIP. 19680304 200801 1 008

Вам также может понравиться