Вы находитесь на странице: 1из 13

ALAT PENGGEBYOK PADI BERTENAGA SEL SURYA

MAKALAH

Pembimbing:

Bayu Pramono, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Adi Pramono

1731120058

PROGAM PENDIDIKAN D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat


serta salam kita curah limpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Dengan segala kerendahan hati kami, izinkanlah kami untuk menyampaikan rasa
terima kasih kami kepada semua yang telah ikut serta dalam membantu kami
menyelesaikan laporan ini. Semoga semua kebaikan pihak yang ikut serta di balas
berlipat ganda oleh Allah SWT.
Akhir kata, kami mohon maaf jika ada salah kata, atas segala kekurangan dari
laporan ini, kami mengharap saran dan kritik dan tentunya yang bersifat
membangun, terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii


Daftar Isi................................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................2
1.3 Manfaat ..................................................................................................2
BAB II. ISI ..............................................................................................................3
2.1 Kajian Pustaka........................................................................................3
2.2 Metode Penelitian...................................................................................3
2.3 Pemaparan Data .....................................................................................6
2.4 Pembahasan ............................................................................................8
BAB III. PENUTUP ...............................................................................................9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................9
3.2 Saran .......................................................................................................9

Daftar Rujukan .......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman moderen sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat,
bukan berarti dengan berkembangnya teknologi yang pesat ini, masyarakat
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Selain segi fungsi dan
segi efisiensi, efek pada lingkungan juga perlu untuk di perhatikan, salah satu
contoh permasalahannya adalah teknologi pada bidang pertanian. Teknologi di
bidang pertanian sangat mempengaruhi pada kondisi tanah dan hasil pertaniaan.
Teknologi pada pertaniaan diharapkan dapat mengefisiensi waktu, harga dan
bahan bakar serta ramah lingkungan, sedangkan di Indonesia saat ini penggunaan
teknologi efisien dan ramah lingkungan masih belum bisa dikatakan maksimal
dikarenakan masih banyaknya penggunaan teknologi berbahan bakar minyak
bumi sehingga menimbulkan pencemaran udara pada lingkungan.
Kementerian Perindustrian saat ini fokus mendorong pelaku industry
otomotif di Indonesia agar terus berinovasi termasuk dalam upaya pengembangan
teknologi pertanian yang hemat energi dan ramah lingkungan. Langkah ini
sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi sebesar 29%
pada tahun 2030. Menteri Perindustrian mengatakan “Teknologi Pertaniaan masa
depan tersebut, antara lain mengarah kepada advance diesel, bahan bakar gas agar
nantinya bisa diubah menjadi energy baru terbarukan yang tidak hanya
mengedepankan segi fungsi, melainkan juga memperhitungkan dari segi efisiensi
bahan bakar serta tingkat keramahan pada lingkungan sekitar”.
Dengan pernyataan Kementerian Perindustrian diatas dan permasalahan-
permasalahan teknologi yang ada di Indonesia saat ini, utamanya pada bidang
pertanian, maka penyusun berinovasi untuk mengembangkan salah satu
teknologi di bidang pertanian pada bagian pengolahan hasil pertaniaan. Dalam
hal ini penyusun akan membahas dengan judul “ Alat Penggebyok Padi Bertenaga
Sel Surya”. Penyusun akan merancang alat perontok padi yang efisien, hemat
energi dan ramah lingkungan dengan harapan inovasi yang di buat dapat
memenuhi keinginan pemerintah yakni mengembangkan energi baru terbarukan
yang mewujudkan Indonesia bebas polusi serta meningkatkan produktifitas kerja
para petani di Indonesia.

1
2

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menciptakan alat (penggebyok) pengolah hasil panen padi dengan
teknologi baru terbarukan yang membutuhkan biaya murah dan mudah dalam
pemasangannya serta untuk mengurangi polusi di Indonesia.
2. Untuk membantu para petani dalam pengolahan hasil panen padi dengan mudah.

1.3 Manfaat
Hasil dari pengumpulan data diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Mampu mengurangi pencemaran lingkungan dibanding dengan alat perontok
padi bahan bakar minyak bumi pada teknologi sebelumnya;
2. Terciptanya Teknologi baru yang lebih murah dan mudah dalam pemasangan
serta perawatannya;
3. Menambah kreativitas Mahasiswa Indonesia dalam menciptakan produk yang
mampu dipersaingkan di Pasar Global;
4. Menambah efisiensi waktu para petani dan menambah daya saing petani
Indonesia di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) saat ini.
.
BAB II
ISI

2.1 Kajian Pustaka


Penggilingan padi atau Rice Milling Unit adalah seperangkat lengkap alat
yang digerakkan tenaga mesin untuk menggiling padi atau gabah menjadi beras
sosoh.(PPno.65tahun1971).
Sistem kerja pada Energi Listrik Tenaga Surya adalah konversi cahaya
sinar matahari menjadi listrik, baik secara langsung dengan menggunakan
photovoltaic, atau tidak langsung dengan menggunakan tenaga surya
terkonsentrasi sehingga menghasilkan tenaga listrik untuk nantinya bisa langsung
digunakan setelah diolah sedemikian rupa. Solar panel Sebagai sistem tenaga
surya yang lebih efisien dan lebih terjangkau di lihat dari segi fungsi maupun
harganya.

2.2 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah dengan melakukan
survei di daerah-daerah terpencil dengan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi
Peneliti terlebih dahulu akan mempresentasikan karyanya kepada
masyarakat yang belum memahami apa itu alat penggebyok padi yang
menggunakan tenaga sel surya. Agar lebih jelasnya peneliti akan langsung
mempraktikan karyanya kepada masyarakat dan menjelaskannya secara detil,
kemudian peneliti menentukan waktu dan tempat serta cuaca yang mendukung
untuk pengujian alat tersebut

2.2.1 Tempat dan waktu


Program ini akan dilaksanakan di daerah-daerah terpencil khususnya
kepada para petani yang masih menggunakan bahan bakar minyak bumi yang
belum mengetahui adanya program alat penggebyok padi bertenaga sel surya ini,
yaitu dari bulan februari 2018 sampai dengan bulan mei 2018.

3
4

2.2.2 Alat dan bahan


Alat Bahan
 Palu  Besi siku
 Engkol  Van-belt
 Gunting besi  Almunium(seng)
 Cutter  Motor listrik
 Pemotong/penghalus besi  Bearing
listrik  Oli
 Inverter  Besi pejal ukuran besar dan
 Panel surya kecil
 Bor listrik  Battery(accu)
 Sensor  Mur dan baut
 Soket dan kabel
 Cabletis(perapi kabel)
 Cat semprot
 Saringan
 Pb on-off(Emergency)
 Bahan pendukung lainnya

2.2.2 Proses perancangan dan pembuatan

a. Persiapan Umum
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan alat perontok padi
berbahan bakar panas matahari yang mudah dan murah dalam pemasangan
mewujudkan Indonesia Bebas polusi ini. Persiapan umum juga meliputi
kegiatan perancangan dan persiapan administratif dari program.

b. Rancangan Desain
Rancangan desain alat perontok padi berbahan bakar panas matahari yang
mudah dan murah dalam pemakaian mewujudkan Indonesia bebas polusi
dijelaskan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk diagram balok dan juga
flowchart kerja alat.
5

Gambar 3.1 Flow chart kerja Perontok padi Tenaga Surya

2.2.4 Tahap pelaksanaan dan uji coba


Dalam pelaksanaanya program ini dibagi menjadi 6 tahap yaitu meliputi tahap
persiapan umum, pembuatan alat, pengujian alat, perancangan alat, perancangan
ulang alat, penerapan alat, dan evaluasi.
a. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan untuk menunjang program ini yaitu
meliputi persiapan administratif seperti pembuatan kerangka laporan,
pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi program, dan juga persiapan
lain yang bertujuan untuk lebih menata pelaksanaan program agar dapat
terlaksana dengan baik.
b. Pembuatan
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dalam empat tahap yaitu
meliputi pembelian komponen, pembuatan kerangka alat perontok padi,
perangkaian system panel surya, instalasi di unit kerangka alat perontok padi
dan penyelesaian. pembuatan kerangka alat perontok padi yaitu meliputi
pembuatan komponen-komponen penggerak, perakitan inputan berupa
sumber listrik dari panel surya dan output berupa energi gerak pada motor
listrik. Dari alat perontok padi yang telah dibuat kemudian dilakukan
instalasi/perakitan di unit alat perontok padi. Penyelesaian yaitu merapikan
dan memperindah tampilan dari alat yang telah dibuat.

c. Pengujian
Pengujian dilakukan pada alat secara dua tahap. Pada tahap pertama
pengujian dilakukan terhadap komponen pembentuk alat seperti pensuplai
energy listrik, penyimpanan energy listrik, dan beban (kapasitansi motor).
Pengujian tahap kedua dilakukan terhadap alat perontok padi yang sudah
dirangkai menjadi satu dengan panel surya menggunakan cara uji keramahan
terhadap lingkungan, dan kualitas alat penggebyok padi setelah dipasangnya
6

panel surya. Pembagian tahap pengujian ini dilakukan untuk lebih


mempermudah pemecahan masalah yang mungkin terjadi.

d. Perancangan Ulang
Perancangan ulang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap hasil
pengujian yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memberikan desain alat
yang lebih baik dari desain sebelumnya. Tahap ini juga dapat dilewati jika
pada pengujian pertama tidak didapat masalah yang berarti dari alat yang
dibuat.

e. Penerapan
Pada tahap pembuatan alat perontok padi sudah berhasil dibuat secara
keseluruhan dan siap untuk diterapkan di lahan pertanian sebagai inovasi
pada perontok padi berbahan bakar panas matahari yang mudah dan murah
dalam pemasangan mewujudkan Indonesia bebas polusi.

2.3 Pemaparan Data


Paparan data dari hasil penelitian tersebut setelah peneliti melakukan
survei di daerah-daerah terpencil dengan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut.
Peneliti terlebih dahulu akan mempresentasikan karyanya kepada
masyarakat yang belum memahami apa itu alat penggebyok padi yang
menggunakan tenaga sel surya. Agar lebih jelasnya peneliti akan langsung
mempraktikan karyanya kepada masyarakat dan menjelaskannya secara detil,
kemudian peneliti menentukan waktu dan tempat serta cuaca yang mendukung
untuk pengujian alat tersebut

2.3.1 Keunggulan alat penggebyok padi


1. Keunggulan
Alat penggebyok padi bertenaga sel surya ini merupakan mesin
penggebyok yang handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis persawahan di
Indonesia.
Alat penggebyok padi ini dapat meningkatkan keuntungan bagi para
petani. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan, kecepatan proses
perontokan padi dan ramah lingkungan. Alat ini dapat mengurangi hilangnya
gabah saat proses perontokn dan meminimalisir kecacatan butir gabah, sehingga
para petani bisa memperoleh hasil yang baik, selain dari itu alat ini juga
mempunyai kelebihan yang lain diantaranya :
7

a) Menggunakan roda;
b) Pemrosesan jerami lebih fleksibel;
c) Menggunakan metode potong pendek;
d) Menggunakan metode potong panjang;
e) Kecepatan kipas dapat diatur dengan mengganti diameter pully kipas
tersebut.

2. Kekurangan
a) Biaya lebih mahal;
b) Biaya perawatan lebih mahal.

2.3.2 Cara kerja alat

1. Prosedur sebelum pemakaian


a. Taruh mesin ditempat yang rata dan tidak bergelombang, berdekatan dengan
gabah yang akan dirontokkan, alasilah terpal di bagian bawah mesin untuk
mengurangi gabah berserakan.
b. Taruh mesin dengan baik membelakangi angin, sehingga kotoran yang keluar
akan searah dengan angin.
c. Untuk meminimalisir gabah tercecer, arahkan mesin menghadap dinding,
sehingga pembuangan yang terlempar dapat dikumpulkan.
d. Buka penutup pada mesin dan periksalah : drum, gerigi perontok, konkaf,
bersihkan semua bagian-bagian di dalam mesin dari debu dan kotoran yang ada.
e. Periksa ketegangan mesin dan garis lini, bila sabuk pully tidak dalam satu garis
lini dan ketegangan mesin tidak tepat maka sabuk pulley bisa cepat rusak.
f. Beri pelumas pada semua bantalan menggunakan minyak pelumas, serta periksa
seluruh bagian jika terdapt baut atau mur yang kendor.

2. Cara kerja alat penggebyok padi


a. Jika mesin sudah siap, nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit untuk
pemanasan mesin. Cek keseluruhan mesin.
b. Masukkan perlahan-lahan gabah untuk mengecek kapasitas mesin, tambah
sedikit kecepatan jika masih ada bijih gabah yang belum rontok.
c. jika mesin sudah benar-benar siap untuk dioperasikan dalam skala besar,
masukkan gabah ke pintu masuk gabah secara teratur dan pelan-pelan, tumpuklah
gabah di meja pemasukan dengan rapi.
d. Kurangi jumlah pemasukan gabah jika serasa akan overloading, terutama untuk
gabah yang masih belum basah. jika mesin slip karena overloading, pertama
8

matikan mesin, setelah itu bukalah tutup mesin dan bersihkan semua bagian
dalam.
e. Jika merasa kurang nyaman, gunakan alat bantu seperti meja atau kursi untuk
tempat duduk atau berdiri agar operator lebih nyaman.
f. Jangan sampai ada benda luar seperti (kerikil, kayu, besi kawat dsb) yang masuk
kedalam mesin.
g. Pembuangan jerami yang keluar dari jalur pembuangan jerami atau kipas
penghembus harus dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan mesin
atau dapat juga tercampur dengan gabah, sebaiknya gabah langsung ditampung
dengan karung di pengeluaran gabah.
h. Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus dibersihkan terutama di
bagian dalamnya, untuk disimpan ditempat yang bersih, tutupi mesin
menggunakan mntel atau semacamnya agar tidak terkena debu atau yang lainnya.

2.4. Pembahasan
Dari hasil penelitian alat penggebyok padi yang telah diteliti merupakan
tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan, penumpukan dan
pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam
melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 % dan juga polusi udara yang
dihasilkan oleh alat perontok padi yang menggunakan bahan bakar minyak bumi,
sehingga akan mencemari lingkungan sekitar. Akan lebih baiknya jika alat
penggebyok padi menggunakan tenaga sel surya yang lebih effisen dan juga
ramah lingkungan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan/penelitian/pembahasan di atas di dapatkan
dua simpulan, yaitu sebagai berikut. Pertama, dengan adanya program penelitian
ini bisa mempermudah dan ramah lingkungan saat program ini berjalan.
Kedua,akan lebih effisien dalam menggunakan bahan bakar untuk menjalankan
mesin ini, dan tidak bergantung pada bahan bakar minyak bumi yang sekarang ini
sudah mulai sulit di dapatkan.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin di sampaikan dari penelitian tersebut sebagai
berikut.
Pertama, Melakukan penelitian alat penggebyok padi tersebut peneliti
sebaiknya memperkirakan juga cuaca, karena alat penggebyok padi bertenaga sel
surya ini membutuhkan cuaca yang cerah dan juga perlu sinar matahari yang
cukup.
Kedua, Peneliti juga sebaiknya memperhitungkan cuaca, jika cuaca tidak
mendukung seperti ketika cuaca mendung ataupun hujan.

9
10

Daftar Rujukan

Purwadi, T. 1998. Mesin dan peralatan. Fakultas Teknologi dan Pertanian


Universitas Gadjah Mada: Yogyakrta

Irwanto, AK. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor: Bogor

Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas


Gadjah Mada: Yogyakarta

Вам также может понравиться