Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny “L” dari masa kehamilan
sampai dengan masa nifas dan keluarga berencana di BPM Siti Zulaikah, Amd.Keb Desa
Jogoroto – Jogoroto – Jombang, pada bab ini penulis akan membahas mengenai hasil
asuhan kebidanan. Adapun hal ini penulis jabarkan sesuai dengan bentuk
4.1 KEHAMILAN
pada kasus ini penulis membahas mengenai hasil asuhan kebidanan pada Ny.L.
Ny.L melakukan pemeriksaan sebanyak 9 kali selama kehamilan, yang terdiri dari 2
kali pada trimester I, tiga kali pada trimester II, dan 4 kali pada trimester III. Selama
pemeriksaan pada Ny.L dalam batas normal, TD 110/80 mmhg, nadi 80x/menit, RR
fisik kondisi ibu dalam keadaan normal DJJ 138x/menit, UK 29 mgg, LI TFU 3 jari
diatas pusat teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong). LII teraba puka, LIII
bagian terendah janin teraba bulat melenting(kepala), LIV belum masuk PAP
(convergen) Mc Donald TFU 24 cm dan TBBJ 1.860 gram, leopold dan DJJ,
didapatkan hasil dengan batas normal. Ny.L melakukan pemeriksaan ANC di PKM
penyakit menular seksual, Ny.L tidak diberikan obat malaria, pemeriksaan protein
urin dan tidak diberikan kapsul minyak beryodium. Pada teori pemeriksaan ANC
kesehatan RI meliputi 14 T yaitu antara lain 1. Timbang berat badan dan tinggi badan,
2. Tekanan darah, 3. Pengukuran TFU, 4. Pemberian tablet FE, 5. Pemberian
payudara, 11, senam ibu hamil, 12. Pemberian obat malaria, 13. Pemberian kapsul
minyak beryodium, 14. Temu wicara (walyani Elisabeth Siwi,2015). kehamilan pada
pada kunjungan ke dua TM.III tanggal 14 maret 2017, Ny.L mengeluh merasa
kurang nyenyak saat tidur karena perut ibu semakin besar, dilakukan pemeriksaan
pada Ny.L dalam batas normal yaitu TD 110/70 mmhg, nadi 82x/menit, suhu 36,50C,
normal DJJ 154x/menit, UK 31 mgg, LI TFU 3 jari dibawah PX teraba bulat, lunak,
dan tidak melenting (bokong). LII teraba puki, LIII bagian terendah janin teraba bulat
TBBJ 2.015 gram, leopold dan DJJ, didapatkan hasil dengan batas normal, dan
memberikan KIE tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil TM.III, tanda-tanda persalinan
dan mengajarkan posisi tidur yang baik dan benar sesuai dengan teori yaitu kebutuhan
nutris ibu hamil TM.III antara lain kalori, asam folat, protein, zat besi dan air
bercampur darah, keluarnya air ketuban dan pembukaan serviks (Purwoastuti &
Elisabeth.2015) dan mengajarkan Ny.L posisi tidur yang nyaman dengan tidur miring
kiri dan meletakkan bantal dibawah kepala serta meletakkan bantal dikedua lutut dan
1 lutut diatas ditekuk (Kemenkes.2011). Pengukuran TFU (cm) sama dengan usia
minggu pada Ny.L terdapat kesenjangan dan tidak sesuai dengan teori.
Pada kunjungan ke tiga tanggal 29-04-2017, Ny.L mengatakan tidak ada keluhan dan
ibu dalam keadaan normal DJJ 142x/menit, UK 36 mgg, LI TFU 3 jari dibawah PX
teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong). LII teraba puki, LIII bagian
terendah janin teraba bulat melenting(kepala), LIV belum masuk PAP (convergen)
Mc Donald TFU 30 cm dan TBBJ 2.790 gram, leopold dan DJJ, didapatkan hasil
dengan batas normal. Pengukuran TFU (cm) sama dengan usia kehamilan dalam
pemeriksaan TFU (cm) dengan usia kehamilan dalam minggu pada Ny.L terdapat
menurut walyani frekuensi pelayanan antenatal care oleh WHO ditetapkan 4 kali
kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal, pada TM.I satu kali, TM.II satu kali,
dan TM.III dua kali pada K3 dan K4 selama hamil Ny.L melakukan pemeriksaan
ANC satu kali pada TM.III pada K3 (Walyani,2015). Dalam hal ini pemeriksaan
antenatal care pada Ny.L telah memenuhi frekuensi yang telah ditetapkan oleh WHO.
Menurut teori yang terdapat pada buku Kemenkes RI tentang standar kebidanan
efisien, dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk
kolaborasi dan rujukan. Ibu kooperatif saat dilakukan asuhan kebidanan sehingga
penulis dan bidan mudah dalam melakukan tindakan sesuai dengan rencana asuhan
kebidanan. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terapat kesenjangan antara teori
dan tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada tanggal 01-03-2017 sampai dengan
tanggal 29-04-2017 karena tidak ditemukannya komplikasi atau masalah yang timbul
pada kehamilan Ny.L walaupun ada yang tidak sesuai dengan teori.
4.2 Persalinan
Pada kasus Ny”L” tanggal 07-05-2017, didapatkan hasil pemeriksaan Ny”L” mulai
merasa mules-mules sejak pukul 02.00 wib tgl.07-05-2017 dan mengeluarkan lendir
bercampur darah pada pukul 05.00 wib tgl.07-05-2017 dan datang ke BPM Siti
pemeriksaan pada Ny”L” pada pukul 06:00 WIB tanggal 07-05-2017 di BPM Siti
bercampur darah, pembukaan 3cm, effacement 25%, ketuban utuh, presentasi kepala,
molase 0, hodge 1, his 2x10’x30”, DJJ 143x/menit. Menurut teori tanda-tanda inpartu
menurut data yang didapat dari hasil pemeriksaan subjektif dan objektif didapatkan
hasil diagnosa inpartu kala1 fase laten. menurut teori pemantauan kala I fase aktif TD
setiap 4 jam, suhu setiap 4 jam, nadi setiap 30 menit, DJJ setiap 1 jan, kontraksi setiap
1 jam, pembukaan serviks setiap 4 jam dan penurunan setiap 4 jam (Saifuddin,Abdul
Bari.dkk.2014). dari hasil pemeriksaan Ny.L selama kala I fase laten tidak ada
dan semakin kuat, didapatkan hasil pemeriksan DJJ 140x/menit, his 3x10’x40”,
effacement 50%, ketuban utuh, presentase kepala, molase 0, pembukaan 5cm, hodge
II, dari hasil pemeriksaan Ny.L didapatkan diagnosa inpartu kala I fase aktif. Pada
tanggal 07-05-2017 jam 14.00 didapatkan hasil pemeriksaan Ny.L DJJ 144x/menit,
his 4x10’x>40”, effacement 75%, ketuban pecah (jernih), presentase kepala, molase
0, pembukaan 8cm, hodge III, dari hasil pemeriksaan Ny.L didapatkan diagnosa
inpartu kala I fase aktif. Memberikan Ny.L pengurangan rasa nyeri dan mendukung
Ny.L dalam pemilihan posisi seperti miring kiri atau jongkok untuk mempercepat
penurunan kepala bayi, Ny.L merasa sedikit lebih baik dan Ny,L bersedia untuk posisi
jongkok. Menurut teori pengurangan rasa nyeri yaitu mengurangi dari sumbernya,
memberikan rangsangan alternatif yang kuat, dan mengurangi reaksi mental yang
negatif, emosional dan reaksi fisik Ny.L terhadapa rasa sakit (Walyani, Elisabth
Siwi.2015) dan posisi berjongkok atau berdiri dapat membantu penurunan kepala bayi
pencatatan selama fase aktif (partograf) yaitu informasi tentang ibu, kondisi janin,
kemajuan persalinan, jam dan waktu, kontraksi uterus, obat-obatan yang diberikan
selama persalinan dan keadaan ibu (APN.2012). menurut teori pemantauan kala I fase
aktif TD setiap 4 jam, suhu setiap 2 jam, nadi setiap 30 menit, DJJ setiap 30 menit,
kontraksi setiap 30 menit, pembukaan serviks setiap 4 jam dan penurunan setiap 4 jam
(Saifuddin,Abdul Bari.dkk.2014).
pada jam 18.00 wib tanggal 07-05-2017. Ny.L mengatakan sudah tidak kuat dan
10cm, hodge IV, efficment 100%, molase 0, presentase kepala. Menurut teori kala I
persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
(frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10cm) lama kala 1
untuk primigravida yaitu 12 jam dan multigravida 8 jam (APN.2012). Kala 1 pada
Ny.L berlangsung selama 12 jam dan tidak ada kesenjangan dengan teori.
pada jam 18.00 wib tanggal 07-05-2017 didapatkan hasil pemeriksaan perinium
menonjol, vulva membuka dan ibu terasa ada dorongan meneran seperti ingin BAB
dan ada tekanan pada anus, pada hasil pemeriksaan abdomen kontraksi ibu adekuat
his 4x10’x >40” detik DJJ 134x/menit, dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa
inpartu kala II. Menurut teori tanda dan gejala kala II yaitu his terkoordinir dan
adekuat, kepala janin telah turun masuk ruang panggul secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin mengejan, tekanan pada rektum seperti ingin BAB, anus
membuka (APN.2014).
Lama kala II pada Ny.L berlangsung selama 50 menit dari pembukaan lengkap
pukul 18.00 wib dan bayi lahir pukul 19.00wib. Menurut teori yang ada lama kala II
pada primipara berlangsung 1,5-2 jam, pada multipara berlangsung 0,5-1 jam
(APN.2014).
penilaian spintas, bayi menangis kuat, tonus otot baik, warna kulit kemerahan dan
mengeringkan bayi kecuali tangan dan dilakukan pemotongan tali pusat, bayi
diletakkan didada ibu dengan posisi tengkurap untuk IMD dan kontak kulit dengan
Ny.L selama 1 jam. Asuhan ini dilakukan sesuai teori asuhan persalinan 60 langkah
(APN.2014). Dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus Ny.L.
oksitosin 10 IU secara IM 1 menit setelah bayi lahir, pada Ny.L terdapat tanda
pelepasan plasenta yaitu uterus globurel, semburan darah dan tali pusat memanjang
dan melakukan peregangan tali pusat terkendali. Pada Ny”L” plasenta lahir pukul
19:10 wib berlangsung 5 menit setelah bayi lahir. Menurut teori plasenta lahir 5-30
menit setelah bayi lahir (APN.2014). Dengan demikian selama kala III tidak ada
penyulit dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus Ny.L.
Kala IV pada Ny”L” terdapat robekan dijalan lahir derajat 2 dan telah
dilakukan penjahitan perinium. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, pengeluaran
lochea rubra, kandung kemih kosong, observasi kala IV pada Ny “L” dilakukan
hingga 2 jam postpartum 1 jam pertama tiap 15 menit dan 1 jam ke dua setiap 30
menit. Hasil pemeriksaan kala IV pada Ny.L dalam batas normal 120/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,9 0C, tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir 2 jari dibawah
pusat, kontraksi baik, konsistensi keras, kandung kemih kosong, lochea rubra,
pengeluran darah Ny.L sebanyak 135 ml, hasil pemeriksaan pada Ny.L dalam batas
Setelah 1 jam bayi kontak kulit dengan ibu, bayi diberikan salep mata dan
diberikan pada 6 jam post partum pada saat ibu mau pulang. Dalam teori asuhan
diberikan pada bayi umur 0-7 hari (kemenkes RI,2015), pemberian imunisasi
Hepatitis B pada bayi Ny.L dalam batas normal dan tidak ada kesenjangan dalam
teori.
Persalinan pada Ny”L” kala I, kala II, kala III, kala IV tidak ada kompilkasi .