Вы находитесь на странице: 1из 30

Menu

Cari
Kuliah Akuntansi
Dwi Ermayanti
Iklan

REPORT THIS AD
DITULIS DALAM ALK
Analisa Laporan Keuangan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik
analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

PENGENALAN ANALISIS BISNIS


Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan
analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis.
Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas
analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.
JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis.
Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan
mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemennya,
rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak
bentuk dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi,
manajer reksa dana (fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit
(credit raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual.

JENIS-JENIS UTAMA ANALISIS BISNIS

1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas
pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam
tujuan.
Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan
mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada
norma industri.
Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada
perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau
implisist) pada tanggal tertentu di masa depan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit.
Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.
Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas.
• Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam
jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan
dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
• Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan
untuk melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo),
jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas
kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang,
meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke
depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang
berlanjut (disebut pula sustainable earning power). Analisis kredit dilakukan dalam berbagai
konteks keputusan.

2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan
perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan
atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor
ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih
utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas
mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak
pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka ekuitas
mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis
ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas
dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis
mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis
fundamental, atau kombinasi keduanya.
• Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau
volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
• Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan,
merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan
faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental
adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan
analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)

KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS


Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut.
• Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan,
manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka.
Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap
perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan
memberikan petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi
dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing
untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya
perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.
• Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui merger,
akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target potensi dan
menentukan nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada
berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan
target. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga
saham perusahaan pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi
mirip dengan analisis ekuitas.

• Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap
profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai
intrinsik sebelum menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa
perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah
(underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik
perusahaan.
• Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya
audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk
mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).

• Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini
memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis
bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab
pengawasan mereka.
• Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis
laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang
dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai
pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk mendukung
kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah industri
mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada
keringanan dan subsidi pajak.
• Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar
kolektif.
• Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi
keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.

KOMPONEN ANALISIS BISNIS

Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi


Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan analisis strategi.
Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri
sangat menentukan profitabilitas perusahaan.
Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang
diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis).
Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan
keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan
industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi, kebijakan bisnis,
produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan ekonomi manajerial

Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan
laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
• Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability
problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda
untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah
akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.
• Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan
keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab
utama distorsi akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik
laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi
(accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi
akuntansi.
Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta
meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning
persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.

Analisis Keuangan
Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis dan
kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
1. Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada
sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan
pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
2. Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan variasi laba.
Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dabn daya
tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.
3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini
memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.

Analisis Prospektif
Merupakan peramalana hasil dimasa depan-biasanyan laba,arus kas, atau keduanya. Output
analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa depan yanngn digunakan untuk
mengestimasi nilai perusahaan.

Penilaian
Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.

Analisis laporan keuangan dan anallisis bisnis.


Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses analisis yangn
merupakan bagian dari anaisi bisnis. Karenanya, analisis laporan keuangan seharusnya dipandang
sebagai bagian penting dan tak terpisihkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.

LAPORAN KEUANGAN – ANALISIS BISNIS


Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama
perusahaan:
1. Perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi
kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam rencana bisnis membantu
analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan
bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan
oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi
keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan ( Management discussion dan analysis) dan juga
tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi industri, bulletin
analisis, dan berita keuangan .

2. Pendanaan
Adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara
kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu:
a. Investor ekuitas( pemegang saham)
Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi
mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko.
Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba
(pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk
tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali
saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di
nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam
perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio
laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada
perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke individu
atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan
oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual. Tetapi
manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas
bisnis.

b. Kreditor (pemberi pinjaman)


Terdapat dua jenis kreditor,yaitu
i. kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya pendanaannya terjadi
melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi
pemberi pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan,
ii. kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya.
Kreditor opersi meliputi pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang meminjamkan
uang kepada perusahaan
pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada
umumnya mensyatkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian
kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah kemungkinan
kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor
mungkin tidak menerima uang mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau
penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor.

3. Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan
menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva
operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan& manajer), system
informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan
reksa dana)
4. Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi. Aktivitas operasi melibatkan 5 komponen,yaitu: penelitian dan pengembangan,
pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baurab yang palling
efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan
merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya,
mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan
efektif.

LAPORAN KEUANGAN

Neraca
Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui
aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan
atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau
dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.

Laporan Rugi Laba


Laporan rugi laba mengukur kinerja keuanga perusahaan antara tanggal neraca. Laporan rugu laba
menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu.

Laporan Ekuitas Pemegang Saham


Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan.

Laporan arus Kas


Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan
secara terpisah selama suatu periode tertentu

Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambagan sbb:
1. Management Disscussion and Analysis (MD&A)
Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan ketidakpastian yang
material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang
mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa depan.

2. Laporan Manajemen (Management Report)


Tujuannya yaitu :
a. untuk menekankan tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian keuangan
dan sistem pengendalian internal perusahaan
b. pembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.
3. Laporan Auditor (Auditor Report)
Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta oleh perusahaan
untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan
auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengendalian.

4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes)


Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-pos
yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan ini meliputi informasi tentang :
a. prinsip dan metode akuntansi yang digunakan
b. pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan
c. komitmen dan kontinjensi
d. kombinasi bisnis
e. transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
f. rencana opsi saham
g. kemajuan proses hukum
h. pelanggan signifikan

5. Informasi Tambahan (Supplementary Information)


Meliputi :
a. Data segmen bisnis
b. penjualan ekspor
c. efek yang diperdagangkan
d. akun penilaian
e. pinjaman jangka pendek
f. data keuangan kuartalan

6. Laporan Proksi (Proxy Statement)


Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya
pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat informasi yang diperlukan pemegang saham
untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan. Proxy statement memuat banyak informasi
tentang perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan saham beredar 5%
ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan kompensasi untuk pejabat dan direktur,
rencana kompensasi pegawai dan transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan
direktur perusahaan.

Alat Analisis

1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif


Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus kas yang
berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan
saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.
• Analisis perubahan tahun ke tahun
Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya
dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki
keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan
dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang berbeda dalam
perhitungan perubahan persentase dappat menghasilkan perubahan besar yang tidak konsisten
dengan kepentingan aktualnya.
• Analisis tren angka indeks
Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka
indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah
tahun dimana kondisi bisnis normal.

2. Analisis Laporan Keuangan Common-Size


Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan
keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua factor :
1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar
dan ekuitas.
2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan angka
kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir seluruh
beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos
beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak
bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar
perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.

3. Analisis Rasio
Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam
menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing
komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bile berorientasi ke depan artinya kita
sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan
ukurannya di masa depan.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan
manajemen dan metode akuntansi.
2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun
sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.

a. Analisis Kredit (Resiko)


• Likuiditas
Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio Lancar (current ratio)
aktiva lancar
kewajiban lancar

Rasio Cepat (acid test ratio)


kas+setara kas+surat berharga+piutang usaha
kewajiban lancar

Periode Penagihan (collection period)


piutang rata-rata
penjualan / 360

Jml hari utk m’jual persediaan (days to sell inventory)


persediaan rata-rata
HPP / 360

• Struktur modal dan solvabilitas


Untuk menilai kemampuan memnuhi kewajiban jangka panjang.

Total debt to equity


total kewajiban
ekuitas pemegang saham

Long term debt to equity


kewajiban jangka panjang
ekuitas pemegang saham

Times interest earned


laba sblm pajak & beban bunga
beban bunga

Analisis Arus Kas

Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber
dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan
memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya.

Model Penilaian

Penilaian (valuasi) biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau
sahamnya.

Penilaian utang

Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang
tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya.

Penilaian Ekuitas

Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang adalah nilai sekarang hasil di masa depan yang
didiskontokan pada tingkat yang tepat. Rumus penilaian ekuitas menggunakan dividen yang
diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang
diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Arus kas bebas bagi ekuitas
didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untu
perubahan utang.

Analisis dalam Pasar Efisien

Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis) berhubungan dengan reaksi harga pasar
terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. Efisiensi pasar tidak saja tergantung pada
ketersediaan informasi, tetapi juga pada interpretasi yang benar.

9 Desember 2011Tinggalkan Balasan


Iklan

REPORT THIS AD
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting.
Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga
jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.

Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan
sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus
diperhitungkan.

Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat
penelimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang
lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas
akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang,
biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.

PAJAK PENGHASILAN
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur
informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan
keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan
biaya atau tanbahan pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial,
yang akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh
karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula
tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan biaya atau
penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu
dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu
model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan
manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.

Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai
macam alternatif investasi.

 Pay back method


 Average return on investment
 Present value
 Discounted cash flow (Internal Rate of Return)
 Modified Internal Rate of Return (MIRR)
 Profitability Index (PI)

Pay back Method


Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi
adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh karena itu, dengan
metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang
diinginkan oleh manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari
investasi dapat menutup investasi yang direncanakan.

Investasi
Pay back period =
Kas masuk bersih

Kelemahan pay back method:


1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.

Kebaikan pay back method:


1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini dapat
mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan
resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling
cepat.
3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian usulan investasi

PV Investasi
Pay back period =
PV Kas masuk bersih
Average Return on Investment

Metode ini sering disebut Financial statement method, karena dalam perhitungannya digunakan
angka laba akuntansi

Rata-rata Laba sesudah pajak


Rata-rata kembalian investasi =
Rata-rata investasi

Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima jika tarif
kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:


1. Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari
investasi
3. Merupakan pendekatan jangka pendek.

Present Value Method


Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang
didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu
investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai
sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang
dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

At Io = nilai investasi atau outlays


NPV = -Io + ∑ ————– At = aliran kas neto pada periode t
(1+r)t r = diacount rate
t = umur proyek.

Jikalau NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan akan
menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari investasi tersebut
dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih
tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Discounted Cash Flows Method (IRR)


Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam present
value tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash flow justru
tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi.
Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara sbb;

1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara
sembarang di atas atau dibawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian
sesungguhnya.

Modified Internal Rate of Return (MIRR)


MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present
value nilai terminal,dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan
dengan biaya modal.

Nilai terminal  CIFt (1 + k ) n-t


PV Biaya = =
(1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
dimana:

CIF t : aliran kas masuk pada periode t


MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return
diinginkan.

Profitability Index (PI)


PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan
investasi awal.

Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal


PI =
Investasi awal

Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya memilih proyek yang memiliki PI lebih
besar dari satu dan yang paling tinggi.

Penilaian Investasi dengan Umur (Usia) Ekonomis Berbeda

 Untuk memilih usulan investasi yang memiliki umur ekonomis berbeda dapat dilakukan
dengan dua pendekatan: Chain method atau Replacement method dan Equivalent annual cost.

 Langkah-langkah chain method:


1. Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua umur usulan
investasi.
2. Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan investasi

 Langkah-langkah equivalent annual cost :


1. Menghitung present value dari biaya usulan investasi dengan discount rate tertentu.
2. Mencari annuity factor dari discounted rate yang digunakan untuk menghitung present value
investasi yang bersangkutan.
3. Membagi present value masing-masing usulan investasi (poin 1) dengan (poin 2).
4. Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan usulan yang
dipilih.

Pengaruh Inflasi pd Capital Budgeting

Apabila laju inflasi cukup signifikan, maka perlu diperimbangkan dalam keputusan capital
budgeting.

Ada dua komponen yang terpengaruh oleh inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkat penghasilan
(rate of return) atau cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu kedua komponen tersebut
perlu disesuaikan. Pedoman penyesuaiannya adalah sbb:

1. Kalikan indeks harga dengan aliran kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk
mendapatkan arus kas dengan nilai nominal.
2. Hitung tingkat penghasilan nominal :

(1 + tingkat inflasi ) ( 1 + tingkat penghasilan ) – 1

Contoh Kasus

1. PT Aqila merencanakan sebuah proyek investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp
500.000.000,-. Dari dana tersebut Rp 50.000.000 sebagai modal kerja dan sisanya sebagai modal
tetap. Investasi diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp
100.000.000. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus. Estimasi pendapatan selama
umur ekonomis adalah sebagai berikut:

Tahun Pendapatan/Penjualan (Rp)


1 350.000.000
2 360.000.000
3 370.000.000
4. 410.000.000
5. 430.000.000

Struktur biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya variable 40% dari penjualan dan biaya tetap
selain penyusutan Rp 15.000.000. Pajak 30% dan tingkat keuntungan yang diharapkan 20%.

Diminta:
a. Saudara diminta untuk menganalisis dengan berbagai metode apakah rencana investasi tersebut
layak dilakukan.

b. Seandainya laju inflasi diasumsikan 6% per tahun apakah rencana investasi tersebut layak
dilakukan, gunakan metode NPV dan IRR.

2. PT Maju Terus mempertimbangkan untuk mengganti mesin A. Nilai buku mesin A adalah Rp
4.000.000,- dan memiliki sisa umur ekonomis 4 tahun tanpa nilai residu. Bila mesin A dijual pada
saat sekarang, harga pasarnya sebesar Rp 1.000.000,-. Manajemen PT Maju Terus tidak berani
membeli mesin baru yang memiliki umur panjang mengingat perkembangan teknologi yang
peKsat. Oleh sebab itu manajemen PT Maju Terus mempertimbangkan membeli mesin B yang
memiliki umur ekonomis 4 tahun. Harga mesin B Rp 10.000.000,- dengan nilai residu pada akhir
tahun ke-4 sebesar Rp 1.000.000,- Dengan mesin baru biaya operasional per tahun Rp 7.000.000,-
sedang dengan mesin A Rp 10.000.000,- . Bila manajemen tetap menggunakan mesin A pada akhir
tahun ke-2 manajemen harus melakukan perbaikan besar yang diduga memerlukan biaya Rp
2.000.000,-. Tingkat pajak yang berlaku 10% dan biaya penggunaan modal sebesar 15%.

Diminta:
a. Berdasarkan data diatas apakah rencana penggantian mesin dapat diterima bila digunakan
kriteria investasi dengan net present value.
b. Apabila tingkat inflasi sebesar 10%, bagaimana pengaruhnya terhadap rencana investasi
tersebut.

3. Kasus Penggantian
PT Alya merencanakan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan alasan penghematan.
Mesin lama memiliki umur ekonomis 10 tahun dan saat ini masih dapat digunakan 5 tahun lagi.
Pajak penghasilan 20%. Metode depresiasi dengan garis lurus. Informasi kedua mesin sebagai
berikut:
Keterangan Mesin Lama Mesin Baru
Harga perolehan Rp 320.000.000 Rp 380.000.000
Umur ekonomis 10 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 20.000.000Rp 20.000.000
Harga jual Rp 210.000.000

Tingkat keuntungan yang dianggap layak 20%. Penghematan penggunaan mesin baru sebesar Rp
70.000.000 per tahun.

Diminta:
a. Saudara yang ahli keuangan diminta untuk melakukan perhitungan apakah rencana
perusahaan mengganti mesin adalah layak. Gunakan metode NPV dan IRR.
b. Apabila inflasi diasumsikan sebesar 10%, apakah investasi tersebut masih layak dilakukan.
Gunakan metode NPV dan IRR.

9 Desember 2011Tinggalkan Balasan


Iklan

REPORT THIS AD
Rasio Keuangan
a. Analisis Rasio Keuangan
Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah
merupakan suatu dasar untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu
perusahaan. Salah satu alat untuk menginterpretasikan adalah dengan menggunakan rasio. Adapun
pengertian rasio menurut Sartono (2001:113) mengemukakan pengertian analisis rasio keuangan
adalah: “Merupakan analisis terhadap kelemahan dan kekuatan bidang finansial yang dapat
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan
datang”. Menurut Barlian (2003:128) rasio keuangan adalah: “Suatu metode perhitungan dan
interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan”.
Dalam analisis rasio keuangan hasil analisisnya dinyatakan dalam bentuk rasio yang merupakan
perbandingan antara rekening tertentu dalam laporan keuangan dengan rekening lainnya.
(Warsono, 2003, 34).
Munawir (2002:64) pengertian rasio adalah: “Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical Relation Ship). Antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain
dan dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan terutama
apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standar”.
Dari definisi di atas, maka pengertian analisa rasio adalah suatu cara untuk menganalisis laporan
keuangan tertentu dengan ratio-ratio laporan keuangan yang lain dari perusahaan yang sama.
Tampubolon (2005:35), menggolongkan angka ratio menjadi empat katagori yaitu rasio likuiditas,
efisiensi, leverage dan probabilitas, yang dapat diraikan sebagai berikut:
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan
ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas
yang diperoleh. Kas merupakan aktiva yang paling likuid, aktiva lain mungkin relatif likuid atau
tidak likuid tergantung seberapa cepat aktiva dikonversikan ke dalam kas, misalnya surat-surat
berharga (efek-efek). Menurut korporasi dipergunakan rasio likuiditas, antara lain:
1. Current ratio =
2. Quick ratio =

3. Absolute liquidity ratio =


Masing-masing rasio likuiditas ini mencerminkan perspektif waktu yang berbeda dalam mengukur
kemampuan korporasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
b. Rasio Pengungkit (Leverage Ratio)
Rasio leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang untuk membiayai sebagaian dari
pada aktiva korporasi. Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi korporasi karena
utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan korporasi dalam membayar bunga atas
utang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan korporasi. Pada
dasarnya rasio leverage yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
1. Debt to net worth =
2. Coverage Interest Charges =
3. Total Assets to Net Worth =
4. Fixed Assets to Net Worth =
5. Current Assets to Net Worth =
6. Inventory to Net Worth =
7. Receivable to Net Worth =
8. Liquid Assets to Net Worth
c. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)
Rasio efisiensi dipergunakan untuk mengukur seberapa efisien korporasi dalam menggunakan
aktivanya. Rasio ini semuanya mempergunakan perbandingan antara tingkat penjualan dengan
investasi dalam beberapa aktiva. Asumsi yang diambil adalah menggunakan hubungan antara
penjualan dengan berbagai aktiva tersebut. Rasio efisiensi yang digun akan pada umumnya
meliputi berikut ini:
1. Sales to Total Assets =
2. Sales to Fixed Assets =
3. Sales to Current Assets =
4. Sales to Inventory =
5. Sales to Receivable =
6. Sales Liquid Assets =
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur tingkat profitabilitas yang dapat dilakukan dengan membandingkan
dengan tingkat return on invesment (ROI) yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar dari pada yang diminta,
maka investasi tersebut dikatakan sebagai menguntungkan. Rasio profitabilitas yang digunakan
pada umumnya adalah berikut ini:

1. Net profit margin =


2. Return on invesment =
3. Return on net worth =
Sedangkan menurut Weston (1995:257), menggolongkan angka ratio sebagai berikut:
1. Ukuran kinerja (performance measures) terdiri dari :
a. Rasio profitabilitas, yang mengukur efektif manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
b. Rasio pertumbuhan, yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
c. Rasio penilaian, yang mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar
yang melampaui pengeluaran biaya investasi.
2. Ukuran efisiensi operasi terdiri dari:
a. Manajemen aktiva dari investasi (assets and invesment management), yang mengukur yang
mengukur efektivitas keputusan-keputusan investasi perusahaan dan pemanfaatannya.
b. Manajemen beban (Cost management),yang mengukur bagaimana masing-masing elemen biaya
dikendalikan.
3. Ukuran kebijakan keuangan, terdiri dari :
a. Ratio leverage, yang mengukur tingkat sejauhmana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh
penggunaan hutang .
b. Ratio likuiditas (Liquidity rations), yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo.
Menurut Hanafi dan Halim (2003:70) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis
laporan keuangan, yaitu:
1. Dalam analisis, analis juga harus mengidentifikasi adanya ternd-ternd tertentu dalam laporan
keuangan. Untuk itu laporan keuangan lima atau enam tahun barangkali bisa digunakan untuk
melihat munculnya trend tertentu.
2. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu diperlukan
pembanding yang bisa dipaki untuk melihat baik tidaknya angka yang dicapai oleh pihak
perusahaan. Rata-Rata industri bisa dipakai sebagai pembanding. Meskipun rata-rata industri
bukan angka pembanding yang tepat karena beberapa hal, misalnya karena adanya perbedaan
karakteristik rata-rata industri dengan perusahaan tersebut.
3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan dengan hati-hati
adalah penting. Diskusi atau pertanyaan-pertanyaan penting yang melengkapi laporan keuangan
seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi rencana ekspansi atau restrukturisasi merupakan bagian
internal yang harus dimasukkan dalam analisis.
4. Analisis barangkali akan memerlukan informasi lain. Kadangkala semua informasi yang
diperlukan bisa diperoleh melalui analisis yang mendalam dari laporan keuangan. Kadangkala
informasi tambahan bisa memberikan analisis yang lebih tajam lagi. Sebagai contoh, analisis
penurunan penjualan bila disertai dengan analisis perkembangan market share akan memberi
pendangan baru kenapa perjualan bisa menurun.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2003:6) menyatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan
meliputi:
a. Investasi saham
Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investor bisa membeli,
menahan, dan kemudian menjual saham tersebut. Membeli dan menahan saham berarti investor
memiliki perusahaan tersebut dan berhak atas laba perusahaan, meskipun juga berhak atas rugi
yang diperoleh perusahaan (apabila rugi). Kondisi tersebut menjadikan laporan keuangan bisa
difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian
memproyeksikan kemampuan pada masa-masa yang akan datang, rasio keuangan disini
memegang peranan yang penting.
b. Pemberian Kredit
Dalam analisis laporan keuangan yang menjadi tujuan pokok adalah kemampuan perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan berserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman
tersebut. Pihak pemberi pinjaman (kreditor) memperoleh keuntungan dari bunga yang dibebankan
atas pinjaman tersebut.
c. Kesehatan Pemasok (Supplier)
Perusahaan tergantung pada “supply” pemasok akan mempunyai kepentingan pada pemasok
tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus.
Dengan kemungkinan kerja sama yang terus-menerus, analisis dari pihak perusahaan akan
berusaha menganalisis profitabilitas pemasok, kondisi keuangan, kondisi keuangan untuk
menghasilkan kas untuk memenuhi opsi sehari-hari.
d. Kesehatan Pelanggan (Customer)
Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka perusahaan
memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama informasi mengenai kemampuan pelanggan
memnuhi kewajiban jangka pendeknya.
e. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan
Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan perusahaan untuk
memastikan apakah perusahaan yang dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang
bagus.
f. Pemerintah
Pemerintah melakukan analisis laporan keuangn perusahaan untuk menentukan pajak yang harus
dibayarkan atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri.
g. Analisis Internal
Pihak internal perusahaan sendiri akan memerlukan informasi mengenai kondisi keuangan
perusahaan untuk emmentukan sejauh mana perkembangan perusahaan.
h. Analisis pesaing
Kondisi keuangan pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan sejauh mana
kekuatan keuangan pesaing.
i. Penilaian Kerusakan
Kadangkala analisis laporan keuangn dapat digunakan sebagai penentu besarnya kerusakan yang
dialami oleh perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut sangat
berarti untuk mengadakan perbaikan dalam penyusunan kebijakan (policy) yang akan dilakukan
pada masa yang akan datang. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki
perusahaan, maka diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar perbaikan dan hasil-hasil yang telah
dianggap cukup baik juga harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
c. Prosedur Analisa Laporan Keuangan
Sebelum mengadakan analisia terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-banar
memahami laporan keuangan tersebut. Panganalisa harus mempunyai kemampuan atau
kebijaksanaan yang cukup dalam mengambil suatu keseimpulan, disamping itu harus
memperhatikan perubahan-perubahan kondisi perusahaan juga memperhatikan latar belakang data
keuangan tersebut. Menurut Munawir (2002:34), prosedur analisa terhadap laporan keuangan
meliputi:
1. Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan menajemen atau maksud
penggunaan laporan keuangan tersebut. Misalnya untuk tujuan intern perusahaan atau untuk
tujuan perencanaan dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan keuangan yang bertujuan
untuk ketentuan penetapan pajak.
2. Perbedaan pendapat di antara mereka yang menyusun laporan keuangan tersebut. Misalnya
perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk reparasi atau perbaikan mesin yang
harus dikapitalisir, taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain.
3. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman daripada akuntan yang menuyusun laporan.
Misalnya akuntan yang pernah memperoleh pendidikan atau pengetahuan tentang sistem akuntansi
secara continental (rekening stelsel) dengan akuntan yang memperoleh pengetahuan akuntansinya
secara anglo saxon (accounting) maka bentuk atau susunan laporannya akan berbeda.
Langkah selanjutnya apabila akan melakukan perhitungan-perhitungan, analisa dan intrepretasi
penganalisa harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh dan kalau dianggap perlu
diadakan penyusunan kembali (reconstruction) dari data-data sesuai dengan prinsip-prinsip yang
berlaku dan tujuan analisa.
d. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan-
hubungan dan tendensi atau kecenderuangan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa (alat-alat
analisa) digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam
laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos
tersebut.
Menurut Munawir (2002:36) teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.
e. Prosentase total.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis data untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik
atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode
analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total
aktivanya, juga untuk mengatahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang
terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualan.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengatahui sumber-
sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal
kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu analisa
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.
6. Analisa ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengatahui
sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau
perubahan laba kotor suatu perusahaan.
8. Analisa break-even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga
belum memperoleh keuntungan.

e. Pengertian Kinerja Keuangan


Pengertian kinerja keuangan menurut Tampubolon (2005 : 20) yaitu: Pengukuran kinerja
perusahaan yang ditimbulkan sebagi akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena
menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja
keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur
permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output
adalah hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan
atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.
f. Tujuan Kinerja Keuangan
Menurut Munawir (2002 : 31) tujuan kinerja Keuangan adalah mengetahui likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya. Adapun tujuan pengukuran kinerja
antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuiditas baik kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba selama periode tertentu.
d. Untuk mengetahui stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
cicilan secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
g. Pengukuran Kinerja Keuangan
Menurut Sartono (2001 : 111) bahwa alat analisis kinerja yang selama ini banyak digunakan antara
lain adalah rasio keuangan, rasio metode radar, balanced scorecard dan Economic Value Added.
Pada pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan, tolok ukur yang digunakan antara
lain yaitu: pertama rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas. Namun
penggunaan konsep tersebut belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagi
penyandang dana (investor).
Dalam penelitian ini penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis laporan
keuangan, hal tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa dengan melakukan analisis laporan
keuangan mampu memberikan input (informasi) yang dipakai dalam rangka pengambilan
keputusan secara lebih lengkap. Melalui analisis laporan keuangan dapat dilakukan penilaian atas
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tingkat efektivitas penggunaan
asset perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang,
kemampuan untuk menghasilkan laba dan perkembangan nilai perusahaan.
Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan konsep balanced scorecard, tolok ukur yang
digunakan ada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis serta
belajar dan berkembang. Namun proses balanced scorecard tidak memasukkan unsur biaya modal,
dimana biaya modal menunjukkan besarnya kompensasi yang dituntut oleh investor atas modal
yang diinvestasikan.
Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan tolok ukur yang digunakan ada lima
perspektif yaitu : rasio profitabilitas, rasio produktivitas,rasio utilisasi aktiva, rasio stabilitas dan
rasio potensi pertumbuhan.Economic Value Added (EVA) merupakan suatu alat untuk mengukur
tingkat profitabilitas yang realistik dari operasi perusahaan. EVA merupakan sistem yang
disesuaikan dengan manajemen keuangan karena bertitik berat pada nilai bagi investor. Sistem ini
berfokus pada jumlah modal dan arus kas dalam perusahaan.
h. Peranan Penilaian Kinerja Keuangan
Menurut Munawir (2002 : 3) penilaian kinerja keuangan mempunyai beberapa peranan bagi
perusahaan, yaitu meliputi:
a. Dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada tiap-tiap bagian individu yang telah diberikan
wewenang dan tanggung jawab.
d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk
mencapai hasil yang lebih baik.

21 November 2011Tinggalkan Balasan


Iklan

REPORT THIS AD
Akuntansi Pemerintahan
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah suatu system informasi berdasarkan mana pihak – pihak yang berkepentingan
dalam usaha mengambil keputusan. Informasi sebagai hasil dari akuntansi dibutuhkan dengan
banyak pihak termasuk bank. Jika ditelaah secara pustaka banyak sekali batasan akuntansi yang
dikemukakan para ahli, antala lain :

Sejalan dengan pendapat tersebut, lapoliwa dan Daniel KS ( 1997 : 2 ) mengatakan bahwa
akuntansi adalah sseni pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisaran dengan cara yang
sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi kejadian yang setidak – tidaknya sebagian
mempunyai sifat keuangan serta penginterprestasian hasil pencatatan tersebut.
Berdasarkan peraturan pemerintah no 24 tahun 2010 yang dimaksud dengan akuntansi adalah
proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian
keuangan, penginterprestasian atas hasilnya serta penyajian laporan keuangan.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
kegiatan menyediakan informasi keuangan kepada yang memerlukan sebagai dasar pengambilan
keputusan.

Pengertian Laporan Keuangan


Bambang Rustan DI ( 1990 : 30 ) analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada
masa sekarang dan masa lalu, tujuan utamanya, menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja CU di masa yang akan datang.
Menurut Bernstein (1983:3) analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari berbagai alat dan
teknik analisis pada laporan dan data keuangan untuk memperoleh ukuran – ukuran dan hubungan
– hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Analisa Laporan
Keuangan mengkonversi data-data menjadi informasi.

Definisi Akuntansi Sektor Publik


Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme
akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai buku
lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan
diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan
terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah
berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi
dana masyarakat dapat diartikan sebagai: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”. Dari definisi diatas perlu diartikan dana
masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat – bukan individual, yang biasanya
dikelola oleh organisasi -organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor
publik dan swasta. Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: “… mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-
lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,
BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan
swasta”.

Penerapan Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia.


Akuntansi Pemerintahan
Pengertian Akuntansi Pemerintahan
Sebagai sebuah organisasi lembaga pemerintah mempunyai kegiatan yang melibatkan operasi
keuangan. Keuangan merupakan sumber daya bagi perusahaan atau organisasi yang mempunyai
sifat terbuka. Karena keterbatasannya maka dalam pengelolaan keuangan perlu rencana dan
system yang dapat menjamin penggunaan sumber daya terkait sesuai rencana yang telah di
tetapkan folosofi dari sebuah system yang di terpkan dalam pengelolaan keuangan sebuah
organisasi adalah bahwa dalam pencatatan atau rekening dapat menunjukan perbandiangan antara
jumlah yang di anggarkan dengan jumlah pengeluaran yang sesunguhnya secara sistematis dan
terus menerus. Salah satu untuk mencapai kondisi tersebut adalah dengan akuntansi, akuntansi
mempunyai sifat yang sistematis.

Akuntansi pemerintah didepinisikan sebagai prosses pencatatan, pengumpulan dan pembelanjaan


sumber-sumber keuangan pemerintah dan pembuata laporan keuangan yang terkait dengan
beberapa atau semua legiatan operasional dengan hasilnya. Sedangakan revrison baswir ( 2003 :
7 ) mendefinisikan akuntansi pemerintah adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga
– lembaga pemerintah dan lembaga – lembaga yang tidak bertujuan mencari laba.

Akuntasi pemerintah merupakan bidang tersendiri yang memerlukan pembahasan yang berbeda
dengan akuntansi organisasi lainya. Meskipun akuntansi mempunyai sifat berlaku umum tetapi
karakteristik yang berbeda pada organisasi pemerintah dibidang organisasi lainnya.

Istilah sector publik lebih tertuju pada sector Negara, usaha – usaha Negara, organisasi nirlaba
Negara ( abdul Halim, 2002 : 26 ) mengemukakan bahwa yang dimaksut dengan akuntasi sector
public adalah pemerintah dan unit – unit organisasiny, yaitu unit – unit yang dikelolah pemerintah
dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan masyarakat seperti kesehatan,
pendidikan dan keamanan
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/branded-content/2042340-akuntansi-
pemerintah/#ixzz1eJ8pE5QH

21 November 2011Tinggalkan Balasan


Iklan

REPORT THIS AD
Kinerja Keuangan
Arti Penting Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan
kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu
dan prospeknya di masa datang.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun
waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi
mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti
investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri dari :

1. Neraca; yaitu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya
pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 2002)

b. Laporan laba rugi; suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya,
dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.

c. Laporan saldo laba; menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.

d. Laporan arus kas; Menujukkan arus kas selama periode tertentu.

e. Catatan atas laporan keuangan; berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi,
dan lain sebagainya.

Analisa Rasio Keuangan


Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan.
Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :

a. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio-rasio finansial


perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.

b. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan rasio-rasio antara


perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau
membandingkannya dengan rasio rata-rata industri pada saat yang sama.

Jenis rasio laporan keuangan, biasanya dikelompokkan ke dalam lima kelompok rasio, (R. Agus
Sartono, 1998), yaitu :

1) Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Liquidity Ratio yang umum digunakan
antara lain :

a) Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek)
yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Formulasinya : Current Ratio = Current Assets / Currents Liabilities

b) Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

Formulasinya : Quick Ratio = (Currents Assets – Inventory) / Current Liabilities

2) Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber daya – sumber dayanya. Rasio – rasio ini antara lain :

a) Receivable Turn Over = Sales / Account receivable.

b) Periode Pengumpulan Piutang (Average collection period) = 360 / Receivable turnover.

c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio
untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu
periode tertentu.

Formulasinya : Inventory Turnover = Cost of Goods Sold / Average Inventory

d) Average days in inventory = 360 / Inventory turnover

e) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara
keseluruhan.
Formulasinya : Total Assets Turnover = Sales / Total Assets

3) Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio -rasio ini antara lain :

a) Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.

Formulasinya : Debt To Total Assets Ratio = Total Liabilities / Total Assets

b) Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat
berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak
mampu membayar bunga.

Formulasinya : Time interest earned ratio:= Earning Before Interest and Tax / Interest Expense

4) Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio ini antara lain : Gross profit margin = Gross profit /
Sales

Operating profit margin = EBIT / Sales

Net profit margin = EAT / Sales

Return on assets = EAT / Total assets

Return on equity = EAT / Equity

5) Market Value Ratios;

a. Dividend payout ratio = Dividend / EAT

b. Dividend yield = Dividend per share / Price per share

c. Earning per-share = EAT / Number of share outstanding

d. Price earning ratio = Price per share / Earning per share

e. Price book value ratio = Price per share / Book value per share

Yang dimaksud dengan :


Liquidity Ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek tepat pada waktunya, membaik.
– Activity Ratio, merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya, terdiri dari beberapa indikator; Receivable Turn Over (membaik), Average
collection period (membaik), Inventory Turnover / yaitu rasio untuk mengukur efisiensi
penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu (membaik), Average days in inventory
(membaik), Total Assets Turnover / yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara
keseluruhan (memburuk).

– Leverage Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio -rasio ini antara lain : Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa
bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang (memburuk), Time Interest
Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun)
tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar
bunga (membaik).

– Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio – rasio ini antara lain : Gross profit margin
(membaik), Operating profit margin (membaik), Net profit margin (membaik), Return on assets
(memburuk), dan Return on equity (membaik).

1 Oktober 2011Tinggalkan Balasan


Iklan

REPORT THIS AD
Tulisan yang lebih lama

Cari
Maafkan Aku Bila Mencintamu..
Laman
Perihal
Pokok Bahasan : Teori Akuntansi
Kewajiban
Pendapatan
Audit
Kategori
AKL (4)
Akuntansi (32)
Akuntansi Biaya (19)
Akuntansi Keuangan Lanjutan (2)
ALK (10)
Audit (3)
Audit Manajemen (6)
Manajemen (4)
Serba Serbi (2)
Sistem Informasi Akuntansi (15)
Sistem Pengendalian Manajemen (7)
Tak Berkategori (27)
TPAI (1)
Tulisan Terakhir
THE EFFECT OF EDUCATION, EXPERIENCE, AND TRAINING, TO AUDITOR
PROFESSIONALISM
THE IMPACT OF HUMAN RESOURCES COMPETENCE, INFORMATION TECHNOLOGY
UTILIZATION, FINANCIAL SUPERVISION AND ACCOUNTING INTERNAL CONTROL
TO TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN JOMBANG PUBLIC HOSPITAL
PENGUNGKAPAN SOSIAL, DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN, DAN KOMPENSASI BONUS
TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI
Akuntansi Manajemen
Harga Pokok Bersama
THE EFFECT OF COMMITMENT BEUREUCRATE, CULTURAL BEUREUCRATE AND
THE QUALITY HUMAN RESOURCES ON IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNMENT
GOVERNANCE AT SUB-PROVINCE JOMBANG EAST JAVA
SPMsuatu pengantar
Analisis dan Sistem Informasi
Balanced Scorecard
Penentuan Harga Pokok Produk Bersama
Komentar Terbaru
Erwin Hariyanto pada HPP
ika pramita sari pada BOP
PANJI SIGIT si Dj-mb… pada Penggabungan Badan Usaha &…
mazda_tjahjono pada Penggabungan Badan Usaha &…
Ratna Pradita pada Strategi Korporat
Arsip
Februari 2017 (2)
Oktober 2016 (1)
April 2016 (3)
Maret 2016 (1)
Mei 2014 (1)
Februari 2013 (1)
Oktober 2012 (1)
Desember 2011 (12)
November 2011 (16)
Oktober 2011 (2)
September 2011 (8)
Juni 2011 (11)
Mei 2011 (6)
April 2010 (1)
Maret 2010 (7)
Oktober 2009 (28)
Maret 2009 (30)
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Blog Stats
3.175.009 hits
Lihat Situs Lengkap

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web
ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
:)

Вам также может понравиться

  • Modul 10 Analisis Teknikal
    Modul 10 Analisis Teknikal
    Документ19 страниц
    Modul 10 Analisis Teknikal
    'Junius Libra Purba
    100% (2)
  • Kompas 2
    Kompas 2
    Документ3 страницы
    Kompas 2
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Kompas 2
    Kompas 2
    Документ3 страницы
    Kompas 2
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Analisis Fundamental
    Analisis Fundamental
    Документ12 страниц
    Analisis Fundamental
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Tugas 2 TPAI
    Tugas 2 TPAI
    Документ2 страницы
    Tugas 2 TPAI
    anon_312616427
    Оценок пока нет
  • AP3
    AP3
    Документ9 страниц
    AP3
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Analisis Teknikal
    Analisis Teknikal
    Документ11 страниц
    Analisis Teknikal
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • AF2
    AF2
    Документ5 страниц
    AF2
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Id Menundukkan Pandangan
    Id Menundukkan Pandangan
    Документ8 страниц
    Id Menundukkan Pandangan
    Dear2013
    Оценок пока нет
  • Aqidah Ahlussunnah Wal-Jamah
    Aqidah Ahlussunnah Wal-Jamah
    Документ86 страниц
    Aqidah Ahlussunnah Wal-Jamah
    Gilang Septian
    Оценок пока нет
  • Kompas 2
    Kompas 2
    Документ5 страниц
    Kompas 2
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Analisis Perusahaan
    Analisis Perusahaan
    Документ6 страниц
    Analisis Perusahaan
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Rasio Profitabilitas
    Rasio Profitabilitas
    Документ5 страниц
    Rasio Profitabilitas
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Analisis Perusahaan
    Analisis Perusahaan
    Документ6 страниц
    Analisis Perusahaan
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Sospol Uu 9-1998 Dan SPJ Fiktif
    Sospol Uu 9-1998 Dan SPJ Fiktif
    Документ2 страницы
    Sospol Uu 9-1998 Dan SPJ Fiktif
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Analisis Perusahaan
    Analisis Perusahaan
    Документ6 страниц
    Analisis Perusahaan
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • 160021806
    160021806
    Документ143 страницы
    160021806
    Dwi Kiki Intan Sari
    100% (1)
  • Aset Biologis Blog
    Aset Biologis Blog
    Документ10 страниц
    Aset Biologis Blog
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Flecible Manufacturing System
    Flecible Manufacturing System
    Документ12 страниц
    Flecible Manufacturing System
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Koreksi Atas Kekeliruan Ibadah Sholat PDF
    Koreksi Atas Kekeliruan Ibadah Sholat PDF
    Документ615 страниц
    Koreksi Atas Kekeliruan Ibadah Sholat PDF
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Aset Biologis Blog
    Aset Biologis Blog
    Документ10 страниц
    Aset Biologis Blog
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Sospol E-Ktp
    Sospol E-Ktp
    Документ4 страницы
    Sospol E-Ktp
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Saham&pasar Saham
    Saham&pasar Saham
    Документ10 страниц
    Saham&pasar Saham
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Strategic Cost Management&value Chain
    Strategic Cost Management&value Chain
    Документ11 страниц
    Strategic Cost Management&value Chain
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • RMK Aset Biologis: PSAK 69
    RMK Aset Biologis: PSAK 69
    Документ6 страниц
    RMK Aset Biologis: PSAK 69
    JancuksAndaliman
    100% (1)
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Документ1 страница
    Latar Belakang
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Hubungan Risk&return
    Hubungan Risk&return
    Документ4 страницы
    Hubungan Risk&return
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Hubungan Risk&return
    Hubungan Risk&return
    Документ4 страницы
    Hubungan Risk&return
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Strategic Cost Manajemen and Value Chain
    Strategic Cost Manajemen and Value Chain
    Документ8 страниц
    Strategic Cost Manajemen and Value Chain
    Dwi Kiki Intan Sari
    Оценок пока нет