Вы находитесь на странице: 1из 5

MURDIANTI MIDDIN – A31116523

Pengauditan I
Chapter 10

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DAN UJI PENGENDALIAN

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN


Tujuan dari menilai risiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu
pertimbangan mengenai risiko salah saji yang material dalam asersi laporan keuangan. Dalam membuat
penilaian risiko pengendalian untuk suatu asersi adalah penting bagi auditor untuk :
1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu
pemahaman mengenai apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah dirancang dan
diterapkan dalam operasi oleh manajemen entitas
2. Mengidentifikasikan salah saji potensial yang dapat muncul dalam asersi entitas
3. Mengidentifikasikan pengendalian yang diperlukan yang mungkin akan mencegah atau
mendeteksi dan memperbaiki salah saji
4. Melaksanakan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan
efektivitas rancangan dan pengoperasian dari pengendalian tersebut
5. Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian

1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh


suatu pemahaman
Auditor mengidentifikasikan pemahaman dalam bentuk kuisioner pengendalian intern yang
telah dilengkapi, bagan arus, dan atau memorandum naratif. Analisis mengenai
pendokumentasian merupakan titik awal untuk menilai risiko pengendalian. Untuk kebijakan
an prosedur yang relevan dengan asersi tertentu, auditor mempertimbangkan dengan kehati-
hatian suatu jawaban dalam komentar tertulis di dalam kuisioner dan kekuatan serta kelemahan
yang dicatat dalam bagan arus dan memorandum naratif. Biasanya bukti tersebut tidak cukup
untuk mengizinkan auditor menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah, tetapi
mungkin untuk mendukung suatu risiko pengendalian yang tinggi.
2. Mengidentifikasi salah saji potensial
Auditor perlu memahami logika bahwa system pendukung keputusan yang terkomputerisasi
digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern dan untuk menilai salah saji potensial yang
dapat muncul dalam asersi laporan keuangan tertentu. Salah saji potensial dapat
diidentifikasikan untuk asersi yang berhubungan dengan setiap kelas transaksi utama dan untuk
asersi yang berhubungan dengan setiap saldo akun yang signifikan.
3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan
Seorang auditor dapat mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang mungkin dapat
mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji potensial tertentu dengan menggunakan
perangkat lunak computer yang memroses jawaban kuisioner pengendalian intern atau dengan
secara manual menggunakan daftar.
Menspesifikasikan pengendalian yang diperlukan juga memerlukan pertimbangan
mengenai situasi dan penilaian. Jika volume transaksi pengeluaran kas kecil dan pendeteksian
yang tepat waktu dari salah saji tidak penting, maka rekonsiliasi bank harian secara independen
dan periodic mungkin sudah cukup untuk mengkompensasi kurangnya pengujian independen
harian.
4. Melaksanakan pengujian pengendalian
Pengujian yang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan computer, bukti
pendokumentasian inspeksi, pertanyaan terhadap personel, dan mengamati personel klien
dalam melaksanakan pengendalian. Hasil dari setiap pengujian pengendalian seharusnya
menyediakan bukti mengenai efektivitas dari rancangan dan operasi dari pengendalian yang
diperlukan.
5. Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian
Menentukan tingkat risiko pengendalian yang dinilai merupakan masalah pertimbangan
professional. Dengan memperhatikan sumber bukti, pengamatan pribadi auditor secara
langsung terhadap pemisahan tugas biasanya menyediakan lebih banyak keyakinan daripada
membuat pertanyaan mengenai individu. Auditor seharusnya mempertimbangkan bahwa
penerapan yang diamati dari suatu pengendalian mungkin tidak dilaksanakan dengan cara yang
sama ketika auditor tidak hadir. Pengevaluasian bukti melibatkan baik pertimbangan kuantitatif
maupun kualitatif.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DALAM SUATU LINGKUNGAN TEKNOLOGI


INFORMASI
1. Strategi untuk melaksanakan pengujian pengendalian
Tiga strategi yang berhubungan dengan penilaian risiko pengendalian adalah :
1. Menilai risiko pengendalian berdasarkan pengendalian pemakai
2. Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang rendah berdasarkan pengendalian
aplikasi
3. Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang tinggi berdasarkan pada
pengendalian umum dan tindak lanjut manual
2. Pengendalian pemakai
Dalam banyak kasus, klien mungkin merancang prosedur manual untuk menguji kelengkapan
dan keakuratan dari transaksi yang diproses oleh computer. Jika terdapat prosedur semacam
itu, maka auditor dapat menguji pengendalian pemakai yang berhubungan dengan suatu asersi
secara langsung, serupa dengan pengujian pengendalian dalam struktur manual. Keunggulan
dari strategi ini adalah tidak diperlukannya pengujian terhadap komplektisitas program
computer.
3. Pengendalian Aplikasi
Dalam rangka melaksanakan strategi ini auditor seharusnya :
 Menguji pengendalian aplikasi computer
 Menguji pengendalian umum computer
 Menguji tindak lanjut manual untuk pengecualian yang dicatat oleh pengendalian aplikasi
Untuk meningkatkan ketepatan waktu dari bukti, audit melaksanakan pengujian pengendalian
berkaitan dengan modifikasi dan penggunaan program tersebut untuk menguji apakah
pengendalian yang terprogram beroperasi secara konsisten selama periode audit.
4. Pengendalian umum dan prosedur tindak lanjut
Internal Control Audit Guide menyajikan suatu strategi audit yang memungkinkan auditor
untuk menyelesaikan tugas ini berdasarkan bukti mengenai efektivitas pengendalian umum dan
prosedur tindak lanjut manual.
5. Teknik audit berbantuan computer
Meliputi penggunaan computer untuk secara langsung menguji pengendalian aplikasi.
Pengujian ini digunakan secara ekstensif dalam menguji rutinitas validasi pemasukan dan
pengendalian pemrosesan terprogram. Auditor mungkin menemukan bahwa penggunaan
computer dalam pengujian pengendalian menguntungkan apabila :
1. Bagian signifikan dari pengendalian intern terdapat dalam suatu program computer
2. Terdapat batas yang signifikan dalam jejak audit yang dapat dilihat
3. Terdapat volume catatan dalam jumlah besar untuk diuji
6. Simulasi parallel
Dalam simulasi parallel data perusahaan actual diproses ulang dengan menggunakan suatu
program perangkat lunak yang dikendalikan oleh auditor. Pendekatan ini memiliki keuntungan
sebagai berikut :
 Karena digunakan data riil,maka auditor dapat memeriksa transaksi dengan menulusurinya
ke dokumen sumber dan persetujuan
 Ukuran sampel dapat dikembangkan dengan biaya tambahan yang relative kecil
 Auditor dapat secara independen menjalankan pengujian
7. Data pengujian
Dengan pendekatan ini transaksi buatan disiapkan oleh auditor dan diproses menurut
pengendalian auditor dengan program computer klien. Metode ini memiliki beberapa
kekurangan yaitu :
 Program klien diuji hanya pada titik waktu tertentu dan tidak sepanjang periode
 Metode yang digunakan adalah suatu pengujian dimana hanya pengendalian yang ada dan
yang berfungsi yang diuji oleh program
 Tidak terdapat pemeriksaan dokumentasi secara actual diproses oleh system
 Operator computer mengetahui bahwa data pengujian sedang dijalankan, sehigga dapat
mengurangi validitas output
 Lingkup pengujian terbatas pada imajinasi auditor dan pengetahuan tentang pengendalian
dalam aplikasi
8. Fasilitas pengujian integrasi
Pendekatan ini membutuhkan pembentukan suatu subsistem yang kecil dalam system teknologi
informasi regular. Data pengujian, yang diberi kode secara khusus untuk berhubungan dengan
file master buatan, diperkenalkan ke dalam system bersamaan dengan transaksi actual. Metode
ITF memiliki kelemahan yaitu, risiko potensial terjadinya kekeliruan dalam data klien. Selain
itu, modifikasi juga mungkin diperlukan dalam program klien untuk mengakomodasi data
buatan.
9. Pemantauan yang berkelanjutan terhadap system OLRT
Pendekatan ini tidak digunakan secara luas oleh auditor karena kontaminasi terhadap file data
dan kesulitan dalam menyimpan data hipotesis. Modul audit ini menyediakan suatu cara bagi
auditor untuk memilih transaksi yang memiliki karakteristik penting bagi auditor.
 Memberi label pada transaksi. Meliputi penempatan suatu indicator atau label pada
transaksi tertentu. Adanya label ini mebuat transaksi dapat ditelusuri melalui system ketika
sedang diproses.
 Log audit. Adalah suatu catatan mengenai aktivitas pemrosesan tertentu, digunakan untuk
mencatat kejadian yang memenuhi criteria yang ditentukan auditor ketika mereka muncul
pada titik tertentu dalam system.
10. Menilai pengendalian teknologi informasi
Proses untuk menilai risiko pengendalian adalah sama baik ketika klien menggunakan
pengendalian manual, pengendalian yang mengambil keuntungan teknologi informasi atau
keduanya. Penting untuk (1) mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur
untuk memperoleh suatu pemahaman, (2) mengidentifikasikan salah saji potensial yang muncul
dalam asersi, (3) mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau
mendeteksi dan memperbaiki salah saji tersebut, (4) melaksanakan pengujian pengendalian, (5)
mengevaluasi bukti dan membuat penilaian.

DAMPAK DARI STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN


1. Pendekatan substantive utama
Pendekatan ini tidak memerlukan perluasan prosedur sehingga komponen pengendalian intern
aktivitas pengendalian. Tingkat pemahaman dan pendokumentasian dari keempat komponen
lain dari pengendalian intern mungkin juga lebih sempit. Asumsi adanya salah satu dari hal-hal
:
 Tidak terdapat pengendalian intern signifikan yang berkaitan dengan asersi
 Setiap pengendalian intern yang relevan mungkin tidak efektif
 Tidak efisien untuk memperoleh bukti guna mengevaluasi efektivitas pengendalian intern
yang relevan
Jika diperoleh bukti terbatas mengenai efektivitas dari rancangan dan pengoperasian
pengendalian intern untuk suatu asersi, auditor dapat membuat penilaian awal dari risiko
pengendalian sedikit dibawah tingkat maksimum. Agar efisien dalam hal biaya, kombinasi
biaya dalam melaksanakan (1) pengujian pengendalian tambahan, dan (2) pengujian substantive
yang diperlukan dengan asumsi adanya risiko pengendalian yang lebih rendah dari biaya
pelaksanaan tingkat pengujian substantive yang lebih tinggi, yang diperlukan oleh pendekatan
substantive utama.
2. Tingkat risiko pengendalian yang dinilai lebih rendah
Berdasarkan bukti dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman, auditor mungkin
menemukan bahwa berlawanan dengan ekspektasi, satu atau lebih dari ketiga kondisi yang
disebutkan dalam bagian sebelumnya bersinggungan.
Jika auditor tetap melaksanakan pendekatan tingkat risiko pengendalian yang dinilai
lebih rendah, auditor akan merencanakan dan melaksanakan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk memperoleh bukti yang diperlukan guna mendukung penilaian tingkat risiko
pengendalian yang direncanakan pada tingkat sedang atau rendah.
Penilaian akhir dan dasar penilaian tersebut kemudian didokumentasikan ke dalam kertas
kerja. Jika bukti pengendalian mengarah pada penilaian tingkat risiko pengendalian actual pada
tingkat sedang, maka revisi dari pengujian substantive untuk mendukung sautu tingkat risiko
pendeteksian yang lebih rendah akan sesuai.

MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN


Tujuan meliai risiko pengendalian adalah membantu auditor dalam membuat pertimbangan
mengenai risiko salah saji material dalam asersi laporan keuangan. Pengujian untuk memperoleh bukti
semacam ini normalnya meliputi :
 Pertanyaan terhadap personel entitas yang sesuai
 Pemeriksaan dokumen, laporan, atau arsip elektronik, yang menunjukkan pelaksanaan
pengendalian
 Pengamatan atas penerapan pengendalian
 Pelaksanaan ulang dari penerapan pengendalian oleh auditor
Jika auditor menilai risiko pengendalian pada tingkat dibawah maksimum, maka ia perlu
melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung
penilaian tersebut.
 Jenis bukti. Meliputi pertanyaan, pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan, peaksanaan
ulang dari pengendalian, atau teknik audit berbantuan computer.
 Sumber bukti. Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti, auditor perlu
mempertimbangkan bahwa penerapan suatu pengendalian yang diamati mungkin tidak
dilaksanakan dengan cara yang sama ketika auditor tidak hadir
 Ketepatan waktu bukti. Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit
dimana bukti diterapkan.
 Keberadaan bukti lain. Hanya dengan mengajukan pertanyaan biasanya auditor tidak akan
menghasilkan bukti yang cukup untuk mendukung suatu kesimpulan mengenai pengoperasian
yang efektif dari pengendalian intern. Alternative lain mungkin mengamati bahwa seorang
programmer tidak memiliki akses untuk mengoperasikan computer.

PERTIMBANGAN TAMBAHAN
1. Menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas
transaksi tunggal
Proses menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun langsung ditujukan kepada akun-
akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal. Hal ini merupakan kasus dalam
kebanyakan akun laporan laba rugi
2. Menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas
transaksi ganda
Penilaian risiko pengendalian untuk asersi keberadaan atau keterjadian dan asersi kelengkapan
untuk suatu kelas transaksi yang menurunkan saldo akun berhubungan dengan asersi
berlawanan yang dipengaruhi.
3. Mengkombinasikan penilaikan risiko pengendalian yang berbeda
Apabila penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang relevan berbeda,
auditor dapat menimbang signifikansi dari setiap penilaian guna mencapai suatu penilaian
kombinasi. Kemungkinan lain, beberapa kantor akuntan public memilih untuk menggunakan
penilaian relevan yang paling konservatif.
4. Mendokumentasikan penilaian tingkat risiko pengendalian
Kertas kerja auditor seharusnya memasukkan pendokumentasian penilaian risiko pengendalian.
Persyaratan tersebut adalah :
 Risiko pengendalian dinilai pada tingkat maksimum
 Risiko pengendalian dinilai pada tingkat di bawah maksimum
5. Mengkomunikasikan masalah pengendalian intern
Auditor diminta untuk mengidentifikasikan dan melapor pada komite audit dengan
otoritas dan tanggung jawab yang sama, kondisi tertentu yang berhubungan dengan
pengendalian intern suatu entitas yang diamati selama audit laporan keuangan.
Auditor akan secara normal mengevaluasi apakah klien memiliki pengendalian yang
cukup untuk mengatasi masalah yang diciptakan oleh risiko usaha suatu entitas. Pengendalian
intern klien seharusnya menyediakan keyakinan yang memadai bahwa salah saji dapat dicegah,
dideteksi, dan diperbaiki pada waktu yang tepat.

Вам также может понравиться