Вы находитесь на странице: 1из 5

1.apa saja tes atau pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk yang mengalami kerusakan.

ami kerusakan. Nyeri tidak dapat ditunjuk dengan tepat


mendiagnosis nyeri dada,? disatu titik saja. Hal ini disebabkan karena jantung termasuk organ
dalam sehingga sifat nyerinya adalah nyeri yang tidak terlokalisasi.
Jb : X-ray pada rongga dada ->dilakukan untuk memeriksa bentuk Umumnya, seorang Pasien akan menunjukkan tempat nyerinya
dan ukuran jantung, pembuluh darah, serta masalah pada paru- dengan seluruh telapak tangannya ketika ditanya di mana letak
paru. Electrocardiogram (ECG) -> Otot jantung yang cedera atau nyeri dirasakan, bukan dengan satu jari. Perasaan nyeri dapat
terluka tidak dapat menyalurkan impuls secara normal, dan tes ini seperti ditusuk-tusuk atau seperti tertindih benda berat, tertekan,
dilakukan untuk memeriksa aktivitas kelistrikan jantung melalui
sesak berat, dan rasa terbakar. Sensasi nyeri dada akibat jantung
elektroda yang ditempelkan di kulit. biasanya bersifat tumpul. Ciri khas nyeri adalah menjalar melalui
Tomografi terkomputasi (CT scan) ->Tes ini dilakukan untuk saraf hingga ke bahu, lengan kiri, tembus ke punggung, dan leher.
memeriksa aorta atau keberadaan gumpalan darah di paru-paru. Tempat-tempat tersebut khas untuk penjalaran nyeri dari jantung.
Tes darah->Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar enzim yang Lamanya nyeri dada dapat berbeda-beda tergantung berat-
meningkat ketika terjadi luka atau kerusakan pada otot jantung. ringannya penyakit jantung yang diderita. Nyeri dada akibat
Kateterisasi jantung (angiogram)->Tes ini dilakukan untuk penyempitan derajat ringan biasanya berlangsung kurang dari 20
memeriksa penyumbatan atau penyempitan arteri yang menuju menit. Sedangkan nyeri akibat sumbatan total atau pada serangan
jantung. jantung akut terjadi lebih dari 20 menit. Nyeri dada akibat jantung
terjadi pada saat kerja jantung kita meningkat, misal saat
Echocardiogram-> dilakukan untuk memeriksa struktur dan fungsi beraktivitas, sesaat setelah beraktivitas, sedang marah, emosi, atau
jantung dengan menggunakan gelombang suara yang menghasilkan stres. Nyeri berkurang dengan istirahat dan menenangkan diri. Nyeri
gambar. tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh. Posisi berdiri, duduk, berbaring
miring ke kanan, kiri, dan sebagainya tidak akan memengaruhi rasa
Tes latihan stress-> Ada banyak tipe tes stres yang bisa dilakukan.
nyeri. Nyeri akibat jantung tidak bertambah sakit saat menarik
Tujuan dari tes-tes tersebut untuk mengukur respons pembuluh
ataupun mengembuskan napas. Jika nyeri bertambah dengan
darah dan jantung terhadap tingkat aktivitas.
menarik napas, maka penyebab nyeri dada lebih dicurigai
2. Gejala Nyeri dada yang disebabkan oleh Jantung, adalah sebagai disebabkan oleh paru-paru atau otot dinding dada. Nyeri dada
berikut : Nyeri dada bisa terjadi disebelah kanan, bila yang akibat jantung umumnya diiringi oleh gejala saraf simpatis lainnya,
mengalami kerusakan jantung sebelah kanan. Nyeri dapat berupa yakni gejala seperti saat seseorang cemas. Gejala simpatis tersebut
perasaan tidak enak dibagian punggung, bila yang mengalami antara lain berkeringat dingin, denyut jantung cepat, lemas, mual,
kerusakan jaringan jantung belakang. Nyeri bisa dirasakan di ulu hati dan muntah.
dan sering disangkan sebagai sakit maag, bila bagian bawah jantung
3. pada pemx EKG ditemukan depresi ST pada lead V1-V4 , Bagaimana tatalaksana untuk penyakit jantung iskemik atau SKA?
bagaimana gambaran patologi yg mungkin terjadi?
JB : tatalaksana awal di ruang emergency (10 menit pertama saat
Dengan EKG, jantung iskemia bisa anda identifikasi berupa kedatangan)
gambaran ST segmen depresi dengan kriteria sebagai berikut :
1. Tirah baring (bed rest total)
ST segmen depresi > 1mm Terdapat lebih dari 1 ST segmen depresi
ST segmen depresi bisa berupa datar atau horizontal, downsloping 2. Oksigenasi suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan
saturasi oksigen arteri kurang dari 90%. Pada semua pasien STEMI
atau upsloping.
tanpa komplikasi dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama

3. Aspirin 160-325mg chewable(kunyah) , Nitrat diberikan 5mg


Sindrom koroner akut (SKA) merupakan suatu manifestasi klinis dapat diulang 3 kali lalu drip bila masih nyeri
penyakit jantung koroner yang paling utama dan menyebabkan
kematian. Sindrom ini merupakan penyakit jantung koroner yang 4. Clopidogrel 300 mg per oral (jika sebelumnya belum pernah
bersifat progresif. Adanya robekan plak aterosklerotik merupakan diberi)
salah satu penyebab dalam proses pengurangan pasokan oksigen 5. Morfin iv bila nyeri tidak teratasi dengan nitrat
akut dan subakut dari miokard sehingga menyebabkan timbulnya
sindrom koroner akut. Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan 6. Tentukan pilihan revaskularisasi dengan memperbaiki aliran
adanya proses inflamasi, trombosis, vasokonstriksi dan darah koroner dan reperfusi miokard harus dilakukan pada pasien
mikroembolisasi. Plak yang terbentuk ini memiliki dinding yang tipis STEMI akut dengan presentasi < 12 jam
dengan lemak yang besar, mudah ruptur apabila terdapat faktor
a. tatalaksana di ruang perawatan intensif (24 jam pertama saat
pencetus akibat adanya aktivasi enzim protease yang dihasilkan
dating)
oleh makrofag. Hal ini memberikan manifestasi klinis sindron
koroner akut berupa: 1. Monitor kontinu dalam 24 jam
1.ST elevasi miokard infark (STEMI) dimana terjadi oklusi total oleh 2. Nitrogliserin Nitrat oral short acting tiap 5 menit untuk
trombus. mengatasi nyeri dada. Pemberian intravena kontinu pada keadaan
gagal jantung, hipertensi atau tanda-tanda iskemi menetap
2. Non-ST elevasi acute coronary syndrome (NSTEMI) dimana oklusi
yang terjadi bersifat sebagian. 3. Aspirin aspirin kunyah 162-325 mg diberi jika belum pernah
diberikan, selanjutnya 80-162 mg sehari
4. Clopidogrel 4. Mempertahankan kekentalan darah dan mencegah perdarahan.

5. Inhibitor enzim pengkonversi angiotensin (Inhibitor ACE) Diberi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
jika tidak ada kontraindikasi dan dilanjutkan hingga dosis optimal. dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kontraindikasi pemberian beta bloker adalah bila terdapat tanda- Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol
tanda gagal jantung, hipotensi.contoh obat inhibitor ACE : total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar
kaptopril, enalapril, lisinopril, dan quinapril. kolesterol HDL (Sunita, 2004)

6. Anti platelet : Pada penyakit jantung koroner pemakaian Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL
antikoagulan sangat dianjurkan. Penggunaan aspirin harus dihindari kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat
pada perawatan rumah sakit berulang dengan gagal jantung yang disertai penurunan kadar HDL kolesterol (Andry Hartono, 2000).
memburuk. Antipratelet yang digunakan adalah Aspilet
7. Etiologi dan Faktor Resiko dislipidemia?
Sel endotel = sel yg melapisi bagian dalam lumen dari seluruh
pembuluh darah dan berperan sebagai penghubung antara sirkulasi Kadar lipoprotein, terutama LDL meningkat sejalan dengan
darah dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Disamping berperan bertambahnya usia. Pada keadaan normal pria memiliki kadar LDL
sebagai sawar fisik antara darah dan jaringan, sel endotel yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita
memfasilitasi berbagai fungsi yang kompleks dari sel otot polos lebih banyak. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak
pembuluh darah dan sel-sel didalam kompartemen darah. Berbagai tertentu (VLDL dan LDL) adalah (Davey,2002): 1. Riwayat keluarga
penelitian menunjukkan bahwa sel endotel memegang peran dengan hiperlipidemia 2. Obesitas 3. Diet kaya lemak 4. Kurang
penting dalam proses homeostasis yang terjadi melalui integrasi melakukan olah raga 5. Penyalahgunaan alkohol 6. Merokok sigaret
berbagai mediator kimiawi. Sistem ini mempunyai efek baik 7. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik 8. Hipotiroidisme 9.
terhadap sel-sel otot polos pembuluh darah maupun sel-sel darah Sirosis
sehingga dapat menimbulkan berbagai perubahan antara lain :

1. Vasodilatasi atau vasokonstriksi untuk mengatur kebutuhan 8. bagaimana Penatalaksanaan pada pasien dislipidemia?
suplai darah bagi seluruh organ tubuh manusia.
Penatalaksanaan dalam dislipidemia dimulai dengan melakukan
2. Pertumbuhan dan atau perubahan-perubahan karakteristik penilaian jumlah faktor resiko koroner pada pasien untuk
penotif dari sel-sel otot polos pembuluh darah. menentukan kolesterol-LDL yang harus dicapai.
3. Perubahan-perubahan proinflamasi atau antiinflamasi. 1. Penatalaksanaan Umum
Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat
nonfarmakologist yang meliputi modiflkasi diet, latihan jasmani meningkatkan kadar HDL ,menurunkan resistensi insulin,
serta pengelolaan berat badan. terapi diet dengan mengurangi meningkatkan sensitivitas, menurunkan trigliserida dan LDL, dan
asupan lemak jenuh dan kolesterol serta mengembalikan menurunkan berat badan (Azwar, 2004). Setiap melakukan
kesimbangan kalori, sekaligus memperbaiki nutrisi. Perbaikan latihan jasmani perlu diikuti 3 tahap : 1. Pemanasan dengan
keseimbangan kalori biasanya memerlukan peningkatan peregangan selama 5-10 menit 2. Aerobik sampai denyut
penggunaan energi melalui kegiatan jasmani serta pembatasan jantung sasaran yaitu 70-85 % dari denyut jantung maximal (
asupan kalori (Anwar, 2004) 220 - umur ) selama 20-30 menit . 3. Pendinginan dengan
menurunkan intensitas secara perlahan - lahan, selama 5-10
2. Penatalaksanaan Non- Farmakologi menit. Frekwensi latihan sebaiknya 4-5 x/minggu dengan lama
a. Terapi Nutrisi Medis latihan seperti diutarakan diatas. Dapat juga dilakukan 2-3x/
minggu dengan lama latihan 45-60 menit dalam tahap aerobik.
Terapi diet dimulai dengan menilai pola makan pasien,
mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak 3. Penatalaksanaan Farmakologi Pengobatan farmakologi
jenuh dan kolesterol serta berapa sering keduanya dimakan. dilakukan bila terjadi kegagalan dengan pengobatan non-
Jika diperlukan ketepatan yang lebih tinggi untuk menilai farmakologis. Saat ini didapat beberapa golongan obat yaitu
asupan gizi, perlu dilakukan penilaian yang lebih rinci, yang golongan resin, asam nikotinat, golongan statin, derivat
biasanya membutuhkan bantuan ahli gizi.Penilaian pola makan asam fibrat, probutol dan lain-lain namun obat lini pertama
penting untuk menentukan apakah harus dimulai dengan diet yang danjurkan oleh NCEP-ATP III adalah HMG-CoA
tahap I atau langsung ke diet tahap ke II. Hasil diet ini terhadap reductase inhibitor (Azwar, 2004).
kolesterol serum dinilai setelah 4-6 minggu dan kemudian
Apabila ditemukan kadar trigliserid >400mg/dl maka
setelah 3 bulan (Anwar, 2004). Pada pasien dengan kadar pengobatan dimulai dengan golongan asam fibrat untuk
kolesterol LDL atau kolesterol total yang tinggi sebaiknya menurunkan trigliserid. Menurut kesepakatan kadar kolesterol
mengurangi asupan lemak jenuh. Namun pada pasien ini LDL merupakan sasaran utama pencegahan penyakit arteri
sebaiknya banyak mengkonsumsi lemak tak jenuh rantai tunggal koroner sehingga ketika telah didapatkan kadar trigliserid yang
dan ganda. Asupan karbohidrat, alkohol dan lemaak perlu menurun namun kadar kolesterol LDL belum mencapai sasaran
dikurangi pada pasien dengan trigliserid yang tinggi (Sudoyo, maka HMG-CoA reductase inhibitor akan dikombinasikan
2006). dengan asam fibrat. Selain itu, terdapat obat kombinasi dalam
b. Aktivitas Fisik satu tablet (Niaspan yang merupakan kombinasi lovastatin dan
asam nikotinik) yang jauh lebih efektif dibandingkan dengan
lovastatin atau asam nikotinik sendiri dalam dosis tinggi 3. Perokok 4. Diabetes (kencing manis) 5. Kegemukan (obesitas)
(Sudoyo, 2006) 6. Malas berolah raga 7. Usia lanjut

10. Pengobatan ateroskelorosis?

9. bgaimana Etiologi aterosklerosis? Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan
kolesterol dalam darah (contohnya Kolestiramin, kolestipol,
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin,
monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan
diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah (Sudoyo,
lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan 2006) . Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan
terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
arteri (Cotran & Robbin, 2002). Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan
kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang
akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan
kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa guna menghindari arteri yang tersumbat (Sudoyo, 2006).
masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma
yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya
bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau
bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan
menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). (Price &
Wilson, 2002).

Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada (Price &


Wilson, 2002):1. Tekanan darah tinggi 2. Kadar kolesterol tinggi

Вам также может понравиться