Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JURUSAN FARMASI
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
PERCOBAAN
OLEH
KELOMPOK : I (SATU)
GELOMBANG : II (DUA)
SAMATA-GOWA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan adalah campuran antara dua atau lebih komponen atau zat
yang homogen yang saling melarutkan masing-masing penyusunnya
sehingga tidak dapat dibedakan secara fisik.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis yang hanya bergantung pada
jumlah atau kuantitas partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada
jenis zat atau komponen yang ada dalam larutan.
C. Prinsip Percobaan
1. Pengaruh tonisitas sel
Menunjukkan pengaruh tonisitas sel dari beberapa larutan (aquadest,
NaCl 0,89 %, NaCl 3%, glukosa 0,1 M, glukosa 0,5 M) dengan cara
penambahan sampel (wortel, daun bawang, seledri dan darah),
kemudian diamati dengan mata telanjang dan dibandingkan dengan
penglihatan pada saat menggunakan mikroskop.
2. Penurunan titik beku
Menunjukkan penurunan titik beku ( Tf) dan tetapan krioskopi (Kf)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing penyusunnya tidak dapat dibedakan
secara fisik.
Pada suhu tertentu, tekanan uap pelarut murni Po atmosfer dan tekanan
uap larutan P atmosfer. Penurunan tekanan uap dirumuskan sebagai ;
ΔP = Po – P
X2 =
Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi maupun lebih rendah
daripada titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut itu
menguap, dibandingkan dengan pelarutnya. Jika zat terlarut itu tak
atsiri (tidak menguap) misalnya gula, larutan air itu mendidih pada
suatu temperatur yang lebih tinggi daripada titik didih air.
Dalam hal larutan etil alkohol-air, eti alkohol (titik didih 78,3 )
dibawah 100 . Artinya, titik didih larutan terletak dibawah titik didih
air murni. Hukum sifat koligatif tidak berlaku untuk larutan dengan
zat-zat terlarut atsiri, seperti larutan etil alkohol-air. (Keenan, dkk,
1984: 436)
B = Titik pada 100 dan tekanan uap kurang dari 1 atm, dimana
larutan belum mendidih.
C = Titik pada tekanan uap 1 atm dan suhu lebih besar dari 100
Jika titik didih pelarut (Tb ) dan titik didih larutan (T b), maka
Tb = Tb - Tb
T b = Kb x x
dimana ;
W = massa zat terlarut (g)
M = berat molekul zat terlarut (g/mol)
P = massa zat pelarut (g)
Kb = tetapan kenaikan titik didih ( /mol)
Akibat lain dari turunnya tekanan uap larutan adalah turunnya titik
beku. Suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm
uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat tercapai bila
suhu larutan diturunkan.
Besarnya titik beku larutan ini lebih rendah dari 0 atau lebih rendah
dari titik beku pelarutnya. Turunya titik beku larutan dari titik beku
Jika titik beku pelarut Tf dan titik beku larutan Tf maka penurunan
Tf = Tf - Tf
zat terlarut.
T f = Kf x x
dimana ;
W = massa zat terlarut (g)
M = berat molekul zat terlarut (g/mol)
P = massa zat pelarut (g)
Kf = tetapan kenaikan titik beku ( /mol)
Tabel Titik Didih (Tb), Titik Beku (Tf), Tetapan Titik Didih Molal
(Kb) dan Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (Kf) Berbagai Pelarut.
atau
(tetap)
(tetap)
dimana K adalah suatu tetapan yang sama besarnya dengan tetapan gas
R. Persamaan menjadi ;
πv=nRT
Rumus ini mirip dengan persmaan gas ideal pv = nRT. Persamaan
selanjutnya juga dapat ditulis ;
π= RT
B. Uraian Bahan
1. Aquades (DIRJEN POM. 1979: 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling, aqua depurate, aqua, air baterig, air
sadah, distilled water, hard water
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Rumus bangun : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak memiliki rasa.
Kelarutan : -
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut dalam larutan tonisitas sel
BAB III
METODE KERJA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
1. Pengaruh Tonisitas Larutan terhadap Sel
Pengamatan Sel
Sampel Larutan Sebelum
Setelah direndam
direndam
Batang
Seledri
1) Aquadest
Ket:Warna
Ket: Keadaan sel kecoklatan dan
normal, sel sel tampak tidak
tampak jelas jelas
NaCl
2)
0,89%
Ket: Keadaan sel Ket: Keadaan sel
normal, sel tampak jelas
tampak jelas
3) NaCl 3%
Glukosa
5) Ket : Warna sel
0,5 M menjadi
kecoklatan
Ket: Normal, sel
tampak jelas
Wortel
1) Aquadest Ket:
Normal, sel
tampak jelas
Ket : Warna sel
menjadi
kecoklatan
NaCl
2) Ket : Warna sel
0,89%
Ket: Normal, sel menjadi kuning
tampak jelas
3) NaCl 3% Ket : Warna sel
memudar
B. Perhitungan
1. Pembuatan NaCl 0,3% untuk 100 ml air
BAB V
PEMBAHASAN
Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisik larutan yang bergantung pada
jumlah partikel larutan namun tidak tergantung pada jenis larutan. Sifat koligatif
larutan ini dibedakan menjadi sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif
larutan non-elektrolit yang dibedakan pada kemampuannya untuk mengion.
Dari percobaan kita dapat melihat bahwa larutan yang elektrolit adalah
NaCl 0,3 % dan NaCl 0,89 % Karen kedua larutan ini dapat mengantarkan arus
listrik dan juga penguraian ion-ionnya yang menghasilkan dua untuk derajat
ionisasinya. Sedangkan larutan glukosa 0,1 dan 0,5 adalah larutan non-elektrolit
karena tidak dapat mengantarkan arus listrik.
Pada percobaan sifat koligatif larutan ini ada dua percobaan yang
dilakukan, yaitu pengaruh tonisitas terhadap sel dan penurunan titik beku. Pada
percobaan tonisitas sel, ada empat sampel yang digunakan yakni; batang seledri,
daun bawang, wortel dan darah. Setiap sampel tersebut dimasukkan ke dalam
aquadest, NaCl 0,89%, NaCl 3%, glukosa 0,1 M dan glukosa 0,5 M.sebelumnya
setiap sampel diamati terlebih dahulu di bawah mikroskop untuk dilihat
bagaimana bentuk selnya dan kemudian difoto dengan kamera digital. Ketika
Titik lebur adalah suhu konstan pada tekanan tertentu ketika materi
mencair atau melebur. Pada titik lebur fasa padat dan cair yang ada dalam
kesetimbangan. Ketika dianggap sebagai perubahan suhu sebaliknya dari cair ke
padat ini disebut sebagai titik beku. Cairan memiliki karakteristik temperatur
dimana mereka berubah menjadi padat, yang dikenal dengan titik beku mereka.
Dalam teori, titik leleh yang solid harus sama dengan titik beku cairan.
Alasan dileburkan cera alba lalu ditambahkan asam benzoat agar cera alba
dapat bercampur secara homogen antara keduanya. Dan alasan cera alba
dileburkan supaya molekul-molekul air yang masih terkandung dalam cera alba
dapat menguap dengan sempurna. Asam stearat merupakan zat terlarut dan asam
benzoat adalah zat pelarut.
dari kedua senyawa, dimana aquadest mempunyai titik didih 100 sehingga pada
yang akan kita amati karena suhu dari cera alba dapat meleleh pada suhu 61-65
apabila kita menggunakan etanol maka perbedaan suhunya yang terlalu dekat
sehingga pengamatan gelembung bisa saja gelembung adalah gelembung dari
etanol (tidak maksimal) sedangkan pada aquadest pengamatannya dapat maksimal
karena perbedaan suhunya yang cukup besar sehingga cera alba dapat dilihat
melebur dengan pengamatan yang maksimal.
Hubungan penurunan titik beku dengan farmasi adalah pada sediaan padat
suppositoria yaitu obat yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Basis
dari suppositoria tersebut meleleh pada suhu tubuh sehingga terjadi penurunan
titik beku yang tergantung pada basisnya (zat yang membawa zat aktif pada suatu
sediaan).
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tonisitas Sel
a. Aquadest
Darah ayam : Hipertonis
Batang seledri : Hipertonis
Wortel : Hipertonis
Daun bawang : Hipertonis
b. NaCl 0,89%
Darah ayam : Isotonis
Batang seledri : Hipotonis
Wortel : Hipotonis
Daun bawang : Hipertonis
c. NaCl 3%
Darah ayam : Hipotonis
Batang seledri : Hipotonis
Wortel : Hipotonis
Daun bawang : Hipotonis
d. Glukosa 0,1 M
Darah ayam : Hipertonis
Batang seldri : Hipertonis
Wortel : Hipertonis
Daun bawang : Hipertonis
e. Glukosa 0,5 M
Darah ayam : Hipotonis
Batang seledri : Hipotonis
Wortel : Hipotonis
Daun bawang : Hipotonis
B. Saran
1. Laboratorium :
Harap menyediakan alternatif sumber energi jika sewaktu-waktu
terjadi pemadaman listrik dan juga melengkapi bahan-bahan kimia
yang akan digunakan pada saat percobaan berlangsung.
2. Asisten :
Lebih mengawasi praktikan yang diasistensikan dan pertahankan
sikap tenang pada saat percobaan kekurangan bahan dan alat sehingga
mampu mengontrol jalannya percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengaruh Tonisitas
Didiamkan ± 20 menit
Catat Hasil
2. Penurunan Titik Beku
Dimasukkan Termometer +
pipa kapiler ke dalam gelas
kimia yang telah beris air
Catat Hasil
3. Penurunan Titik Beku