Вы находитесь на странице: 1из 14

CRITICAL BOOK REPORT

KEPEMIMPINAN

Disusun Oleh :

Nama :HARIONO

Nim : 4172240005

Jurusan : Fisika Non Dik

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Medan
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang "KEPEMIMPINAN" ini. Sholawat dan salam tak lupa pula
saya hadiahkan kepada nabi besar Muhammad SAW . Mudah-mudahan dengan
memperbanyak shalawat mendapatkan safaatnya dikemudian hari.
Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
critical book report dengan judul "KEPEMIMPINAN".Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk banyak orang.

Medan, September 2017

Hariono
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 5

BAB II RINGKASAN........................................................................................................... 5

BAB III KEUNGGULAN ISI BUKU…………………………………………………….


12

BAB IV KELEMAHAN ISI PARTIKEL ………………………………………………. 12

BAB VI PENUTUP ………………………………………………….……………….


13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Identitas Buku
Judul buku I : Fungsi Pokok Manajemen, Motivasi, dan Kepemimpinan
Judul buku II : Kepemimpinan
Nama Penulis buku I : - Rahardjo Adisasmita
Nama Penulis buku II : - K. H. Timotius
Nama buku I : Manajemen Pemerintahan Daerah
Nama buku II : Kepemimpina dan Kepengikutan

1.1. Latar belakang


Pemimpin mempunyai kedudukan paling penting dalam sebuah komunitas, kelompok
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemimpin yang mampu memberi rasa aman,
tentram dan mampu mewujudkan cita-cita rakyatnya adalah sosok pemimpin yang
berhasil dalam kepemimpinannya. Pada saat ini telah banyak terjadi penyalahgunaan
wewenang dan kekuasaan sehingga masyarakat telah di intimidasi oleh pemimpin yang
tidak bertanggung jawab, segala persoalan yang dihadapi oleh banyak negara adalah
tentang masalah pemimpin.
Saat ini pemimpin telah banyak menyalahgunakan kekuasaan sehingga terjadi
penyimpangan secara terorganisir dan menimbulkan pertanyaan besar bagi penerus
bangsa dan negara, dengan demikian maka akan timbul banyak sekali asumsi tentang
mengapa dapat terjadi penyimpangan terhadap kekuasaan saat ini.
Dalam dunia globalisasi saat ini dimana rakyat sangat mengharapkan pemimpin yang
peduli masyarakat kecil dan kaum yang terisolir sehingga mereka akan merasakan tentang
keberadaan pemimpin. Pada saat ini demokrasi sudah dijadikan ladang bisnis oleh orang
kaya sehingga hanya mementingkan sebahagian pihak saja dan akibat yang dilakukan
tindakan ini demokrasi bukan lagi untuk rakyat tetapi hanya untuk sebahagian saja.
Bangsa yang berkembang dan bangsa maju tidak terlepas oleh proses, dalam hal ini
dikaitkan kepada teknologi dan berkembangnya, dan inilah yang menjadi tantangan bagi
seorang pemimpin, sehingga dapat sejalan dan selaras antara peran dan fungsi yang
mengasilkan pemimpin yang universal.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud kepemimpinan ?
2. Bagaimana seorang pemimpin dapat selaras dengan peran dan fungsinya ?
3. Apa penyebab utama masalah pada seorang pemimpin yang gagal ?
4. Apa saja teknik menjadi seorang pemimpin yang berhasil ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui maksud kepemimpinan
2. Mengetahui pemimpin yang selaras dengan peran dan fungsinya
3. Mengetahui penyebab masalah pada seorang pemimpin
4. Mengetahui teknik menjadi seorang pemimpin

BAB II

RINGKASAN
Ringkasan materi buku I :

A. FUNGSI-FUNGSI POKOK MANAJEMEN


Salah satu aspek dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka
mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab adalah manajemen.
Dalam pelaksanaan manajemen pemerintah daerah menyangkut erat dengan peranan
dan kemampuan memperdaya manusia, motivasi, dan kepemimpinan.
Dalam pelaksanaan manajemen, seorang manajer harus memiliki
kepemimpinan yang baik dan kuat, yaitu bagaimana memberikan motivasi kepada
bawahannya, sehingga hasil kedua jenis kegiatan tersebut akan menetukan efektivitas
sebagai seorang pemimpin.
Dalam tahun 1920-1930-an Elton Mayo dan kawan-kawan dari Harvard telah
memberikan apresiasi akademis yang tinggi terhadap human relation. Konsep dasar
yang berlaku universal untuk human relation adalah :
1. Mutual interest, yakni prinsip ketergantungan demi kepentingan dan
keuntungan bersama antara employer dan employee.
2. Individual difference, yakni suatu realitas bahwa pada hakikatnya manusia
adalah pribadi yang berbeda.
3. Motivasi, yakni dengan bekerjasama mencapai suatu sasaran, manusia
harus diberi dorongan dan alasan untuk ini. Prinsip motivasi didapatkan
pula dari ilmu psikolog.
4. Human dignity, merupakn konsep dasar yang agak berbeda dengan tiga
konsep terdahulu. Human dignity lebih merupakan dasar etnis dan moral.
Mempelajari manajemen harus pula mempelajari fungsi manajemen, yaitu
forecasting, creating, planing, organizing, motivasion, staffing, comanding, directing,
actuating, coordinating, controlling, reporting, budgeting, dan comunication.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang bersifat
mutlak bagi pelaksanaan manajemen yang baik. Untuk membuat suatu perencanaan
yang baik, harus dipikirkan secara matang tindakan yang akan dilakukan agar
memperkecil risiko kekeliruan, memperkecil risiko kegagalan, memungkinkan
memilih tindakan terbaik.

B. MOTIVASI
Manusia memiliki perasaan dan keinginan, dapat didorong, dimotivasi untuk
bekerja efektif dan efesien, walaupun tidak dapat dipaksa. Motivasi adalah suatu
proses menstimulasi manusia untuk melakukan kegiatan dalam upaya mencapai
sasaran yang diinginkan secara efektif dan efesien.
Kepribadian seseorang serta sikapnya terhadap organisasi akan banyak
pengaruh terhadap pembentukan tingkah laku kegiatan, disamping adanya dua faktor
lain yang turut mengendalikan tingkah laku tersebut yaitu insentif dan motif. Motif
adalah ekspresi kebutuhan manusia yang merupakan dorongan didalam, karena motif
bersifat personal dan internal. Sebaliknya intensif merupakan kekuatan stimulasi luar
dan lebih cenderung merupakan bagian dari perangkat kontrol manajemen seperti
upah, lingkungan kerja, dan sebagainya.
Secara umum, kebutuhan manusia dikelompokkan dalam kebutuhan primer
dan skunder. Kebutuhan manusia dibagi dalam lima kelompok yang memiliki tingkat
prioritas :

1. Kebutuhan psikology dasar yaitu kebutuhan setiap manusia secara


badaniah atau biologis
2. Kebutuhan akan keamanan yakni kebutuhan akan keamanan, baik jiwa
maupun harta, termasuk didalamnya jaminan keamanan hari esok.
3. Kebutuhan disenangi, kehangatan, dan kegiatan sosial, yakni kebutuhan
yang bersifat sosial, seperti rasa senang dan berterima kasih oleh
lingkungan, dihormati serta berkesempatan untuk maju dan berprestasi
melalui partisipasi.
4. Kebutuhan akan penghargaan, yakni kebutuhan akan harga diri dan
pandangan baik dari orang lain, termasuk kebutuhan akan pengakuan
prestasi kerja dan kegiatannya, kebutuhan ini sangat erat kaitannya dengan
konsep dasar human relation.
5. Kebutuhan akan kepuasan diri yakni kebutuhan untuk mewujudkan diri
sebagai realisasi dari kebutuhan akan nilai dan kepuasan yang didapat dari
pekerjaan dan usaha panjang.

C. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan bukanlah suatu yang sederhana. Penggunaan wewenang secara
konstruktif mencakup kemampuan untuk merumuskan sasaran dengan jelas serta
menentukan langkah yang perlu diambil untuk mencapainya, termasuk menghimbau
orang agar melakukan apa yang dikhendaki.
Secara historis terdapat tiga konsep kepemimpinan, yakni :
1. Konsep kepemimpinan yang mendasarkan pendekatan sifat. Konsep ini
menguraikan kepemimpinan dari sudut sifat pribadi seorang pemimpin.
2. Konsep kepemimpinan yang mendasarkan pendekatan pada situasi,
dimana konsep ini lebih menekankan bahwa kunci efektifitas
kepemimpinan seorang terletak pada situasi dimana seorang
pemimpinmenjalankan kegiatannya.
3. Onsep kepemimpinan yang mendasarkan pendekatan aktivitas sosial,
konsep ini menekankan sifat hubungan antara pemimpin dengan
pengikutnya.

Tiga metode pendekatan kepemimpinan yang disebut sebagai gaya


kepemimpinan menurut Hicks dan Gullet, yakni :
a. Kepemimpinan otokratis, dimana pemimpin mengharapkan ketaatan dari
anggotanya, dia menentukan kebijakan dan menganggap bahwa
pengambilan keputusa adalah tanggung jawab pemimpin.
b. Kepemimpinan demokrasi, dimana pemimpin merintis gagasan dan saran-
saran dari kelompok, komunikasi berjalan lancar dan bersifat two way
trafric.
c. Kepemimpinan kendali bebas, dimana pengaruh motivasi eksternal tidak
tergantung kepada seorang pemimpin. Pimpinan biasanya hanya memberi
gagasan , sedang bagaimana anggota mencapainya diserahkan kepada
anggotanya sendiri.
Diluar dari aspek prosedural dan raisonal dari kepemimpinan, masih ada sesuatu yang
lain yang besar pengaruhnya, yaitu karisma. Karisma diartikan sebagai kualitas
pribadi yang khusus, yang memilki sebagai orang, yang membuat orang lain bersedia
mengikuti jejaknya atau perintahnya.

Ringkasa materi buku II :

A. Pemimpin Menurut Teori Big Bang

Menurut teori ini, pemimpin itu dilahirkan bukan diciptakan. Kekuasaan yang
dimiliki pemimpin berasal dari bakat atau pewarisan. Dalam teori big bang
menyatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan atau memunculkan seseorang
untuk menjadi pemimpin atau penyelamat. Biasanya pemimpin menurut teori ini
adalah pemimpi yang karismatik, yaitu :

Kepribadian : dominan, hasrat mempengaruhi, percaya diri, nilai moral yang kuat

Perilaku : teladan yang kuat, menunjukan kecakapan, mengutarakan tujuan,


mengkomunikasikan harapan yang tinggi, mengekspresikan keyakinan diri, berani
berkorban, dan meninggalkan motivasi.

Kepemimpinan mengalami pergeseran dan disederhanakan menjadi :

- Kecerdasan yakni kemampuan verbal yang kuat, kemampuan membentuk


persepsi, serta kemampuan analisis membantu para pemimpin

- Keyakinan yakni kemampuan unutuk merasa yakin dengan kemampuan dan


keterampilan seseorang

- Ketekunan yakni hasrat untuk menyelesaikan pekerjaan yang mencangkup


karakteristik

- Integritas yakni kejujuran dan keteladanan. Integritas juga menunjukkan


adanya perbuatan
- Kemampuan yakni kecendrungan pemimpin untuk mencari hubungan sosial
yang menyenangkan, peka terhadap kebutuhan dan kesejahteraan pengikutnya.

B. Pemimpin Menurut Teori Keterampilan

Menurut teori ini, keterampilan pemimpin dibedakan menjadi dua :

a. Keterampilan administrasi dasar

- Keterampilan teknis yakni kemampuan tentang dan keahlian dalam pekerjaan


atau aktivitas tertentu

- Keterampilan manusia yakni pengetahuan tentang dan kemapuan untuk


bekerjasama dengan orang lain

- Keterampilan konseptual yakni kemampuan untuk bekerja dengan ide dan


konsep

Pada tingkat kepemimpinan/manajemen puncak yang paling penting adalah


keterampilan konseptual. Pada tingkat yang lebih rendah, keterampilan konseptualnya
menurun namun sebaliknya dengan keterampilan teknis. Meski demikian,
keterampilan manusia dalam semua tingkat sama pentingnya.

C. Pemimpin Menurut Pendekatan Gaya

Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin merupakan salah satu


faktor yang menetukan keberhasilan suatu organisasi adalah faktor kepemimpinan.
Untuk itu, diperlukan gaya kepemimpinan yang tepat agar pola hubungan yang
diterapkan tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Model kepemimpinan, yaitu
Model Demokratis.

Ciri-ciri pemimpin yang demokratis yaitu dengan melibatkan pengikut dalam


pembuatan tujuan dan kebijakan, melakukan komunikasi terbuka, memfasilitasi
diskusi dengan pengikut, melakukan keterampilan mendengar yang efektif, dan
memediasi konflik untuk kepentingan kelompok.
D. Pemimpin Transaksional

Pemimpin transaksional menekankan pada tugas yang diemban oleh


pengikutnya. Pemimpin transaksional lebih menyerupai perilaku manajer.
Pelaksanaan tugas dilakukan hanya untuk mendapatkan imbalan sehingga tidak
mungkin terjadi aktualisasi diri. Pemimpin transaksional berhadapan dengan
pengikut yang hanya ingin mendapatkan imbalan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dari segi sandang, pangan, dan papan.

E. Pemimpin Autentik

Kepemimpinan autentik yaitu sebagai proses antar pribadi. Suatu kerja sama
yang tidak dihasilkan atau didominasi oleh oleh pemimpin itu sendiri, tetapi juga
respon pengikut. Defenisi lain dapat dibuat berdasarkan pada perspektif
perkembangan, yang didorong dalam diri pemimpin, bukan sebagai sifat yang
pasti dan tidak berubah , melainkan berkembang dalam diri manusia selama
hidupnya dan bisa dipicu oleh peristiwa besar dalam hidupnya.

Empat komponen pemimpin yang autentik, yaitu memahami tujuan, memiliki


nilai yang kuat, hubungan saling percaya, dan displin pribadi. Pemimpin itu tidak
sekedar meminta pengikut melakukan sesuatu, melainkan bagaimana membuat
mereka ingin melakukan sesuatu tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan autentik, yaitu :

- Keyakinan, merujuk pada nilai diri bahwa kita memiliki kemampuan untuk
mencapai tugas tertentu yang sukses. Keyakinan membuat pemimpin lebih
termotivasi untuk sukses, ulet menghadapi masalah, menerima tantangan.

- Harapan, kondisi motivasi yang positif dengan didasarkan pada ketekunan dan
keyakinan dalam proses pencapaian tujuan.

- Optimisme, merujuk pada proses kognitif untuk melihat situasi dari sudut
positif dan memiliki harapan yang disukai diamsa depan. Dengan optimisme,
pemimpin sangat positif dan kapitalis mereka dan hasil yang bisa mereka
capai.

- Keuletan, ialah kapasitas untuk pulih dari dan menyesuaikan diri dengan
situasi yang tidak menyenangkan untuk beradaptasi secara positif dengan
kekurangan dan kesengsaraan.

- Interprestasi moral ialah kapasitas untuk membuat keputusan yangn etis


tentang masalah benar atau salah dan bagus atau buruk. Interprestasi moral
merupakan proses yang berkembang seumur hidup.

- Peristiwa yang penting dalam hidup, ialah kejadian yang membentuk


kehidupan seseorang. Kepemimpinan autentik sangat erat terkait dengan
pemikiran orang-orang yang dikaitkan kepengalaman hidup mereka. Mereka
mendapatkan pengetahuan yang lebih besar dan lebih memahami tentang siapa
diri mereka.
BAB III

KEUNGGULAN ISI BUKU

Keunggulan materi buku I :


- Penjelasan materi sangat baik dikepemimpinan
manajemen
- Penjelasan materi jelas dan singkat
- Tiap bagian materi terdapat langkah menjadi seorang
pemimpin/manajemen

Keunggulan materi buku II :


- Mencangkup semua tentang kepemimpinan
- Tiap bagian materi penjelasan sangat lengkap
- Dijelaskan konsep-konsep dalam memimpin

BAB IV

KELEMAHAN ISI PARTIKEL

Kelemahan materi buku I :


- Penjelasan tidak berpengaruh kepada seorang
pemimpin
- Tidak menjelaskan semuanya tentang
kepemimpinan/manajemen

Kelemahan materi buku II :


- Lebih banyak menjelaskan tentang teori
kepemimpinan
- Tidak terdapatnya pemahamaman tujuan dan fungsi
seorang pemimpin
BAB V

PENUTUP
KESIMPULAN :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
dapat sejalan dengan peran dan fungsinya apabila pemimpin itu berusaha agar
menjadi bagian didalam situasi sosial kelompok/organisasi. Pemimpin juga harus
mampu membuat keputusan dan memperhatikan situasi sosial kelompok
organisasinya.
Penyebab maslah pada pemimpin sehingga gagal ialah karena gaya
kepemimpinanya yang tidak cocok dengan strategi pengembangan organisasi. Lalu
kurangnya visi dan arah yang tidak jelas karena hal ini akan mewarnai team dan ini
harus bisa dirasakan oleh team. Dan yang terakhir adalah komunikasi yang buruk
karena komunikasi bukan hanya tentang informasi namun lebih dari itu.
Teknik yang mampu menjadi pemimpin yaitu dengan belajar menganalisis
tren, memperhatikan hal detail, kenali team sedekat mungkin, percayai tim, memberi
contoh, dan batasi antara urusan pribadi dengan urusan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R, 2001, Perencanaan Strategik, Materi Pelatihan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamuju.
Bryson, John, M., 1998, Strategic Planning for Public and Non Profit Organizations:
A Guide to Strenghening and Sustaining Organizational Achievement, Jossey-Bass Inc., San
Fransissco, California.
Osborne, D dan Peter Plastrik, 1997, Banishing Bureaucracy: The Five Strategies for
Reinventing Goverment.

Вам также может понравиться