Вы находитесь на странице: 1из 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA. KULIT
DI RS. X
TANGGAL 28 OKTOBER 2018

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan X, Gang X
Tanggal Masuk : 28 Oktober 2018
Tanggal Pengkajian : 28 Oktober 2018
No. Register : 223344
Diagnosa Medis : Kanker Kulit

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ibu N
Umur : 45 tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan X, Gang X
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Nyeri
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan memiliki tahi lalat pada bagian hidung sebelah kiri berwarna hitam kehijau-
hijauan, sering gatal dan dilakukan garukan yang mengakibatkan luka dan berair namun
dibiarkan saja tetapi lama kelamaan semakin membesar , pipi, hidung dan bibir bawah juga
semakin luka sampai luka sebagaian berwarna kuning kehijauan dan berbau, dan pasien
mengatakan nyeri pada bagian luka , sehingga keluarga pasien membawa ke Rumah Sakit
sampai di RS pasien di diagnosa Kanker Kulit.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Tidak ada upaya yang dilakukan keluarga langsung membawa ke RS

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan sebelumnya tidak mengalami sakit yang berat, hanya pegal-pegal biasa
setelah bekerja
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok , mium kopi, alkohol.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit keturunan sebelumnya

d. Diagnosa Medis dan therapy


Ca. Kulit

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bila sakit hanya istirahat saja dirumah, jika sudah tidak bisa menahan sakit
baru ke tempat pelayana kesehatan terdekat.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring
atau menambah porsi ½ piring , dengan nasi , lauk, sayur
Saat sakit :
Setelah sakit keluarga pasien mengatakan bahwa nafsu makan pasien berkurang,pasien
mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk-pauk, sayur tetapi pasien tidak menghabiskan
makanan 1 porsi seperti sebelum sakit.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari setiap pagi hari dengan konsistensi lembek,
bau khas feses, warna kuning.
Saat sakit :
Pasien mengatakan setelah sakit BAB 1 kali sehari setiap pagi hari dengan kosistensi padat, bau
menyengat, warna kehitaman.
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK 3-5 kali sehari , warna kencing kekuningan, bau khas air seni
Saatsakit :
Pasien mengatakan BAK 3-5 kali sehari , warna kencing kekuningan, bau khas air seni
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alatbantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa bekerja sebagai buruh bangunan
Saat sakit
Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasa hanya diam dirumah , keluar pasien
mengatakan pasien hanya melamun saja.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan belum begitu memahami penyakitnya.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
a. Identitas diri : Pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki.
b. Peran diri : Pasien mengatakan sebagai seorang suami dari istrinya
c. Citra diri : Pasien mengatakan malu dengan keadaannya saat ini.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh.
e. Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu kondisi tubuhnya saat ini.

g. Pola Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidur selama 7 jam dari jam 11 malam -6 pagi , dengan kualitas tidur yang baik
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur selama 7 jam dari jam 11 malam -6 pagi dan tidur siang selama 2 jam
dari jam 1siang -3 siang , tetapi kualitas tidurnya tidak baik karena pasien selalu terjaga karena
merasa nyeri
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan orang disekitarnya.

i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada organ reproduksinya
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada organ reproduksinya
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan biasanya memilih menyendiri.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan sudah taat sholat 5 waktu.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal 5 Psikomotor 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi =110x/m , Suhu =38oC , TD = 150/90mmHg RR =24x/m
c. Keadaan fisik .
a. Kepala wajah.
1) Rambut.
Inspeksi : Hitam dan beruban, tidak ada ketombe, rambut tampak berminyak.
2) Wajah :
Inspeksi : Muka simetris, tidak ada edema, terdapat lesi
: Mata, Konjungtiva an anemis, Sklera an ikterik.
: Hidung, simetris dan pada bagian kiri terdapat lesi berwarna hitam kehijau-
hijauan dan berair.
: Telinga, simetris, tidak ada serumen.
: Mulut/gigi/gusi, bersih, gusi tidak berdarah.
b. Leher.
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak ada pelebaran vena jugularis.
c. Dada
Inspeksi :Normochest
1) Paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara Vesikuler.
2) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba
Perkusi :-
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler
d. Abdomen
Inspeksi : Tampak distensi abdomen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Terdengar bising usus 30x/menit
Perkusi : Timpani
e. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian, karena keluarga pasien tidak setuju.
f. Anus.
Tidak ada gangguan pada anus.
g. Ekstremitas.
1) Ekstremitas atas :
Tidak ada edema, tangan simetris kanan dan kiri, jumlah jari lengkap beserta
ruasnya dan CRT < 3 detik.
2) Terdapat edema, kaki simetris kanan dan kiri, jumlah jari lengkap beserta
ruasnya dan CRT < 3 detik.

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
-
2. Pemeriksaanradiologi
-
3. Hasil konsultasi
-

4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain


-

5.
ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Etiologi MASALAH
C. Intervensi

Hari/ No Rencana Keperawatan Ttd


Tgl Dx
Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Tujuan :Setelah 1. Observasi TTV dan 1.Peningkatan suhu
diberikan asuhan keadaan umum pasien. tiba-tiba dapat
keperawatan selama 3 x 1. Berikan kompres hangat mengakibatkan
24 jam diharapkan suhu basah. kejang.
tubuh pasien kembali 2. Ajarkan pasien tentang 2.Kompres hangat
normal dengan kriteria mengenai cara mencegah basah akan
hasil: keletihan akibat panas mendinginkan
Kriteria hasil : 3. Kolaborasi pemberian permukaan tubuh
1. Suhu tubuh antipiretik. secara konduksi.
36,5-37,5oC 3.Agar pasien
2. Pasien tidak memahami cara
mengeluh mencegah
badannya keletihan akibat
panas panas
4.pemberian
antipiretik dapat
mengurangi
demam secara
efektif.

2 Tujuan : setelah 2. Observasi TTV d 1. mengobservasi


diberikan askep selama 3. an keadaan umum TTV dan keadaan
3 x 24 jam diharapkan pasien. umum dapat
nyeri pasien berkurang 4. Observasi tingkat nyeri mengetahui
atau terkontrol dengan dengan tehnik PQRST perkembangan
Kriteria hasil : 5. Ajarkan teknik distraksi penyakit pasien,
1. TTV pasien dalam 6. dan relaksasi. pada saat nyeri
batas normal 7. Berikan kesempatan TTV meningkat.
- TD = 120/80 waktu istirahat bila terasa 2. Pengkajian yang
mmHg nyeri dan berikan posisi optimal akan
- Nadi = 60-100 yang nyaman memberikan
x/mnt 8. Kolaborasi dengan perawat data yang
- Suhu = 36,8 -37,4 º dokter, pemberian obyektif untuk
C analgetik. mencegah
- RR = 16-20 x/mnt kemungkinan
2. Skala nyeri pasien komplikasi dan
berkurang (2-4) melakukan
3. Pasien tidak tampak intervensi yang
meringis tepat.
4. Pasien mengatakan 3. Teknik distraksi
nyeri berkurang merupakan cara
mengurangi nyeri
dengan peralihan.
Teknik relaksasi
merupakan teknik
menerangkan
pikiran.
4. Istirahat akan
merelaksasi semua
jaringan sehingga
akan meningkatkan
kenyamanan.
5. Analgetik
memblok lintasan
nyeri, sehingga
nyeri akan
berkurang.

3 Tujuan : Setelah 1. Observasi keadaan lesi 1.Mengetahui


diberikan asuhan sebelum mendapat keadaan lesi
keperawatan selama 3 x pengobatan : luas, pasien,
24 jam diharapkan warna, bau, keluaran sehingga dapat
kerusakan integritas (ex: pus) menentukan
kulit dapat diatasi 2. Lakukan perawatan intervensi dan
Kriteria hasil : pada lesi pasien dengan dapat
1.Lesi kulit dapat diatasi tehnik steril digunakan
2. Pasien tidak 3. Observasi keadaan lesi sebagai acuan
mengeluh perih pada setelah mendapat dalam
kulit pengobatan : luas, mengevaluasi
warna, bau, keluaran hasil
(ex: pus) pengobatan
4. 2.Meminimalkan
5. Ajarkan keluarga lesi dari pajanan
tentang luka dan mikroorganisme
perawatan luka. yang dapat
6. Kolaborasi dengan memperparah
tenaga medis lainnya keadaan lesi
perihal rencana terapi pasien.
selanjutnya 3.Mengetahui
keberhasilan
pengobatan
4. Agar keluarga
memahami cara
merawat pasien.
5. Untuk mengetahui
terapi selanjutnya

4 Tujuan :Setelah 1. Diskusikan tentang 1. Dapat


diberikan askep selama pemecahan masalah membantu
2 x 24 jam diharapkan tentang efek kanker atau menurunkan
gangguan harga diri pengobatan masalahyang
pasien dapat teratasi 2. Ajarkan keterampilan mempengaruhi
Kriteria hasil : perilaku yang positif penerimaan
1. Pasien tidak merasa melalui diskusi pengobatan atau
malu 3. Berikan dukungan emosi merangsang
2. Pasien dapat untuk pasien selama tes kemajuan penyakit
berinteraksi dengan diagnosis dan fase 2. Agar pasien
orang-orang penolakan. dapat berprilaku
disekitarnya 4. Kolaborasi dengan positif sesuai yang
konseling profesional dalam telah didiskusikan.
pemberian terapi konseling 3.Beberapa pasien
beradaptasi/menyes
uaikan diri denagn
efek kanker atau
efek samping terapi
hanya memerlukan
dukungan
tambahan selama
periode ini.
4.Memulai dan
mempertahankan
struktur psikososial
positif bila sistem
pendukung pasien
terganggu.

5. Tujuan : Setelah 1. Identifikasi pandangan 1. Mengetahui


diberikan askep selama pasien terhadap keadaan bagaimana
2 x 24 jam diahapakan tubuhnya pandangan pasien
perubahan citra tubuh 2.Anjurkan orang terdekat terhadap perubahan
pasien dapat diatasi untuk mengizinkan klien tubuhnya, beberapa
Kriteria hasil : melakukan hal-hal untuk klien dapat
1.Mampu menyatakan dirinya. menerima dan
atau 3.Anjurkan keluarga untuk mengatur
mengomunikasikan memberikan dukungan dan perubahan fungsi
dengan orang terdekat motivasi kepada pasien secara efektif
tentang situasi dan 4.Dukungan perilaku atau dengan sedikit
perubahan yang sedang usaha seperti peningkatan penyesuaian
terjadi minat atau partisipasi dalam diri,sedangkan
2.Pasien dapat aktivitas rehabilitasi. yang lain
menerima keadaannya 5.Kolaborasi rujukan pada mempunyai
ahli neuropsikologi dan kesulitan
konseling bila ada indikasi. membandingkan
mengenal dan
mengatur
kekurangan.
2. Menghidupkan
kembali perasaan
kemandirian dan
membantu
perkembangan harga
diri serta
mempengaruhi
proses rehabilitasi.
3. keluarga
merupakan orang
terdekat dalam
kehidupan pasien,
sehingga suport
dari keluarga akan
memiliki arti yang
sangat besar dari
pasien.
4. Klien dapat
beradaptasi
terhadap perubahan
dan pengertian
tentanng peran
individu masa
mendatang.
5. Dapat
memfasilitasi
perubahan yang
penting untuk
perkembangan
perasaan.
6 Tujuan :Setelah 1. Bantu pasien 1. Pasien dapat
diberikan askep selama mengerti tentang tujuan mengetahui apa yang
3x x 24 jam diharapkan setiap tindakan yang akan dilakukan
pasien mengetahui diberikan perawat terhadapnya
tentang penyakit dan 2.Jelaskan klien tentang dan tujuannya.
pengobatannya pengobatan dan bagaimana 2. Pengetahuan yang
Kriteria hasil : terjadi ca kulit diharapkan akan
1. Pasien mengerti 3. Berikan informasi yang membantu
tentang penyakitnya jelas dan akurat atau HE mengembangkan
2. Pasien mengerti tentang penyakit pasien kepatuhan klien
tentang pengobatan yang 4.Libatkan orang terdekat terhadap rencana
diberikan sehingga dalam program pengajaran, teraupetik.
kooperatif dalam sediakan materi 3. Mengajarkan
pelaksanaan asuhan pengajaran/instruksi tertulis pasien tentang
keperawatan yang kondisinya adalah
diberikan salah satu aspek
yang paling penting
dari perawatannya
4.Membantu
meningkatkan
pengetahuan dan
memberikan sumber
tambahan untuk
referensi perawatan
di rumah.
D. Implementasi Keperawatan
No Ttd
Hari/Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Dx
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam

Вам также может понравиться