Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Cari
Kuliah Akuntansi
Dwi Ermayanti
Iklan
REPORT THIS AD
DITULIS DALAM ALK
Analisa Laporan Keuangan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik
analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas
pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam
tujuan.
Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan
mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada
norma industri.
Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada
perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau
implisist) pada tanggal tertentu di masa depan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit.
Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.
Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas.
• Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam
jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan
dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
• Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan
untuk melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo),
jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas
kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang,
meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke
depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang
berlanjut (disebut pula sustainable earning power). Analisis kredit dilakukan dalam berbagai
konteks keputusan.
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan
perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan
atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor
ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih
utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas
mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak
pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka ekuitas
mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis
ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas
dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis
mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis
fundamental, atau kombinasi keduanya.
• Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau
volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
• Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan,
merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan
faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental
adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan
analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)
• Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap
profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai
intrinsik sebelum menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa
perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah
(underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik
perusahaan.
• Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya
audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk
mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
• Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini
memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis
bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab
pengawasan mereka.
• Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis
laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang
dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai
pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk mendukung
kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah industri
mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada
keringanan dan subsidi pajak.
• Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar
kolektif.
• Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi
keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan
laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
• Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability
problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda
untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah
akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.
• Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan
keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab
utama distorsi akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik
laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi
(accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi
akuntansi.
Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta
meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning
persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.
Analisis Keuangan
Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis dan
kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
1. Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada
sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan
pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
2. Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan variasi laba.
Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dabn daya
tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.
3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini
memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.
Analisis Prospektif
Merupakan peramalana hasil dimasa depan-biasanyan laba,arus kas, atau keduanya. Output
analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa depan yanngn digunakan untuk
mengestimasi nilai perusahaan.
Penilaian
Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
2. Pendanaan
Adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara
kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu:
a. Investor ekuitas( pemegang saham)
Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi
mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko.
Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba
(pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk
tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali
saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di
nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam
perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio
laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada
perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke individu
atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan
oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual. Tetapi
manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas
bisnis.
3. Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan
menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva
operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan& manajer), system
informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan
reksa dana)
4. Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi. Aktivitas operasi melibatkan 5 komponen,yaitu: penelitian dan pengembangan,
pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baurab yang palling
efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan
merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya,
mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan
efektif.
LAPORAN KEUANGAN
Neraca
Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui
aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan
atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau
dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.
Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambagan sbb:
1. Management Disscussion and Analysis (MD&A)
Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan ketidakpastian yang
material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang
mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa depan.
Alat Analisis
3. Analisis Rasio
Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam
menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing
komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bile berorientasi ke depan artinya kita
sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan
ukurannya di masa depan.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan
manajemen dan metode akuntansi.
2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun
sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.
Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber
dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan
memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya.
Model Penilaian
Penilaian (valuasi) biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau
sahamnya.
Penilaian utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang
tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya.
Penilaian Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang adalah nilai sekarang hasil di masa depan yang
didiskontokan pada tingkat yang tepat. Rumus penilaian ekuitas menggunakan dividen yang
diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang
diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Arus kas bebas bagi ekuitas
didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untu
perubahan utang.
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis) berhubungan dengan reaksi harga pasar
terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. Efisiensi pasar tidak saja tergantung pada
ketersediaan informasi, tetapi juga pada interpretasi yang benar.
REPORT THIS AD
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting.
Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga
jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan
sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus
diperhitungkan.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat
penelimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang
lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas
akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang,
biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
PAJAK PENGHASILAN
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur
informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan
keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan
biaya atau tanbahan pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial,
yang akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh
karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula
tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan biaya atau
penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu
dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu
model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan
manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai
macam alternatif investasi.
Investasi
Pay back period =
Kas masuk bersih
PV Investasi
Pay back period =
PV Kas masuk bersih
Average Return on Investment
Metode ini sering disebut Financial statement method, karena dalam perhitungannya digunakan
angka laba akuntansi
Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima jika tarif
kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
Jikalau NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan akan
menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari investasi tersebut
dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih
tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.
1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara
sembarang di atas atau dibawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian
sesungguhnya.
Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya memilih proyek yang memiliki PI lebih
besar dari satu dan yang paling tinggi.
Untuk memilih usulan investasi yang memiliki umur ekonomis berbeda dapat dilakukan
dengan dua pendekatan: Chain method atau Replacement method dan Equivalent annual cost.
Apabila laju inflasi cukup signifikan, maka perlu diperimbangkan dalam keputusan capital
budgeting.
Ada dua komponen yang terpengaruh oleh inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkat penghasilan
(rate of return) atau cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu kedua komponen tersebut
perlu disesuaikan. Pedoman penyesuaiannya adalah sbb:
1. Kalikan indeks harga dengan aliran kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk
mendapatkan arus kas dengan nilai nominal.
2. Hitung tingkat penghasilan nominal :
Contoh Kasus
1. PT Aqila merencanakan sebuah proyek investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp
500.000.000,-. Dari dana tersebut Rp 50.000.000 sebagai modal kerja dan sisanya sebagai modal
tetap. Investasi diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp
100.000.000. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus. Estimasi pendapatan selama
umur ekonomis adalah sebagai berikut:
Struktur biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya variable 40% dari penjualan dan biaya tetap
selain penyusutan Rp 15.000.000. Pajak 30% dan tingkat keuntungan yang diharapkan 20%.
Diminta:
a. Saudara diminta untuk menganalisis dengan berbagai metode apakah rencana investasi tersebut
layak dilakukan.
b. Seandainya laju inflasi diasumsikan 6% per tahun apakah rencana investasi tersebut layak
dilakukan, gunakan metode NPV dan IRR.
2. PT Maju Terus mempertimbangkan untuk mengganti mesin A. Nilai buku mesin A adalah Rp
4.000.000,- dan memiliki sisa umur ekonomis 4 tahun tanpa nilai residu. Bila mesin A dijual pada
saat sekarang, harga pasarnya sebesar Rp 1.000.000,-. Manajemen PT Maju Terus tidak berani
membeli mesin baru yang memiliki umur panjang mengingat perkembangan teknologi yang
peKsat. Oleh sebab itu manajemen PT Maju Terus mempertimbangkan membeli mesin B yang
memiliki umur ekonomis 4 tahun. Harga mesin B Rp 10.000.000,- dengan nilai residu pada akhir
tahun ke-4 sebesar Rp 1.000.000,- Dengan mesin baru biaya operasional per tahun Rp 7.000.000,-
sedang dengan mesin A Rp 10.000.000,- . Bila manajemen tetap menggunakan mesin A pada akhir
tahun ke-2 manajemen harus melakukan perbaikan besar yang diduga memerlukan biaya Rp
2.000.000,-. Tingkat pajak yang berlaku 10% dan biaya penggunaan modal sebesar 15%.
Diminta:
a. Berdasarkan data diatas apakah rencana penggantian mesin dapat diterima bila digunakan
kriteria investasi dengan net present value.
b. Apabila tingkat inflasi sebesar 10%, bagaimana pengaruhnya terhadap rencana investasi
tersebut.
3. Kasus Penggantian
PT Alya merencanakan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan alasan penghematan.
Mesin lama memiliki umur ekonomis 10 tahun dan saat ini masih dapat digunakan 5 tahun lagi.
Pajak penghasilan 20%. Metode depresiasi dengan garis lurus. Informasi kedua mesin sebagai
berikut:
Keterangan Mesin Lama Mesin Baru
Harga perolehan Rp 320.000.000 Rp 380.000.000
Umur ekonomis 10 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 20.000.000Rp 20.000.000
Harga jual Rp 210.000.000
Tingkat keuntungan yang dianggap layak 20%. Penghematan penggunaan mesin baru sebesar Rp
70.000.000 per tahun.
Diminta:
a. Saudara yang ahli keuangan diminta untuk melakukan perhitungan apakah rencana
perusahaan mengganti mesin adalah layak. Gunakan metode NPV dan IRR.
b. Apabila inflasi diasumsikan sebesar 10%, apakah investasi tersebut masih layak dilakukan.
Gunakan metode NPV dan IRR.
REPORT THIS AD
Rasio Keuangan
a. Analisis Rasio Keuangan
Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah
merupakan suatu dasar untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu
perusahaan. Salah satu alat untuk menginterpretasikan adalah dengan menggunakan rasio. Adapun
pengertian rasio menurut Sartono (2001:113) mengemukakan pengertian analisis rasio keuangan
adalah: “Merupakan analisis terhadap kelemahan dan kekuatan bidang finansial yang dapat
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan
datang”. Menurut Barlian (2003:128) rasio keuangan adalah: “Suatu metode perhitungan dan
interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan”.
Dalam analisis rasio keuangan hasil analisisnya dinyatakan dalam bentuk rasio yang merupakan
perbandingan antara rekening tertentu dalam laporan keuangan dengan rekening lainnya.
(Warsono, 2003, 34).
Munawir (2002:64) pengertian rasio adalah: “Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical Relation Ship). Antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain
dan dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan terutama
apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standar”.
Dari definisi di atas, maka pengertian analisa rasio adalah suatu cara untuk menganalisis laporan
keuangan tertentu dengan ratio-ratio laporan keuangan yang lain dari perusahaan yang sama.
Tampubolon (2005:35), menggolongkan angka ratio menjadi empat katagori yaitu rasio likuiditas,
efisiensi, leverage dan probabilitas, yang dapat diraikan sebagai berikut:
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan
ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas
yang diperoleh. Kas merupakan aktiva yang paling likuid, aktiva lain mungkin relatif likuid atau
tidak likuid tergantung seberapa cepat aktiva dikonversikan ke dalam kas, misalnya surat-surat
berharga (efek-efek). Menurut korporasi dipergunakan rasio likuiditas, antara lain:
1. Current ratio =
2. Quick ratio =
REPORT THIS AD
Akuntansi Pemerintahan
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah suatu system informasi berdasarkan mana pihak – pihak yang berkepentingan
dalam usaha mengambil keputusan. Informasi sebagai hasil dari akuntansi dibutuhkan dengan
banyak pihak termasuk bank. Jika ditelaah secara pustaka banyak sekali batasan akuntansi yang
dikemukakan para ahli, antala lain :
Sejalan dengan pendapat tersebut, lapoliwa dan Daniel KS ( 1997 : 2 ) mengatakan bahwa
akuntansi adalah sseni pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisaran dengan cara yang
sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi kejadian yang setidak – tidaknya sebagian
mempunyai sifat keuangan serta penginterprestasian hasil pencatatan tersebut.
Berdasarkan peraturan pemerintah no 24 tahun 2010 yang dimaksud dengan akuntansi adalah
proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian
keuangan, penginterprestasian atas hasilnya serta penyajian laporan keuangan.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
kegiatan menyediakan informasi keuangan kepada yang memerlukan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Akuntasi pemerintah merupakan bidang tersendiri yang memerlukan pembahasan yang berbeda
dengan akuntansi organisasi lainya. Meskipun akuntansi mempunyai sifat berlaku umum tetapi
karakteristik yang berbeda pada organisasi pemerintah dibidang organisasi lainnya.
Istilah sector publik lebih tertuju pada sector Negara, usaha – usaha Negara, organisasi nirlaba
Negara ( abdul Halim, 2002 : 26 ) mengemukakan bahwa yang dimaksut dengan akuntasi sector
public adalah pemerintah dan unit – unit organisasiny, yaitu unit – unit yang dikelolah pemerintah
dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan masyarakat seperti kesehatan,
pendidikan dan keamanan
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/branded-content/2042340-akuntansi-
pemerintah/#ixzz1eJ8pE5QH
REPORT THIS AD
Kinerja Keuangan
Arti Penting Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan
kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu
dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun
waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi
mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti
investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
1. Neraca; yaitu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya
pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 2002)
b. Laporan laba rugi; suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya,
dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.
c. Laporan saldo laba; menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan; berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi,
dan lain sebagainya.
Jenis rasio laporan keuangan, biasanya dikelompokkan ke dalam lima kelompok rasio, (R. Agus
Sartono, 1998), yaitu :
1) Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Liquidity Ratio yang umum digunakan
antara lain :
a) Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek)
yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
b) Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
2) Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber daya – sumber dayanya. Rasio – rasio ini antara lain :
c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio
untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu
periode tertentu.
e) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara
keseluruhan.
Formulasinya : Total Assets Turnover = Sales / Total Assets
3) Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio -rasio ini antara lain :
a) Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.
b) Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat
berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak
mampu membayar bunga.
Formulasinya : Time interest earned ratio:= Earning Before Interest and Tax / Interest Expense
4) Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio ini antara lain : Gross profit margin = Gross profit /
Sales
e. Price book value ratio = Price per share / Book value per share
– Leverage Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio -rasio ini antara lain : Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa
bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang (memburuk), Time Interest
Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun)
tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar
bunga (membaik).
– Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio – rasio ini antara lain : Gross profit margin
(membaik), Operating profit margin (membaik), Net profit margin (membaik), Return on assets
(memburuk), dan Return on equity (membaik).
REPORT THIS AD
Tulisan yang lebih lama
Cari
Maafkan Aku Bila Mencintamu..
Laman
Perihal
Pokok Bahasan : Teori Akuntansi
Kewajiban
Pendapatan
Audit
Kategori
AKL (4)
Akuntansi (32)
Akuntansi Biaya (19)
Akuntansi Keuangan Lanjutan (2)
ALK (10)
Audit (3)
Audit Manajemen (6)
Manajemen (4)
Serba Serbi (2)
Sistem Informasi Akuntansi (15)
Sistem Pengendalian Manajemen (7)
Tak Berkategori (27)
TPAI (1)
Tulisan Terakhir
THE EFFECT OF EDUCATION, EXPERIENCE, AND TRAINING, TO AUDITOR
PROFESSIONALISM
THE IMPACT OF HUMAN RESOURCES COMPETENCE, INFORMATION TECHNOLOGY
UTILIZATION, FINANCIAL SUPERVISION AND ACCOUNTING INTERNAL CONTROL
TO TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN JOMBANG PUBLIC HOSPITAL
PENGUNGKAPAN SOSIAL, DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN, DAN KOMPENSASI BONUS
TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI
Akuntansi Manajemen
Harga Pokok Bersama
THE EFFECT OF COMMITMENT BEUREUCRATE, CULTURAL BEUREUCRATE AND
THE QUALITY HUMAN RESOURCES ON IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNMENT
GOVERNANCE AT SUB-PROVINCE JOMBANG EAST JAVA
SPMsuatu pengantar
Analisis dan Sistem Informasi
Balanced Scorecard
Penentuan Harga Pokok Produk Bersama
Komentar Terbaru
Erwin Hariyanto pada HPP
ika pramita sari pada BOP
PANJI SIGIT si Dj-mb… pada Penggabungan Badan Usaha &…
mazda_tjahjono pada Penggabungan Badan Usaha &…
Ratna Pradita pada Strategi Korporat
Arsip
Februari 2017 (2)
Oktober 2016 (1)
April 2016 (3)
Maret 2016 (1)
Mei 2014 (1)
Februari 2013 (1)
Oktober 2012 (1)
Desember 2011 (12)
November 2011 (16)
Oktober 2011 (2)
September 2011 (8)
Juni 2011 (11)
Mei 2011 (6)
April 2010 (1)
Maret 2010 (7)
Oktober 2009 (28)
Maret 2009 (30)
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Blog Stats
3.175.009 hits
Lihat Situs Lengkap
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web
ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
:)