Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengalaman yang serupa dialami oleh nabi-nabi awal. Dalam 1 Samuel 10, pada
saat Samuel mengurapi Saul menjadi raja atas umat Allah (ay 1), ia berkata, “ Roh
TUHAN atas berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan
mereka dan berubah menjadi manusia lain “ (ay 6 ). Janji ini digenapkan dalam ayat 10
sewaktu Saul bernubuat di tengah-tengah para nabi. Waktu Daud diurapi, ia juga
menerima Roh Tuhan ( 1 Samuel 23:2 ).
Pertama Samuel 16:14-16 bercerita mengenai Roh Tuhan yang mundur dari saul
dan Tuhan mengirim roh jahat untuk mengganggunya ( 1 Sam 18:10 ). Bahkan 1 Rja-
raja 22:21-23 menyatakan bahwa allah dapat mengirim roh dusta dengan maksud
menyesatkan. Roh-roh ini jelas dikirimkan oleh Tuhan , meskipun tidak jelas apakah
mereka itu roh-roh baik yang dikirimkan untuk melakukan maksud jahat ataukah
mereka itu roh jahat. Bagaimanapun juga keduanya berada dalam tangan Allah dan
berbuat seturut kehendakNya. Allah yang sama yang menyelamatkan orang yang
rendah hati juga merendahkan mereka yang congkak (mzm 18:27 ).
Juga sangat menarik adalah kisah elia dan Elisa. Ketika datang saatnya bagi Elia
untuk diangkat ke sorga, Elisa meminta 2 bagian dari Roh Elia ( 2 raj 2: 9, 15 ). Roh itu
tentulah Roh Tuhan, tetapi diidentikkan dengan nabi itu dan disebut “roh Elia “ dalam
ayat 15. Lagi-lagi sulit untuk menentukan di mana roh Allah berenti bekerja dan roh
manusia sendiri mulai bekerja; manusia benar-benar bergantung pada Allah, tetapi
pada saat yang samaketergantungan ini tidak meniadakan kepribadiannya sendiri.
Roh itu aktif dalam menyampaikan amanat Allah kepada umat-Nya. Misalnya,
Roh Kuduslah yang mengajar orang Israel di padang gurun (Neh 9:20). Ketika para
pemazmur Israel memanjatkan puji-pujian mereka, hal itu dilakukan dengan Roh Tuhan
(2Sam 23:2; bd. Kis 1:16,20). Demikian pula, para nabi diilhami oleh Roh Allah untuk
memberitakan firman-Nya kepada umat itu (Bil 11:29; 1Sam 10:5-6,10; 2Taw 20:14;
24:19-20; Neh 9:30; Yes 61:1-3; Mi 3:8; Za 7:12; bd. 2Pet 1:20-21). Menurut Yehezkiel,
salah satu kunci untuk menemukan nabi palsu ialah bahwa mereka "bernubuat sesuka
hatinya" dan bukan dari Roh Allah (Yeh 13:2-3); tetapi, perhatikan, bahwa ada
kemungkinan Roh Allah menghinggapi seorang yang hubungannya tidak benar dengan
Allah agar ia menyampaikan berita yang benar tentang umat Allah (lihat cat. --> Bil
24:2).[atau --> Bil 24:2]
Kepemimpinan umat Allah pada zaman PL dikuasai oleh Roh Tuhan. Musa,
misalnya, adalah seorang yang dipenuhi Roh Allah sedemikian rupa sehingga ia ikut
merasakan perasaan Allah, menderita bersama-Nya dan menjadi marah terhadap dosa
bersama Dia( Kel 33:11;[atau --> Kel 33:11] bd. Kel 32:19). Ketika Musa dengan taat
memilih tujuh puluh tua-tua untuk membantunya memimpin bangsa Israel, Allah
mengambil Roh yang ada pada Musa dan menaruh-Nya atas mereka (Bil 11:16-17;
lihat Bil 11:12).[atau --> Bil 11:12]. Demikian pula, ketika Yosua ditugaskan untuk
menggantikan Musa sebagai pemimpin, Allah menunjukkan bahwa "roh" (yaitu Roh
Kudus) ada di dalam dirinya( Bil 27:18).[atau --> Bil 27:18]. Roh yang sama menguasai
Gideon (Hak 6:34), Daud (1Sam 16:13) dan Zerubabel (Za 4:6). Dengan kata lain, di
dalam PL syarat terpenting yang diperlukan untuk kepemimpinan adalah kehadiran Roh
Allah.