Вы находитесь на странице: 1из 17

PRORAM PENANGGULANGA PENYAKIT MENULAR (P2M)

”PROGRAM P2M DI PUSKESMAS PERUMNAS”

OLEH

KELAS KESLING

MAEMUNA J1A116168
NUNUNG TRIWAHYUNI J1A116170
NUR ANNISA J1A116193

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “ Program P2M dipuskesmas perumnas”
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kendari, 10 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1.2. Tujuan
1.3.Waktu pelaksanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.2 Program penanggulangan penyakit menular di puskesmas
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penyakit menular
3.2 Pelaksanaan program
3.3 Penanggung Jawab / Programmer Penyakit Menular.
3.4 anggaran
3.5 Analisis SWOT
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di berbagai negara masalah penyakit menular dan kualitas lingkungan yang
berdampak terhadap kesehatan masih menjadi isu sentral yang ditangani oleh pemerintah
bersama masyarakat sebagai bagian dari misi Peningkatan Kesejahteraan Rakyatnya.
Faktor lingkungan dan perilaku masih menjadi risiko utama dalam penularan dan
penyebaran penyakit menular, baik karena kualitas lingkungan, masalah sarana sanitasi
dasar maupun akibat pencemaran lingkungan. Sehingga insidens dan prevalensi penyakit
menular yang berbasis lingkungan di Indonesia relatif masih sangat tinggi.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
Perubahan Paradigma Kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan lebih
diprioritaskan pada upaya pencegahan dan promosi dengan tanpa meninggalkan kegiatan
kuratif dan rehabilitatif, telah mendorong upaya dari dinas kesehatan umumnya dan
dalam bidang penyehatan lingkungan permukiman serta tempat – tempat umum dan
industri pada khususnya untuk lebih menggali kemampuan dan kemauan masyarakat
untuk dapat meningkatkan dan memecahkan permasalahan kesehatannya sendiri.
Keadaan kesehatan lingkungan di masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat
berubah seperti: Mobilitas dan Peningkatan jumlah penduduk, penyediaan air bersih,
Pemanfaatan Jamban, pengolalaan sampah, pembuangan air limbah, penggunaan
pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat,
polusi udara,air dan tanah dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan
Penyakit Menular.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat menggunakan hasil
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan pada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, RI 2004).
Salah satu fungsi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan
yang diberikan puskesmas meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan (Depkes RI, 2004).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum :


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Penanggulangan Penyakit
Menular (P2M)
1.2.2 Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui penyakit menular di Puskesmas Perumnas
2. Untuk mengetahui pelaksanaan dan pengaplikasian program P2M di Puskesmas
Perumnas
3. Untuk mengetahui penanggung jawab / programmer masing-masing penyakitdi
puskesmas perumnas
4. Untuk mengetahui anggaran / dana yang digunakan di Puskesmas perumnas
5. Untuk mengetahui Analisis SWOT penyakit menular di Puskesmas Perumnas
1.3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pengambilan data penyakit menular dan wawancara program
P2M di Puskesmas Perumnas adalah sebagai berikut :
Hari dan Tanggal : Selasa, 6 November 2018
Waktu : Pukul 09:00 WITA
Tempat : Puskesmas Perumnas Kendari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media.
Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua negara
berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam kurun waktu
yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut (mendadak) dan menyerang
semua lapisan masyarakat. Penyakit jenis ini diprioritaskan mengingatsifat menularnya yang
bisa menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar.Penyakit menular
merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2011: 3)
Cara Penularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara penularan penyakit menular
yaitu:
1. Penularan secara kontak, baik kontak langsung maupun kontak tidak langsung (benda-
benda bekas dipakai pasien).
2. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemar.
3. Penularan melalui vector.
4. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik, dan tato.
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular. Penyakit
menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: malaria, demam berdarah dengue,
tuberkulosis paru, HIV/ AIDS, diare, polio, filaria, kusta, pneumonia, dan penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.

2.2 Program penyakit menular di puskesmas


Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dari orang atau hewan sakit, dari
rervior ataupun dari benda benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia yang
sehat. Penyakit menular dapat di definisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat di tularkan
(perpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung atau melalui perantara).
Agen atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyrang host atau
inang (penderita.
Program pencegagahan penyakit menular di puskesmas yaitu program untuk
mengurangi atau memberantas pnyakit menular yang ada dipusksmas pada. Tujuan p2m di
puskesmas adalah untuk menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, mengurangi
berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran
penyakit menular di suatu tempat, memberikan proteksi kusus kepada masyarakat tertentu
agar terhindar dari penularan penyakit. Jadi program p2m yang ada pada puskesmas
sangatlah penting karena dapat mencegah penularan penyakit yang lebih luas lagi pada
masyarakat.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Penyakit Menular


Penyakit Menular di PuskesmasPerumnas yaitu :
1. DBD
2. TB Paru
3. Hepatitis
4. ISPA
5. Diare
6. Influensa

2.2 Pelaksanaan program


Puskesmas Perumnas memiliki Program Pemberantasan Penyakit Menular(P2M)
yang kegiatan pemberantasan penyakitnya meliputi P2 DBD , P2TB, P2 Hepatitis,
P2ISPA, P2 Diare dan P2 Influensa.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap program P2M di Puskesmas
Perumnas dalah sebagai berikut:

1. DBD (Demam Berdarah Dengue)


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
disebabkan infeksi virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypty. Adapun
program P2M DBD dipuskesmas perumnas yaitu :
1. Mendata sasaran diwilayah kerja Puskesmas Perumnas yang dilakukan oleh
petugas P2DBD secara rutin tiap bulan.
2. Melakukan program investigasi dan pelacakan wabah, jika terbukti ada kasus
DBD maka petugas akan turun langsung kerumah warga
3. Melakukan kegiatan survey berkala jentik nyamuk dirumah warga
4. Membentuk kader jumantik dengan Menyelenggarakan pertemuan/ pelatihan/
pembinaan kader juru pemantau jentik (JUMANTIK) dalam penggerakan PSN
DBD
5. Melaksanakan surveilens Epidemiologi DBD
6. Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas Kesehatan
Kabupaten

KASUS DBD DI PUSKESMAS PERUMNAS 2018

Berdasarkan tabel data rekapan kunjungan pasien DBD puskesmas Perumnas


Januari-September tahun 2018 yaitu paling tinggi berada dibulan Januari dan April yaitu
sekitar 7 pasien dan dibulan Februari, Juni, agustus dan september tidak terdapat pasien
DBD di puskesmas perumnas.

2. P2 TB
TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteriun
tuberculosis. Pada umumnya jenis penyakit TB yang menjadi fokus kegiatan
puskesmas adalah TB paru. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh P2 TB diPuskesmas
Perumnas yaitu:
1. Melakukan Perencanaan dengan memengumpulkan data hasil kegiatan yang
dilakukan oleh petugas P2 TB.
2. Melakukan Penyuluhan TB.
3. Melakukan program investigasi dan pelacakan wabah
4. Melakukan kegiatan screening TB
5. Selain itu ada pula kegiatan Kunjungan rumah penderita TB. Petugas P2M
melakukan kunjungan rumah bersama dengan program Kesling untuk
penyelidikan epidemologi.
6. Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas Kesehatan
Kabupaten

KASUS TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS PERUMNAS 2018

Berdasarkan tabel data rekapan kunjungan pasien TB (Tuberculosis) puskesmas


Perumnas dari bulan Januari-September tahun 2018 yaitu paling tinggi berada dibulan
April yaitu sekitar 11 pasien dan dibulan agustus tidak terdapat pasien TB di puskesmas
perumnas.

3. P2 Diare
Diare merupakan penyakit menular yang ditandai oleh perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya.
Adapun rencana kegiatan P2 diare di Puskesmas Perumnas yaitu:
1. Melakukan Pendataan sasaran oleh petugas P2 diare. Kegiatan dilakukan tiap
bulan sasaran penduduk
2. Melakukan program investigasi dan pelacakan wabah dengan menggunakan
surveilans epidemiologi, Jika terdapat kasus, keluarga disarankan untuk membawa
penderita ke Puskesmas/ pelayanan kesehatan setempat
3. Melakuka Penyuluhan diare oleh petugas P2 diare dan Promkes. Sasarannya
adalah masyarakat.
4. Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas Kesehatan
Kabupaten
Berdasarkan tabel data rekapan kunjungan pasien Diare puskesmas
Perumnas tahun 2018 yaitu paling tinggi berada dibulan januari yaitu sekitar 46
pasien dan paling rendah dibulan juni yaitu 24 pasien.

4. ISPA
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang salah satu atau
lebih dari saluran pernafasan yang meliputi dari hidung hingga alveoli. Di P2 ISPA
pengklasifikasian penyakit berdasarkan pneumonia dan bukan pneumonia.
Adapun kegiatan yang dilakukan di program P2 ISPA meliputi:
a. Melakukan Pendataan sasaran Kegiatan dilaksanakan oleh petugas P2
ISPA
b. Melakukan Kunjungan rumah untuk mengetahui keadaan penderita dan
lingkungannya oleh petugas P2 ISPA.
c. Penyuluhan ISPA oleh petugas P2 ISPA dan promkes. Sasarannya adalah
pasien dan masyarakat.
d. Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas
Kesehatan Kabupaten

KASUS ISPA DI PUSKESMAS PERUMNAS 2018

Berdasarkan tabel data rekapan kunjungan pasien ISPA puskesmas Perumnas


bulan januari-september tahun 2018 yaitu paling tinggi berada dibulan April yaitu sekitar
224 pasien dan paling rendah dibulan Juni yaitu 145.
5. CAMPAK
Campak merupakan penyakit menular yaitu karen infeksi virus yang ditandai
dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular.
Adapun kegiatan P2 campak dipuskesmas perumnas yaitu :
1. Mendata setiap kasus campak diwilayah tersebut
2. Melakukan program investigasi dan pelacakan wabah, Jika terdapat kasus,
keluarga disarankan untuk membawa penderita ke Puskesmas/ pelayanan
kesehatan setempat
3. penyuluhan tentang pencegahan penyakit campak oleh petugas P2 Campak
4. pelaporan kasus campak rutin setiap bulan

KASUS CAMPAK DI PUSKESMAS PERUMNAS 2018


Berdasarkan tabel data rekapan kunjungan pasien Campak puskesmas Perumnas
bulan Januari-September tahun 2018 yaitu paling tinggi berada dibulan Januari dan
Agustus yaitu 4 pasien dan dibulan februari dan Juni yaitu tidak terdapat kasus campak

2.3 Penanggung Jawab / Programmer Penyakit Menular


1. Tien Husaini S.KM : Diare dan ISPA
2. Wa Sumi Awu S.KM : DBD dan Campak
3. Novita Kanato Padang A.MK : TB
2.4 Anggaran .

Sumber pendanaan/ anggaran yang digunakan oleh puskesmas perumnas untuk program
berasal dari Dinas Kesehatan

2.5 Analisis SWOT


1. Analisis SWOT DBD
a. Kekuatan (Strenghs)
1.Tersedianya kader jumantik
2.Adanya kerja sama antara lintas sektoral dengan masyarakat
b. Kelemahan (Weakness)
1) Keterbatasan dana untuk penyuluhan dan kader jumantik
1) Terbatasnya jumlah Sumber daya manusia karena pemegang program juga
memegang beberapa program lainnya, sehingga kurang dapat fokus dalam
menjalankan program ini.
c. Peluang (Opportunity)
Masyarakat masih memiliki minat yang cukup tinggi untuk mengakses pelayanan
kesehatan
d. Ancaman (Threats)
1) Rendahnya Kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan DBD
2) Kurangnya kepudulian masyarakat terhadap sanitasi Lingkungan
sehingga menjadi salah satu faktor pendukung kemungkinan
terjadinya Wabah DBD

2. Analisis SWOT TB Paru


a. Kekuatan (Strenghs)
Terdapat petugas yang khusus menangani P2M tuberkulosis paru, sehingga
pelaksanaan program bisa lebih intensif.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Masih dibutuhakan peningkatan SDM dalam bidang penyuluhan agar dapat
memberi dampak pelayanan yang meningkatkan pengetahuan masyarakat.
2) Sistem deteksi penyakit TB masih dilakukan secara pasif, yaitu hanya
mengandalkan pasien yang datang ke puskesmas dan memiliki tanda dan gejala
TB.
c. Peluang (Opportunity)
Keinginan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan puskesmas cukup
tinggi.
d. Ancaman (Threats)
1. Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB, baik faktor risiko, cara penularan,
maupun tanda dan gejala.
2. Sarana dan prasarana yang belum memadai

3. Analisis SWOT ISPA


a. Kekuatan (strenghs)
1) adanya kerja sama yang baik antar lintas sector dengan masyarkat
2) para petugas P2 ISPA dipuskesmas perumnas memiliki tingkat pendidikan
yang baik
b. Kelemahan (weakness)
1) Motivasi sumber daya manusia untuk pelaksanaan program P2M ISPA
dirasakan kurang, karena pemegang program juga memegang beberapa
program lainnya, sehingga kurang dapat fokus dalam menjalankan
program ini.
2) Untuk wilayah kerja yang cukup luas, perbandingan antara jumlah
karyawan puskesmas maupun jumlah kader masih sangat kurang jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada

3) Kurangnya dana yang memadai untuk pelaksanaan dan sosialisasi


program ini kepada masyarakat.
c. Kekuatan (opportunity)
masyarakat masih memiliki keinginan yang cukup tinggi untuk datang ke
puskesmas
d. Ancaman (threats)
Adanya banyak praktek dokter atau bidan swasta sebagai alternatif
masyarakat berobat, sehingga mengurangi angka cakupan program P2M ISPA
yang terdata.

4. Analisis SWOT Diare


a. Kekuatan (Strenghs)
1) Adanya Kerjasama yang baik antara Puskesmas dan Posyandu
2) Puskesmas perumnas mempunyai tenaga P2 Diare dengan pendidikan yang
cukup baik
b. Kelemahan (Weakness)
1) Adanya keterbatasan tenaga kerja di puskesmas yang mengakibatkan terjadinya
tugas rangkap di program P2 Diare
2) Kurangnya media yang memadai, seperti leaflet.
3) Terbatasnya sarana dan alat yang tersedia
c. Peluang (Opportunity)
partisipasi masyarakat dalam program ini sangat baik
d. Ancaman (Threats)
1) rendanya kesadaran masyarakat dalam PHBS karena dipengaruhi oleh factor
social. Ekonomi, pendidikan dan kebiasaan masyarakat sehingga mudah
penularan penyakit dan sulit melindungi diri dari ancaman penyakit

5. Analisis SWOT Campak


a. Kekuatan (Strenghs)
1) Adanya kerja sama antara lintas sektoral dengan masyarakat
2) Memiliki tujuan program yaitu untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Kelemahan (Weakness)
1) sumber daya manusia untuk pelaksanaan program P2 Campak dirasakan kurang,
karena pemegang program juga memegang beberapa program lainnya, sehingga
kurang dapat fokus dalam menjalankan program ini.
2) Kurangnya dana untuk melakukan program
c. Peluang (Opportunity)
Petugas P2 Campak dipuskesmas perumnas memiliki tingkat pendidikan yanga baik
d. Ancaman (Threats)
Masih kurangnya peran aktif dan pengetahuan masyarakat untuk membawa anak
atau balita ke tenaga kesehatan apabila terkena penyakit
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan dan analisis data serta wawancara dengan petugas
program P2M di puskesmas PERUMNAS Kota Kendari, dapat di simpulkan bahwa
Program-program penanggulangan penyakit menular dipuskesmas perumnas
semuanya terlaksana dengan baik, berdasarkan hasil wawancara kami dengan petugas
P2M di puskesmas perumnas terdapat beberapa penyakit menular yang memiliki
program yaitu penyakit TB, Diare, DBD, Ispa, Campak. Yang dimana Program
penanggulangan penyakit menular tersebut semua terlaksana dengan baik seperti
adanya program pencatatan dan pelaporan setiap kasus dari Puskesmas ke Dinas
Kesehatan, adanya investigasi dan pelacakan wabah, penyuluhan di rumah rumah
masyarakat, dilakukannya screening tb, pembentukan kader jumantik, pemantauan
penderita, adanya penyuluhan, adanya posyandu, pemeriksaan kesehatan di setiap
rumah warga dan masih banyak kegiatan lainnya
Saran
Saran kami agar program P2M di puskesmas Perumnas ini dapat lebih di
tingkatkan lagi program-program untuk setiap penyakit menular Serta kami berharap
program p2m di Puskesmas Perumnas Kota Kendari ini dapat mencegah atau
memutuskan mata rantai penyakit yang ada di masyarakat, atau di daerah tersebut.
LAMPIRAN

Dokumentasi bersama petugas P2M puskesmas PERUMNAS (Ibu SUMI)

Вам также может понравиться