Вы находитесь на странице: 1из 9

ARTIKEL IPS

KELAS IX-F
ANGGOTA KELOMPOK:

1. LISKA

2. MARDATILLAH

3. NATASYA ADISTI PUTRI

4. RISDA WARDIANTI

5. RIZQI RAHAYU PUTRI

6. SALMA ZAAKIYAH
A. Kenapa di katakan perubahan sosial budaya ?
Pada awalnya mungkin kita menganggap perubahan sosial dan budaya adalah sama
atau mungkin berbeda tapi tidak tahu bedanya terletak dimana. Oleh karena itu
sebelum membahas lebih jauh tentang perubahan sosial budaya yang ada di
masyarakat sangat perlu kiranya terlebih dahulu kita memahami konsep dasar antara
perubahan sosial dan perubahan budaya. Apa yang membedakannya dan bagaimana
hubungan yang terjadi diatara keduanya .

Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali ibarat
sebuah uang logam. Uang logam memiliki dua buah sisi, yaitu angka dan gambar.
Keduanya terlihat berbeda namun tidak bisa di pisahkan karena keduanya merupakan
satu buah kesatuan fungsi yang melekat pada uang tersebut. Kedua sisinya berbeda
namun memiliki hubungan yang tumpang tindih yang saling pengaruh dan
mempengaruhi antara sisi yang satu dengan sisi yang satunya lagi. Begitu juga halnya
dengan perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial dan budaya memiliki
keterkaitan yang sangat erat sekali. Suatu perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
pastilah juga akan memberikan pengaruh kepada perubahan budaya di masyarakat
tersebut. Dan begitu juga sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak
terjelma kedalam masyarakat atau dengan kata lain hubungan antara masyarakat dan
kebudayaan adalah hubungan tumpang tindih dan saling pengaruh mempengaruhi. Hal
ini juga di perkuat oleh Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekamto. 1982 hal 270) yang
menyatakan bahwa perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan-
perubahan dalam kebudayaan. Seperti contoh berikut, kalau melihat budaya
masyarakat Indonesia pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja,
para perempuan akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti
merawat dan mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga
lainnya ketimbang bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya
kesamaan gender perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat
ini peerempuan juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir. Contoh
ini merupakan contoh dari perubahan seperangkat norma dan budaya serta
mencakakup perubahan fungsi antara kaum laki-laki dan perempuan secara sosial.
Maka dari itu untuk mengatasi ketumpang tindihan tersebut maka di gunakanlah istilah
perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.

B. Definisi Tentang Perubahan Sosial Budaya


Dalam kehidupannya perubahan merupakan suatu hal yang wajar dan pasti di alami
oleh setiap manusia. Kita yang dahulunya kecil dan memiliki keterbatasan dalam
melalukan berbagai kegiatan kini telah tumbuh menjadi dewasa dan dapat melakukan
banyak hal. Dahulu surat-menyurat dilakukan dengan menggunakan jasa pos yang
memerlukan waktu beberapa lama untuk dapat sampai kepada penerimannya maka
sekarang surat menyurat sudah bisa dilakukan tanpa memerlukan jasa pos dan surat
tersebut tidak perlu memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke pada
penerimanya. Peristiwa - peristiwa di atas merupakan contoh kecil dari perubahan sosial
budaya yang sadar atau tidak kita sadari, keadaan tersebut telah berlagsung dan
membawa dampak kecil maupun besar di dalam kehidupan kita. Nah jadi,, apakah yang
di maksud dengan perubahan sosial budaya itu ?

Menurut Max Weber (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa .Perubahan
sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya
ketidak sesuaian unsur-unsur. Sedangkan
Menurut Kornblum (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa. Perubahan
sosial budaya adalah perubahan suatu masyarakat secara bertahap dalam jangka
waktu lama.
Dari kedua definisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Perubahan sosial budaya
adalah perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang mencakup sosial
dan kebudayaannya yang dapat membawa pengaruh terhadap situasi dan cara hidup
masyarakat tersebut.

C. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya


Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat di bedakan atas beberapa
bentuk yaitu sebagai berikut :

1. Dilihat dari proses / waktu


Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
a. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan di masyarakat yang terjadi dengan
waktu yang cukup lama tanpa adanya kehendak tertentu dari masyarakat tersebut.
akan tetapi perubahan ini terjadi karena adanya usaha dari masyarakat itu sendiri untuk
memenuhi kebutuhannya sebagai upaya penyesuaian diri terhadap perkembangan yang
terjadi pada waktu tertentu.
Contoh Perubahan evolusi adalah perubahan masyarakat yang dimana pada awalnya
untuk memenuhi kehidupannya mereka berburu dan tinggal tidak menetap menuju
masyarakat yang lebih maju yaitu dimana pada tahapan selanjutnya ini untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat sudah mulai bercocok tanam dan tinggal
menetap.

b. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat. Perubahan yang
terjadi bisa dikarenakan sudah di rencanakan sebelumnya ataupun tidak sama sekali.
Dalam revolusi biasanya di awali oleh ketegangan-ketegangan ataupun konflik yang
terjadi di masyarakat akibat adanya gangguan yang di alami masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.
Contoh Perubahan Revolusi adalah revolusi yang terjadi di Indonesia pada tanggal 17
agustus 1945 yang mengantarkan Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaannya
2. Dilihat dari pengaruh
a.Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi di masyarakat yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi struktur masyarakat.
Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode pakaian, mode rambut, mode sepetu
dan lain sebagainya yang tidak membawa pengaruh terlalu berarti bagi masyarakat.
b.Perubahan Besar
Perubahan besar adalah perubahan yang membawa pengaruh dan sangat dirasakan
langsung perubahannya terhadap kehidupan masyarakat.
Contoh perubahan besar adalah pengolahan pertanian dari yang semula menggunakan
sapi sebagai alat untuk menggarap lahan sawah berubah menggunakan mesin traktor
yang lebih cepat dan efesien.

3. Dilihat dari penyebab


Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
a. Perubahan yang direncanakan
perubahan yang direncanakan adalah segala perubahan yang telah direncanakan
dahulu sebelumnya oleh pihak-pihak yang hendak melaksanakan perubahan sosial di
masyarakat. Adapun pihak-pihak yang merencanakan perubahan itu disebut dengan
agen perubahan sosial (agen of social change). Agen perubahan sosial bisa berwujud
pemerintah, Lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya.
Contoh perubahan yang di rencanakan adalah pada massa pemerintahan presiden SBY
yang mengeluarkan kebijakan pergantian penggunaan energi bagi masyarakat untuk
memasak yaitu dari minyak tanah ke gas, hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan
sumber daya alam khususnya minyak bumi yang semakin lama semakin menipis.
b. Perubahan yang tidak di rencanakan
Perubahan yang tidak di rencanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki
terjadinya oleh masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan
ataupun sesuatu yang merugikan masyarakat yang bersangkutan.
Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah dampak buruk yang
ditimbulkan oleh kemajuan teknologi seperti internet yang secara bebas di akses oleh
para remaja sehingga para orang tua sulit untuk membendung pengaruh buruk yang
ditimbulkannya. Adapun contoh yang kedua adalah perubahan yang disebabkan oleh
bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus dan lain-lain. Yang
kesemuanya dapat berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya masyarakat.
Gambar di bawah ini adalah contoh perubahan yang tidak di rencanakan seperti erupsi
gunung Sinabung yang terjadi di Sumatera .
4. Dilihat dari hasil
Perubahan yang menuju kepada arah maju (Progress) dan perubahan yang menuju ke
arah mundur (Regres)

a. Perubahan yang menuju ke arah maju (Progres)


Adalah perubahan yang membawa arah lebih baik dalam kehidupan masyarakat.
Contoh perubahan progres adalah reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun
1998.Pada massa sebelumnya yaitu masa orde baru kehidupan pers sangat di kekang
oleh pemerintah, namun setelah reformasi maka pers sudah tidak lagi di kekang
sehingga kejadian ataupun peristiwa-peristiwa tidak ada lagi yang di sembunyikan atau
di tutup-tutupi oleh pemerintah yang nantinya hal ini juga membawa perubahan baik
bagi masyarakat yaitu masyarakat dapat mengetahui berita-berita yang sifatnya aktual
dan fakta. Selain itu reformasi juga berdampak baik kepada kehidupan politik, sosial,
dan ekonomi rakyat Indonesia. Di bawah ini merupakan gambar pada saat reformasi.

b. Perubahan yang menuju ke arah mundur (Regres)


Adalah perubahan yang membawa arah tidak lebih baik dalam kehidupan masyarakat
dan justru membawa arah yang tidak baik dalam kehidupan masyarakat. Dalam
perubahan ini bisa juga membawa pengaruh yang baik namun di sisi yang lain
perubahan ini juga mengakibatkan kemunduran bagi masyarakat.
Contoh perubahan regres adalah modrenisasi yang terjadi di desa, di satu sisi pola pikir
masyarakat desa akan bertambah dan semakin maju. Sementara itu di sisi yang lain
dengan adanya modrenisasi tersebut dapat menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya
yang di wariskan oleh nenek moyang mereka secara turun menurun. Misalnya
hilangnya budaya gotong royong dalam menanam padi di karenakan masyarakat desa
yang dengan adanya arus modrenisasi membuat mereka menjadi lebih individualis.

D.Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial


1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Perubahan lingkungan alam
Lingkungan alam sebagai tempat hidup manusia sangat berpengaruh terhadap
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Adapun faktor-faktor alam yang dapat
menimbulkan perubahan sosial budaya berupa hal-hal berikut :
 Perubahan sosial budaya akibat bencana alam
Perubahan kondisi lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial budaya di
masyarakat. Berbagai perubahan kondisi lingkungan alam seperti misalnya bencana
gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor dan lain sebagainya dapat mempengaruhi
perubahan sosial budaya di masyarakat. Mengapa demikian ?.karena bencana alam
tidak hanya menimbulkan kerusakan harta benda namun juga berdampak kepada pola
kehidupan sosial budaya di masyarakat. Masyarakat yang terkena dampak langsung
dari bencana alam tersebut akan mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tentunya
akan menciptakan kondisi sosial yang baru di tempat pengungsiannya. Dan tidak hanya
itu masyarakat di tempat pengungsian juga akan bertemu dan saling berinteraksi
dengan para pengungsi lainnya yang bisa saja berasal dari desa yang berbeda sehingga
terjadilah yang disebut sebagai alkulturasi atau pencampuran kebudayaan.
Contohnya yang terjadi pada masyarakat korban erupsi gunung sinabung di Sumatera
Utara.

 Perubahan sosial budaya akibat kondisi alam


Perubahan sosial budaya dapat pula terjadi akibat dari kondisi alam. Misalnya
masyarakat di daerah pantai memiliki keunggulan pariwisata. Jika daerahnya di kelolah
dengan baik misalnya jalan raya sebagai akses masuk ke lokasi, jaringan listrik dan
telepon dan lain sebagainya dibangun dengan baik. Maka akan mendatangkan
wisatawan. Dengan datangnya wisatawan maka akan membuka lapangan kerja bagi
penduduk sekitar, yang awalnya mereka penghasilannya pas-pasan yang di dapat dari
hasil melaut kini mendapat tambahan penghasilan karena mereka bisa berjualan
ataupun menawarkan jasa di lokasi wisata tersebut. hal inilah yang nantinya melahirkan
perubahan di bidang sosial yaitu meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar
sedangkan dalam hal perubahan budaya. Maka dengan adanya wisatawan dari luar
yang dating juga berpotensi membawa dampak negative bagi masyarakat sekitar.
Banyaknya pengunjung atau turis dengan latar belakang budaya yang berbeda
(terutama turis dari luar negeri yang jika mereka mandi di pantai maka mereka
menggunakan pakaian yang sangat terbuka yang tidak cocok dengan budaya kita yaitu
budaya yang menjaga norma kesopanan) maka dengan begitu masyarakat sekitar bisa
saja terbawa dan ikut-ikutan sehingga kebudayaan masyarakat lokan yang tadinya
sangat menjaga kesopanan perlahan-lahan mulai terkikis.

b. Faktor demografi atau kependudukan


Kependudukan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dan
budaya di masyarakat . adapun faktor-faktor kependudukan yang menjadi pendorong
terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk pada suatu wilayah di tentukan oleh tiga hal yaitu kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk (Migrasi). Ketiga hal ini lah yang menimbulkan
perubahan-perubahan sosial budaya di masyarakat. Perubahan perubahan tersebut
misalnya;
 Bertambahnya penduk yang tidak di ikuti oleh pertambahan lapangan kerja maka
akan menimbulkan pengangguran.
 Bertambahnya penduduk di kota besar menimbulkan adanya perubahan dalam
program pembangunan dan tata kota agar tidak terjadi yang namanya
pemukiman kumuh di tengah-tengah kota.

C. Faktor perkembangan teknologi


Perkembangan teknologi dewasa ini sangat di rasa manfaatnya bagi kehidupan
manusia. Perkembangn teknologi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
perubahan sosial budaya di dalam kehidupan masyarakat contohnya perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan kemudahan bagi milyaran orang
dalam berkomunikasi jarak jauh tanpa harus bertemu ataupun tanpa dengan
menggunakan surat-menyurat. Selanjutnya masih dalam bidang komunikasi dengan
adanya aplikasi seperti line, facebook, dan bbm semakin memudahkan seorang untuk
menjalin hubungan sosialnya dengan orang lain tanpa ada batasan waktu kapanpun
dan dimanapun. Dan sebaliknya dengan adanya perubahan ini sesungguhnya juga
berdampak kepada perubahan budaya di masyarakat. Budaya kita adalah budaya
masyarakat yang ramah tamah namun dengan adannya kemajuan teknologi komunikasi
sadar atau tidak ketika kita berada di angkutan umum misalnya. Terkadang kita lebih
berfokus dan bercakap-cakap dengan teman bbm ataupun media sosial yang lainnya
dan tanpa kita sadari orang yang berada di sebelah kita duduk tidak kita perhatikan
ataupun menyapanya sama sekali.

d. Faktor agama
Agama merupakan sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Agama juga
merupakan faktor pendorong perubahan sosial budaya di masyarakat contohnya pada
masa pra aksara dimana pada saat itu masyarakat belum mengenal tulisan dan sistem
kepercayaanya masih menyembah benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan
gaib. Namun dengan masuknya agama maka sistem kepercayaan yang awalnya
menyembah benda-benda tersebut berubah menjadi percaya akan tuhan sebagai
pencipta alam semesta dan yang wajib untuk di sembah.

2.Faktor Penghambat Perubahan Sosial


Faktor penghambat perubahan sosial budaya antara lain adalah :
A. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
B. Perkembangan ilmu pengetahuan.
C. Sikap masyarakat yang kurang menghargai hasil karya orang lain.
D. Prasangka atau sikap tertutup terhadap hal-hal baru atau asing.
E. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan yang sudah ada.
F. Puas tehadap budaya yang sudah ada
G. Adanya pemahaman nilai bahwa hidup ini tidak bisa di perbaiki atau pasrah
H. Adanya faktor agama dan ideologi sebagai penyaring.

E. Pola Perilaku Masyarakat Akibat Perubahan Sosial


Budaya
1. Posisi Gender
Pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja , para perempuan
akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti merawat dan
mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga lainnya ketimbang
bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya kesamaan gender
perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat ini peerempuan
juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir.

2. Gaya Hidup Remaja dan Cara Bergaul


Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat juga berdampak kepada cara
bergaul remaja masa kini. Di tengah arus globalisasi dan modrenisasi yang kini tengah
berkembang di kehidupan masyarakat membawa dampak yang besar khususnya dari
gaya hidup dan cara bergaul di kalangan remaja masa kini, tempat-tempat hiburan
seperti mall, diskotik dan lain sebagainya yang terlalu bebas di masuki oleh kalagan
remaja di era globalisasi dan modrenisasi ini membuat tak sedikit dari mereka yang
akhirnya terjerumus ke dalam pergaulan bebas .
3. Cara Berfikir
Cara berfikir masyarakat juga di pengaruhi oleh adanya perubahan sosial budaya.
Dahulu kebanyakan masyarakat Indonesia berfikir bahwa banyak anak banyak rejeki,
namun sekarang semakin matangya pemikiran masyarakat di tambah dengan
kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Cara-cara berfikir seperti itu sudah di
tinggalkan. Masyarakat sudah lebih memilih untuk mengikuti program Keluarga
Berencana (KB) dan telah berfikir bahwa dua anak lebih baik.
4. Cara Bersikap
Cara bersikap yang dilakukan masyarakat akibat dari perubahan sosial budaya sangat di
rasakan. Sikap gotong royong masyarakat sedikit demi sedikit telah hilang. Akibat
adanya kemajuan zaman dan tuntutan kehidupan membuat masing-masing individu
mementingkan urusannya sendiri (Individualis). Gambar di bawah ini adalah contoh
sikap individualism ,, yang jauh terasa dekat sementara yang dekat terasa jauh.

F. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial


Budaya
Dalam setiap perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat tidak serta merta
bahwa kesemua perubahan tersebut membawa arah yang baik atau bisa di katakana
dengan dampak yang positif. Adakalanya suatu perubahan sosial budaya yang terjadi di
masyarakat juga menuju arah mundur atau bisa dikatakan dengan dampak negative.
Maka dari itu kita di tuntut untuk bisa memilah-milah mana perubahan yang membawa
pengaruh positif dan mana yang membawa pengaruh negative.
Misalkan pada akhir abad ke 20 atau yang kita kenal sebagai era globalisasi diaman
batas-batas antar Negara sudah mulai tergerus oleh kemajuan di bidang teknologi.
Setiap orang bisa berkomunikasi dengan orang di belahan bumi lainnya, tanpa harus
bertemu. Selain itu perdagangan antar Negara juga semakin gencar di lakukan oleh
setiap Negara dan hampir tidak mungkin untuk di hindari. Perubahan-perubahan ini
sesungguhnya membawa berbagai dampak baik itu positif maupun negatif terkhusus
bagi Indonesia. Oleh karena itu kita harus bisa memfilter perubahan itu agar identitas
nasional yang kita miliki tidak lenyap tergerus oleh kemajuan zaman. Dan agar hal itu
tidak terjadi, perlu adanya usaha dari berbagai pihak untuk meminimalkan pengaruh
negative.
Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

 Pengawasan terpadu diantara orang tua, pihak sekolah, dan para anggota
masyarakat untuk mendidik generasi muda.
 Peningkatan ajaran agama yang dapat membentengi kaum remaja dari pengaruh
negative. Dengan ajaran agama, seorang remaja mempunyi pedoman untuk
memilih yang baik bagi dirinya sesuai dengan ajaran agamanya.
 Adanya sosialisasi megenai pengaruh perubahan sosial budaya yang terjadi di
dalam masyarakat.

Вам также может понравиться