RABU WAGE, 13 JULI 2016

( 8 SAWAL 1949 ) OPINI ÓKEDAULATAN RAKYATÓ

HALAMAN 12

Husni, Pemilu dan ‘Panel Gunung Batu’

Prof Djohar, Pewaris Ki Hadjar seperti latah mengangkat isu yang sama. Semua

DI Tengah suka cita Idul Fitri 1437
H, ada kabar duka cita. Prof Dr
Djohar MS tokoh pendidikan -- lahir
4 November 1939 di Trenggalek Jawa
Timur, telah tutup usia. Berita KR
(12/7) menyebut beliau: ‘Tokoh Kritis
yang Suka Humor’. Ditilik kurun
1939-2016 atau 77 tahun, Prof Djohar
dapat disebut pula sebagai tokoh pen-
didik yang mengalami 4 zaman: pra-
kemerdekaan, kemerdekaan versi
Orde Lama, Orde Baru dan Orde
Reformasi.
Dalam kurun waktu itu, Prof
Djohar menjadi saksi pendidikan di-
bangun di negeri ini. Secara khusus,
dicatat sebagai tokoh disegani di kanc-
ah candradimuka calon pendidik di
Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Yogyakarta (sekarang
Universitas Negeri Yogyakarta-UNY).
Prinsip pendidikan yang mengacu pa-
da ilmu pedadogis - ajaran Ki Hadjar
Dewantara, kukuh dijadikan ruh al-
mamater. Pendidikan yang selalu
ditekankan sebagai pembangunan ji-
wa berbudaya menyeluruh: cipta,
rasa, karsa dan karya - warisan Ki
Hadjar. Bukan pengajaran berorien-
tasi kognisi. Oleh karena itu, Prof
Djohar menjadi sosok paling ‘mena-
ngis’ ketika Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan diganti menjadi
Departemen Pendidikan Nasional.
Dedikasi pada dunia pendidikan,
dilakukan total. Menjadi praktisi pen-
didikan di UNY hingga jenjang rektor
yang dijabatnya hingga pensiun
(2004). Kemudian menjadi Rektor
Universitas Sarjana Wiyata Taman-
siswa (UST) Yogyakarta. Sangat ‘pas’
dengan ‘julukan’ beliau sebagai pe-
waris semangat dan ajaran Bapak
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
Mengemban konsep Ki Hadjar,
bagaimana pendidikan mampu men-
ciptakan anak didik menjadikan
manusia berbudaya. Bukan seba-
liknya, pendidikan justru tidak
menyentuh sisi kemanusiaan.
Indonesia. UN tegas disebutnya se-
bagai paham Barat yang bertentang-
an dengan Ki Hadjar. Sementara, se-
tiap daerah di Indonesia mempunyai
karakteristik lokalitas dan kemam-
puan berbeda. Jika dipaksakan, akan
terjadi banyak penyimpangan dari
tujuan luhur pendidikan. Misal, tin-
dak kecurangan dan ketidakjujuran
lainnya. Semua prediksi beliau, benar
adanya....
Kritis dan ‘vokal’ Prof Djohar terha-
dap Undang-undang Sisdiknas, se-
cara litera terpampang abadi pada ju-
rnal Mahkamah Konstitusi edisi
Februari 2006, dalam judul ‘Analisis
UU Sisdiknas Ditinjau dari Praksis
Pendidikan’. Beliau mengkaji dari ni-
lai filsafat, bahwa pendidikan harus
mencerdaskan arah kehidupan
bangsa, atau tatanan peradaban ke-
hidupan. Keberhasilan pendidikan
bukan nilai kognitif yang hanya ukur-
an melek pengetahuan. Dan, pen-
didikan di Indonesia baru sampai
taraf pengajaran.
Tak takut melawan arus, beliau
lantang menyerukan pencapaian
pendidikan secara praksis setidak-
tidaknya menghasilkan manusia ter-
didik, manusia berilmu dan manusia
berpengetahuan. Sebagai manusia
terdidik dapat diukur dari perilaku-
nya, yaitu berperilaku yang normatif
baik. Sebagai manusia berilmu dapat
diukur dari cara memecahkan
masalah hidup, yakni dengan cara
objektif, bukan cara menyimpang.
Ketika menjadi nara sumber kasus
maraknya kekerasan, tindak keja-
hatan dan korupsi di negeri ini, Prof
Djohar tak malu mengatakan dunia
pendidikan ikut ‘berdosa’ atas hal
tersebut. Dengan tegas pula disebut
itulah kegagalan pendidikan yang
sebenarnya - yakni ketika makin
banyak manusia berperilaku biadab
dan amoral. Bukan rendahnya angka
nilai UN.
Kita menunggu penerus beliau
K
ETUA Komisi Penyelenggara Pemilu
(KPU) Husni Kamil Manik meninggal
Kamis (7/7) lalu dalam usia 41 tahun.
KPU dan jajarannya seluruh Indonesia berduka
bukan hanya karena ditinggal pergi ketuanya,
juga karena Husni telah meninggalkan sejarah
KPU yang baik selama kepemimpinannya. Na-
mun, ternyata kepergian Husni dimanfaatkan
oleh pihak yang kita sebut saja sebagai ‘Panel
Gunung Batu’ untuk memancing diskusi.
Istilah ‘Panel Gunung Batu’ mengadopsi dari
‘Panel Gunung Besi’ (Iron Mountain Panel) yang
eksis di tengah masyarakat Amerika Serikat
(AS) pasca Perang Dingin. Dulu, suatu kelom-
pok rahasia terdiri dari 15 tokoh mendesain pel-
bagai isu dan meluncurkannya ke tengah masya-
rakat AS. Mereka berasumsi bahwa perang atau
sulih pengganti perang, dibutuhkan jika peme-
rintah ingin memelihara kekuasaannya. Teori-
nya, masyarakat AS bisa dibuat stabil setelah
usai Perang Dingin dengan cara menciptakan
musuh baru, kalau perlu dengan menciptakan
konflik masyarakat. Belakangan, salah seorang
profesor anggota panel membocorkan rahasia
tersebut, disusul terbitnya buku The Report from
Iron Mountain (1967, terbit ulang 1996).
Merekayasa
Berbeda dengan itu, di Indonesia justru
Pemerintah dan masyarakat sama-sama menja-
di korbannya. Sejak lama tampak adanya kelom-
pok bawah-tanah yang terus-menerus mereka-
yasa dan menciptakan konflik horisontal atau
vertikal di masyarakat. Kita tidak henti-
hentinya dibentur-benturkan satu sama lain be-
gitu rupa.
Sedikit mundur di saat gempa di Bantul, ada
sekelompok orang yang secara terorganisasi
menyampaikan seruan lewat pelantang suara,
menyebutkan bahwa tsunami akan terjadi.
Orang-orang itu berkeliling dengan sepeda motor
dan berteriak-teriak tentang adanya ancaman
tsunami yang sama sekali tidak terbukti. Contoh
lain jauh setelah itu, ada serombongan orang
yang malam-malam memasang spanduk
bertuliskan seruan kebencian terhadap kelom-
pok agama tertentu (Syiah). Spanduk yang terse-
bar di pelbagai kota di Jawa itu ternyata tidak di-
Reformulasi Koperasi Simpan Pinjam
Farid B Siswanto
pasang oleh kelompok yang disebut sebagai
penyerunya.
Belum lama ini kita juga menemukan pelba-
gai hasutan kebencian terhadap kelompok-
kelompok di tengah masyarakat, yang meng-
atas-namakan HAM, patriotisme atau sentimen
agama. Sebutlah itu yang terkait dengan isu
G30S, LGBT, PKI, sentimen etnis atau NKRI.
Memang ada kelompok masyarakat yang meng-
aku menyebarkan spanduk itu lewat organisasi-
nya, namun tidak sedikit yang tidak tahu-
menahu. Bahkan yang disebut terakhir itu her-
an tentang asal-muasal pembiayaan penyebaran
spanduk itu.
Media Sosial
Setelah wafatnya Pak Husni, ada satu akun
mengunggah kabar itu disertai kecurigaan ten-
tang penyebabnya. Kemudian, portal berita
melansir isu bahwa Ketua KPU itu meninggal
karena diracun. Judulnya pun bombastis, misal-
nya: ‘Husni Tewas di-Munir-kan untuk
Hilangkan Jejak Kecurangan Pemilu’. Seolah
gayung bersambut, pelbagai media sosial pun
pengelola profesional berdasarkan standar kom-
nyaris tanpa nada kritis : hanya meneruskan
dan kadang ditambahi pesan-pesan insinuatif,
seraya mengabaikan tanggapan yang menolak
sinyalemen itu. (Titi Anggraeni dari Perludem
menulis ‘Independensi KPU dan Husni’ di satu
harian nasional, Senin (11/7)).
Isu tersebut berdampak membentur-ben-
turkan semua pihak ke dalam suatu kemelut
sampyuh. Mari kita lihat muatan salah satu ver-
si : Husni diklaim mencurangi pemilu; kecu-
rangan itu memenangkan Jokowi-JK; pen-
dukung Prabowo-Hatta lalu ‘menghukum’ Husni
dengan cara meracuninya. Versi yang lain sedikit
berbeda dengan itu, namun konsekuensinya
tetap mendelegitimasi hasil Pemilu 2014 menye-
but, Jokowi-JK menang dengan curang. Seraya
memancing-mancing munculnya ketidakpuasan
dari rakyat Indonesia lainnya. Versi-versi berita
bernada konspirasi seperti itu bertebaran di me-
dia sosial.
Anehnya, elite dan tokoh seperti abai terhadap
kemungkinan konflik di masyarakat yang bisa
dipicu oleh pernyataan simpang-siur tanpa dasar
itu. Pernyataan-pernyataan mereka berangkat
dari dugaan-dugaan belaka, tidak didukung buk-
ti valid apapun. Dari situ tampak mereka lebih
mengejar efek sensasi publik yang diterimanya,
ketimbang pertimbangan lainnya.
Memang dibutuhkan semacam kajian khusus
tentang konten-konten di media sosial yang
mengangkat isu penyebab kematian Husni. Bagi
kita semua, penting dan mendesak pihak berwe-
nang secepatnya membongkar ‘Panel Gunung
Batu’ itu dan mengakhirinya dengan cara efektif
demi kebaikan masyarakat Indonesia yang terus
saja diadu-domba. ❑ - g
*) Farid B Siswanto, Pendiri/Partner Jogja
Mediation Center (JMC), Komisioner KPU DIY.
Maksimum 600 Kata
PARA pengirim naskah Opini KR harap
membatasi panjang naskah maksimum
4.000 karakter atau setara sekitar 600 kata.
Sertakan riwayat hidup singkat dan nomor
telepon. Naskah harap dikirim ke alamat
email opinikr@gmail.com

Prof Djohar paling ‘keras’ me-
nyuarakan ketidaksetujuannya pada
standardisasi Ujian Nasional (UN) -
yang menyamaratakan seluruh
Susu Formula Kedaluwarsa di Apotek
PADA 6 Juli, sekitar pukul 06.00,
saya ke Apotek K-24 di Jl Godean Km
4, membeli susu formula untuk bayi
saya yang berumur 6 bulan. Biasanya
saya membeli di mini market dekat
rumah. Tapi, karena pagi itu adalah
hari pertama Lebaran, semua mini
market masih tutup, dan satu-satunya
yang buka hanyalah Apotek K-24.
Saya bilang ke penjaga apotek bah-
wa saya mau membeli susu SGM un-
tuk usia 6 bulan ke atas. Penjaga lan-
tas mencari di salah satu etalase, ke-
mudian memberikan susu SGM
Ananda Presinutri 2, untuk usia 6-18
bulan. Saya sempat heran karena de-
sain kemasan berbeda dari yang biasa
saya beli. Saya juga berusaha mencari
tanggal kedaluwarsa di box tersebut
secara sekilas, tapi tidak ketemu.
Karena terburu-buru, dan saya ber-
asumsi bahwa semua barang yang di-
jual di apotek ternama seperti K-24
pasti terjaga kualitasnya, saya segera
bayar dan bergegas pulang karena
takut terlambat mengikuti Salat Id.
Setelah sampai di rumah, istri saya
yang akan membuatkan susu untuk
bayi kami terkejut. Ternyata, susu
yang saya beli tadi adalah produk
lama dan sudah kedaluwarsa sejak
April 2016. Tanggal kedaluwarsa yang
saya cari tapi tidak ketemu, ternyata
Kiat Guru Mengisi Liburan Sekolah
MERASAKAN kejenuhan ketika
liburan sekolah sudah berlangsung
selama beberapa hari. Itulah guru.
Kesibukan dan rutinitas sekolah su-
dah kembali terbayang bagi guru
yang tidak pernah mau diam. Guru
tak akan pernah lepas dari kegiatan
Proses Belajar Mengajar. Saat liburan
sekolah pun guru tak akan lupa begi-
tu saja dari pekerjaan yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat edukatif.
Meskipun banyak yang dilakukan di
rumah saat liburan sekolah, berkait-
an dengan kesibukan kegiatan mem-
bahagiakan keluarga dan ibadah
keagamaan untuk meningkatkan
taqwa kita, akan tetapi guru kreatif
tak akan diam saja menghadapi
teknologi maju yang berkaitan de-
ngan pembelajaran saat ini. Guru su-
dah seharusnya berpikir positif dan
maju untuk inovasi pembelajaran
baru apa yang akan disiapkan bagi
siswa baru tahun ajaran ini.
Liburan sekolah merupakan ke-
sempatan untuk mengembangkan il-
yang memegang komitmen pada pen-
didikan yang sebenarnya. Selamat
jalan Prof Djohar. Damailah di alam
keabadian... ❑ - g
sebagian tertutup stiker kecil berben-
tuk bulat bergambar tanda panah, se-
hingga tersamarkan. Untungnya susu
kedaluwarsa tersebut belum sempat
diberikan kepada bayi kami. Selain
kedaluwarsa, di nota tertera kemasan
300 gram, padahal kemasan yang
diberikan ke saya adalah kemasan
400 gram.
Saya sangat kecewa. Setahu saya,
kalau di mini market, produk susu
yang sudah beberapa bulan menjelang
kedaluwarsa sudah ditarik. Ini di
apotek yang ternama, kok malah me-
nyimpan barang kedaluwarsa, dan
sampai dijual ke konsumen. Padahal
kita semua tahu, bahwa apotek men-
jual obat-obatan dan produk-produk
kesehatan yang kualitasnya harus ter-
jaga. Selain itu, pelaku usaha yang
menjual produk yang sudah kedalu-
warsa dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen.
Saya berharap pihak yang berwe-
nang dalam hal ini bersedia untuk me-
lakukan pengecekan ke apotek yang
bersangkutan. Jangan sampai ada
konsumen lain yang mendapatkan
produk kedaluwarsa seperti saya. ❑ - g
Bayumurti Dwi Akoso
HP: 08122745983.
mu dalam mempersiapkan materi
pembelajaran pada Tahun Ajaran
Baru mendatang, agar bisa menun-
jukkan inovasi pembelajaran yang
lebih baik untuk menghadapi peserta
didik dan teknologi yang semakin ma-
ju dan canggih. Banyak hal yang bisa
dilakukan guru agar tidak keting-
galan dalam maraknya sistem pembe-
lajaran yang semakin maju.
Materi pembelajaran yang inovatif
bisa guru dapatkan dengan membaca
media yang semakin banyak. Media
tersebut tidak hanya yang tertulis teta-
pi juga bisa didapat di internet. Materi
dari internet yang begitu variatif dapat
dipakai untuk sistem pembelajaran
yang lebih menarik perhatian peserta
didik, sehingga guru dapat menggu-
nakan alat pembelajaran di kelas yang
semakin canggih. Dengan demikian pe-
serta didik juga akan mengikuti kema-
juan pembelajaran yang diberikan guru
dalam setiap harinya. ❑ - g
Sri Hartayani, Guru Bahasa
Inggris, SMKN 3 Yogyakarta.
T
IDAK terasa, sudah 69 tahun gerakan
koperasi hadir mewarnai mozaik per- Susidarto petensi tertentu. Istilah yang sedang ngetrend,
ekonomian Indonesia. Kendati peran pengurus koperasi harus melalui uji kelayakan
yang disumbangkan belum terlalu signifikan, badi, menjadi barang mahal. dan kepantasan.
setidaknya harapan banyak kalangan tetap Korban dari ulah oknum koperasi/pengelola Kedua, kembali mengefektifkan lembaga
tinggi. Sederhana saja harapannya, bahwa ge- KSP/USP nakal, mungkin sudah ribuan orang. pengawas koperasi. Selama ini fungsi pengawas
rakan koperasi hendaknya bisa mewujudkan ci- Namun, praktik semacam ini seolah tidak per- koperasi tidak banyak berperan. Padahal, ja-
ta-cita dan impian founding fathers, yakni seba- nah berhenti, senantiasa muncul dengan kadar, batan dan tugas mereka cukup berat dalam ikut
gai saka guru perekonomian nasional. skala dan tempat yang berbeda-beda. mengawasi jalannya koperasi. Tugas mereka
Sudahkah hal itu terwujud? Masyarakat, seolah tidak pernah kapok dan adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan dan
Koperasi harus direformulasi. Reformulasi mencoba belajar dari berbagai kasus yang pengelolaan koperasi. Selain itu juga membuat
berarti merumuskan atau menyusun kembali muncul di lapangan. Semestinya, setiap kali ada laporan tertulis hasil pengawasan. Pengawas ju-
dalam bentuk yang tepat wadah koperasi, se- mobus penilepan uang berkedok koperasi, ma- ga berwenang meneliti catatan yang ada pada
hingga dapat menunjang gerakannya menjadi syarakat mempelajarinya dengan baik, sehing- koperasi dan mendapatkan segala keterangan
gerakan ekonomi kerakyatan. Masalah reformu- ga tidak mengulang kesalahan yang sama. yang diperlukan.
lasi koperasi sebenarnya bisa dimulai dari di- Tak hanya itu. Belakangan ini para Selain pengawas, koperasi dapat meminta
ubahnya UU No 25 tahun 1992 tentang pencuci uang juga mulai gentayangan mencuci bantuan jasa audit kepada akuntan publik.
Perkoperasian. Sayang, UU Perkoperasian yang uangnya di berbagai KSP-USP. Maklum, ham- Untuk itu, pengawasan internal dilakukan oleh
baru harus kandas di tengah jalan karena di- pir tidak ada pengelola KSP-USP yang mela- pengawas internal bentukan rapat anggota.
batalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). porkan berbagai transaksi mencurigakan yang Sementara pengawasan eksternal dilakukan
Revolusi KSP-USP oleh lembaga OJK yang sudah terbentuk
terjadi pada institusi yang dikelolanya. KSP-
Salah satu perkembangan yang pesat dari ge- USP akhirnya menjadi surga bagi para pencuci melalui UU OJK. ❑ - g
rakan koperasi belakangan ini adalah menja- uang, yang selama ini semakin terbatas ruang *) Susidarto, pemerhati masalah ekonomi,
murnya koperasi simpan pinjam (KSP) dan geraknya. Untuk mencuci uangnya di per- pernah aktif menjadi pengurus sebuah koperasi.
Unit Simpan Pinjam (USP). Bayangkan, data bankan misalnya, mereka sudah
terakhir yang ada di Kementerian Koperasi dan kesulitan dengan ketatnya bank
UKM, jumlah KSP sudah mencapai lebih dari dalam melakukan penyarian dan
50.000. Ekses dari menjamurnya KSP-USP pengenalan nasabahnya (pene-
adalah menjamurnya berbagai tindak penipuan rapan prinsip know your cus-
dan penilepan (fraud) dana-dana milik masyara- tomer/KYC).
kat (anggota koperasi?). Maklum, kuantitas Oleh sebab itu, beberapa solusi
Ganti rugi tanah Bandara, warga pilih uang.
yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan as- cerdas perlu dipikirkan. Beber-
-- Gampang disimpan, gampang habis.
pek pengawasan yang memadai, menjadikan apa di antaranya, pertama mem-
***
terjadinya banyak fraud dan tindak kejahatan perketat perizinan pendirian ko-
‘Bilik Asmara’ di Lapas, belum mungkin.
keuangan. perasi, khususnya KSP/USP.
-- Lapas ‘lahir-batin’
Fenomena maraknya berbagai bentuk inves- Untuk itu, mereka harus menda-
***
tasi fiktif, investasi pepesan kosong dan juga in- patkan izin usaha simpan pinjam
Wonosari: Bupati-Muspika syawalan di pasar.
vestasi bagi hasil bodong, berbentuk koperasi dari menteri plus Otoritas Jasa
-- Abdi rakyat yang sebenarnya.
merupakan bentuk praktik tidak sehat dari Keuangan (OJK). Kegiatannya
para pengelola KSP-USP gadungan ini. hanya menghimpun dana dari
Pengawasan dan pengaturan yang tidak anggota dan memberikan pinjam-
memadai, menjadikan KSP-USP tumbuh subur, an kepada anggota serta menem-
tanpa kendali sama sekali. Hasilnya jelas, per- patkan dana pada koperasi sim-
tanggungjawaban dari pengelola dan pengurus pan pinjam sekundernya. Penge-
koperasi yang ingin mengeruk keuntungan pri- lolaan kegiatan KSP dilakukan pengurus atau
SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990.
Anggota SPS. ISSN: 0852-6486.
Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945.
Perintis: H Samawi (1913 - 1984) M Wonohito (1912 - 1984).
Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi.
Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi.
Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH.
Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos.
Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM.
Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Litbang Diklat Redaksi: Wismoko Poernomo, Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono
HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein
Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos,
Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro,
Franz Boedi Sukarnanto, Surya Adi Lesmana, Bambang Nurcahya. Grafis : Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin.
Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan : Agung Susilo SE, Telp (0274) - 565685
(Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com.
Langganan per bulan termasuk ‘Kedaulatan Rakyat Minggu’... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris. maks. 10
baris) . Rp 12.000,00 / baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm .. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang
Tahun) ● Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman I: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm).
Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif . Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10%
Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40 - 42 Yogyakarta, 55232. Fax (0274) - 563125, Telp (0274) - 565685 (Hunting)
Alamat Percetakan: Jalan RayaYogya - Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274) - 496549 dan (0274) - 496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan
Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio : KR Radio 107.2 FM.
Bank: Bank BNI - Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta.
Perwakilan dan Biro:
Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja.
Wartawan : H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga.
Semarang : Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro : Isdiyanto Isman SIP, Wakil Kepala Biro : Sukaryono BA .
Surakarta : Jalan Bhayangkara No.13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi.
Banyumas : Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro : Edhi Romadhon.
Klaten : Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro : Sri Warsiti .
Magelang : Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502 . Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro : Drs M Thoha.
Purworejo : Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan.
Kulonprogo : Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan : Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata.
Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Subardi, Kepala Biro: Y Agus Waluyo .
- Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas.