Вы находитесь на странице: 1из 6

Hasil Data

Makro Nutrien dan Mikro Nutrien

Tabel Pengamatan Nurtrisi Lengkap

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Lengkap 21-09-2018 8 cm 3 Hijau
25-09-2018 8 cm 4 Hijau
28-09-2018 12,5 cm 6 Hijau
02-10-2018 14,5 cm 7 Hijau
05-10-2018 15 cm 7 Hijau
09-10-2018 16 cm 9 Hijau

Tabel Pengamatan Defisiensi P

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Defisiensi P 21-09-2018 8 cm 3 Hijau
25-09-2018 8 cm 4 Hijau
28-09-2018 11,5 cm 5 Hijau
02-10-2018 14 cm 6 Hijau
05-10-2018 16 cm 6 Hijau
09-10-2018 16 cm 8 Hijau

Tabel Pengamatan Defisiensi K

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Defisiensi K 21-09-2018 8 cm 3 Hijau
25-09-2018 8 cm 3 Hijau
28-09-2018 12,5 cm 5 Hijau
02-10-2018 17,5 cm 5 Hijau
05-10-2018 20 cm 6 Hijau
09-10-2018 20 cm 6 Hijau
Tabel Pengamatan Defisiensi Fe

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Defisiensi Fe 21-09-2018 4 cm 2 Hijau
25-09-2018 4 cm 3 Hijau
28-09-2018 6,5 cm 6 Hijau
02-10-2018 6,5 cm 6 Hijau
05-10-2018 15 cm 7 Hijau
09-10-2018 Tanaman Mati Tanaman Mati Tanaman Mati

Tabel Pengamatan Defisiensi Ca

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Defisiensi Ca 21-09-2018 7 cm 3 Hijau
25-09-2018 7 cm 3 Hijau
28-09-2018 7,5 cm 5 Hijau
02-10-2018 7,5 cm 5 3 Hijau 2 layu
05-10-2018 7,5 cm 3 Hijau
09-10-2018 Tanaman Mati Tanaman Mati Tanaman Mati

Tabel Pengamatan Defisiensi Mg

Perlakuan Tanggal Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


Pengamatan
Defisiensi Mg 21-09-2018 6 cm 3 Hijau
25-09-2018 6 cm 4 Kecoklatan
28-09-2018 6 cm 4 Coklat
+kering
02-10-2018 6,3 cm 4 Coklat
+kering
05-10-2018 Tanaman Mati Tanaman Mati Tanaman Mati
09-10-2018 Tanaman Mati Tanaman Mati Tanaman Mati
Tabel Pengamatan Kadar Klorofil pada Daun

Jenis ULANGAN Nilai Absorbansi Hasil Rata-rata


Perlakuan 649nm 665nm Perhitungan
Lengkap 1 0,73 0,67 T:18,69 T:18,79
a:4,97 a:4,945
b:14,45 b:14,19
2 0,74 0,67 T:18,89
a:4,92
b:13,93
Defisiensi P 1 1,02 0,814 T:25,365 T:24,785
a:5,276 a:6,019
b:20,048 b:19,503
2 0,970 0,788 T:24,206
a:6,763
b:18,958
Daun Merah 0,227 0,252 T:6,077
a:2,144 -
b:3,916
Defisiensi 1 0,815 0,720 T:20,692 T:20,503
K a:5,167 a:5,148
b:15,423 b:15,257
2 0,789 0,714 T:20,315
a:5,125
b:15,091
Defisiensi 1 0,965 0,78 T:24,06 T:25,39
Fe a:5,13 a:5,21
b:18,90 b:20,44
2 1,08 0,84 T:26,72
a:5,29
b:21,98
Defisiensi Kacang Merah 0,500 0,504 T:13,074
Ca a:4,024
b:9,019 -
Bayam Merah 0,220 0,245 T:5,894
a:2,089
b:3,789
Analisis Data

Defisiensi Makronutrien dan Mikronutrien

Pada percobaan mengenai defisiensi makronutrien dan mikronutrien


didapat data sebagaimana tabel pada bagian hasil data. Pada perlakuan nutrisi
lengkap didapat bahwa pada pengamatan pertama pada 21 September 2018, tinggi
batang sebesar 8 cm, jumlah daun 3 lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan
batang dan daun terus berlanjut hingga pengamatan terakhir pada tanggal 9
Oktober 2018 dengan tinggi batang 16 cm , jumlah daun 9 lembar dan warna daun
hijau segar

Pada perlakuan Nutrisi defisiensi P didapat bahwa pada pengamatan


pertama pada 21 September 2018, tinggi batang sebesar 8 cm, jumlah daun 3
lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan batang dan daun terus berlanjut
hingga pengamatan terakhir pada tanggal 9 Oktober 2018 dengan tinggi batang 16
cm , jumlah daun 8 lembar dan warna daun hijau segar

Pada perlakuan Nutrisi defisiensi K didapat bahwa pada pengamatan


pertama pada 21 September 2018, tinggi batang sebesar 8 cm, jumlah daun 3
lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan batang dan daun terus berlanjut
hingga pengamatan terakhir pada tanggal 9 Oktober 2018 dengan tinggi batang 20
cm , jumlah daun 6 lembar dan warna daun hijau segar

Pada perlakuan Nutrisi defisiensi Fe didapat bahwa pada pengamatan


pertama pada 21 September 2018, tinggi batang sebesar 4 cm, jumlah daun 2
lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan batang dan daun terus berlanjut
hingga pengamatan pada tanggal 5 Oktober 2018 dengan tinggi batang 15 cm ,
jumlah daun 7 lembar dan warna daun hijau segar, namunsetelah pengamatan
terakhir akar dari tanaman terputus saat menjepitnya ke sterofoam sehingga pada
pengamatan terakhir pada tanggal 9 Oktober 2018 tanaman dengan defisiensi Fe
ini mati kekeringan akibat akar tidak bisa menyerap nutrisi untuk disalurkan ke
bagian-bagian tumbuhan

Pada perlakuan Nutrisi defisiensi Ca didapat bahwa pada pengamatan


pertama pada 21 September 2018, tinggi batang sebesar 7 cm, jumlah daun 3
lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan batang dan daun terus berlanjut
hingga pengamatan pada tanggal 5 Oktober 2018 dengan tinggi batang 7,5 cm ,
jumlah daun 3 lembar dan warna daun hijau segar, jumlah daun berkurang karena
pada pengamatan sebelumnya daun 2 lembar daun menguning dan mati. Pada
pengamatan terakhir 9 Oktober 2018 tanaman dngan defisiensi Ca ini ditemukan
dalam keadaan mati kekeringan karena pada percobaan sebelumnya akar dari
tanaman terjepit oleh sterofoam dan terputus saat pengamatan sehingga akar tidak
lagi mampu mensuplai kebutuhan nutrisi tumbuhan.
Pada perlakuan Nutrisi defisiensi Mg didapat bahwa pada pengamatan
pertama pada 21 September 2018, tinggi batang sebesar 6 cm, jumlah daun 3
lembar dan warna daun hijau, pertumbuhan batang dan daun terus berlanjut
hingga pengamatan pada tanggal 5 Oktober 2018 dengan tinggi batang 6,3 cm
cm , jumlah daun 4 lembar dan warna daun coklat dan mengering, kemudian pada
pengamatan setelahnya sampai pengamatan terakhir pada 9 Oktober 2018,
tanaman dengan defisiensi Mg mati.

Dari analisis data diatas didapat bahwa tanaman tersubur yaitu pada
perlakuan nutrisi lengkap yang menghasilkan tinggi batang 16 cm , jumlah daun 9
lembar dan warna daun hijau segar pada pengamatan terakhir, Sedangkan tanaman
yang mengalami kematian karena kekurangan nutrisi yaitu tanaman dengan
defisiensi Mg. Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa defisiensi
tumbuhan mempengaruhi kesuburan dan kelangsungan hidup tanaman

Kadar Klorofil Pada Tanaman

Pada percobaan mengenai defisiensi makronutrien dan mikronutrien


didapat data sebagaimana tabel pada bagian hasil data. Perhitungan kadar klorofil
dilakukan dengan mengukur nilai absorbansi klorofil pada panjang gelombang
649 dan 665 nm menggunakan rumus dari Wintermans dan De Mots:

Klorofil Total (mg/L) = 20(OD649)+6,1(OD665)

Klorofil a (mg/L) = 13,7(OD665)-5,76(OD649)

Klorofil b (mg/L) = 25,8(OD649)-7,7(OD665)

Keterangan : OD(Optical Density) adalah nilai absorban klorofil

Pada perlakuan nutrisi lengkap diperoleh rerata dari dua ulangan yaitu
klorofil Total sebesar 18,79 , klorofil a sebesar 4,945, dan klorofil b sebesar 14,19.
Pada perlakuan defisiensi P diperoleh rerata dari dua ulangan yaitu klorofil Total
sebesar 24,785 , klorofil a sebesar 6,019, dan klorofil b sebesar 19,503. Pada
perlakuan defisiensi P dari daun merah diperoleh klorofil total sebesar 6,077 ,
klorofil a sebesar 2,144 dan klorofil b sebesar 3,916. Pada perlakuan defisiensi K
diperoleh rerata dari dua ulangan yaitu klorofil Total sebesar 20,503 , klorofil a
sebesar 5,148, dan klorofil b sebesar 15,257. Pada perlakuan defisiensi Fe
diperoleh rerata dari dua ulangan yaitu klorofil Total sebesar 25,39 , klorofil a
sebesar 5,21, dan klorofil b sebesar 20,44. Pada perlakuan defisiensi Ca dari daun
warna hijau diperoleh data yaitu klorofil Total sebesar 13,074, klorofil a sebesar
4,024, dan klorofil b sebesar 9,019 sedangkan pada daun warna merah diperoleh
klorofil Total sebesar 5,894, klorofil a sebesar 2,089 dan klorofil b sebesar 3,789

Dari analisis data diatas maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang
menghasilkan kadar klorofil pada daun hijau paling banyak adalah perlakuan
defisiensi Fe dengan rerata jumlah klorofil total sebesar 25,39 sedangkan
perlakuan dengan kadar klorofil paling sedikit adalah perlakuan defisiensi Ca
dengan jumlah klorofil total sebesar 13,074. Selain itu juga dapat disimpulkan
bahwa kadar klorofil pada daun hijau selalu lebih banyak daripada daun berwarna
merah

Вам также может понравиться