Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Sensitivitas
Sensitivitas adalah kepekaan peledak terhadap suatu aksi. Ada beberapa macam
kepekaan bahan peledak, diantaranya :
Kepekaan bahan peledak dipengaruhi oleh diameter isian dan tingkat keterkurungan.
Jika diameternya besar, maka perambatan reaksi akan mudah karena luas permukaan
kolom bahan peledak lebih besar. Sedangkan tingkat keterkurungan cenderung
memusatkan tenaga reaksi disepanjang isian, sehingga menghindari penyebaran
tenaga reaksi. Bahan peledak yang peka belum tentu dinilai sebagai bahan peledak
yang baik. Bahkan bahan peledak yang sangat peka mempunyai kemungkinan besar
untuk meledak secara prematur, sehingga sangat berbahaya (Koesnaryo, 1988:31).
2. Permisibilitas
Alat penguji permisibilitas adalah suatu terowongan yang berisi gas metana dan
debu-debu batu bara. Bahan peledak yang tidak menimbulkan kebakaran dalam
keadaan tertentu disebut bahan peledak permisibel (Nurbudhi, 1983:8).
Sifat gas beracun adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan banyak
sedikitnya bahan beracun yang terjadi setelah peledakan. Bahan peledak yang
meledak dapat menghasilkan dua jenis gas yang sifatnya berbeda,
yaitu smoke dan fumes. Smoke tidak berbahaya sedangkan fumesberbahaya, karena
terdiri dari karbon monoksida(CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
Fumes dapat terjadi bila bahan peledak yang diledakkan tidak memiliki
kesetimbangan oksigen. Dapat juga terjadi bila bahan peledak tersebut telah rusak
serta ledakkan yang tidak sempurna.
Alat untuk menentukan konsentrasi gas-gas beracun dalam suatu campuran gas hasil
ledakkan adalah berupa tabung gelas berskala yang berisi bahan kimia. Campuran
gas yang akan diukur dihisap melalui tabung ini dengan sebuah pompa sehingga
bahan kimia yang terdapat dalam tabung gelas akan mengalami perubahan warna
sampai skala tertentu yang merupakan konsentrasi yang diukur.
Berat jenis dan komposisi bahan peledak (perbedaan bobot, isi, bahan campuran dan
ukuran butiran).
Diameter bahan peledak atau isian kolom.
Derajat keterkurungan.
Ukuran butiran yang semakin kecil memungkinkan terjadi kontak antar partikel
semakin besar, sehingga dapat meningkatkan kecepatan reaksi. Pada umumnya
kecepatan rambat ledak akan menigkat apabila diameter semakin bertambah
meskipun tidak secara linear (Koesnaryo, 1988:20).
Sifat ketahanan terhadap air adalah kemampuan suatu bahan peledak untuk menahan
rembesan air dalam waktu tertentu dan masih dapat diledakkan dengan baik.
Ketahanan terhadap air dinyatakan dalam jam. Sifat ketahanan terhadap air sangat
penting terutama sebagai parameter terhadap pemilihan bahan peledak, dalam
hubungannya dengan tempat kerja. Untuk sebagian besar jenis bahan peledak,
adanya air dalam lubang tembak dapat memperlambat reaksi pemanasan. Air akan
mengakibatkan penambahan unsur H dan O, karenanya diperlukan panas yang lebih
banyak untuk menguapkan menjadi air. Selain itu, adanya air yang mengalir lewat
tanah dapat mengakibatkan aksi pelerutan bahan peledak (ANFO), atau dengan kata
lain bahan peledak tersebut telah rusak.
6. Kekuatan ledak
Kekuatan ledak (strength) adalah ukuran yang menunjukkan kekuatan ledak dari
bahan peledak. Kekuatan ledak dapat dibedakan menjadi :
Relative Weight Strength
7. Stabilitas Kimia
Stabilitas kimia adalah ukuran mudah tidaknya bahan peledak terurai dalam
penyimpanan ataupun penanganan. Lamanya bahan peledak dapat bertahan dalam
keadaan tidak terurai pada kondisi tertentu menunjukkan kestabilan dari bahan
peledak tersebut. Makin stabil bahan peledak berarti makin tidak mudah terurai
sehingga bahan peledak lebih aman. Kondisi yang distandarkan oleh beberapa
pabrik berbeda – beda. Persyaratan kestabilan dinamit adalah bahan peledak tersebut
tidak mengurai dalam waktu tidak kurang dari sepuluh menit pada suhu 800C
(Nurbudhi, 1983 : 9)