Вы находитесь на странице: 1из 10

FORMAT LAPORAN KASUS

SOAL KASUS :
Pasien perempuan 48 tahun bekerja sebagai resepsionis.Pasien mengeluhkan nyeri
pada wrist dan tangan pada sisi kanan. Pasien menveritakan bahwa dirinya
tergelincir di trotoar. Pasien kemudian dirawat di UGD kemudian dilakukan reduksi
immobilisasi dengan gips pada wrist kanan. Pasien membeli bidai setelah di gips
dilepas karena merasa patahnya belum sembuh.pasien mengeluh tidak lagi
melakukan pekerjaan karena wrist kanan kaku, nyeri dan keterbatasan juga dalam
aktifitas di rumah serta perawatan diri. Pasien mengeluhkan pada setiap gerakan
wrist dan pasien mengangkat barang dengan tangan kanan. Hasil observasi pasien :
pasien datang menggunakan cook up splint pada wrist. Atropi lengan bawah kanan
dan eminensia tenar. Hasil rontgen menunjukkan fraktur distal radius.

Pertanyaan :

Susunlah proses assesment sampai penentuan diagnostik, problem serta inervensi.


PROSES FISIOTERAPI
A. Anamnesis Umum
Nama : Ny .Y
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Hobby : Bulu tangkis
Pekerjaan : Resepsionis
B. Anamnesis Khusus
1. Keluhan Utama : Kaku dan nyeri pada bagian wrist dan tangan kanan.
2. Sifat nyeri : Nyeri tumpul
3. Kapan terjadinya : 8 minggu yang lalu
4. Faktor penyebab : tergelincir di trotoar
5. Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada wrist dan
tangan pada sisi kanan. Pasien menveritakan bahwa dirinya tergelincir di
trotoar. Pasien kemudian dirawat di UGD kemudian dilakukan reduksi
immobilisasi dengan gips pada wrist kanan. Pasien membeli bidai setelah di
gips dilepas karena merasa patahnya belum sembuh.pasien mengeluh tidak
lagi melakukan pekerjaan karena wrist kanan kaku, nyeri dan keterbatasan
juga dalam aktifitas di rumah serta perawatan diri. Pasien mengeluhkan
pada setiap gerakan wrist dan pasien mengangkat barang dengan tangan
kanan.
6. Mekanisme cedera : pasien jatuh di jalan licin (trotoar) dengan
merentangkan tangan ke posterior untuk menahan tubuhnya agar tidak rapat
di tanah sehingga menyebabkan fraktur radialis distal kanan.
7. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
8. Aktivitas yang memperberat keluhan: Saat mengangkat barang dengan
menggunakan tangan kanan yang cedera.
9. Aktivitas yang memperingan keluhan : Pasien menggunakan tangan kanan
untuk mengangkat beban dan mengompensasikannya dengan tangan kiri.
C. Inspeksi
1. Statis
a) pasien datang menggunakan cook up splint pada wrist.
b) Atropi lengan bawah kanan dan eminensia tenar.
c) Pasien tampak cemas
d) oedema
e) deformitas sendi

2. Dinamis
a) Pasien sulit untuk menggerakan lengan dan pergelangan tangan
b) Pasien merasakan nyeri pada saat lengan di gerakkan.
D. Pemeriksaan Fungsi Dasar
1. Gerakan Aktif

Gerakan Hasil Keterbatasan

Fleksi wrist nyeri terbatas

Ekstensi wrist nyeri terbatas

Ulnar deviasi nyeri terbatas

Radial deviasi nyeri terbatas

Pronasi Nyeri terbatas

supinasi Nyeri terbatas

Fleksi MCP Sedikit nyeri terbatas

Ekstensi MCP Sedikit nyeri terbatas

Abduksi finger Sedikit nyeri Terbatas

Adduksi finger Sedikit nyeri Terbatas


2. Gerakan Pasif

Gerakan Hasil Keterbatasan Endfeel

Fleksi wrist nyeri terbatas Springy

terbatas Springy
Ekstensi wrist nyeri

terbatas Springy
Ulnar deviasi Nyeri

terbatas Spingy
Radial deviasi nyeri

terbatas Springy
Pronasi Nyeri

terbatas Springy
supinasi Nyeri

terbatas Springy
Fleksi MCP Sedikit nyeri

Terbatas Springy
Ektensi MCP Sedikit Nyeri

terbatas Springy
Abduksi finger Sedikit nyeri

terbatas Springy
Adduksi finger Sedikit nyeri

3. TIMT
Pasien mampu melakukan gerakan dengan tahanan minimal.

E. Pemeriksaan Spesifik
1. Palpasi
- Tidak terdapat oedema
- Terdapat nyeri tekan pada sisi lateral radial kanan.
- Ada peningkatan suhu
- Atropi lengan bawah kanan.
2. Tes sensorik
Area dermatom n. Radilais = normal
3. Stress test ( ulnar deviasi dan radial deviasi)
a. Teknik :Posisi tangan pasien fleksi elbow dan supinasi diatas bed,
tangan kiri fisioterapis berada di pergelangan tangan pasien sedangkan
tangan kanan menggenggam keempat jari pasien, setelah itu digerakkan
dan di stress kea rah ulnar deviasi
Hasilnya : Positif nyeri
b. Teknik :Posisi tangan pasien fleksi elbow dan supinasi diatas bed,
tangan kiri fisioterapis berada di pergelangan tangan pasien sedangkan
tangan kanan menggenggam keempat jari pasien, setelah itu digerakkan
dan di stress kea rah radial deviasi.
Hasil : Negatif nyeri.

4. Triangular Fibrocartilage Complex Injury ( TFCC) Compression Test


Teknik : Untuk melakukan tes ini, lengan bawah pasien ditempatkan
dalam posisi pronasi dengan siku tertekuk. untuk menguji pergelangan
tangan kanan, misalnya, tangan kanan pemeriksa menggenggam tangan
kanan pasien dan tangan kiri pemeriksa menstabilkan lengan bawah pasien.
pergelangan tangan kemudian dimuat dengan menekan tangan secara
proksimal ke lengan bawah, dan pergelangan tangan digerakkan berulang
kali bolak-balik dari deviasi radial ke deviasi ulnaris. teknik ini biasanya
menghasilkan bunyi klik dan muncul nyeri.
Hasil : Positif nyeri
1. Tinel tes
Teknik : pasien duduk dengan kedua tangan tersanggah rileks di atas
paha dan lengan bawah full supinasi. Praktikkan meletakkan satu tangan
untuk menyanggah lengan bawah pasien tepat di atas wrist. Praktikkan
selanjutnya mengidentifikasi titik tengan menggunakan tengah satunya, atau
dengan menggunakan sebuah hummer perkusi. Positif tes apabila terjadi
rasa kebas, kesemutan dan atau parasthesia timbul sepanjang distribusi
nervus cutaneus medianus ( aspek palmar thumb, jari telunjuk dan tengah
serta bagian tengah lateral jari manis).
Hasil :
2. Phalen’s test
Pasien duduk dengan posisi kedua lengan fleksi shoulder sekitar 900 dan
sedikit abduksi, disertai fleksi elbow aekitar 900, palmar fleksi wrist 700,
dengan mempertemukan kedua sisi dorsal tangan dan rileks di depan dada.
Fisioterapi meletakkan kedua tangan masing-masing menyanggah lengan
bawah pasien. Fisioterapi selanjutnya mempererat pertemuan wrist pasien
kea rah full palmar fleksi. Pertahankan posisi selama 1 menit atau sampai
muncul gejala. Seperti rasa kebas atau parasthesia disepanjang distribusi
nervus cutaneus medianus.
Hasil :
3. Reverse phalen
Teknik : pasien duduk dengan posisi awal dengan posisi awal lengan
bawah mid-posisi, sementara jemari tangan lainnya mengganggam ibu jari
dalam posisi tangan dikepal, dan tersanggah secara comfortable di atas bed.
Fisioterapi meletakkan satu tangan di atas tangan pasien pada sisi radial (
tepat di atas metacarpal 1) untuk menyiapkan resisten dan tangan satunya
untuk menyaggah lengan bawah pasien pada sisi ulnar. Fisioterapi
selanjutnya secara pasif menggerakkan tangan pasien ke arah ulnar deviasi.
Positif test apabila limitasi gerak dan nyeri pada atas aspek radial wrist joint.
Hasil :
4. Radial collateral ligament sress test
Teknik : pasien duduk dengan lengan bawah supinasi dan tangan
rileks di atas bed. Fisoiterapi meletakkan satu tangan untuk memfiksasi
lengan bawah pasien pada sisi ulnar dan tangan satunya menggenggam
tangan pasien pada sisi radial. Fisioterapi selanjutnya secara pasif
menggerakkan wrist pasien ke arah ulnar deviasi (adduksi wrist) dimana
ROM normalnya antara 300 - 450
5. Three digit allen’s test
Teknik : pasien duduk dengan posisi awal lengan bawah supinasi dan
tersanggah secara comfortable di atas bed. Fisoterapi meletakkan satu
tangan menggunakan tiga jari ( ibu jari mempalpasi arteri radialis, jari
telunjuk serta jari tengah mempalpasi arteri ulnaris) pada wrist
pasien.fisioterapi selanjutnya mengaplikasikan tekanan pada arteri tersebut.
Intruksikan kepada pasien untuk mengepalkan tangannya secara kuat dan
membuka tangannya sekitar 10 kali pengulangan, dimana akhir pengulagan
dengan tangan terbuka, dan telapak tangan akan terlihat putih pucat. Positif
tes apabila warna kemerahan ( darah ) kembali pada tangan lebih dari 5
detik.
F. Pengukuran Fisioterapi
1. VAS
Hasil : 4 (nyeri sedang, menggunakan obat nyeri, aktifitas terbatas)
2. Pengukuran ROM
Ekstensi elbow / fleksi elbow :
Supinasi/pronasi : 600- 0 - 70
Ekstensi wrist/ fleksi wrist : 300-0-25
Ulnar deviasi/ radial deviasi :100-0-80
a. Gerak aktif
Keterbatasan ROM
Gerakan Normal ROM
250
Fleksi wrist 800-900
300
Ekstensi wrist 700-900
100
Ulnar deviasi 300-450
80
Radial deviasi 150
700
Pronasi 850-900
600
Supinasi 850-900

Fleksi MCP 850-900 730

Ekstensi MCP 300-450 250

Abduksi finger 200-300 90

Adduksi finger 00 00

b. Gerak pasif
Keterbatasan
Gerakan Normal ROM ROM
270
Fleksi wrist 800-900
330
Ekstensi wrist 700-900
130
Ulnar deviasi 300-450
90
Radial deviasi 150
710
Pronasi 850-900
600
Supinasi 850-900

Fleksi MCP 850-900 750

Ekstensi MCP 300-450 290

Abduksi finger 200-300 120

Adduksi finger 00 00

3. MMT ( Manual Muscle Testing )

Gerakan Hasil

Fleksi wrist 3

Ekstensi wrist 3

Ulnar deviasi 2

Radial deviasi 2

Pronasi 3

Supinasi 3

Fleksi MCP 4

Ekstensi MCP 4

Abduksi finger 4

Adduksi finger 4

4. Antropometri

G. Pemeriksaan Radiologi
Hasil rontgen menunjukkan fraktur distal radius.

H. Diagnosa dan Problematik Fisioterapi


1. Diagnosa Fisioterapi
“Nyeri dan kekakuan pergelangan tangan sisi lateral kanan et cause fraktur
colles”
2. Problematik Fisioterapi
a. Impairment
1. Nyeri wrist dan tangan pada sisi kanan
2. kekakuan
3. Keterbatasan gerak pada wrist
4. Atropi lengan bawah kanan dan eminensia tenar.

b. Activity limitation
1. Kesulitan saat mengangkat beban
2. Kesulitan melakukan kerjaan rumah tangga
3. Kesulitan dalam perawatan diri
c. Participation restriction
1. Hambatan dalam ibadah
2. Hambatan dalam bersosialisasi dilingkungan sekitar
3. Hambatan dalam pekerjaan sehari hari

I. Algorhitma Assessment
Buat bagan berdasarkan temuan pemeriksaan di atas, diagnosa dan
problematiknya

J. Tujuan Intervensi
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Menurunkan nyeri
b. Mengurangi kekakuan
c. Menambah ROM
2. Tujuan Jangka Panjang
Untuk mengembalikan fungsional pasien dan kembali bekerja tanpa nyeri.

K. Program Intervensi
1. Passive ROM
2. Static contraction
3. Hold relax
Jelaskan tujuan setiap intervensi, dosisnya, dan prosedur pelaksanaannya

L. Evaluasi

Вам также может понравиться