Вы находитесь на странице: 1из 10

HUBUNGAN ANTARA BRAND AMBASSADOR BANDUNG MAKUTA

DENGAN MINAT CALON KONSUMEN


Studi Korelasional Mengenai Hubungan antara Laudya Cinthya Bella sebagai Brand
Ambassador Bandung Makuta dengan Minat Calon Konsumen
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Bandung Angkatan 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna


memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh

Annisa Larasati
10080014167

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2018
RELATIONSHIP BETWEEN AMBASSADOR BRAND BANDUNG MAKUTA AND
INTEREST OF CONSUMER

Correlational Study of the Relationship between Laudya Cinthya Bella as Bandung Makuta's
Brand Ambassador with Interest in Prospective Consumers
Psychology University of Bandung Force 2015 Students

ESSAY
Asked to fulfill one of the terms of use
obtained a Bachelor of Communication degree

By
Annisa Larasati
10080014167

FACULTY OF COMMUNICATION
BANDUNG ISLAMIC UNIVERSITY
BANDUNG
2018
Hubungan Antara Brand Ambassador Bandung Makuta Dengan
Minat Calon Konsumen
Relation Between Brand Ambassador Bandung Makuta With Interest Potential
Consumers
1
Annisa Larasati, 2Mochammad Rochim
1.2
Prodi Ilmu Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
Email: 1annslarasati@gmail.com 2mochammad.rochim@unisba.ac.id
Abstract: This research entitled "The Relationship Between Brand Ambassadors To The Interest Of
Consumer Candidates." In accordance with the title, then the issues to be raised is how the influence
between credibility, visibility, attraction, power of brand ambassador affect the interest of
prospective customers. Identify the problem in this research is how the relationship between brand
ambassador with the interest of prospective consumers. The purpose of this study is to determine
the effect of credibility, visibility, attraction, power with consumer buying interest to buy products
Bandung Makuta. The method used in this research is correlation method, that is method to analyze
and know the relationship between two variables (Variable X and Variable Y). Inside In the
calculation will be obtained correlation coefficient, correlation coefficient is used to determine
whether there is a strong relationship, the direction of the relationship, and the meaning or not the
relationship. Correlational method in this research is used to test whether there is relationship
between credibility, visibility, attraction, power with consumer interest. In this study, respondents
selected by researchers are students of Psychology of Islamic University of Bandung as much as 64
people using random sampling technique. Based on the research, the results show a correlation
between the brand ambassador Bandung Makuta with the interest of prospective customers
Psychology students of Islamic University of Bandung, with a significant level of relationship.
Keywords: brand ambassador, buying interest, Bandung Makuta

Abstrak: Seminar ini berjudul “Hubungan Antara Brand Ambassador Terhadap Minat Calon
Konsumen.” Sesuai dengan judul tersebut, maka permasalahan yang akan diangkat adalah
bagaimana pengaruh antara credibility, visibility, attraction, power dari brand ambassador
mempengaruhi minat calon konsumen. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
hubungan antara brand ambassador dengan minat calon konsumen. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara credibility, visibility, attraction, power dengan minat
beli konsumen untuk membeli produk Bandung Makuta. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode korelasional, yaitu metode untuk meneleiti dan mengetahui hubungan di antara
dua variabel (Variabel X dan Variabel Y). Di dalam Di dalam perhitungannya nanti akan didapat
koefisien korelasi, koefeisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
kuat, arah hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Metode korelasional dalam
penelitian ini digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara credibility, visibility,
attraction, power dengan minat konsumen. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih peneliti
adalah mahasiswa Psikologi Univeritas Islam Bandung sebanyak 64 orang dengan menggunakan
teknik random sampling. Berdasarkan penelitian, hasilnya menunjukkan adanya korelasi hubungan
antara brand ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen mahasiswa Psikologi
Universitas Islam Bandung, dengan memiliki tingkat hubungan yang cukup berarti.
Kata kunci : brand ambassador, minat beli, Bandung Makuta
A. Pendahuluan
Perkembangan dan persaingan dunia bisnis di era perdagangan seperti
sekarang ini semakin tinggi, Semakin berkembangnya usaha suatu perusahaan
akan menuntut pula suatu keunikan atau kreativitas yang berbeda, hal tersebut
memicu persaingan dalam dunia bisnis. Begitu pula halnya dengan bisnis
kuliner, khususnya makanan khas dari suatu kota atau daerah yang dapat
memberikan kesan tersendiri dimata masyarakat. Untuk mengembangkan dan
mengenalkan lebih luas merek (brand) produk tertentu tersebut dapat dilakukan
dengan cara promosi. Promosi dipandang sebagai kegiatan komunikasi pembeli
dan penjual. Promosi yang tepat akan meningkatkan minat beli konsumen.
Salah satu bentuk strateginya yang sedang berkembang adalah penggunaan
brand ambassador.
Kota Bandung termasuk salah satu kota yang menonjolkan akan
perkembangan industri di berbagai sektornya, terutama industri kuliner.
Tingginya kreativitas sumber daya manusia yang beragam di kota menjadikan
Bandung sebagai barometer pertumbuhan industri kreatif di tingkat nasional.
Perkembangan kuliner yang begitu pesat di Kota Bandung menjadikan peluang
bagi para wirausaha untuk berlomba-lomba membuka usaha yang lebih
inovatif, sehingga memunculkan bisnis usaha yang digemari oleh masyarakat
luas. Oleh karenanya kemudian hadir oleh-oleh khas Bandung dengan jenis
penjualan cake yaitu Toko Bandung Makuta yang mencoba strategi
pemasarannya melalui jenis penjualan kue dengan menggunakan brand
ambassador untuk melakukan promosi. Dalam hal ini seorang selebritis ternama
Laudya Chintya Bella sebagai Brand Ambassador Bandung Makuta.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah Terdapat Hubungan antara
Laudya Chintya Bella sebagai Brand Ambassador Bandung Makuta dengan
Minat Calon Konsumen?”. Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini diuraikan
dalam pokok-pokok sbb:
1. Untuk mengetahui hubungan visiblity Laudya Chintya Bella sebagai
brand ambassador dengan minat calon konsumen
2. Untuk mengetahui hubungan credibility Laudya Chintya Bella
sebagai brand ambassador dengan minat calon konsumen
3. Untuk mengetahui hubungan attraction Laudya Chintya Bella
sebagai brand ambassador dengan minat calon konsumen
4. Untuk mengetahui hubungan power Laudya Chintya Bella sebagai
brand ambassador dengan minat calon konsumen
B. Kajian Pustaka
Penelitian ini dimulai dari konsep komunikasi pemasaran, dimana yang
berarti Komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan membujuk atau meningkatkan pesan sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Djasmin Saladin dalam
Lengkey, 2014:4). Dan tujuannya adalah untuk, mengetahui dan memahami
pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan
kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus
menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli (Kottler & Keller,
2009:6).

(Menurut Rosyad 2011:215) Komunikasi pemasaran merujuk pada semua


bentuk komunikasi yang dipergunakan organisasi untuk memberitahukan
sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku membeli dari pelanggan yang sudah
ada dan pelanggan potensial. Komunikasi pemasaran harus dirancang untuk
memberi tahu pelanggan mengenai manfaat dan nilai dari produk atau jasa yang
ditawarkan. Bentuk dasar dari komunikasi pemasaran, artinya, unsur-unsur dari
bauran promosi, adalah periklanan, penjualan pribadi, publisitas, dan promosi
penjualan (Keegan dalam Rosyad 2011:215).

Salah satu bentuk bauran promosi adalah promosi penjualan. Promosi


penjualan adalah sebuah kegiatan atau materi (atau keduanya) yang bertindak
sebagai ajakan, memberikan nilai tambah atau insentif untuk membeli produk,
kepada para pengecer, penjualan atau konsumen. (Lee dan Johnson dalam
Arifian, 2016:8). Dan diantara rancangannya untuk menarik sebuah daya tarik
salah satunya, dengan mempergunakan brand ambassador. Sebuah daya tarik
dari pesan yang akan disampaikan kepada konsumen adalah salah satu faktor
sumber evaluasi. Daya tarik sumber ditentukan oleh kemampuan sumber pesan
menyampaikan pesan secara menarik. Hal ini didasarkan atas anggapan ketika
konsumen mengkonsumsi suatu produk dan memiliki daya tarik yang baik,
konsumen akan lebih mungkin bereaksi positif. Seperti halnya pemilihan
seorang yang dibutuhkan untuk mempromosikan sebuah produk. Pemasar perlu
jeli dalam menentukan siapa tokoh yang akan dijadikan sebagai penyampai
pesan. Hal ini yang nantinya akan dikenal sebagai brand ambassador. Seperti
yang dikatakan Royan, “Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk
menggunakan produk, penggunaan brand ambassador biasanya menggunakan
selebriti yang terkenal” (Royan, 2005:7). Dan dirumuskan dalam sebuah model,
Karakteristik brand ambassador sendri didukung dengan model VisCap demi
meluruskan karakteristik dengan komunikasi yang objektif yang terbagi atas
empat hal yaitu visibility (kepopuleran), credibility (keahlian), attraction (daya
tarik) dan power (kekuatan). John R. Rossiter (dalam Kertamukti, 2015:70).

Kemudian, nantinya akan mempengaruhi dari minat beli konsumen dengan


dirumuskan oleh konsep AIDA. Iklan bertujuan untuk memberikan informasi,
membujuk atau mengingatkan pelanggan sasaran, iklan dirancang untuk
menciptakan perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), atau
tindakan (action) (Kotler, 2010 dalam Diah et al., 2015: 2). Teori AIDA
(Attention, Interest, Desire, and Action) merupakan suatu pesan yang harus
mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil
tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik. Salah
satu bentuk pesan dalam komunikasi adalah iklan. Periklanan adalah alat yang
paling ampuh untuk membangun kesadaran (awarness) akan suatu perusahaan,
produk, jasa, atau gagasan. Dapat disimpulkan bahwa AIDA merupakan alat
penyampaian suatu pesan yang ideal kepada konsumen di mana melalui suatu
tahapan yang terdiri dari perhatian (Attention), ketertarikan (Interest),
minat/keinginan (Desire) dan mengambill tindakan (Action). Namun dalam
penelitian ini, konsep yang diambl hanya pada tahap desire dikarenakan belum
mencapat keputusan pembelian.

Hubungan Laudya Chintya Bella Sebagai


Brand Ambassador Toko Kue Bandung
Makuta Terhadap Minat Calon Konsumen

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi Pemasaran
Melalui Media Sosial

Brand Ambassador
Minat Beli Konsumen
(Model VisCap oleh, John R.
Rossiter)

Variabel Y
Variabel X  Attantion
 Interest
X1: Visibility
 Desire
X2: Credibility
X3: Attraction
X4:Power
Kerangka Pemikiran
Sumber: Modifikasi penulis, 2018.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian yang didapat melalui Inferensial data penelitian bertujuan


menguraikan hasil penelitian dimana di dalamnya akan ditampilkan nilai hasil
pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian inferensial dalam penelitian ini
menggunakan analisis korelasi yaitu dengan mengorelasikan sub variabel dari
brand ambassador dengan minat beli, hal ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat hubungan setiap sub variabel X dengan variabel Y, metode korelasi
yang digunakan adalah metode korelasi rank Spearman. Dengan pemaparan
data melalui tabel berikut:

Koefisien
Sub Hipotesis Uji Statistik Hasil
Korelasi
Hubungan antara Brand 0.816 0,000 < 0,05 Signifikan,
Ambassador Bandung Tolak H0
Makuta dengan Minat
Calon Konsumen
Hubungan antara 0.737 0,000 < 0,05 Signifikan,
Visibility Brand Tolak H0
Ambassador Bandung
Makuta dengan Minat
Calon Konsumen
Hubungan antara 0.669 0,000 < 0,05 Signifikan,
Credibility Brand Tolak H0
Ambassador Bandung
Makuta dengan Minat
Calon Konsumen
Hubungan antara 0.687 0,000 < 0,05 Signifikan,
Attraction Brand Tolak H0
Ambassador Bandung
Makuta dengan Minat
Calon Konsumen
Hubungan antara Power 0.717 0,000 > 0,05 Signifikan,
Brand Ambassador Tolak H0
Bandung Makuta dengan
Minat Calon Konsumen

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis serta pembahasan yang


telah dilakukan pada bab IV maka dapat ditarik kesimpulan penelitian, sebagai
berikut:
1. Terdapat hubungan antara Laudya Chintya Bella sebagai Brand
Ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen pada
mahasiswa Psikologi Unisba 2015, didapat 0.000 dan α yaitu 0.05
dengan kriteria uji yaitu tolak 𝐻0 jika nilai signifikansi (sig) < α
sehingga 0.000 < 0.05 dinyatakan tolak 𝐻0 . Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.816.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.816 menunjukkan hubungan yang
sangat tinggi antara Laudya Chintya Bella sebagai brand ambassador
dengan minat calon konsumen dilihat dari tingkat kriteria Laudya
Chintya Bella yang memenuhi sebagai seorang brand ambassador.
2. Terdapat hubungan antara visibility Laudya Chintya Bella sebagai brand
ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen pada
mahasiswa Psikologi Unisba 2015, didapat 0.000 dan α yaitu 0.05
dengan kriteria uji yaitu tolak 𝐻0 jika nilai signifikansi (sig) < α sehingga
0.000 < 0.05 dinyatakan tolak 𝐻0 . Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.737.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.737 menunjukkan hubungan yang
tinggi antara visibility Laudya Chintya Bella sebagai brand ambassador
dengan minat calon konsumen dilihat dari tingkat kepopuleran Laudya
Chintya Bella sebagai brand ambassador.
3. Terdapat hubungan antara credibility Laudya Chintya Bella sebagai
Brand Ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen
pada mahasiswa Psikologi Unisba 2015, didapat 0.000 dan α yaitu 0.05
dengan kriteria uji yaitu tolak 𝐻0 jika nilai signifikansi (sig) < α
sehingga 0.000 < 0.05 dinyatakan tolak 𝐻0 . Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.669.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.669 menunjukkan hubungan yang
tinggi antara credibility Laudya Chintya Bella sebagai brand
ambassador dengan minat calon konsumen dilihat dari keahlian Laudya
Chintya Bella sebagai brand ambassador dalam menyampaikan pesan.
4. Terdapat hubungan antara attraction Laudya Chintya Bella sebagai
Brand Ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen
pada mahasiswa Psikologi Unisba 2015, didapat 0.000 dan α yaitu 0.05
dengan kriteria uji yaitu tolak 𝐻0 jika nilai signifikansi (sig) < α
sehingga 0.000 < 0.05 dinyatakan tolak𝐻0 . Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.687.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.687 menunjukkan hubungan yang
tinggi antara attraction Laudya Chintya Bella sebagai brand ambassador
dengan minat calon konsumen dilihat dari tingkat kesamaan personality
Laudya Chintya Bella dan disukai oleh konsumen.
5. Terdapat hubungan antara power Laudya Chintya Bella sebagai Brand
Ambassador Bandung Makuta dengan minat calon konsumen pada
mahasiswa Psikologi Unisba 2015, didapat 0.000 dan α yaitu 0.05
dengan kriteria uji yaitu tolak 𝐻0 jika nilai signifikansi (sig) < α
sehingga 0.000 < 0.05 dinyatakan tolak 𝐻0 . Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.717.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.717 menunjukkan hubungan yang
tinggi antara power Laudya Chintya Bella sebagai brand ambassador
dengan minat calon konsumen dilihat dari besarnya pengaruh Laudya
Chintya Bella dalam membujuk konsumen terhadap produk Bandung
Makuta.

E. Daftar Pustaka

Arifin, Ria. “Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impulse Buying Pada


Hypermart di Kota Bandung.“ (hal 8)
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif dalam Periklanan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga
Belas Jilid 1. Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Lengkey, Lenny Meyrin Evelyn. 2014. “ Peranan Komunikasi Pemasaran dalam
Meningkatkan Minat Pengguna Iklan di Harian Komentar Manado“, dalam
Jurnal Acta Diurna Vol. 3, No. 3, 2014. (hal 2-4)
Royan, Frans M. 2005. Marketing Celebrities. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Rosyad, Udung Noor. 2011. “Pengaruh Komunikasi Pemasaran terhadap Perluasan
Pangsa Pasar:, dalam jurnal mimbar Vol. XXVII, No. 2 (hal 215)
Shimp Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta: Erlangga
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty.

Вам также может понравиться