Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
“Penggabungan Usaha ”
Oleh :
Universitas Udayana
2018
Penggabungan Usaha
kepemilikan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas terpisah.
Ada tiga bentuk utama dari penggabungan usaha secara legal seperti yanag digambarkan pada
Figur 1.1
1. Legal Marger (atau cukup disebut marger) adalah penggabungan usaha dimana hanya
akan ada satu perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan yang bergabung dan
perusahaan lainnya dibubarkan. Asset dan Kewajiban perusahaan yang diambil alih di
transfer ke perusahaan yang menggambil alih dan perusahaan yang mengambil alih itu di
melakukan penggabungan usaha langsung dibubarkan dan asset serta kewajiban dari
3. Akuisisi Saham hubungan yang terjadi dalam akuisi saham disebut hubungan induk-
anak perusahaan induk perusahaan adalah perusahaan yang memiliki kendali atas
perusahaan lain yaitu anak perusahaan biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham
biasa.
Akuisisi Aset
Akuisisi Saham
Penggabungan usaha yang dilakukan melalui akuisisi saham tidak harus melibatkan akuisisi
semua saham berhak suara yang beredar. Bagi satu perusahaan untuk mengendalikan
perusahaan lain melalui kepemilikan saham , hanya diperlukan kepemilikan mayoritas (lebih
Semua pihak terlibat dalam penggabungan usaha harus menyakinkan adanya kesempatan
untuk memperoleh keuntungan jika mereka setuju untuk berpartisipasi. Sulit untuk
perusahaan dan potensi laba masa depannya sangat penting untuk menentukan nilai dari
perusahaan tersebut.
Pembelian suatu perusahaan pada dasarnya sama dengan pembelian asset atau kelompok
asset lain. Ketika suatu asset dibeli “konsiderasi” diberikan sebagai ganti untuk hak
kepemilikan atas asset yang dibeli.Sama juga ketika suatu perusahaan dibeli “konsiderasi”
diberikan sebagai ganti untuk hak kepemilikan yang diserahkan oleh pemilik perusahaan yang
akuisisi. Prinsip yang sama diterapkan untuk pembelian perusahaan sama seperti pembelian
asset secara individual atau kelompok asset. PSAK 22 tentang “Akuntansi untuk
penggabungan Usaha” menjelaskan prosedur akuntansi yang saat ini diterapkan untuk
Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam penggabungan usaha yaitu :
1. Biaya langsung
Untuk mengilustrasikan perlakuan biaya yang timbul dari penggabungan usaha, asumsikan
bahwa pada tanggal 1 januari 20X1 PT Intan membeli semua asset dan kewajiban PT Antara
dalam suatu marger dengan menerbitkan 10.000 lembar saham PT Antara dengan nominal
Rp 10.000 saham yang diterbitkan tersebut mempunyai niali pasar Rp60.000.000 PT Intan
mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai sebesar Rp40.000.000 sehubungan dengan
penggabungan usaha dan biaya penerbitan saham sebesar Rp25.000.000 Total harga beli
sama dengan niali saham yang diterbitkan PT Intan ditambah biaya tambahan yang terjadi
Saham yang diterbitkan PT Intan untuk melakukan penggabungan usaha dinilai pada nilai wajar
Dalam akuntansi penggabungan usaha goodwill dipandang sebagai semua factor yang
goodwill dinilai berdasarkan biaya perolehan awalnya dari pembeli jika dapat secara objektif
ditentukan.
Biaya pengukuran goodwill diukur seabagai selisih lebih total harga beli diatas nilai wajar dari
asset neto yang dapat didentifikasikan yang diakuisisi. Goodwill yang diakui ketika PT Intan
membeli PT Antara dinilai sebesar Rp130.000.000 perbedaan antara total harga beli
Rp640.000.000 dan nilai wajar asset neto yang dapat diindetifikasi Rp510.000.000
Banyak penggabungan usaha dilakukan melaluipembelian saham berhak suara dari perusahaan
lainbukan melalui akuisisi aset neto.Dalam situasi seperti ini, perusahaan yang diakuisisitetap
berdiri dan perusahaan pembeli mencatatnya sebagai investasi pada saham biasa dari
perusahaan yang diakuisisi bukan mencatat masing-masing aset dan kewajiban. Sebagaimana
pembelian aset dan kewajiban biaya perolehan investasi berdasarkan total nilai “konsiderasi”
yang diberikan saat pembelian saham ditambah biaya tambahan lain yang terjadi untuk
melakukan penggabungan usaha. Sebagai contoh, jika PT Intan (a) menukarkan 10.000 lembar
sahamnya dengan total nilai pasar Rp.600.000.000 untuk semua saham PT Antara dalam
transaksi pembelian dan (b) timbul biaya merger sebesar Rp.40.000.000 dan biaya penerbitan
saham Rp.25.000.000, yang sebelumnya dicatat dalam akun tangguhan. PT Intan mencatat ayat
100.000.000
475.000.000
Ketika penggabungan usaha dilakukan melalui akuisisi saham, perusahaan yag diakuisisi dapat
terus beroperasi sebagai perusahaan yang terpisah, atau perusahaan yang diakuisisi tersebut
Laporan keuangan yang disiapkan setelah penggabungan usaha hanya mencerminkan entitas
fiskal, laba yang diperoleh perusahaan akuisisi sebelum tanggal penggabungan tidak dilaporkan
20X0 20X1
PT Intan:
Antara)
Jumlah saham beredar, 31 Desember 30.000 40.000
PT Antara:
PT Intan mengakuisisi seluruh saham PT Antara pada nilai bukunya pada tanggal 1 Januari 20X1
dengan mengeluarkan 10.000 lembar saham biasa.Setelah itu, PT Intan menyajikan laporan
keuangan komparatif untuk tahun 20X0 dan 20X1.Laba neto dan laba per saham yang disajikan
PT Intan dalam laporan keuangan komparatif untuk dua tahun adalah sebagai berikut.
20X0:
20X1:
Jika PT Intan membeli saham PT Antara pada pertengahan tahun 20X1, bukan awal tahun,
PT Intan hanya akan memasukkan laba PT Antara sesudah tanggal akuisisi pada laporan laba
rugi tahun 20X1. Jika PT Antara memperoleh laba sebesar Rp.25.000.000 di tahun 20X1 sebelum
akuisisi oleh PT Intan dan Rp.35.000.000 setelah penggabungan usaha, PT Intan akan
melaporkan total laba neto untuk tahun 20X1 sebesar Rp.335.000.000 (Rp.300.000.000 +
Rp.35.000.000).