Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum lapangan mata kuliah Biologi Laut ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 19-20 Mei 2017
Tempat :Hutan mangrove Pandansari, pantai Dukuh Pandansari, Desa
Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Makrobentos di Perairan Dangkal
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum 1 ini diantaranya:
 kuadran transek
 tali rafia yang sudah diberi tanda posisi kuadran
 core sampler
 saringan berukuran 0,5 mm2 atau 1 mm2
 50 buah plastik sampel ukuran 2 kg dengan ziplock
 spidol permanen
 formalin 4%
 alkohol 70%
 alat tulis
 compound microscope
 buku identifikasi
3.2.2. Komunitas Mangrove
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum 2 ini diantaranya:
 Roll meter
 Meteran
 Tali rafia
 Alat tulis
 Buku identifikasi mangrove

3.3. Prosedur Sampling


3.3.1. Makrobentos di Perairan Dangkal
 Penghitungan Kepadatan
1. Catat waktu pengamatan terlebih dahulu
2. Tarik garis lurus dari garis pantai dengan tali rafia (panjang
disesuaikan di lapangan)
3. Letakkan kuadran transek sepanjang garis yang telah ditentukan
dengan interval antar kuadran sejauh 5 m; dan ambil sampel
substrat/sedimen.
4. Dalam kuadran transek, catat spesies dan hitunglah jumlah dari
masing-masing spesies yang ditemukan
5. Hasil pengamatan lalu dimasukkan ke dalam tabel berikut :
No. Jumlah Kelimpahan
Nama species, Jumlah Total
Kuadr Individu dalam Keanekaragaman
filum/kelas individu
an kuadran

1 1.

2.

3.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠


𝐾𝐸𝐿𝐼𝑀𝑃𝐴𝐻𝐴𝑁 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛

 Identifikasi
1. Catat waktu pengamatan terlebih dahulu
2. Tarik garis lurus dari garis pantai dengan tali rafia (panjang
disesuaikan di lapangan)
3. Letakkan kuadran transek sepanjang garis yang telah ditentukan
4. Sampel sedimen diambil dengan core sampler secara acak sebanyak 3
kali secara insitu.
5. Sedimen, moluska dan makrobentos lain yang diambil dari tiap
kuadran di setiap stasiun dimasukkan ke dalam kantong plastik dan
awetkan dengan formalin 10% lalu diberi label.
6. Pemisahan sedimen dan spesimen dilakukan melalui penyaringan
dengan saringan berukuran 0,5 mm2.
7. Di laboratorium, hasil penyaringan lalu diawetkan dengan formalin
4%; selanjutnya setelah beberapa hari pengawet diganti dengan
alkohol 70%.
8. Identifikasi dilakukan dengan bantuan mikroskop pada perbesaran
100x.

3.3.2. Komunitas Mangrove


a) Sampling vegetasi dilakukan dengan metode plot kuadrat, dimana
setiap stasiun dibuat tiga ulangan pada lokasi yang paling tinggi
tingkat keanekaragaman spesiesnya (acak). Ukuran plot kuadrat
adalah 10X10 m2 untuk pohon, 5X5 m2 untuk semak dan 2X2 atau
1X1 m2 untuk seedling (< 50 cm) dan herba. Ketiganya dapat terletak
pada satu tempat atau tidak.
b) Cacah individu setiap spesies pada setiap plot kuadrat dihitung untuk
menentukan densitas, frekuensi, distribusi, nilai penting, indeks
diversitas dan indeks keragaman.
c) Identifikasi spesies tumbuhan mayor dan minor dilakukan dengan
mengacu vegetasi dilakukan langsung di lapangan dengan mengacu
pada Setyawan dkk., (2002), sedangkan identifikasi tumbuhan
asosiasi dilakukan dengan merujuk pustaka-pustaka lain.
Gambar 1. Peletakkan Subplot 1 m x 1 m (Seedling) dan Subplot 5 m x 5 m
(semak) dalam Plot 10 m x 10 m (Pohon) untuk Vegetasi Mangrove
(Nurrahman, 2012).
 Analisis Vegetasi
Data struktur dan komposisi vegetasi ditampilkan dalam bentuk densitas,
frekuensi, dominansi, nilai penting, indeks keragaman dan indeks diversitas.

 Kerapatan
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
=
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑐𝑢𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑚2 𝑎𝑡𝑎𝑢 ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟)
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑐 𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝐴
= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑. 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
 Frekuensi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝐴
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑝𝑒𝑠 𝐴 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑢𝑝𝑙𝑖𝑘
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑝𝑒𝑠 𝐴
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝐴
= 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠

 Dominansi
𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑝𝑒𝑠 𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝐴
= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑝𝑒𝑠 𝐴
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 % 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝐴
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 % 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠

Indeks Nilai Penting


= Kerapatan Relatif + Dominansi Relatif
+ Frekuensi Relatif
3.4. Prosedur Analisis Data
Analisis data dilakukan di dalam laboratorium, sampel yang dianalisis adalah
makrozoobentos.
- Identifikasi makrozoobenthos yang telah didapat.
- Gambar pada lembar kerja dan lengkapi beserta klasifikasinya
- Lalu awetkan sampel makrozoobenthos.

Вам также может понравиться