Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AHMAD AMIRUDDIN
D62111901
•Pendahuluan
•Pendahuluan
• Pemahaman mengenai besar dan arah tegangan in situ
dan tegangan terinduksi tersebut merupakan bagian
penting dalam perancangan lubang bukaan bawah tanah.
s=rgz
r = bobot isi batuan (ton/m3)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
•Tegangan Insitu
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
• sH = sv k = k . g . z
• g = r.g
• k = perbandingan antara tegangan horisontal terhadap tegangan
vertikal.
•Tegangan Insitu
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
•Tegangan Insitu
•Macam Tegangan Insitu
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
sh = k.sv
•Tegangan In Situ Horisontal
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
= Poisson’s ratio
Hubungan ini sempat dipakai secara luas, tetapi telah
dibuktikan tidak akurat, sehingga jarang dipakai lagi
sekarang.
•Tegangan In Situ Horisontal
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
1
k 0.25 7 Eh (0.001 )
z
• Eh = Modulus deformasi bagian atas dari kulit bumi yang
diukur pada arah horisontal dalam GPa
• z= kedalaman dalam m
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Terowongan
• Dibuatnya sebuah atau beberapa terowongan di bawah tanah akan
mengakibatkan perubahan distribusi tegangan (stress distribution)
di bawah tanah, terutama di dekat terowongan-terowongan
tersebut.
• Sebelum terowongan dibuat, pada titik-titik di dalam massa batuan
bekerja tegangan mula-mula (initial stress).
• Tegangan mula-mula ini sukar diketahui secara tepat), baik besarnya
maupun arahnya.
• Baru sekitar 20 tahun yang lalu dengan cara pengukuran tegangan
in-situ dapat diketahui lebih banyak mengenai tegangan mula-mula
ini.
•Tegangan Alamiah
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Tegangan gravitasi
Tegangan gravitasi terjadi karena beban batuan yang ada di atasnya dan
komponen vertikal. Sedangkan komponen horisontal, jika material
diasumsikan elastik dan tidak ada pergerakan secara horisontal.
Tegangan tektonik
Tegangan sisa
Tegangan yang masih ada di dalam batuan meskipun
penyebab tegangan tersebut sudah tidak ada.
Tegangan termal
Tegangan termal terjadi karena pemanasan atau
pendinginan batuan dan terjadi di dekat permukaan yang
terkena panas matahari atau sebagai hasil pemanasan
bagian dalam bumi karena bahan-bahan radioaktif atau
proses geologi lainnya.
•Tegangan Induced
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
• Jika tegangan tektonik dan tegangan sisa tidak ada atau dapat
diabaikan karena kecilnya pada suatu daerah yang akan dibuat
terowongan maka tegangan mula-mula hanya berupa tegangan
gravitasi yang dapat dihitung secara teoritis sebagai berat
persatuan luas dari tanah/batu yang terdapat di atasnya,
• so = gH
• so = tegangan mula-mula
• g = bobot isi tanah/batu di atasnya
• H = jarak dari permukaan tanah
•Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Untuk Keadaan Ideal
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
sv
• sh = sv
• sqA = 2.2 sv
• sqB = 1.3 sv
A • sh = 0.5 sv
sh • sqA = 0.6 sv
B B
• sqB = 1.8 sv
• sh = 0.33 sv
• sqA = 0.1 sv
• sqB = 1.9 sv
Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Penampang Bujursangkar
sv
• sh = sv
• sqA = 1.1 sv
• sqB = 1.1 sv
A • sh = 0.5 sv
sh • sqA = 0.1 sv
B B
• sqB = 1.6 sv
• sh = 0.33 sv
• sqA = -0.3 sv
• sqB = 1.8 sv
•Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Penampang Elips
σ A p1 K 2q
2K
σ B p K 1
q
W
q
H
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan
Bukaan Utama
SEKIAN
TERIMA KASIH