Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIK (SPK) & RINCIAN KEWENANGAN KLINIK (RKK)
APOTEKER
DILLA KUSUMASARI
Lampiran
KEP.DIR. RSU.RA
Tanggal 12 Juni 2018
Nomor 012/ KEP.DIR/ RSU.RA/ VI/ 2018
Tentang Surat Penugasan Klinik & Rincian Kewenangan Klinik
Diberikan kepada
Nama : Marik Sri Husnul Khotimah, S.Farm.Apt
Kualifikasi : Apoteker
Kewenangan yang diberikan meliputi:
DISETUJUI
NO PROSEDUR KET
M DS
1 Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional
dan etik
a. Menguasai kode etik yang berlaku dalam praktik
profesi
- Artikulasi kode etik dalam praktik profesi
b. Mampu menerapkan praktik kefarmasian secara
legal dan profesional sesuai kode etik apoteker
indonesia
- Berperilaku profesional sesuai dengan kode
etik apoteker Indonesia
- Integritas personal dan profesional
c. Memiliki ketrampilan komunikasi
- Mampu menerapkan prinsip-prinsip
komunikasi terapeutik
- Mampu mengelola informasi yang ada dalam
diri untuk dikomunikasikan
- Mampu memfasilitasi proses komunikasi
d. Mampu komunikasi dengan pasien
- Mampu menghargai pasien
- Mampu melaksanakan tahapan komunikasi
dengan pasien
e. Mampu komunikasi dengan tenaga kesehatan
- Mampu melaksanakan tahapan komunikasi
dengan tenaga kesehatan
f. Mampu komunikasi secara tertulis
- Pemahaman rekam medis (medical record)
atau rekam kefarmasian/catatan pengobatan
(medication record)
- Mampu komunikasi tertulis dalam rekam medis
(medical record) atau rekam kefarmasian (medication
record) secara benar
g. Mampu melakukan konsultasi/konseling sediaan
farmasi dan alat kesehatan (konseling farmasi)
- Melakukan persiapan konseling sedian farmasi
dan alat kesehatan
- Melaksanakan konseling farmasi
- Membuat dokumentasi praktik konseling
farmasi
2 Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan
sediaan farmasi
a. Mampu menyelesaikan masalah penggunaan obat
yang rasional
- Mampu melakukan penelusuran riwayat
pengobatan pasien (patient medication history)
- Mampu melakukan tinjauan penggunaan obat
pasien
- Mampu melakukan analisis masalah
sehubungan obat (Drug Therapy Problems = DTPs)
- Mampu memberikan dukungan kemandirian
pasien dalam penggunaan obat
- Mampu monitoring parameter keberhasilan
pengobatan
- Mampu evaluasi hasil akhir penggunaan obat
pasien
b. Mampu menyelesaikan telaah penggunaan obat
pasien
- Melakukan tindak lanjut hasil monitoring pengobatan
pasien
- Melakukan intervensi / tindakan apoteker
- Membuat dokumentasi obat pasien
c. Mampu monitoring efek samping obat (MESO)
- Melakukan sosialisasi pentingnya pelaporan efek
samping obat
- Mengumpulkan informasi untuk pengkajian efek
samping obat
- Melakukan kajian data yang terkumpul
- Memantau keluaran klinis (outcome clinic) yang
mengarah ke timbulnya efek samping
- Memastikan pelaporan efek samping obat
- Menentukan alternative penyelesaian masalah efek
samping obat
- Membuat dokumentasi MESO
d. Mampu melakukan evaluasi penggunaan obat
- Menentukan prioritas obat yang akan dievaluasi
- Menerapkan indikator dan kriteria evaluasi serta
standar pembanding
- Menetapkan data pengobatan yang relevan dengan
kondisi pasien
- Melakukan analisis penggunaan obat dari data yang
telah diperoleh
- Mengambil kesimpulan dan rekomendasi alternative
intervensi
- Melakukan tindak lanjut dari rekomendasi
- Membuat dokumentasi evaluasi penggunaan obat
e. Mampu melakukan paraktik therapeutic drug
monitoring (TMD)
- Melakukan persiapan kelengkapan pelaksanaan
praktik TMD
- Melakukan analisis kebutuhan dan prioritas golongan
obat pasien
- Melakukan praktik TMD
- Melakukan evaluasi pelaksanaan praktik TMD
- Membuat dokumentasi praktik TMD
f. Mampu mendampingi pengobatan mandiri
(Swamedikasi) oleh pasien
- Mampu melakukan pendampingan pasien dalam
pengobatan mandiri
- Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
pengobatan mandiri
- Melaksanakan pelayanan pengobatan mandiri oleh
kepada masyarakat
- Membuat dokumentasi pelayanan pendampingan
pengobatan mandiri oleh pasien
Keterangan:
M : Mandiri
DS : Dibawah Supervisi
Rincian Kewenangan Klinik diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien agar Apoteker bersikap, bertindak, berperilaku dengan penuh
tanggung jawab dan taat pada disiplin dan etika Apoteker serta moral yang baik kepada
pasien, sejawat, dan masyarakat.
Demikian Rincian Kewenangan Klinik (RKK) ini diberikan sebagai acuan dalam
melaksanakan prosedur / tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur /
tindakan medis diluar RKK kecuali dalam keadaan darurat, dan tidak ada sejawat lain yang
memiliki kewenangan tersebut.
(____________________) (_________________________________)
Tanda tangan & nama terang Tanda tangan & nama terang
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIK (SPK) & RINCIAN KEWENANGAN KLINIK (RKK)
APOTEKER
DILLA KUSUMASARI
Lampiran
KEP.DIR. RSU.RA
Tanggal 12 Juni 2018
Nomor 012/ KEP.DIR/ RSU.RA/ VI/ 2018
Tentang Surat Penugasan Klinik & Rincian Kewenangan Klinik
Diberikan kepada
Nama : Wiwit Diah Puspitasari, S.Farm Apt,
Kualifikasi : Apoteker
Kewenangan yang diberikan meliputi:
DISETUJUI
NO PROSEDUR KET
M DS
1 Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional
dan etik
h. Menguasai kode etik yang berlaku dalam praktik
profesi
- Artikulasi kode etik dalam praktik profesi
i. Mampu menerapkan praktik kefarmasian secara
legal dan profesional sesuai kode etik apoteker
indonesia
- Berperilaku profesional sesuai dengan kode
etik apoteker Indonesia
- Integritas personal dan profesional
j. Memiliki ketrampilan komunikasi
- Mampu menerapkan prinsip-prinsip
komunikasi terapeutik
- Mampu mengelola informasi yang ada dalam
diri untuk dikomunikasikan
- Mampu memfasilitasi proses komunikasi
k. Mampu komunikasi dengan pasien
- Mampu menghargai pasien
- Mampu melaksanakan tahapan komunikasi
dengan pasien
l. Mampu komunikasi dengan tenaga kesehatan
- Mampu melaksanakan tahapan komunikasi
dengan tenaga kesehatan
m. Mampu komunikasi secara tertulis
- Pemahaman rekam medis (medical record)
atau rekam kefarmasian/catatan pengobatan
(medication record)
- Mampu komunikasi tertulis dalam rekam medis
(medical record) atau rekam kefarmasian (medication
record) secara benar
n. Mampu melakukan konsultasi/konseling sediaan
farmasi dan alat kesehatan (konseling farmasi)
- Melakukan persiapan konseling sedian farmasi
dan alat kesehatan
- Melaksanakan konseling farmasi
- Membuat dokumentasi praktik konseling
farmasi
2 Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan
sediaan farmasi
g. Mampu menyelesaikan masalah penggunaan obat
yang rasional
- Mampu melakukan penelusuran riwayat
pengobatan pasien (patient medication history)
- Mampu melakukan tinjauan penggunaan obat
pasien
- Mampu melakukan analisis masalah
sehubungan obat (Drug Therapy Problems = DTPs)
- Mampu memberikan dukungan kemandirian
pasien dalam penggunaan obat
- Mampu monitoring parameter keberhasilan
pengobatan
- Mampu evaluasi hasil akhir penggunaan obat
pasien
h. Mampu menyelesaikan telaah penggunaan obat
pasien
- Melakukan tindak lanjut hasil monitoring pengobatan
pasien
- Melakukan intervensi / tindakan apoteker
- Membuat dokumentasi obat pasien
i. Mampu monitoring efek samping obat (MESO)
-Melakukan sosialisasi pentingnya pelaporan efek
samping obat
- Mengumpulkan informasi untuk pengkajian efek
samping obat
- Melakukan kajian data yang terkumpul
- Memantau keluaran klinis (outcome clinic) yang
mengarah ke timbulnya efek samping
- Memastikan pelaporan efek samping obat
- Menentukan alternative penyelesaian masalah efek
samping obat
- Membuat dokumentasi MESO
j. Mampu melakukan evaluasi penggunaan obat
- Menentukan prioritas obat yang akan dievaluasi
- Menerapkan indikator dan kriteria evaluasi serta
standar pembanding
- Menetapkan data pengobatan yang relevan dengan
kondisi pasien
- Melakukan analisis penggunaan obat dari data yang
telah diperoleh
- Mengambil kesimpulan dan rekomendasi alternative
intervensi
- Melakukan tindak lanjut dari rekomendasi
- Membuat dokumentasi evaluasi penggunaan obat
k. Mampu melakukan paraktik therapeutic drug
monitoring (TMD)
- Melakukan persiapan kelengkapan pelaksanaan
praktik TMD
- Melakukan analisis kebutuhan dan prioritas golongan
obat pasien
- Melakukan praktik TMD
- Melakukan evaluasi pelaksanaan praktik TMD
- Membuat dokumentasi praktik TMD
l. Mampu mendampingi pengobatan mandiri
(Swamedikasi) oleh pasien
- Mampu melakukan pendampingan pasien dalam
pengobatan mandiri
- Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
pengobatan mandiri
- Melaksanakan pelayanan pengobatan mandiri oleh
kepada masyarakat
- Membuat dokumentasi pelayanan pendampingan
pengobatan mandiri oleh pasien
Keterangan:
M : Mandiri
DS : Dibawah Supervisi
Rincian Kewenangan Klinik diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien agar Apoteker bersikap, bertindak, berperilaku dengan penuh
tanggung jawab dan taat pada disiplin dan etika Apoteker serta moral yang baik kepada
pasien, sejawat, dan masyarakat.
Demikian Rincian Kewenangan Klinik (RKK) ini diberikan sebagai acuan dalam
melaksanakan prosedur / tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur /
tindakan medis diluar RKK kecuali dalam keadaan darurat, dan tidak ada sejawat lain yang
memiliki kewenangan tersebut.
(____________________) (_______________________)
Tanda tangan & nama terang Tanda tangan & nama terang
DIMINTA DISETUJUI DITOLAK
NO PROSEDUR KET
S1 Farmasi M DS TA TK
1 Mampu melakukan praktik kefarmasian
secara profesional dan etik
a. Menguasai kode etik yang
berlaku dalam praktik profesi
- Artikulasi kode etik dalam
praktik profesi
b. Mampu menerapkan praktik
kefarmasian secara legal dan
profesional sesuai kode etik apoteker
indonesia
- Berperilaku profesional
sesuai dengan kode etik apoteker
indonesia
- Integritas personal dan
profesional
c. Memiliki ketrampilan komunikasi
- Mampu menerapkan
prinsip-prinsip komunikasi terapetik
- Mampu mengelola informasi
yang ada dalam diri untuk
dikomunikasikan
- Mampu mefasilitasi proses
komunikasi
d. Mampu komunikasi dengan
pasien
- Mampu menghargai pasien
- Mampu melaksanakan
tahapan komunikasi dengan pasien
e. Mampu komunikasi dengan
tenaga kesehatan
- Mampu melaksanakan
tahapan komunikasi dengan tenaga
kesehatan
f. Mampu komunikasi secara
tertulis
- Pemahaman rekam medis
(medical record) atau rekam
kefarmasian/catatan pengobatan
(medication record)
- Mampu komunikasi tertulis
dalam rekam medis (medical
record) atau rekam kefarmasian
(medication record) secara benar
g. Mampu melakukan
konsultasi/konseling sediaan farmasi
dan alat kesehatan (konseling farmasi)
- Melakukan persiapan
konseling sedian farmasi dan alat
kesehatan
- Melaksanakan konseling
farmasi
- Membuat dokumentasi
praktik konseling farmasi
2 Mampu menyelesaikan masalah terkait
dengan penggunaan sediaan farmasi
a. Mampu menyelesaikan masalah
penggunaan obat yang rasional
- Mampu melakukan
penelusuran riwayat pengobatan
pasien (paatient medication history)
- Mampu melakukan tinjauan
penggunaan obat pasien
- Mampu melakukan analisis
masalah sehubungan obat (drug
therapy problems = dtps)
- Mampu memberikan
dukungan kemandirian pasien
dalam penggunaan obat
- Mampu monitoring
parameter keberhasilan
pengobatan
- Mampu evaluasi hasil akhir
penggunaan obat pasien
b. Mampu menyelesaikan telaah
penggunaan obat pasien
- Melakukan tindak lanjut hasil
monitoring pengobatan pasien
- Melakukan intervensi / tindakan
apoteker
- Membuat dokumentasi obat pasien
c. Mampu monitoring efek samping
obat (MESO)
- Melakukan sosialisasi pentingnya
pelaporan efek samping obat
- Mengumpulkan informasi untuk
pengkajian efek samping obat
- Melakukan kajian data yang
terkumpul
- Memantau keluaran klinis (outcome
clinic) yang mengarah ke timbulnya
efek samping
- Memastikan pelaporan efek
samping obat
- Menentukan alternative
penyelesaian masalah efek
samping obat
- Membuat dokumentasi MESO
d. Mampu melakukan evaluasi
penggunaan obat
- Menentukan prioritas obat yang
akan dievaluasi
- Menerapkan indikator dan kriteria
evaluasi serta standar pembanding
- Menetapkan data pengobatan yang
relevan dengan kondisi pasien
- Melakukan analisis penggunaan
obat dari data yang telah diperoleh
- Mengambil kesimpulan dan
rekomendasi alternative intervensi
- Melakukan tindak lanjut dari
rekomendasi
- Membuat dokumentasi evaluasi
penggunaan obat
e. Mampu melakukan paraktik
therapeutic drug monitoring (TMD)
- Melakukan persiapan kelengkapan
pelaksanaan praktik TMD
- Melakukan analisis kebutuhan dan
prioritas golongan obat pasien
- Melakukan praktik TMD
- Melakukan evaluasi pelaksanaan
praktik TMD
- Membuat dokumentasi praktik TMD
f. Mampu mendampingi
pengobatan mandiri (Swamedikasi)
oleh pasien
- Mampu melakukan pendampingan
pasien dalam pengobatan mandiri
- Meningkatkan pemahaman
masyarakat terkait pengobatan
mandiri
- Melaksanakan pelayanan
pengobatan mandiri oleh kepada
masyarakat
- Membuat dokumentasi pelayanan
pendampingan pengobatan mandiri
oleh pasien
3 Mampu melakukan dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan
a. Mampu melakukan penilaian
resep
- Memeriksa keabsahan
resep
- Melakukan klarifikasi
permintaan obat
- Memastikan ketersediaan
obat
b. Melakukan evaluasi obat yang
diresepkan
- Mempertimbangkan obat yang
diresepkan
- Melakukan telaah obat yang
diresepkan terkait dengan riwayat
pengobatan dan terapi terakhir
yang dialami pasien
- Melakukan upaya optimaliasasi
terapi obat
c. Melakukan penyiapan dan
penyerahan obat yang diresepkan
- Menerapkan standar prosedur
oeprasional penyiapan dan
penyerahan obat
- Membuat dokumentasi dispensing
- Membangun kemandirian pasien
terkait dengan kepatuhan
penggunaan obat
4 Mampu memformulasi da memproduksi
sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
standar yang berlaku
a. Mampu melakukan persiapan
pembuatan / produksi obat
- Memahami standar dalam
formulasi dan produksi
- Memastikan jaminan mutu
dalam pembuatan sediaan
- Memastikan ketersediaan
peralatan pembuatan sediaan
farmasi melakukan penilaian ulang
formulasi
- Melakukan penilaian ulang
formulasi
b. Mampu membuat formulasi dan
pembuatan / produksi sediaan farmasi
- Mempertimbangkan persyaratan
kebijakan dan peraturan
pembuatan dan formulasi
- Melakukan persiapan dan menjaga
dokumentasi obat
- Melakukan pencampuran zat aktif
dan zat tambahan
- Menerapkan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik penyiapan pembuatan
pembuatan obat non steril
- Menerapkan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik penyiapan pembuatan
obat steril
- Melakukan pengemasan,
label/penandaan dan penyimpanan
- Melakukan kontrol kualitas sediaan
farmasi
c. Mampu melakukan IV-admixture
dan mengendalikan sitostatika / obat
khusus
- Melakukan persiapan
penatalaksanaan sitostatika / obat
khusus
- Melakukan IV-admixture
(rekonstruksi dan pencampuran)
sitostatika / obat khusus
- Melakukan pengamanan sitostatika
d. Mampu melakukan persiapan
persyaratan sterilisasi alat kesehatan
- Mampu memastikan persyaratan
infrastruktur sterilisasi
- Memastikan bahan dasar alat
kesehatan yang akan disterilkan
- Memastikan kualitas pemilihan
bahan sterilisasi
e. Mampu melakukan sterilisasi alat
kesehatan sesuai prosedur standar
- Memahami persyaratan dan
prosedur kerja sterilisasi
- Melakukan dokumentasi proses
sterilisasi alat kesehatan
- Menyiapkan set alat kesehatan
steril utama dana alat kesehatan
penunjangnya
- Menerapkan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik penyiapan sediaan
farmasi steril
- Menerapkan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik penyiapan alat
kesehatan steril
- Melakukan pengemasan,
penandaan / labelisasi dan
indikator eksternal
- Menerapkan prinsip-prinsip proses
sterilisasi alat kesehatan steril
- Menerapkan prinsip-prinsip
penyimpanan dan distribusi alat
kesehatan steril
5 Mempunyai ketrampilan dalam pemberian
informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
a. Pelayaanan informasi obat
- Melakukan klarifikasi
permintaan informasi obat yang
dibutuhkan
- Melakukan identifikasi
sumber informasi / referensi yang
relevan
- Melakukan akses informasi
sediaan farmasi yang valid
- Melakukan evaluasi sumber
informasi (critical appraisal)
- Merespon pertanyaan
dengan informasi jelas, tidak bias,
valid, independen
b. Mampu menyampaikan informasi
bagi masyarakat dengan
mengindahkan etika profesi
kefarmasian
- Menyediakan materi informasi
sediaan farmasi dan alkes untuk
pelayanan pasien
- Menyediakan edukasi masyarakat
mengenai penggunaan obat yang
aman
6 Mampu berkontribusi dalam upaya
preventif dan promotif kesehatan
masyarakat
a. Mampu bekerjasama dalam
pelayanan kesehatan dasar
- Bekerjasama dengan
tenaga kesehatan lain dalam
menangani masalah kesehatan di
masyarakat
- Melakukan survey masalah
obat di masyarakat
- Melakukan identifikasi dan
prioritas masalah kesehatan di
masyarakat berdasar data
- Melakukan upaya promotif
dan preventi kesehatan masyarakat
- Melakukan evaluasi
pelaksanaan program promosi
kesehatan
- Membuat dokumentasi
pelaksanaan program promosi
kesehatan
7 Mampu mengelola sediaan farmasi dan
alat kesehatan sesuai dengan standar
yang berlaku
a. Seleksi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
- Menetapkan kriteria seleksi
sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Menetapkan daftar
kebutuhan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
b. Mampu melakukan pengadaan
sediaan farmasi farmasi dan alat
kesehatan
- Melakukan perencanaan
pengadaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
- Melakukan pemilihan pemasok
sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Menetapkan metode pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Melaksanakan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
c. Mampu mendesign, melakukan
penyimpanan dan distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Melakukan penyimpanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Melakukan distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Melakukan pengawasan mutu
penyimpanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
d. Mampu melakukan pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Memusnahkan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
e. Mampu menetapkan sistem dan
melakukan penarikan sediaan farmasi
dan alat kesehatan
- Memastikan informasi tentang
penarikan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
- Melakukan perencanaan dan
melaksanakan penarikan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Komunikasi efekstif dalam
mengurangi resiko akibat penarikan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
f. Mampu mengelola infrastruktur
dalam pengelolaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan
- Memanfaatkan sistem dan
teknologi informasi dalam
pengelolaaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
- Membuat dan menetapkan struktur
organisasi dengan SDM yang
berkompeten
- Mengelola SDM dengan optimal
- Mengelola keuangan
- Penyelenggaraan praktik
kefarmasian yang bermutu
8 Mempunyai ketrampilan organisasi dan
mampu membangun hubungan
interpersonal dalam melakukan praktik
kefarmasian
a. Mampu merencanakan dan
mengelola waktu kerja
- Membuat perencanaan dan
penggunaan waktu kerja
- Mengelola waktu dan tugas
- Menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu
b. Mampu optimalisasi kontribusi
diri terhadap pekerjaan
- Memahami lingkungan bekerja
- Melakukan penilaian kebutuhan
sumber daya manusia
- Mengelola kegiatan kerja
- Melakukan evaluasi diri
c. Mampu bekerja dalam tim
- Mampu berbagi informasi yang
relevan
- Berpartisipasi dan kerjasama tim
dalam pelayanan
d. Mampu mebangun kepercayaan
diri
- Mampu memahami persyaratan
standar profesi
- Mampu menetapkan peran diri
terhadap profesi
e. Mampu menyelesaikan masalah
- Mampu menggali masalah aktual
atau masalah yang potesial
- Mampu menyelesaikan masalah
f. Mampu mengelola konflik
- Melakukan identifikasi penyebab
konflik
- Menyelesaikan konflik
9 Mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
berhubungan dengan kefarmasian
a. Belajar sepanjang hayat dan
kontribusi untuk kemajuan profesi
- Mengetahui, mengikuti, dan
mengamalkan perkembangan
terkini di bidang farmasi
- Kontribusi secara nyata terhadap
kemajuan profesi
- Mampu menjaga dan
meningkatkan kompetensi profesi
b. Mampu menggunakan teknologi
untuk pengembangan pofesionalitas
- Mampu menggunakan
teknologi untuk meningkatkan
profesionalisme
- Mampu mengikuti teknologi
dalam pelayanan kefarmasian
(Teknologi Informasi dan Teknologi
Sediaan)
Tambahan Kewenangan Klinis