Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
Akut miokard infark adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh oklusi
arteri koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke jantung yang
menyebabkan sel otot jantung yang berada di daerah suplai arteri mati. Karena
sumbatan akut yang berada di koroner, maka akan menghentikan aliran darah dan
daerah otot disekitarnya yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau
aliranya sangat sedikit sehingga tidak dapat mempertahankan fungsi jantung yang
disebut dengan infark. (Crawford, 2009; Guyton, 2007). Infark miokard dengan
ST elevasi disebut STEMI ( ST Elevation Myocardial Infract).
Pada Tn. P.B memiliki riwayat merokok sebanyak 20-30 batang / hari
serta meminum alkohol setiap akhir pekan. Sesuai dengan teori bahwa merokok
meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner sebanyak 50%. Dalam
rokok terdapat kandungan nikotin yang merangsang pelepasan adrenalin sehingga
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, serta menyebabkan
gangguan irama jantung. Karbon monoksida juga menyebabkan desaturasi
hemoglobin. Sehingga menurunkan persediaan oksigen untuk jaringan diseluruh
tubuh termasuk miokard. Hal ini menyebabkan makin meningkatkan terjadinya
ateroslekrosis. Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam rokok juga terbukti
menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan mempermudah timbulnya
penggumpalan darah. Alkohol juga memiliki kandungan yang dapat mengganggu
pengangkutan oksigen yang dibawa oleh aliran darah, sehingga pada jaringan
mengalami kekurangan persediaan oksigen yang menyebabkan infark (Christoper,
2003; Price, 2005).
Selain itu dikatakan bahwa ayah dari Tn P.B juga meninggal karena
mengalami serangan jantung. Sejalan dengan teori, bahwa faktor keturunan
berpotensi meningkatkan serangan jantung. Genetik darah tinggi, kelainan
jantung, diabetes dapat menjadi faktor serangan jantung pasien. Selain itu gaya
hidup keluarga mempengaruhi pasien. Contohnya dari pola makan, kebiasaan
merokok, minum alkohol dan lain-lain (Christoper, 2003; Price, 2005).
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala yang muncul dari Tn. P.B adalah nyeri dada yang
menjalar hingga ke lengan kiri, pada saat dilakukan pengkajian terlihat klien
berkeringat dan basah, mual serta nafas pendek. RR: 18x/mnt, Saturasi oksigen:
95%, TD: 150/90 mmHg, Nadi: 94x/mnt, suhu: 37°. Sesuai dengan teori bahwa
manifestasi klinis dari STEMI dapat menimbulkan nyeri dada hebat yang tidak
dapat hilang dengan istirahat, berpindah posisi, ataupun pemberian nitrat, kulit
mungkin pucat, berkeringat dan dingin saat disentuh, pada gejala awal tekanan
darah dan nadi dapat naik, tetapi juga dapat berubah menjadi turun drastis akibat
dari penurunan curah jantung, jika keadaan semakin buruk hal ini dapat
mengakibatkan perfusi ginjal dan pengeluaran urin menurun. Jika keadaan ini
bertahan beberapa jam sampai beberapa hari, dapat menunjukkan disfungsi
ventrikel kiri. Pasien juga terkadang ada yang mengalami mual muntah dan
demam (Lewis, 2011).
Patofisiologi STEMI
Iskemia miokard terjadi didasari oleh dua teori patofisiologi yaitu karena
aterosklerosis koroner dan vasospasme koroner. Kedua teori merupakan penyebab
terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan ketersediaan oksigen yang terjadi
di miokardium sehingga mengganggu kerja miokardium (Crawford, 2009).
Pada gambar yang tertera di soal terjadi ST-Elevasi pada V1, V2, V3,V4.
Serta troponin T yang meningkat. Sesuai dengan teori bahwa, diagnosis STEMI
ditegakkan berdasarkan anamnesis nyeri dada yang khas (typical chest pain) dan
gambaran EKG adanya elevasi ST ≥ 2mm, minimal pada 2 sandapan prekordial
yang berdampingan atau ≥ 1mm pada 2 sandapan ekstremitas. Pemeriksaan enzim
jantung, terutama troponin T yang meningkat, memperkuat diagnosis. (Sudoyo
AW dkk, 2006).
Intervensi :
Intervensi Rasional
Kolaboratif
Berikan obat-obatan sesuai indikasi:
1. Agen non steroid, mis: 1. Dapat menghilangkan nyeri,
indometasin(indocin), ASA(aspirin) menurunkan respon inflamasi.
2. Antipiretik mis: 2. Untuk menurunkan demam dan
ASA/asetaminofen (tylenol) meningkatkan kenyamanan.
3. Steroid 3. Diberikan untuk gejala yang lebih
4. Oksigen 3-4 liter/menit berat.
4. Memaksimalkan ketersediaan
oksigen untuk menurunkan beban kerja
jantung dan menurunkan
ketidaknyamanan karena iskemia.
Mandiri
1. Selidiki keluhan nyeri dada, 1. Mengetahui lokasi dan derajat nyeri.
memperhatikan awitan, faktor Pada iskemia miokardium nyeri dapat
pemberat atau penurun memburuk dengan inspirasi dalam,
gerakan atau berbaring dan hilang dengan
duduk tegak atau membungkuk.
2. Memberikan lingkungan yang
tenang dan tidakan kenyamanan.
Mislanya merubah posisi, menggunakan
kompres hangat, dan menggosok
punggung
3. Tindakan ini dapat meningkatkan
kenyamanan fisik dan emosional pasien.
Intervensi :
Intervensi Rasional
Mandiri
- Pantau irama dan frekuensi 1. Takikardia dan disritmia dapat
jantung terjadi saat jantung berupaya untuk
- Auskultasi bunyi jantung. meningkatkan curahnya berespon
Perhatikan jarak / tonus jantung, terhadap demam. Hipoksia, dan
murmur, gallop S3 dan S4. asidosis karena iskemia.
- Dorong tirah baring dalam posisi 2. Memberikan deteksi dini dari
semi fowler terjadinya komplikasi misalnya GJK,
- Berikan tindakan kenyamanan tamponade jantung.
misalnya perubahan posisi dan 3. Menurunkan beban kerja jantung,
gosokan punggung, dan aktivitas memaksimalkan curah jantung
hiburan dalam toleransi jantung 4. Meningkatkan relaksasi dan
- Dorong penggunaan teknik mengarahkan kembali perhatian
menejemen stress misalnya
latihan pernapasan dan Perilaku ini dapat mengontrol ansietas,
bimbingan imajinasi meningkatkan relaksasi dan
- Evaluasi keluhan lelah, dispnea, menurunkan kerja jantung
palpitasi, nyeri dada kontinyu. Manifestasi klinis dari GJK yang dapat
Perhatikan adanya bunyi napas menyertai endokarditis atau miokarditis
adventisius, demam
Kolaboratif
- Berikan oksigen komplemen 1. Meningkatkan keseterdian
oksigen untuk fungsi miokard dan
- Berikan obat – obatan sesuai menurunkan efek metabolism
dengan indikasi misalnya anaerob,yang terjadi sebagai akibat dari
digitalis, diuretik hipoksia dan asidosis.
2. Dapat diberikan untuk
meningkatkan kontraktilitas miokard
- Antibiotic/ anti microbial IV dan menurunkan beban kerja jantung
pada adanya GJK ( miocarditis)
3. Diberikan untuk mengatasi
- Bantu dalam periokardiosintesis pathogen yang teridentifikasi,
darurat mencegah kerusakan jantung lebih
lanjut.
- Siapkan pasien untuk 4. prosedur dapat dilakuan di tempat
pembedahan bila diindikasikan tidur untuk menurunkan tekanan cairan
di sekitar jantung.
5. Penggantian katup mungkin
diperlukan untuk memperbaiki curah
jantung
Intervensi:
Intervensi Rasional
Mandiri
- Evaluasi status mental. 1. Indicator yang menunjukkan
Perhatikikan terjadinya embolisasi sistemik pada otak.
hemiparalisis, afasia, kejang,
muntah, peningkatan TD. 2. Emboli arteri, mempengaruhi
- Selidiki nyeri dada, dispnea jantung dan / atau organ vital lain, dapat
tiba-tiba yang disertai dengan terjadi sebagai akibat dari penyakit
takipnea, nyeri pleuritik, katup, dan/ atau disritmia kronis
sianosis, pucat 3. Dapat mencegah pembentukan atau
migrasi emboli pada pasien
- Tingkatkan tirah baring dengan endokarditis. Tirah baring lama,
tepat membawa resikonya sendiri tentang
terjadinya fenomena tromboembolic.
IntervensiI Rasional
Mandiri:n
t
- Evaluasi frekuensi pernafasan 1. Kecepatan dan upaya mungkin
dan
e kedalaman. Contoh adanya meningkat karena nyeri, takut, demam,
dispnea,
r penggunaan otot bantu penurunan volume sirkulasi, hipoksia
nafas,
v pelebaran nasal. atau diatensi gaster.
2. Sianosis bibir, kuku, atau daun
e
- Lihat kulit dan membran telinga menunjukkan kondisi hipoksia
n
mukosa untuk adanya sianosis. atau komplikasi paru
s 3. Merangsang fungsi
- i
Tinggikan kepala tempat tidur pernafasan/ekspansi paru. Efektif pada
letakkan
: pada posisi duduk pencegahan dan perbaikan kongesti
tinggi atau semifowler. paru.
Kolaborasi:
Berikan tambahan oksigen dengan Meningkatkan pengiriman oksigen ke
kanul atau masker, sesuai indikasi paru untuk kebutuhan sirkulasi
khususnya pada adanya gangguan
ventilasi
Intervensi:
Intervensi Rasional
Mandiri
- Kaji respon pasien terhadap 1. Miokarditis menyebabkan
aktivitas. Perhatikan adanya dan inflamasi dan kemungkinan kerusakan
perubahan dalam keluhan sel-sel miokardial, sebagai akibat GJK.
kelemahan, keletihan, dan Penurunan pengisian dan curah jantung
dispnea berkenaan dengan dapat menyebabkan pengumpulan
aktivitas cairan dalam kantung perikardial bila
ada perikarditis. Akhirnya endikarditis
dapat terjadi dengan disfungsi katup,
secara negatif mempengaruhi curah
jantung
- Pantau frekuensi dan irama 2. Membantu derajad dekompensasi
jantung, tekanan darah, dan jantung and pulmonal penurunan TD,
frekuensi pernapasan sebelum takikardia, disritmia, takipnea adalah
dan sesudah aktivitas dan selam indikasi intoleransi jantung terhadap
di perluka aktivitas.
- Mempertahankan tirah baring 3. Demam meningkatkan kebutuhan
selama periode demam dan dan konsumsi oksigen, karenanya
sesuai indikasi. meningkatkan beban kerja jantung, dan
menurunkan toleransi aktivitas
- Membantu klien dalam latihan 4. Pada saat terjadi inflamasi klien
progresif bertahap sesegera mungkin dapat melakukan aktivitas
mungkin untuk turun dari tempat yang diinginkan, kecuali kerusakan
tidur, mencatat respon tanda miokard permanen.
vital dan toleransi pasien pada 5. Ansietas akan terjadi karena
peningkatan aktivitas proses inflamasi dan nyeri yang di
- Evaluasi respon emosional timbulkan. Dikungan diperlukan untuk
mengatasi frustasi terhadap
hospitalisasi.
Kolaborasi
Berikan oksigen suplemen Peningkatan ketersediaan oksigen
mengimbangi peningkatan konsumsi
oksigen yang terjadi dengan aktivitas.
Intervensi
Intervensi Rasional
Mandiri
- Jelaskan efek inflamasi pada 1. Untuk bertanggung jawab
jantung, ajarkan untuk terhadap kesehatan sendiri, pasien
memperhatikan gejala perlu memahami penyebab khusus,
sehubungan dengan pengobatan, dan efek jangka panjang
komplikasi/berulangnya dan yang diharapkan dari kondisi inflamasi,
gejala yang dilaporkan dengan sesuai dengan tanda/gejala yang
segera pada pemberi perawatan menunjukkan kekambuhan/komplikasi
misalny demam, nyeri,
peningkatan berat badan, 2. Untuk bertanggung jawab
peningkatan toleransi terhadap terhadap kesehatan sendiri, pasien
aktifitas. perlu memahami penyebab khusus,
- Anjurkan pasien/orang terdekat pengobatan, dan efek jangka panjang
tentang dosis, tujuan dan efek yang diharapkan dari kondisi inflamasi,
samping obat: kebutuhan sesuai dengan tanda/gejala yang
diet/pertimbangan khusus: menunjukkan kekambuhan/komplikasi
aktivitas yang diizinkan/dibatasi 3. Perawatan di rumah sakit
- Kaji ulang perlunya antibiotic lama/pemberian antibiotic
jangka panjang/terapi IV/antimicrobial perlu sampai kultur
antimikrobial darah negative/hasil darah lain
- Tekankan pentingnya evaluasi menunjukkan tak ada infeksi.
perawatan medis teratur. 4. Pemahaman alasan untuk
Anjurkan pasien membuat pengawasan medis dan rencana
perjanjian. untuk/penerimaan tanggung jawab