Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
Mikroalgae
Makroalga
• Hidup di daerah
terumbu karang
• Mempunyai perekat
berupa rhizoid
• Hidup membuat
koloni
4 Palmaria • Tersusun banyak
lembaran
• Mempunyai klorofil,
figmen merah
• Talus berbentuk
seperti lembaran daun
• Hidup di daerah
bebatuan dekat pantai
• Pigmen berwarna
coklat
• Tumbuh berbentuk
seperti lembaran
• Batang berbentuk
silindris, tegak, dan
kasar
10 Dictyota • Thalus pipih seperti
pita
• Percabangan
dichotomus ujung
meruncing
• Warna thallus coklat
tua
• Alat perekat
berbentuk cakram
• Licin
• Holdfast berbentuk
cakram
• Percabangan
berseling teratur
• Hidup didaerah
karang kedalaman 0,5
- meter
13 Rhodymenia • Berwarna merah
kecoklatan
• Berbentuk seperti
membran
• Bentuk talus
bervariasi dari bentuk
oval sampai runcing
• Hidup didaerah
pasang surut air laut
PEMBAHASAN
Keanekaragaman Mikroalga
Genus Ulothrix terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun
memanjang seperti benang. Ganggang ini hidup di air tawar yang airnya tidak
terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan
(Fauziah & Laily, 2015). Bentuk filamen panjang tak bercabang dengan lebar
11-45 μm. Pada setiap sel terdapat kloroplas yang berbentuk seperti ladam atau
lempengan yang terletak pada bagian tepi ruangan sel dan dilengkapi dengan 1-
2 pireniod (Mizuno, 1990). Dinding sel Ulothrix sp. tersusun atas dua lapisan,
lapisan luar adalah pektin dan lapiasan dalam tersuun oleh selulosa. Kloroplas
terbungkus oleh system membrane rangkap. Pigmen yang terdapat dalam
kloroplas yaitu klorofil a dan b. kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti
bentuk dinding sel (parietal) (Fauziah & Laily, 2015).
Chlorella sp adalah salah satu jenis alga hijau bersel satu. Selnya berdiri
sendiri dengan berbentuk bulat atau bulat telur dengan diameter 3 – 8 mikron,
memiliki khloroplas berbentuk seperti cawan dan dindingnya keras. Warnanya
hijau cerah, hidup dipermukaan air tawar, namun ada juga yang hidup di air
asin (Afandi, 2003). Chlorella sp dapat bergerak tetapi sangat lambat sehingga
pada pengamatan seakan – akan tidak bergerak. Alga ini dapat tumbuh pada
salinitas 0 – 35 ppt. Alga ini masih dapat bertahan hidup pada suhu 40 oC,
tetapi tidak tumbuh. Kisaran suhu 25 – 30oC merupakan kisaran suhu yang
optimal untuk pertumbuhan alga ini (Isnansetyo & Kurniastuty, 1995).
Actinastrum merupakan alga yang memiliki ciri talusnya berbentuk
seperti bintang, ada juga yang berbentuk seperti cerutu, selnya disusun
memancar dalam koloni (Prescott, 1970)
Keanekaragaman Makroalga
Genus Sargasum dan Turbinaria memiliki ciri-ciri, yaitu talus pipih dan
licin, holdfast berbentuk cakram, warna talus coklat, memiliki bladder air
(gelembung uadra) yang umumnya soliter. Ciri khas Sargassum memiliki
gelembung udara.Gelembung udara tersebut disebut pneumatocysts,
memberikan daya apung sehingga dekat permukaan air dan dengan demikian
menerima lebih banyak cahaya untuk fotosintesis Turinaria memiliki bentuk
filoid menyerupai terompet (Summich and Dudley, 2008). Dengan kunci
dikotom 1a, 2b, 5a, 6a, 7a, 8a (Sargassum)
Afandi, Y.V., 2003, Uji Penurunan Kandungan Nitrat dan Fosfat oleh Alga
Hijau (Chlorella sp) secara Kontinyu Jurusan Teknik Lingkungan ITS,
Surabaya.
Firda Ama Zulfia, Indah Syafinatu Zafi, Kuni Mawaddah, dan Leviana Erinda
Murni (tanpa tahun). Saptasari. Keanekaragaman Makroalga Sekitar
Pantai Pancur Alas Purwo Sebagai Media Pembelajaran Realia
Mahasiswa Calon Guru Biologi Di Fmipa Universitas Negeri Malang
Floyd, G. L. & Watanabe, S. 1990. Comparative ultrastructure of the
zoospores of eight species of Characium (Chlorophyceae). J. Phycol. 26
(Suppl.): 11.
Handayani, S., Setia, Mitra T., Endarti, S.E., 2014, Pengenalan Makroalga
Indonesia, Dian Rakyat, Jakarta
Hoek, v.d, Mann, D.G., and Jahns, H.M., 1995, Algae: An Introduction to
Phycology, Cambridge University Press, Cambridge
Ilham Budi Setyawan dkk.2013. Identifikasi Keanekaragaman dan Pola
Penyebaran Makroalga Di Daerah Pasang Surut Pantai Pidakan
Kabupaten Pacitan Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan
Biologi Indonesia volume 1 Nomor 1(Issn: 2442-3750)(Halaman 78-88)
John, M., Walters, T., Wilke, G., Osborne, L., FHWA. (2005). Road Weather
Information System – Environmental Sensor Station Siting Guidelines –
Version 1.0. Washington, DC: Federal Highway Administration.
Kasrina, Sri Irawati dan Wahyu E Jayant.Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa
Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber
Belajar Biologi Sma. Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012
Zulkifli H, Husnah, Ridho MR, Juanda S. 2009. Status kualitas sungai musi
bagian hilir ditinjau dari komunitas fitoplankton. Journal of Biological
Researches. 15(1):5–9.