Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam menegakkan diagnosis pada pasien dengan gejala yang tidak khas,
dokter perlu melakukan pemeriksaan penunjang. Nilai leukosit, presentase
neutrofil, dan C-reactive protein (CRP) dapat digunakan sebagai informasi yang
bermanfaat dalam mendiagnosis apendisitis dan komplikasinya.13
TINJAUAN PUSTAKA
Apendiks disuplai oleh arteri apendikular yang berasal dari arteri ileokolik.
Darah dari sekum dan apendiks dialirkan melalui vena ileokolik menuju vena
mesentrik superior.20
2.3 Pengertian
Fecalith ditemukan pada 40% kasus apendisitis akut, 65% kasus pada
apendisitis gangrenosa yang tidak ruptur, dan 90% pada kasus apendisitis
gangrenosa yang disertai ruptur.12
2.5 Patofisiologi
2.6.1 Gejala
2.6.2 Tanda
Pada pasien perforasi apendiks, pasien bisa terlihat sangat sakit dan
kaku, muka kemerah-merahan dan terdapat peningkatan denyut nadi dan
temperatur yang tinggi.6 Jika sepsis terjadi, maka tekanan darah bisa turun.
Jika perforasi telah mencapai struktur sekelilingnya untuk menimbulkan
abses atau phlegmon, maka akan terpalpasi adanya suatu massa di kuadran
RIPASA skor atau The Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Appendicitis
skor seperti pada tabel 2.2 juga merupakan alat untuk mendiagnosa apendisitis
yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2010. Skor RIPASA
dengan skor total 7.5 bermakna untuk mendiagnosa apendisitis.29
Pada tabel 2.3 juga merupakan skor diagnostik untuk diagnose apendisitis
yaitu Pediatric Appendicitis Score (PAS), dimana pada tahun 2002 untuk pertama
kalinya Samuel membuat skor apendisitis khusus untuk anak-anak. Dari 1170
anak usia 4 – 15 tahun yang dirujuk ke ahli bedah anak dengan keluhan nyeri
perut yang sugestif apendisitif, diteliti secara prospektif data demografi, gejala,
tanda, pemeriksaan laboratorium, dan hasil pemeriksaan patologi dari
apendektomi yang dilakukan oleh ahli bedah anak. Kemudian dilakukan analisis
regresi linear multipel dari semua parameter hingga diperoleh delapan komponen
sebagai komponen Pediatric Appendicitis Score (PAS).30
2.10 Penatalaksanaan
2.11.5 Kematian
2.12 Prognosis
Kegawatdaruratan Abdomen
Apendisitis Perforasi
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Komplikasi Pasca
Operasi
Keterangan Gambar :
3.2 Hipotesis
METODE PENELITIAN
𝑍2 𝑝 𝑞
𝑛=
𝑑2
Keterangan :
𝑛 = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Z = nilai standar nominal untuk kemaknaan α = 0,05 atau
(1,96)
p = proporsi pasien dengan apendisitis perforasi di RSUP Dr.
M. Djamil periode tahun 2015 sampai dengan 2016
q = 1- p (proporsi pasien yang bukan merupakan apendisitis
perforasi di RSUP Dr. M. Djamil periode tahun 2015
sampai dengan 2016)
d = limit dri error atau presisi absolut
𝟏, 𝟗𝟔𝟐 . 𝟎, 𝟖𝟒 . 𝟎, 𝟏𝟔
𝒏=
(𝟎, 𝟏𝟎)𝟐
𝟎, 𝟓𝟏𝟔
𝒏=
(𝟎, 𝟏𝟎)𝟐
𝒏 = 𝟓𝟏, 𝟔
n 52