Вы находитесь на странице: 1из 24

Laporan praktikum Arc gis 10.

2
Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
PROSES DIGITASI PETA

Pengertian digitasi secara umum adalah membuat data spasial baru


dengan format shapefile. Data dari format raster dari objek-objel tertentu yang
ingin didigitasi dari format raster dibuat dalam fomat shapefile. Sebelum kita
melakukan proses digitasi, yang pertama dilakukan adalah proses registrasi atau
rektifikasi peta.

1. REGISTRASI PETA.
Registrasi peta merupakan proses memasukkan data referensi geografi
kedalam peta Raster yang akan didigitasi.
Sebelum memulai proses selanjutnya, agar data yang dibuat tersusun rapi
maka terlebih dahulu buatkan satu folder digitasi yang didalamnya
buatkan lagi 4 ( empat ) folder untuk penyimpana data yaitu, folder
raster, shapefile, mxd dan folder lay out, kemudian masukkan peta yang
ingin didigitasi kedalam foler raster yang telah dibuat.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
Apabila foldernya sudah siap maka kita akan siap melakukan proses selanjutnya.

Langkah langkahnya sebagai berikut.

 Buka program Arc gis 10.2

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Masukkan data raster dari peta yang akan didigitasi melalui tombol
adddata ( )
 Browse sampai pada data peta yeng tersimpan dalam folder raster,pilih
peta yang akan didigitasi, klik add.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Aktifkan tombol georefercing dengan cara klik kanan pada toolbar
dan pilih georeferncing.

 Sebelum melanjutkan proses registrasi, terlebih dahulu pastikan


koordinat sistem yang dipakai sesuai dengan wilayah pada peta
yang akan didigitasi dengan cara, klik kanan pada layer pilih
properties

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Klik coordinate system.

 Pilih projected coodinate system.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Pilih UTM, WGS 1984, dan kemudian pilih zona UTM sesuai
dengan zona dari peta yang akan diregistrasi. Karena peta yang
saya gunakan berada pada zona WGS 1984 UTM Zone 51 s maka
saya klik WGS 1984 UTM Zone 51 s , lalu klik apply dan ok.

 Tambahkan titik kontrol koordinat pada peta raster dari tiap pojok
peta raster. Zoom pojok kiri peta dengan tombol ( )

 Klik tombol georeferncing ( )

 Klik pada titik pertemuan koordinat y dan y, klik kiri,

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 klik kanan, pilih input DMS of lon and lat...

 Masukkan koordina pada jendela dialog yang muncul


sesuai dengan koordinat pada peta raster.
 Apabila petanya hilang, maka maka klik kanan peta pada
table of contents, pilih Zoom to layer.

 Masukkan semua titiki kontor dengan cara yang sama.


 Setelah semua titik kontrol dimasukkan,berikutnya adalah
memeriksa

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Setelah semua titik kontrol dimasukkan sebelum data
georeferencing di up date, maka sebelumnya adalah
mengecek rms errornya dengan cara mengklik view link
table . nilai dari rms error yang direkomendasikan adalah
dibawah 1 ( satu )
 Selanjutnya adalah klik georeferncing, pilih rectify, pilih
output location yang dikehendaki, klik save.

 Apabila sudah directify, maka berikutnya adalah klik


georeferencing dan pilih update georeferencing.
 Langkah registrasi peta telah selesai.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
2. DIGITASI
Apabila peta sudah diregistrasi maka peta sudah siap untuk
didigitasi. Sebelumnya tadi kita sudah membuat beberapa folder untuk
tempat penyimpanan semua data yang kita kerjakan jadi setiap data yang
baru disimpan pada foldernya masing masing sesuai dengan format
datanya.
 Untuk memulai proses digitasi, pertama – tama buka jendela
catalog, browse sampai pada folder SHP yang telah kita buat, klik
kanan , pilih new – shapehile.

 Akan muncul jendela dialog create new shapefile. Pada kolom


name, masukan nama sesuai objek yang akan didigitasi.
 Pada kolom feature type, pilih type fitur yang akan didigitasi.
Apabila fitur yang akan didigitasi adalah titik maka pilih point,
yang berbentuk garis pilih polyline dan apabila fiturnya berupa
kawasan atau area pilih polygon.
 Masih pada jendela create new shapefile, klik edit – projected
coordinate system – UTM – WGS 1984 – southern hemisphere –
WGS 1984 UTM Zone 51s.
 Buatlah beberapa fitur sesuai dengan objek yang akan didigitasi.
 Saat ini saya akan mendigitasi objek ibukota kecamatan, jaringan
jalan dan kecamatan maka shapefile yang dibuat ada 3 ( tiga ).

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Apabila shapefilenya sudah siap maka kita akan siap untuk
mendigitasi.
 Untuk memulai digitasi klik tombol editor, pilh start editing.

 Apabila sudah berada pada mode editing maka pada jendela


create features pilih shapefile sesuai dengan objek yang akan
didigitasi.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Mulai mendigitasi.
 Digitasi objek point pada titik ibukota kecamatan
 Objek polyline pada jaringan jalan.
 Objek polyline untuk objek kecamatan.
 Untuk objek polyline dan polygon klik satu kali untuk memulai dan double
klik untuk berhenti mendigitasi.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Apabila semua objek telah selesai didigitasi maka klik editor-save edits-
stop editing.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
Setelah semua objek selesai di digitasi, selanjutnya adalah kita akan
memasukkan data atribut.

Data atribut yang akan dimasukkan pertama adalah point ibukota


kecamatan.

 Klik kana pada layer ibukota kecamatan, pilih open attribute


table.
 Akan muncul attribute dari layer ibukota kecamatan, buat field
baru, klik option – add field maka akan muncul jendela add field,
 Pada kolom name, ketik ibukota kecmatan
 Pada kolom type pilih text.
 Pada kolom length ketik 25
 Klik OK.
 Pada toolbar editor, klik editor – start editing.
 Klik ikon select featute.
 Klik titik ibukota kecamatan, maka akan muncul pada tabel
sebagai warna biru, pada tabel desa yang berwarna biru biru
ketikan ibukota kecamatan sesuai dengan nama kecamatan
tersebut.
 Ulangi langkah ini sampai semua data attribute ibukota
kecamatan semuanya terisi.

 Setelah mengisi attribute dari ibukota kecamatan selanjutnya kita


akan mengisi attribute kecamatan.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Langkahnya kurang lebih sama, klik kanan pada layer kecamatan,
pilih open attribute table,buatkan field baru dan masukkan data
sesuai dengan nama kecamatannya,

 Setelah semua data attribute dimasukkan, pada toolbar editor


save edits – stop editing.
Itulah langkah langkah mendigitasi sebuah peta. Setelah semua data spaial
dimasukkan kedalam peta yang kita buat maka peta akan diatur tata letak atau
layoutnya.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
3. LAYOUT
Setelah peta telah selesai didigitasi maka, langkah selanjutnya adalah
kita akan mengatur tata letak peta sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
 Untuk masuk pada mode Layout, klik view dan pilih

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Tampilan pada layout mode.

 Untuk mengubah ukuran dan orientasi kertas, klik change layout dan
pilih ukuran serta orientasi kertas yang ingin digunakan.
Saya menggunakan ukuran kertas ISO A3 dengan orientasi
Landscape.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Apabila kertas yang ingin digunankan telah ditentukan maka kita
akan mengatur posisi peta pada kertas sesuai dengan standar yang
ada.


 Apabila posisi peta pada kertas kerja sudah tepat, maka kita akan
membuat grid koordinatnya. Caranya adalah klik kanan pada layer,
pilih properties.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Pilih new grid, akan muncul jendela dialog. Apabila kita ingin
menggunakan grid geografis, pilih Graticule : divides by meridians
and parallels, tetapi kalau mau menggunakan grid UTM pilih
Measured Grid : divides map into a grid of map units.

Gambar 3. 06 jendela grid and graticules wizard.


 Disini saya menggunakan grid geografis, maka saya pilih graticule :
divides by meridians and parallels, klik next.
 Pilih graticule and labels, masukkan nilai interval. Klik next sampai
finish. Klik apply lalu OK. Maka grid akan muncul pada peta.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Selanjutnya adalah kita mengatur orientasi pada label koordinatnya.
Klik layer, pilih properties, lalu pada jendela data frame proporties,
klik properties lalu labels.

 Pada jendela reference system properties, berikan tanda centang


pada pada kolom left dan rigth lalu klik ok.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Selanjutnya kita akan membuat garis pinggir untuk peta. Caranya
pada toolbar, klik insert pilih neatline...

 Pada jendela neatline, pilih place around selected element(s), atur


jarak neatline dengan peta pada kolom gap. Pada tutorial ini gap yang
saya gunakan adalah 17 pts. Klik Ok

 Setelah membuat neatlinenya maka selanjutnya akan gambarkan


pembagian kotak – kotak sesuai dengan standar penyajian peta. Pada
laporan ini saya menggunakan standar penyajian peta rupa bumi
Indonesia dari 20. SNI 6502.4-2010 Spesifikasi penyajian peta rupa
bumi 250.000.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Buatkan skala, legenda, dan orientasi mata angin dengan menu
insert.

 Masukan legenda

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
 Setelah semua unsur peta telah dimasukkan maka peta akan kita
simpan dengan format MXD pada folder yang telah di buat, dan
mengekspor peta kedalam format raster seperti JPEG , TIFF dan lain-
lain, tapi format yang direkomendasikan adla format TIFF

Itulah proses mendigitasi peta.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar
Contoh layout.

Sekian dan terima kasih.

Semoga bermanfaat.

Laporan praktikum Arc gis 10.2


Fransiskus oktovianey.LW_Planologi_univ.BOSOWA “45” Makassar

Вам также может понравиться