Вы находитесь на странице: 1из 4

MANAJEMEN MODAL KERJA

D3 AKUNTANSI

Di susun oleh:
HARDIAD YADVI LANANG 17212060
KHANSAHASNA N.R
WALIYANTI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2017/2018
A. Pengertian Modal Kerja
Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan
bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan
bisnis. Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi
perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.
Pengertian modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang tunai
di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi,
ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka pendek. Dengan
demikia maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva
lancar dan pasiva lancar.

B. konsep modal kerja


Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu
konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva
lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva
lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut
dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal
kerja bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya
menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal
kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja
yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik atau tingkat
keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu
menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan
kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar
dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa
disebut dengan modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar
daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep inimenitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam
menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dlam
perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang digunakan dalam satu
periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada
pula dan aynag dimaksudkan utuk menghasilkan pada periode2periode selanjutnya atau dimasa yang
akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor atau aktiva tetap lainnya yang disebut
future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk menghasilkan
pendapata pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya kas,
piutang dagang. Dan lain sebagainya.
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja
potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.

C. Jenis Modal Kerja


Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa
jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada
pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang secara
terus menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b. modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi
normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal
kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat
yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir,
perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).
D. Modal kerja dan kemampuan memperoleh laba
Konsep yang mendasari manajemen modal kerja yang sehat adalah dua keputusan yang
menyangkut persoalan dasar perusahaan, yaitu
a. tingkat investasi optimal dalam aktiva lancar
b. perpaduan yang sesuai antara pendanaan jangka pendek dan pendanaan jangka
panjang yang digunakan untuk mendukung invesasi dalam aktiva lancar
keputusan ini mempengaruh hasil yagn diharapkan yaitu profitabilitas dan risiko yang
dihadapi. Mengurangi tingkat investasi aktiva lancar, asalkan masih mampu memenuhi penjualan
akan mengarah pada peningkatan return of assets perusahaan.
Keadaan ini dimaksudkan agar laba yang diperoleh tersebut digunakan untuk menjaga tingkat
aktiva lancar yang relatif rendah dan proporsi hutang lancar lebih tinggi dari total hutang. Strategi ini
akan menghasilkan tingkat modal kerja yang rendah atau bahkan negatif, keadaan ini sebagai
konsekuensi logis karena perusahaan tidak mempertahankan aktiva lancar yang cukup untuk:
a. memenuhi kewajiban kas jika jatuh tempo
b. mendukung tingkat penjualan yang sesuai (misalnya karena kehabisan
persediaan)
E. Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat bunga, makin
panjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk modal kerja,
pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada pinjaman jangka pendek.
Karena masa mendatang adalah penuh ketidakpastian sehingga pihak yang memberi pinjaman
memperhitungkan risiko ketidakpastian tersebut. Modal kerja yang dipenuhi dengan pinjaman jangka
panjang memiliki tingkat likuiditas tinggi, risiko kegagalan memenuhi kewajiban-kewajiban yang
jatuh tempo kecil. Pada umumnya perusahaan menggunakan pinjaman jangka panjang untuk
memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan perusahaan yang demikian disebut menganut kebijakan
modal kerja yang konservatif.
Kebijakan modal kerja yang lainnya adalah bahwa modal kerja harus dihubungkan dengan
harta. Harta lancar sebaiknya dibiayai dengan utang lancar, harta tetap sebauiknya dibiayai dengan
utang jangka panjang dan modal sendiri. Perusahaan yang mampu melaksanakan kegiatan bisnis
dengan kebijakan modal kerja yang demikian melakukan kebijakan modal kerja yang agresif;
risikonya besar karena semua kewajiban yang jatuh tempo harus dapat dipenuhi oleh tersedianya harta
lancar. Perusahaan yang melakukan kebijakan model ini lebih banyak gagalnya, karena struktur harta
lancar itu ada yang sulit dicairkan menjdai uang tunai yaitu persediaan, khususnya persediaan barang
setengah jadi atau persediaan barang dalam proses. Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis
kebijakan modal kerja, yaitu:
1) Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utang
jangka pendek
2) Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek
dan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjang
3) Kebijakan yang konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi dengan utang jangka
panjang

Вам также может понравиться