Вы находитесь на странице: 1из 12

MIKROKONTROLER

Audi Adi Fadilla (18040007), Produksi Garment Kons. Fashion Design, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-mail: audi.chaching9987@gmail.com
Phone : 087884064609

ABSTRAK

Pada saat ini kita dapat melakukan banyak kegiatan dengan mudah khususnya menggunakan
peralatan elektronik dikarenakan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini. Dan praktikum kali
ini praktikan akan menggunakan sebuah alat bantu teknologi berupa Arduino uno. Alat tersebut
merupakan sebuah board yang memiliki processor berupa mikro processor, alat tersebut digunakan
untuk memberikan suatu akses untuk mengatur jalan dari board tersebut sehingga menghasilkan sebuah
output yang diinginkan. Dan untuk mengatur jalan dari board tersebut harus lah menggunakan sebuah
software yang support dan dengan melalui software tersebut, kita memasukkan sebuah program untuk
mengatur jalan untuk board tersebut supaya sesuai dengan output yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN
Pada praktikum menggunakan Arduino uno ini praktikan menggunakan dua macam sensor yaitu
sensor photocell dan sensor suara. Contoh sederhana nya untuk penggunaan teori aktuator yaitu untuk
sensor photocell di dalam kehidupan sehari hari kita bisa membuat sebuah program untuk mematikan
dan menyalakan lampu, pada saat sensor tidak menangkap cahaya, dikarenakan sudah malam hari, dan
langsung diolah oleh Arduino sehingga menghasilkan output untuk menyalakan lampu, dan sebaliknya
jika sensor menangkap cahaya yaitu siang hari, output nya akan berganti dan lampu akan dimatikan.
Dan itulah merupakan penerapan sensor yang masukanna berupa impuls pengeluaran berupa listrik.
Dan untuk praktikum kali ini akan menjelaskan cara penggunaan untuk menyelesaikan eksperimen
mikrokontroler Arduini uno sensor dan actuator.

II. TUJUAN
1. Dapat menerapkan operator logika pada mikrokontroler.
2. Dapat memahami gabungan sensor dan actuator pada mikrokontroler.
3. Dapat merancang sebuah rangkaian elektronika menggunakan mikrokontroler.
4. Dapat memahami konsep digital actuator, analog actuator, sensor digital, dan analog actuator.
III. DASAR TEORI
 Mikrokontroler
Mikokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan
umumnya dapat menyimpan program, dan terdiri dari CPU, memori I/O tertentu dan unit
pendukung seperti Analog-to-digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Atau
bisa juga disebut komponen elektronik yang berbentuk seperti IC yang cara penggunaannya harus
diisi dahulu menggunakan program, barulah bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan
sebagai output.
 Fungsi Mikrokontroler
a. Sebagai Counter
b. Sebagai Decoder dan Encoder
c. Sebagai Flip Flop
d. Sebagai Pembangkit Osilasi
e. Sebagai Timer/Waktu
f. Sebagai Analog Digital Converter
 Jenis Jenis Mikrokontroler
Ada beberapa jenis Mikokontroler, dan yang paling banak digunakan diantaranya adalah :
a. Keluarga AVR

Gambar 1. Mikrokontroler AVR ( Yuvan Farid Azis, 2016).

b. Keluarga MCS51

Gambar 2. Mikrokontroler MCS51 (Yuvan Farid Azis, 2016)


c. Keluarga PIC

Gambar 3. Mikrokontroler PIC (Yuvan Farid Azis, 2016).

d. Keluarga ARM

Gambar 4. Mikrokontroler ARM (Yuvan Farid Azis, 2016).

 Arduimo
Adalah pengendali mkro Single-board yang memiliki sifat open-Source, yang diturunkan dari
wiring platform, dan dirancang untuk memudahkan penggunaan alat alat elektronik dalam berbagai
macam bidang. Hardware nya memiliki prosesor AtmelAVR dan Software nya memiliki bahsa
pemograman sendiri. Arduino juga merupakan Platform hardware terbuka yang ditujukan kepada
siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan
Software nya yang fleksibel dan mudah cara penggunaannya. Mikorokontrpler dapat deprogram
menggunakan bahasa pemrograman Arduino yang memiliki kemiripan Syntax dengan bahasa
pemrogaman C. karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja, dapat mengunduh skema Hardware
arduino nya dan membangunnya. Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang
dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino
dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level
hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk
membypass bootloader dan menggunakan downloader untuk memprogram mikrokontroler secara
langsung melalui port ISP.
 Jenis jenis Arduino
a. Arduino UNO
b. Arduino DUE
c. Arduino Mega
d. Arduino Leonardo
e. Arduino fio
f. Arduino Lilypad
g. Arduino nano
h. Arduino mini
i. Arduino micro
j. Arduino Ethernet
k. Arduino Espiora
l. Arduino Robot

Dan untuk praktikum kali ini praktikan akan menggunak Arduino UNO, dikarenakan jenis
tersebut adalah yang paling banyak digunakan, terutama untuk pemula sangat disarankan untuk
menggunakan Arduino UNO, dan banyak sekali referensi yang membahas nya. Versi terakhir
adalah Arduino UNO R3, menggunakan ATMEGA328 sebagai mikrokontrolernya, memiliki
14 pin I/O Digital dan 6 pin input analog, untuk pemograman cukup hanya dengan
menggunakan koneksi USB Type A to Type B, sama sepertin yang digunakan pada USB Printer.

Gambar 5. Arduino UNO REV3 (Arduino, 2017).


 Kegunaan dan kelebihan Arduino
Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Arduino bisa digunakan
untuk mengontrol LED, bisa juga digunakan untuk mengontrol helikopter.
Contoh yang sudah pernah dibuat adalah MP3 player, pengontrol motor, mesin CNC, monitor
kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara, pengontrol suhu, monitor
energi, statiun cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS logger, monitoring bensin dan
masih banyak lagi.
Kelebihan dari Arduino antara lain adalah :
 Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan
menangani upload program dari komputer.
 Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port
serial/RS323 bisa menggunakan nya.
 Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan
library yang cukup lengkap.
 Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield
GPS, Ethernet, SD Card, dll.

 Sensor Photocell
Photocell merupakan sejenis rangkaian elektronik yang yang berisi komponen LDR
(Light dependent resistor) di dalam nya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang On dan Off
nya bisa di Setting secara otomatis berdasarkan resistor cahaya.
Prinsip kerja resistor dengan sensitivitas cahaya (LDR) apabila kondisi gelap maka nilai
resistansi nya akan menjadi rendah sehingga arus mengalir dan lampu dapat menyala,
sebaliknya jika kondisi terang, maka nilai resistansi akan tinggi sehingga arus tidak dapat
mengalir dan lampu mati. Untuk pengaplikasian nya biasanya rangkaian Photocell digunakan
pada Installasi penerangan lampu jalan, mercusuar, ataupun lampu lampu yang membutuhkan
otomatisasi.

Gambar 6. Bagian bagian Photocell. (Setiawan 2014).


 Sensor Suara

merupakan sensor yang mensensing besaran suara untuk diubah menjadi besaran listrik. Sensor
ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang diterima. Dimana
gelombang suara tersebut mengenai membran sensor, yang menyebabkan bergeraknya
membran sensor yang memiliki kumparan kecil sehingga menghasilkan besaran listrik.
Kecepatan bergeraknya kumparan kecil tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik
yang akan dihasilkan. Salah satu contoh komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah
condeser microphone atau mic. Bentuk fisik dari condeser mic yaitu berbentuk bulat dan
memiliki kaki dua, dapat dilihat seperti gambar dibawah ini

Gambar 7. Condeser microphone. (Admin kece, 2017).

Condenser mic bekerja berdasarkan diafragma atau susunan backplate yang harus tercatu oleh listrik
membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk ke microphone akan
menggetarkan komponen diafragma ini. Letak dari diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate.
Susunan dari elemen ini membentuk sebuah kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor
memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan maupun tegangan. Ketika elemen tersebut terisi
dengan muatan, medan listrik akan terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang dimana besarnya
itu proporsional terhadap ruang yang terbentuk diantaranya. Variasi akan lebar space antara diafragma
dengan backplate terjadi dikarenakan adanya pergerakan diafragma relatif terhadap backplate yang
disebabkan oleh adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini akan menghasilkan sinyal
elektrik dari gelombang suara yang masuk ke condenser microphone.
Gambar 8. Skema dari Condeser Microphone (Admin kece, 2017).

Karakteristik dari Condeser Mic.

 Susunannya lebih kompleks dibanding dengan jenis microphone lainnya seperti dibanding dengan
dynamic Microphone
 Pada frekuensi tinggi, akan menghasilkan suara yang lebih halus dan natural, serta sensitivitas yang
lebih tinggi
 Mudah akan mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas
 Ukurannya lebih kecil dibanding dengan jenis tipe microphone lainnya

Pada pasaran sudah dijual sensor suara menggunakan condeser mic ini dalam bentuk modul, sehingga
mudah dan praktis dalam penggunaannya.

Gambar 9. Modul Sensor Suara (Admin kece, 2017).


Spesifikasi dari modul sensor suara antara lain

 Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)


 Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
 Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
 Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
 Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
 Sudah terdapat indikator led
IV. METODA PRAKTIKUM
 Alat dan bahan
1. Project Board
2. Resistor
3. Kabel Penghubung
4. Sensor touch
5. Sensor suara
6. Lampu LED
7. Arduino Uno
8. Laptop

 Cara kerja

Cara kerja dari eksperimen ini yaitu:

1. Alat bahan disiapkan.


2. Kabel penghubung antara Arduino dan komputer dihubungkan.
3. LED dirangkai pada papan project, lalu dihubungkan dengan kabel ke Arduino.
4. Program (listing program) dibuat diprogram Arduino agar dapat menjalankan led sesuai
yang diinstruksikan.
5. Program divalidasi lalu diunggah dan dilihat apakah LED menyala atau tidak.
6. Kemudian sensor suara, sensor touch dan led dirangkai diboard secara seri, kemudian
dihubungkan ke Arduino.
7. Program (listing program) dibuat diprogram arduino agar dapat menjalankan LED dan
sensor sensor sesuai yang diinstruksikan.
8. Program divalidasi lalu diunggah dan dilihat apakah LED dan sensor yang diinginkan
menyala atau tidak.
9. Ambil data tersebut dan lampirkan pada laporan.
V. Hasil Pembahasan
Secara teori
 Menyalakan lampu LED dengan sensor analog (sensor photocell)

Gambar 10. Listing program untuk menyalakan LED dengan sensor


Photocell

 Menyalakan lampu LED dengan sensor suara

Gambar 11. Listing program untuk menyalakan LED dengan sensor


suara
 Menyalakan lampu LED dengan lampu lalu lintas

Gambar 12. Listing program untuk menyalakan LED dengan lampu


lalu lintas

Secara Eksperimen

Gambar 15. Rangkaian LED dengan lampu lalu lintas


Gambar 16. Rangkaian dengan menggunakan sensor suara

Gambar 17. Rangkaian dengan menggunakan sensor photocell

VI. KESIMPULAN
Setelah dilakukanya praktikum tersebut, semua nya dapat dijalan kan dengan baik, dengan cara
membuat program nya di Software Arduino dan lalu di masukkan kedalam mikrokontroler,
yanh dihubungkan dengan Project board dan disusun nya rangkaian seperti pada hasil dan
pembahasan, semua lampu dan sensor yaitu sensor suara dan photocell, dapat berjalan dengan
baik. Dan untuk di kehidupan sehari hari, pengaplikasian dari semua sensor diatas, dapat
diaplikasikan pada kehidupan sehari hari, contohnya pada lampu penerangan jalan raya ketika
hari mulai gelap atau matahari mulai terbenam lampu dipinggir jalan raya tersebut akan
menyala, penggunaan lampu lalu lintas, dan lain lain.
DAFTAR PUSTAKA

Yuvan. (2016). Pengertian, Macam, Fungsi Mikrokontroler . Diperoleh 8 oktober 2017, from
http://fun-elektro.blogspot.co.id/2016/06/pengertian-macam-fungsi-mikrokontroler.html

Arduino. (2017). Arduino UNO REV3 . Diperoleh 8 Oktober 2017, from


bbbbbhttps://store.arduino.cc/usa/arduino-uno-rev3

wikipedia. (2015, November). Arduino Wikipedia. Diperoleh 8 Oktober 2017, from


https://id.wikipedia.org/wiki/Arduino.

Wikipedia. (2015, November). Jenis jenis Arduino. Diperoleh 8 Oktober 2017, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Arduino#Jenis-Jenis_Arduino

Ilham effendi, (2016). Pengertian dan kelebihan Arduino. Diperoleh 8 Oktober 2017, from
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/

Setiawan, F. (2014, April 3). sensor photo cell. Diperoleh 8 Oktober 2017, from
http://fajarsetiawan1994.blogspot.co.id/2014/03/sensor-optic-photo-cell.html.

Admin kece. (2017, Agustus 17). Cara mengakses sensor suara menggunakan Arduino uno. Diperoleh
8 Oktober 2017, from
https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-sensor-suara-menggunakan-arduino-uno/

Вам также может понравиться