Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Salah satu model yang digunakan untuk menganalisis dinamika penyebaran penyakit
adalah model SEIR, dimanapopulasi dikelompokkan kedalam kelas Susceptible (S), Exposed
(E), Infectious (I) dan Recovered (R). Bentuk model ini diformulasi untuk tipe penyakit yang
masa inkubasinya panjang. Ini dimaksudkan agar pengaruh masa inkubasi terhadap dinamika
penyebaran penyakit dapat dianalisis. Pemahaman tentang hal ini penting karena dalam masa
inkubasi, individu telah terserang virus tersebut tetapi belum dapat menularkannya kepada
individu lain. Hal tersebut dapat mempengaruhi dinamika penyebaran penyakit. dalam artikel
ini, analisis sensitivitas dari model epidemi SEIR dilakukan. Analisis difokuskan pada
parameter-parameter dari basic reproductive ratio dan titik tetap endemik khususnya kelas
exposed dan infectious.
Hasil analisis menunjukkan bahwa laju transmisi (𝛽) dan laju kesembuhan (𝛾)
merupakan dua parameter yang paling berpengaruh terhadap perubahan nilai 𝑅0. Parameter 𝛽
memiliki relasi positif sedangkan parameter 𝛾 memiliki relasi negatif. Artinya, jika nilai
parameter 𝛽maka nilai 𝑅0 juga akan naik. Sebaliknya, jika nilai parameter tersebut turun,
makan nilai 𝑅0 juga turun. Hal sebaliknya berlaku untuk parameter 𝛾. Jika parameter 𝛾 naik
maka nilai 𝑅0turun sebaliknya maka nilai 𝑅0 akan naik. Selain itu, naik dan turunnyanilai 𝑅0
sesuai dengan besaran indekssensitivitasnya.
Analisis ini difokuskan pada daerah dengat tingkat endemik tinggi yang digambarkan
dari besarnya nilai 𝑅0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk daerah dengan tingkat
endemik tinggi, maka diperlukan suatu intervensi yang dapat mempercepat kesembuhan
individu terinfeksi (infectious individuals). Sedangkan, untuk populasi exposed dan
infectious, laju transisi keluar dari kelasnya merupakan parameterparameter yang paling
berpengaruh terhadap populasinya dan memiliki relasinegatif. Sebagai contoh, laju transisi
dari kelas exposed ke infectious merupakan parameter yang berpengaruh terhadap populasi
exposed. Laju kesembuhan merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap populasi
infectious.Hasil ini menunjukkan bahwa untuk dapat mengurangi jumlah individu terinfeksi
dalam populasi maka laju kesembuhan harus besar. Dengan kata lain perlu intervensi yang
dilakukan untuk mempercepat kesembuhan individu terinfeksi. Hasil ini sejalan dengan
analisis pengaruh parameter terhadap basicreproduction number, 𝑅0.
Jurnal 2
Jurnal 3
Evaluasi Dampak Program Edukasi, Skrining Dan Terapi HIV Pada Model Penyebaran Infeksi HIV
Makalah ini mengkaji dampak dari program edukasi, skrining dan terapi HIV pada model penyebaran
infeksi HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome) dalam
populasi. Sebuah model matematika deterministik nonlinear untuk masalah ini dianalisis secara
kualitatif menggunakan teori kestabilan dan analisis sensitivitas. Angka reproduksi efektif Re
diturunkan menggunakan metode matriks generasi berikutnya menunjukkan rata-rata jumlah infeksi
baru yang disebabkan oleh satu individu terinfeksi HIV dalam populasi di mana program edukasi,
skrining dan terapi HIV digunakan sebagai strategi kontrol.
Desain Model
Model HIV dengan intervensi edukasi, skrining dan terapi HIV diterjemahkan dari model
kompartemen. Secara demografi, populasi total (N) dibagi menjadi enam subpopulasi: susceptibles
atau negatif HIV adalah individu-individu yang tidak mengidap infeksi HIV (S1), educated susceptibles
adalah individu-individu yang tidak mengidap infeksi HIV dan mendapat edukasi HIV/AIDS (S2),
unaware infectives atau positif HIV tetapi tidak mengetahui bahwa mereka terinfeksi (I1), aware
infectives atau positif HIV dan mereka mengetahui terinfeksi setelah terdeteksi secara medik dengan
metode skrining (I2), therapy infectives atau positif HIV dan menerima terapi HIV (T), dan AIDS
patients adalah populasi dari individu-individu dengan klinis AIDS (A). Secara skematis, transisi antar
subpopulasi dapat disajikan dalam diagram kompartemen.
Analisis Sensitivitas
Pada penelitian ini juga dinilai indeks sensitivitas angka reproduksi yang dihubungan dengan
parameter – parameter.
Nilai indeks sensitivitas dari parameter-parameter model dalam Tabel 1 menunjukkan urutan
parameter yang paling sensitif sampai yang kurang sensitif terhadap perubahan Re . Parameter yang
paling sensitif adalah laju keefektifan edukasi ( ), diikuti oleh laju skrining (frekwensi hubungan)
dari unaware infectives dengan suscepribles ( c ( )), laju skrining () dan seterusnya. Parameter
yang kurang sensitif adalah laju progresi dari therapy infectives ke AIDS patient ( )
Hasil Analisis Sensitivitas
Dari hasil diatas, R0 RS RST RSE . Re Ini berarti, kombinasi program edukasi, skrining
dan terapi HIV lebih efisien dibandingkan dengan kombinasi program edukasi dan skrining.
Kombinasi program edukasi dan skrining lebih efisien dibandingkan dengan program skrining dan
terapi HIV. Program skrining dan terapi HIV lebih efisien dibandingkan dengan program skrining saja.
Program skrining lebih efisien dibandingkan dengan tanpa intervensi.