Вы находитесь на странице: 1из 2

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan antibiotik

kombinasi. Pada praktikum ini antibiotik yang digunakan untuk dikombinasikan adalah
antibiotik amoxicilin dan kloramfenikol terhadap bakteri E. Coli yang merupakan salah satu
bakteri kelompok gram negatis denganbentuk basil atau batang. Kedua antibiotik tersebut
memiliki perbedaanya masing-masing, maka untuk mengetahui efek dari antibiotik
kombinasi tersebut kami menggunakan 2 metode yaitu metode cakram kertas dan pita kertas
dengan melihat perubahan yang terjadi yaitu dari diameter yang terbentuk setelah 24 jam
inkubasi.

Amoxicillin adalah salah satu jenis antibiotik golongan penisilin yang


digunakan untuk mengatasi infeksi berbagai jenis bakteri. Spektrum dari amoxicilin ini
bekerja dengan spektrum luas dan bersifat Bakteri statik/risid. Sifat dari suatu bakterii
tersebut berhubungan dengan mekanisme kerja suatu antibiotik terhadap bakteri. Mekanisme
kerja dari antibiotik amoxicilin ini adalah tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi
dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuh
bakteri. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari
perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan
mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa
bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan
beberapa strain dari Staphylococci.

Kloramfenikol (chloramphenicol) adalah antibiotik yang digunakan secara luas pada


infeksi bakteri, Kloramfenikol adalah antiiotik jenis bakteriostatik dengan menghambat
sintesis protein. Mekanisme kerja kloamfenikol menghambat sintesis protein pada bakteri dan
dalam jumlah terbatas, pada sel eukariotik. Obat ini segera berpenetrasi ke sel bakteri,
kemungkinan melaluli difusi terfasilitsi. Kloramfenikol terutama bekerja dengan memikat
subunit ribosom 50s secara reversibel. Walaupun pengikat tRNA pada bagian pengenalan
kodon ini ternyata menghalangi pengikatan ujung tRNA aminosil yang mengandung asam
amino ke tempat akseptor pada subunit ribosom 50s. Interaksi antara peptiditransferase
dengan substrat asam aminonya tidak dapatt terjadi, sehingga pembentukan ikatan peptida
terhambat.

Pada meetode kertas, pertama kami membuat seri konsentrasi antibiotik. Pada
antibiotik amoxicilin kami membuat 4 konsentrasi yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, dan
125 ppm. Sedngkan untuk antibiotik kloramfenikol kami membuat 4 konsentrasi yang
berbeda yaitu 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm dan 62,5 ppm. Konsentrasi-konsentrasi tersebut
yang selanjutnya akan dikombinasikan sesuai dengan jumlahnya. Pada praktikum ini kami
membuat 9 seri konsentrasi yaitu ½-1/2 , ½-1/4, ...................... pada 9 konsentrasi tersebut
ditambahkan masing-masing konsentarsinya. Sebelum antibiotik dimasukan ke dalam cawan
petri, ditambahkan terlebih dahulu bakteri e.coli sebagai bakteri uji dan media sebagai nutirisi
bakteri secara aseptis. Selanjutnya media diratakan dengan memutar cawan petri hingga
media rata dan memadat. Selanjutnya setiap cakram kertas yang sudah di bentuk dicelupkan
pada ke 9 konsentrasi tersebut dan ditaruh pada media yang memadat dalam cawan petri dan
ditutup rapat untuk diikubasi selama 24 jam pada suhu 37oC.
Selain antibiotik kombinasi kami juga melakukan praktikum KHM pada antibiotik
tunggal dari masing-masing natbiotik yang dikombinasikan dengan masing-masing
konsentrasi yang telah dibuat sebelumnya, dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC.

Pada metode pita kertas, seperti sebelumnya cawa, bakteri dan media disiapkan
terlebih dahulu, selanjutnya 2 kertas dibentuk persegi panjang untuk dicelupkan pada masing-
masing konsentrasinya. Pada kelompok kami, kami melakukan 2 konsentrasi yaitu ½-1/2 dan
½-1/4. Kertas disimpan diatas media dengan membentuk L bertumpuk tujuannya adalah
untuk melihat bentuk hambat pada kedua kertas tersebut dan selanjutnya di inkubasi.

Hasil pada cakram kertas antibiotik kombinasi, diameter hambat terbentuk pada
konsentrasi ½-1/2 yaitu 90 mm dan konsentarsi ¼-1/4 sebesar 70 mm. Maka didapat
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada kombinasi antibiotik yaitu ¼-1/4 atau
Amoxicilin:kloramfenikol 250ppm:125ppm. Sedangkan KHM tunggal antibiotik amoxicilin
terbentuk pada konsentrasi 250 ppmm yaitu sebesar 80 mm dan antibiotik koramfenikol pada
konsentrasi 62.5 ppm yaitu sebesar 80 mm. Untuk menentukan sifat dari kombinasi
antibiotik tersebut dihitung dari data yang diperoleh dengan rumus FKI (Fraksi Konsentrasi
Inhibisi. Diperoleh hasil perhitungan FKI yaitu 3 makaa hasil FKI lebih dari 1 yang berarti
kombinasi tersebut berefek antagonis. Antagonistik, apabila kombinasi antimikroba menimbulkan
efek antibakteri yang kurang, dibandingkan dengan jumlah efek masing-masing antimikroba.

Pada kombinasi Amoxicilin dan kloramfenikol dihasilkan efek antagonis. .Hal ini
sesuai dengan teori yang sdiatas bahwa kombinasi ampisilin yang bersifat bakterisid dan
kloramfenikol yang bersifat bakteriostatik akan menghasiklan efek antagonis karena
antibiotik bakterisid bekerja pada kuman yang sedang tumbuh, sehingga kombinasi dengan
jenis bakteriostatik akan mem perlemah efek bakterisidnya.

Вам также может понравиться