Вы находитесь на странице: 1из 19

PENYARINGAN IDE - Dari sekian banyak ide yang didapat, kemudian dipilih ide

produk apa yang paling baik untuk bisnis yang kita lakukan. Ada berbagai cara untuk
melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan melakukan
proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :

a. Macro Screening

Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali,
yaitu yang mempunyai potensi bisnis.

b. Micro Screening

Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu.

Sebagai contoh kriteria dapat menggunakan beberapa faktor, misalnya :

1. Tersedianya pasar lokal


2. Tersedianya tenaga kerja lokal
3. Tersedianya bahan baku
4. Tersedianya teknologi
5. Mendapat prioritas dari pemerintah
6. Peluang di masa yang akan datang
7. Dan sebagainya.

Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai


alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut

Ide / Gagasan Yang Tepat

Suatu bisnis yang baik harus mempertimbangkan pelaku dan situasi atau lingkungan
yang sesuai untuk bisnis tersebut. Oleh karena itu ide produk yang baik harus
memperhitungkan kemampuan calon wirausaha dan situasi / lingkungan yang
mempengaruhi bisnis tersebut.
Ide produk yang ada perlu dianalisis lebih mendalam sehingga diketahui apa kekuatan
dan kelemahannya dengan memperhatikan situasi lingkungannya.

Dari Ide / Gagasan Menjadi Bisnis

Ide produk yang baik belum tentu menjadi bisnis yang baik pula. Untuk itu sebelum
ide produk direalisir harus diuji dulu kelayakannya dilapangan yang merupakan
situasi lingkungan bisnis sebenarnya.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis


seperti: Pasar dan pemasaran, teknik/operasi usaha yang dilakukan, organisasi dan
manajemen, dan keuangan.

Dengan adanya suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita
menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi
bisnis yang sebenarnya.

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN


Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang
sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).

Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari


daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih
tinggi (J.B Say).
Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan
proses produksi (Schumpeter).

Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi
baru atau pengahan bahan baku baru (joseph).

1. IDE KEWIRAUSAHAAN

Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam
teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat
merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Dalam perspektif Philip Kotler, ada
bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk
rencana bisnis yaitu:
1. Pembangkitan gagasan
2. Penyaringan
3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Strategi pemasaran
5. Analisis bisnis atau usaha
6. Pengembangan produk
7. Pegujian pasar
8. Komersialisasi

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih
baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

4. SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU

Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut
organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1. Konsumen

2. Perusahaan yang sudah ada

3. Saluran Distribusi

4. Pemerintah

5. Penelitian dan Pengembangan

5. PENYARINGAN IDE

Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu
cara adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :

1. Macro Screening

Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali,
yaitu yang mempunyai potensi bisnis.

2. Micro Screening

Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu.

Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai


alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.

3. PELUANG
1. SUMBER PELUANG
Peluang sendiri sebenarnya berasal dari sebuah ide, inspirasi atau kesempatan
yang muncul untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam
kehidupan sehari hari dalam bisnis.
1. Diri Anda Sendiri
Beberapa sumber peluang yang muncul dari diri anda sendiri seperti:
1. Hobi Anda
2. Keahlian Anda
3. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan
4. Lingkungan
5. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru
dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan mendirikan
usaha baru.
6. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang lain (mungkin
karena keluhan-keluhan terhadap suatu produk atau layanan yang
disampaikan teman anda ke anda), dapat memberi ide yang membuka
peluang bagi anda dalam membuat suatu bisnis.
7. Informasi yang Diperoleh
Dalam perjumpaan dengan orang lain terkadang kita mendapatkan
informasi baru. Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru itu bisa
berguna untuk dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut
memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki.
Namun bagi orang-orang tertentu informasi baru itu tidak bermanfaat karena
informasi tersebut tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki. Hal ini yang bisa membedakan mengapa
ada orang yang merasa tidak memiliki peluang dibanding orang yang
memiliki peluang.

8. CIRI-CIRI PELUANG YANG MEMILIKI POTENSI UNTUK


DIKATEGORIKAN SEBAGAI PELUANG BISNIS YANG BAIK DAN
MASUK
1. Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memilki bilai jual
yang tinggi
2. Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi
sifatnya nyata
3. Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar
4. Tidak menghabiskan modal (uang ) Anda karena investasi yang terlalu besar
5. Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman
6. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry
Karena sebab itu, bila ingin memiliki bisnis yang potensial, perlu mengetahui
ciri-ciri sebuah peluang yang mendasari sebuah Bisnis yang baik, ciri-ciri peluang
bisnis yang baik adalah:
1. Peluang itu orisinil dan bukan tiruan
2. Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar
dimasa yang akan datang.
3. Benar-benar sesuai dengan ‘minat’ atau ada ‘link’ dengan pengetahuan, keahlian dan
sifat agar peluang itu dapat bertahan lebih lama.
4. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji
5. Bersifat ide yang kreattif dan inovativ bukan tiruan dari ide orang lain
6. Yakin bisa mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.
7. Senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.

8. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN SEBUAH PELUANG


1. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik, bukan tiruan.
2. Berawal dari uji test pasar dan uji coba (trial)
3. Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen
4. Mengikuti trend (kecenderungan) perubahan pasar
5. Bisa terus menerus diinovasi dan di tingkatkan kualitasnya
6. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai
7. Merupakan alternative terbaik dari peluang-peluang yang ada

8. KEGAGALAN SEBUAH PELUANG


Faktor Kegagalan Sebuah Peluang Usaha yang Gagal Dijadikan Bisnis, adalah
sebagai berikut:
9. Kebutuhan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga tidak
hanya bersifat jangka pendek
10. Peluang itu sudah “kadaluarsa” atau telah banyak ada orang yang memulai
bisnis tersebut
11. Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang itu
lewat begitu saja
12. Waktunya sudah lewat, terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi
baru yang telah membuat peluang produk atau jasa itu out of date
13. Survey pasar tidak akurat, artinya hal itu hanya sekedar persepsi yang
menyatakan bahwa peluang itu sangat potensial lalu segera dilaksanakan
begitu saja menyebabkan produk itu tidak laku dipasar
14. Mudah ditiru atau di buat oleh orang lain
15. Daya beli rendah
16. Kebutuhan tidak kontinyu
17. Tingkat kebutuhan kecil
18. Pemilihan alternative ide-ide bisnisnya salah

3 Cara Efektif Untuk Mencari Ide Bisnis yang Tepat

1Mulai dari Hobi dan Keahlian Anda Sendiri


Banyak pakar yang akan menyarankan agar memulai bisnis dengan melakukan
apapun yang Anda senangi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Ketika Merilis Bisnis Baru

Bila Anda mengubah hobi atau keahlian yang Anda miliki saat ini menjadi sebuah
bisnis, Anda akan menikmati prosesnya karena Anda melakukan apa yang Anda sukai,
sebagaimana yang pernah dikatakan Confucius bahwa “Choose a job you love, and
you will never have to work a day in your life”.

Dengan demikian Anda pun bisa berkembang, begitu juga bisnis yang Anda jalankan.
Nah sekarang, agar Anda lebih terarah, cari tahu bagaimana caranya memonetisasi
hobi atau keahlian Anda.

Baca Juga: 4 Cara Agar Konsumen Mau Membuka Email Marketing Anda
Bila Anda hobi fotografi, coba jual foto-foto Anda di website seperti Shutterstock
atau 123rf.

Bila Anda memiliki keahlian di bidang digital marketing, Anda bisa membuat agensi
yang khusus menangani kebutuhan digital marketing dari perusahaan-perusahaan
potensial, terutama startup.

2Cari Tahu Produk Seperti Apa yang Sedang Tren

Meski tidak menjamin akan bertahan lama, produk yang sedang tren selalu menarik
sebagai landasan untuk memulai bisnis, terutama bila Anda masih belum yakin harus
memulai dari mana.

Baca Juga: Untuk Bisnis Baru, Coba Ikuti 10 Tips Mengembangkan Bisnis Ini

Coba buka website e-commerce seperti Amazon. Di sana Anda bisa melihat daftar
produk (dan beragam tipenya) yang sedang tren beradasarkan data penjualan (top
selling products).
SIKAP DAN BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berfikir kreatif, sikap kewirausahaan dan motif berprestasi merupakan
kemampuan yang sangat essensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif
dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berfikir kreatif adalah cara – cara baru yang
non konvensionil untuk menemukan dan menggali ide baru yang berguna. Makalah
ini memberikan penjelasan dan pedoman singkat mengenai cara berfikir dan sikap
tersebut, Para ahli fikir memberdayakan akar pikirnya dan kemampuan kreatifitasnya
untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Maka dari itu bukan tidak mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan
kreatifitas kita, sehingga menghasilkan prestasi. Kemampuan berfikir kritisi dan
kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan sangat pesat, dan memungkinkan siapa saja bisa
memperoleh informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai
sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan
tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dbekali dengan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif, maka tidak akan mampu mengolah, menilai,
dan mengambil informasi yang dibutuhkan utnuk menghadapi tantangan tersebut.
Oleh karena itu kemampuan berfikir krits dan kreatif adalah merupakan kemampuan
yang penting dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara berfikir Kreatif dalam kewirausahaan?
2. Mengapa sikap dan kepribadian wirausaha diperlukan?
3. Apa motif berprestasi dalam kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara berfikir kreatif dalam kewirausahaan.
2. Mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha dalam menghadapi resiko yang
ditandai oleh tingkah laku.
3. Mengetahui motif beprestasi kewirausahaan yang terletak pada kemauan dan
kemampuan melakukan sesuatu yang baik dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

BERPIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN


Ada tujuh langkah berpikir kreatif yaitu persiapan, penyelidikan, transportasi,
penetasan, penerangan, pengujian dan implementasi
Tahap 1 : Persiapan ; kesiapan untuk berpikir kreatif yang dilakukan dalam bentuk
pendidikan formal, pengalaman dan magang. Sedangkan pelatihan merupakan
landasan untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi
Tahap 2 : Penyelidikan ; mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang
permasalahan atau keputusan.
Tahap 3 : Transformasi ; mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang
informasi terkumpul, diperlukan berpikir konvergen yaitu kemampuan melihat
persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian beraneka ragam.
Tahap 4 : Penetesan ; merupakan penyiapan pikiran bawah sadar dan memerlukan
waktu untuk merenungkan, merefleksikan informasi terkumpul serta dilakukan
dengan cara menjauhkan diri dari situasi dan menyediakan waktu untuk mengkhayal,
pada saat santai dan bermain secara teratur, mengkhayalkan, mengejar masalah atau
peluang dalam lingkungan manapun.
Tahap 5 : Penerangan ; muncul pada tahap penetesan yang terdapat pada pemecahan
spontan adanya titik terang serta muncul bersama-sama dengan menghasilkan ide-ide
kreatif dan inovasi.
Tahap 6 : Pengujian ; menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang
muncul dan dapat dilakukan pada masa pencobaan proses simulasi tes pemasaran,
pembangunan proyek percobaan, prototype (bentuk asli/dasar) dan aktivitas lain yang
dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan
Tahap 7 : Implementasi ; transformasi ide kedalam praktis bisnis.

SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA

Kewirausahaan mencakup sikap terbuka, bebas, pandangan yang luas, orientasi


masa yang akan datang, perencanaan, keyakinan, sadar dan hormat terhadap orang
lain serta pendapatnya.
Ciri – ciri meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca
perubahan sosial, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi kepada
masa kini dan yang akan datang, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,
berpendidikan, dan mempunyai keahlian, respek, hati – hati serta memahami
produksi.
Orang yang terbuka erhadap pengalaman- pengalaman baru akan lebih siap untuk
mennggapi segala peluang, tantangan dan perubahan sosial. Orang terbuka terhadap
ide- ide baru merupakan karyawan yang inovatif dan kreatif sehingga lebih cepat
berkembang dalam lapangan industri serta tidak terlepas dari latar belakang
pendidikan dan pengalaman.
Sebenarnya wirausaha itu adalah seorang inovatoryang mempunyai kemampuan
naluriah untuk melihat benda- benda materi yang terbukti kebenarannya, mempunyai
semangat dan kemampuan serta pikiran yang tetap dan bertahan. Wirausaha berperan
mencari kombinasi – kombinasi baru yang merupakan gabungan dari proses inovasi
seperti menemukan pasar baru, pengenalan barang – barang baru, metode produksi
baru, sumber penyediaan barang mentah baru. Juga seorang wirausaha yang
memiliki jiwa kewirusahaan yang ditandai pola tingkah laku:
1. Inovasi yaitu usaha menciptakan, menemukan dan mau menerima ide- ide baru
2. Keberanian menghadapi resiko
3. Kemampuan manajerial
4. Kepemimpinan yaitu usaha memotivasi, melaksanakan dan mengarah pada tujuan
usaha
Tingkah laku kewirausahaan itu tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan,
kemampuan pemasaran, keahlian mengatur dan sikap terhadap uang. Perilaku kreatif
dan inovator dinmi tindakan wirausaha yng bercirikan : selalu mengamankan invetasi
terhadap resiko, mandiri, berkreasi menciptakan nilai tambah, selalu mencari peluang,
berorientasi ke masa depan.
Perilaku tersebut dipengaruhi nilai kepribadian seperti keberanian menghadapi
resiko, sikap positif, optimis, berani, mandiri, mampu memimpin dan mau belajar dari
pengalaman. Sekalipun keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi faktor internal
(kemauan, kemampuan) kelemahan faktor eksternal (kesempatan dan peluang).

MOTIF BERPRESTASI KEWIRAUSAHAAN

Timbulnya motif berprestasi karena seseorang itu memiliki minat berwirausaha.


Motif berwirausaha ialah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai hasilterbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
Yang pertama kali mengemukakan teori motivasiialah Maslow (1934).
Menurutnya kebutuhan bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya yaitu
kebutuhan perlindungan, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan harga
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Motif berprestasi kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien, yang cirri-cirinya :
1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan permasalahan yang timbul pada dirinya.
2) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
3) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
4) Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.

Jika tugas yang diembannya sangat ringan, wirausaha merasa kurang tantangan
karena selalu menghindari tantangan yang paling sulit sehingga pencapaian
keberhasilannya pun rendah. Kebutuhan dan kekuasaan yaitu hasrat untuk
mempengaruhi, mengendalikan dn menguasai orang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berfikir kreatif adalah berfikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan
sesuatu yang kreatif / orisinil sesuai dengan keputusan. Berfikir kreatif menciptakan
sesuatu yang baru atau asli, melibatkan ketrampilan fleksibilitas, orisinilitas,
kefasihan, elaborasi, modifikasi, citra, pemikiran asosiatif . Tujuan dari berfikir
kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan mempromosikan perbedaan.
Dengan berfikir kreatif kita dapat membuka kemungkinan – kemungkinan yang akan
terjadi di masa depan, sehingga kita juga memiliki alternatif – alternatif cara
menghadapi dimasa depannya. Kemudian sikap dan kepribadian wirausaha ditandai
adanya pola tingkah laku yang tergambar dalam kepribadian, kemampuan pemasaran,
keahlian mengatur pada tujuan usaha. Timbulnya motif berprestasi karena seseorang
itu memiliki minat untuk berwirausaha.

B. Saran
Di dalam menyelesaikan masalah apapun itu, mengambil keputusan atau ingin
mencari ide baru, maka hal yang harus dilakukan pertama kali adalah berfikir. Dan
berfikir itulah yang akan membuat masalah anda terselesaikan, akan tetapi tidak
terbatas pada pikiran sendiri, kita bisa meminta pendapat orang lain untuk
mengembangkannya. Kemampuan berfikir kreatif sangat diperlukan mengingat
bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah. Sikap
dan kepribadian merupakan salah satu hal yang mendasar dalam berwirausaha dan
wirausaha harus memiliki motif berprestasi dan minat dalam berwirausaha.
7 Langkah Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan
menurut Zimmerer

1. Persiapan (Preparation)

Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan
tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :

1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk
dapat dipelajari.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang
lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5 Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka
memecahkan persoalan.
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide
baru tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan
memahami komponen-komponen dasarnya.

3. Transformasi (Transformation)
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara
informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua
tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan
kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara
data dan kejadian yang beraneka ragam.

4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi
yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan
informasi.

5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.

6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan
proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk
membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.

7. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer
mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan. Wirausaha
selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa mungkin” atau “mengapa tidak”
dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities, yaitu selalu mencari peluang
baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang atau menemukan cara baru untuk
menciptakan peluang.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu mengharapkan umpan
balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang tidak rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan melakukannya.
Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha akan segera
mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin cepat
mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan, mereka selalu bermimpi besar.
Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah sumber penting untuk inovasi dan
visi.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari hal-hal
yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena dimulai dari usaha kecil.
7. Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan.
Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan
orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan. Orang yang
pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum dicapainya.

Вам также может понравиться