Вы находитесь на странице: 1из 148

MENGGAMBAR TEKNIK

MESIN

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Teknik Mesin


Program Keahlian : Teknik Las
Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan
(Kurikulum SMK Edisi 1999)

Penyusun :
Drs. Diana Mochamad Djuanda

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI
VOCATIONAL EDUCATION DEVELOPMENT CENTER
JL. Teluk Mandar, Arjosari, Tromol Pos 5 Malang, 65102, Telp. (0341) 491239, Fax. (0341) 491342
Te kn ik La s

KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian
Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang
disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999).

Nilai kegunaan modul ini terletak pada pemakaiannya, karena itu kepada
semua organisasi dan manajemen Pendidikan Menengah Kejuruan, diharapkan
dapat berusaha untuk mengoptimalkan pemakaian modul ini.

Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas


keluwesan, asas kesesuaian dan asas keterlaksanaan sesuai dengan
karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan


penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan
naskah bahan ajar ini.

Jakarta, Agustus 2000


Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto


NIP 130675814

Menggambar Teknik Mesin i


Te kn ik La s

PROFIL KOMPETENSI TAMATAN TINGKAT II PROGRAM


KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
Kompetensi
A. Menggambar teknik A1. Menerapkan A2. Menggambar A3.Menggambar gambar
dasar penggunaan peralatan konstruksi geometri proyeksi
serta ketentuan dan
standarisasi gambar

A4. Menggambar gambar A5.Menggambar ukuran


potongan pada gambar kerja

B.Menguasai dasar-dasar B1. Mengelompokkan B2. Memahami proses B3. Menerapkan perlakuan
teknologi bahan bahan logam dan non pengolahan bahan logam panas pada baja karbon
logam serta sifat-sifatnya ferro dan non ferro

CI. Menguasai C1. Memahami undang- C2. Memahami macam- C3. Mengikir rata, siku dan
keterampilan dasar kerja undang keselamatan kerja macam alat ukur dan sejajar
mesin peralatan kerja bangku
C4. Menerapkan C5. Memahat dan C6. Mengikir sudut dan alur
penggambaran benda kerja menggergaji

C7. Mengebor C8. Mengikir radius dan C9.Mengulir dengan tap dan
lubang snei
C10. Mengasah mata bor,
pahat tangan, pahat bubut

D. Menguasai dasar D1. Memahami azas-azas D2. Memahami azas-azas D3. Memahami azas-azas
kelistrikan kelistrikan transformator pembangkit/generator listrik
D4. Memahami motor listrik

G. Menggambar teknik G1. Menggambar bukaan G2. Menerapkan toleransi G3. Menerapkan tanda
mesin benda dan suaian pengerjaan dan toleransi
geometrik
G4. Menerapkan gambar G5. Menerapkan teknik G6. Menggambar konstruksi
konstruksi las penyederhanaan gambar mesin dan rangka baja
dari bentuk benda teknik

H. Melaksanakan H1. Mengelas pelat baja H2. Memotong pelat dan H3. Mengelas pelat baja
pengelasan tingkat lanjut lunak posisi bawah tangan pipa dengan pemotong gas lunak posisi bawah tangan
dan mendatar dengan dan mendatar dengan proses
proses las gas las busur manual.

I. Melaksanakan pekerjaan I1. Menerapkan teknik I2. Menekuk dan mengerol I3. Menyambung pelat,
pelat dan tempa pelukisan, pelubangan, dan pelat peregangan dan penguatan
pencoakan pelat pelat

I4. Membuat benda-benda I5. Membuat benda-benda I6. Menerapkan


sistem saluran dasar dasar armature (cabinet pembentukan logam dengan
(ducting system) making) sederhana proses tempa secara manual
sederhana

J. Melaksanakan pekerjaan J1. Membubut rata, J2. Mengebor, membubut J3. Membubut tirus luar dan
teknik permesinan bertingkat serta kartel dalam dan reamer dalam

J4. Membuut ulir segitiga J5. Membubut ulir segi J6. Mengefrais rata dan
luar dan dalam empat bertingkat

J7. Mengefrais alur dengan J8. Mengefrais segi banyak J9. Menyekrap rata
mesin frais horisontal , beraturan
vertikal dan stik

J10. Menyekrap bertingkat J11. Menyekrap alur dan J12. Mengontrol kualitas hasil
bidang miring pemesinan

K. Menguasai perhitungan K1. Menerapkan K2. Menerapkan K3. Menerapkan perhitungan


elemen mesin perhitungan macam- perhitungan macam- macam-macam poros dan
macam sambungan tetap macam sambungan tidak fungsinya.

Menggambar Teknik Mesin ii


Te kn ik La s

dan fungsinya. tetap dan fungsinya.

K4. Menerapkan K5. Menerapkan K6. Menerapkan perhitungan


perhitungan macam- perhitungan macam- ring, seal serta fungsinya.
macam sabuk dan puli macam bantalan dan
serta fungsinya fungsinya

K7. Menerapkan K8. Menerapkan K9. Menerapkan perhitungan


perhitungan macam- perhitungan macam- macam-macam pegas dan
macam rantai dan roda macam roda gigi serta fungsinya.
rantai serta fungsinya fungsinya

N. Membubut dengan N1. Membubut ulir N2. Membubut ulir N3. Membubut copy
mesin bubut konvesional trapesium majemuk
dan CNC

N4. Membubut ulir tirus N5. Membubut eksentrik N6. Menyusun pemograman
mesin bubut CNC

N7. Menerapkan program


pada mesin bubut CNC

O. Mengefrais dengan O1. Mengefrais roda gigi O2. Mengefrais helix dan O3. Mengefrais roda gigi
mesin frais konvesional lurus roda gigi helik payung
dan CNC

O4. Mengefrais roda gigi O5. Mengefrais copy O6. Menyusun pemrograman
dan ulir cacing pada mesin frais CNC

O7. Menerapkan program


paa mesin frais CNC

P. Menggerinda presisi P1. Menggerinda dengan P2. Menggerinda dengan P3. Menggerinda dengan
mesin gerinda permukaan mesin gerinda silinder mesin gerinda alat

P4. Menggerinda dengan P5. Menerapkan teknik


mesin gerinda poros, boring/korter dan honing
engkol dan poros nok/cam

Menggambar Teknik Mesin iii


Te kn ik La s

DAFTAR ISI

Judul Modul……………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………..
Profil Kompetensi……………………………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………………………….
Pendahuluan…………………………………………………………………..
Tujuan Umum Pembelajaran………………………………………………...
Petunjuk Penggunaan
Modul………………………………………………...
 Pengaturan Dokumen……...
…………………………………………
 Uraian
Modul…………………………………………………………..
 Lembar Informasi
Guru……………………………………………….
Judul-judul bagian
modul……………………………………………………..
 Informasi 1 Gambar
bukaan………………………………………….
 Informasi 2 Toleransi dan
Suaian……………………………………
 Informasi 3 Tanda Pengerjaan dan Toleransi Geometrik…………
 Informasi 4 Simbol Pengerjaan
Las…………………………………
 Informasi 5 Penyederhanaan Gambar dan Penunjukkan
Khusus…………………………………………………………………
 Informasi 6 Gambar Konstruksi mesin dan Konstruksi Las…….
………………………………………………………………..
Lembar
Lampiran……………………………………………………………...
 Lembar Jawaban Latihan………………………………………….…
 Lembar Jawaban
Evaluasi…………………………………………...
 Lembar OHT (Over Head Transparant) …………………………...
Lembar Evaluasi…………………………………………….
………………...
 Lembar Latihan Siswa………………………………………………..

Menggambar Teknik Mesin iv


Te kn ik La s

 Lembar Evaluasi Siswa………………………………………………


 Lembar Evaluasi Modul………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………….…………………..

Menggambar Teknik Mesin v


Te kn ik La s

PENDAHULUAN

Didalam Era Globalisasi, dimana arus informasi antar bangsa begitu cepat dan
transparannya mengharuskan kita membenahi diri dengan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan salah satunya, agar dapat ikut berperan pada
era sekarang ini.

Jika melihat berkembangnya industri di Indonesia yang mempergunakan mesin


otomatis atau berproduksi dengan mesin, maka tampak sebagai
dampaknya akan semakin banyak diperlukan tenaga terampil dan
terdidik

Tetapi tenaga trampil yang dimaksud, khususnya juru gambar mesin , selain
menguasai teknologi canggih seperti auto cad, juga tetap harus memiliki
dasar yang kuat tentang cara mengambar teknik mesin secara konvensional,
terutama pengetahuan teori nya.

Untuk itu melalu kurikulum SMK yang disempurnakan (Kurikulum SMK edisi
1999), Menggambar teknik mesin masih tetap diprogramkan. Sedangkan modul
menggambar teknik mesin ini adalah salah satu bahan ajar pelengkap
kurikulum tersebut diatas. Modul ini diharapkan dapat dipakai sebagai salah
satu referensi guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk memudahkan pengunaan modul ini maka disusun berdasarkan kegiatan


belajar yang terbagi dalam enam kegiatan belajar. Yang mana tiap kegiatan
belajar dilengkapi dengan contoh dan tugas latihan. Sedangkan bagi guru
diberikan petunjuk – petunjuk cara pengunaan modul, sehingga dapat dipakai
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu juga
dilengkapi dengan lembar Evaluasi, lembar jawaban latihan, lembar jawaban
evaluasi, seperangkat alat Bantu mengajar seperti OHT (Over Head
Transparant), model, dan juga lembar informasi cara mengunakan modul.

Jadi diharapkan sebelum menggunakan modul ini khususnya guru / pengajar


disarankan terlebih dahulu membaca lembaran – lembaran informasi yang
sudah tersedia

Menggambar Teknik Mesin vi


Te kn ik La s

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Tujuan Umum Pembelajaran


 Untuk membekali siswa dengan ketrampilan mengambar teknik dan
pengetahuan dalam mempersiapkan perencanaan gambar teknik.

Target Jabatan
 Siswa SMK tingkat II, jurusan teknik mesin

Persyaratan
 Mengambar teknik Dasar

Hasil Belajar
 Setelah berhasil menyelesaikan modul dan ditambah dengan
pengalaman workshop dalam kurun waktu tetentu serta dibawah bimbingan
dan instruksi seorang guru (orang yang berpengalaman dibidangnya)
maka akan mampu untuk
1. Mengambar bukaan – bukaan benda dari bentuk silinder, bentuk
kerucut dan kombinasinya
2. Mengaplikasikan toleransi dan suaian dalam mengambar
komponen atau konstruksi mesin.
3. Mengaplikasikan tanda pengerjaan permukaan dan toleransi
geometrik dalam menggambar konstruksi mesin.
4. Mengaplikasikan simbol-simbol pengelasan dalam menggambar
konstruksi las.
5. Menerapkan bentuk-bentuk khusus atau bentuk-bentuk
penyederhanaan gambar sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
gambar kerja.
6. Membuat gambar kerja konstruksi mesin dan rangka baja.

Menggambar Teknik Mesin vii


Te kn ik La s

Sumber-sumber
 Buku kerja modul peserta
 Materi pendukung pelatih terdiri dari :
- Lembar contoh
- Lembar latihan
- Lembar evaluasi
- OHT
- Meja gambar dan perlengkapannya
 Fasilitas ruang kelas teori (seperti, White board, papan tulis, OHP dsb.)

Ujian Kompetensi
 Teori Ujian pilihan ganda
 Praktik Menggambar

Perlengkapan Siswa
 Pengaris segi tiga
 Sablon Huruf
 Mal lengkung
 Jangka
 Rapido
 Pensil
 Penghapus

Guru : Spesialis gambar

Menggambar Teknik Mesin viii


Te kn ik La s

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Pengaturan Dokumen
Paket Modul  Lembar latihan dan referensi siswa
 Hasil-hasil dan pertanyaan ulangan modul/ bagian
modul
 Rencana pelajaran modul
 OHT sesuai urutan penyajian modul
 Hasil-hasil tugas latihan modul
 Hasil-hasil evaluasi siswa
 Lembaran evaluasi siswa

Penyajian Modul Guru akan mendemonstrasikan, mendiskusikan dan


menjelaskan bagian-bagian modul menggunakan OHT,
contoh-contoh dan latihan-latihan.
Guru akan menggunakan latihan-latihan praktek
menggambar dan model-model untuk memperkuat dan
mengembangkan keterampilan siswa yang diperlukan untuk
mencapai standar kompetensi.

Jam Nominal 120 jam minimum pelatihan ini berdasarkan kompetensi.

Belajar Awal Materi referensi teori hand out modul akan dibagikan ke
siswa dua minggu sebelum pelaksanaan agar siswa
membaca dan menyerap kandungan informasi modul.
Materi hand out ini akan diujikan pada saat referensi modul.

Sumber-sumber Training Aids - model-model atau alat Bantu pengajaran


Audiovisuals – OHT hanya dalam versi bahasa Indonesia
Teks – Buku kerja dan teori referensi siswa
Praktek – Mengerjakan tugas-tugas latihan menggambar.

Tujuan Pelajaran Berdasarkan Kurikulum SMK yang disempurnakan edisi


1999.

Menggambar Teknik Mesin ix


Te kn ik La s

Penilaian Teori dan praktik menggambar – Kombinasi dari pertanyaan


jawaban singkat dan pilihan ganda serta tugas-tugas
latihan juga evaluasi pada akhir modul.

Perlengkapan Seperangkat meja gambar dan peralatannya.

Menggambar Teknik Mesin x


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin xi


Te kn ik L as

Kegiatan Belajar 1
MENGAMBAR BUKAAN BENDA

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah mengikuti Kegiatan Belajar ini, diharapkan siswa dapat :


 Menjelaskan pengertian tentang panjang garis sebenarnya.
 Menganalisa panjang garis sebenarnya dari sebuah gambar proyeksi
benda kerja.
 Menggambar bukaan suatu benda kerja

2. Uraian Materi

 Panjang garis sebenarnya


Jika ada suatu garis AB, terletak sejajar dengan salah satu bidang
proyeksi sehingga panjang garis AB terukur akan sama panjang dengan
garis proyeksi A3B3 pada bidang proyeksi, maka panjang garis AB
tersebut dinamakan panjang garis AB sebenarnya (jika AB = A3B3).

Gambar 1.1

Menggambar Teknik Mesin 15


Te kn ik L as
 Mencari Panjang garis sebenarnya
Apabila panjang garis AB sebenarnya, terletak tidak sejajar dengan
semua bidang proyeksi (tiga bidang proyeksi utama), maka ketiga
proyeksinya adalah bukan panjang garis AB sebenarnya (AB  A1B1 
A2B2  A3B3), maka kita dapatkan sebagai berikut :

Gambar 1.2 Mencari panjang garis AB sebenarnya

 Buatlah sumbu proyeksi untuk tiga pandangan utama


 Tentukan dan ukur jarak a1 dan a2 atau b1 dan b2 dari titik-titik garis
terhadap sumbu OX, juga c1 dan c2 dari titik-titik garis terhadap
sumbu OY.

Menggambar Teknik Mesin 16


Te kn ik L as
 Buatlah garis bantu yang tegak lurus pada garis-garis benda
proyeksi tersebut.
 Pindahkan jarak a1 dan a2, atau b1 dan b2, serta c1 dan c2 tersebut
ke garis bantu pada A1B1, A2B2, A3B3, dan tariklah garis-garis pada
masing-masing bidang proyeksi tersebut diatas, sehingga panjang
garis AB sebenarnya didapatkan.
 Dan kita dapat mengambil salah satu panjang garis AB sebenarnya
dari ketiga pandangan utama tadi.

Jika kita sudah memahami tentang cara mencari panjang garis AB


sebenarnya yang telah kita bahas terdahulu, maka kita dapat
menyederhanakan lagi. Cara mendapatkan panjang garis AB
sebenarnya melalui perputaran garis, yaitu sbb :

Gambar 1.3 Perputaran garis

 Menentukan salah satu ujung garis sebagai titik putar, sebagai


contoh kita ambil titik B pada bidang proyeksi ke -2

Menggambar Teknik Mesin 17


Te kn ik L as
 Putarlah garis tersebut sehingga sejajar dengan salah satu sumbu
proyeksi,dalam hal ini sejajar sumbu OX atau OZ.
 dan kemudian proyeksikan pada salah satu bidang proyeksi
lainnya sehingga diperoleh titik A.
 dan jika A dihubungkan dengan titik putar B, maka panjang garis
AB adalah panjang garis AB sebenarnya.

Dari kedua cara tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


panjang garis AB sebenarnya adalah merupakan hasil operasi dari
rumus pytagoras yaitu :

AB = (X)2 + (Y)2

dimana : AB = panjang garis AB sebenarnya


X = panjang garis yang diputar sejajar sumbu OX
Y = panjang garis proyeksi terhadap sumbu OY
sehingga jika diketahui dua pandangan utama dari garis-garis yang
dimaksud, maka panjang sebenarnya dari garis tersebut sudah
barang tentu dapat dihitung maupun dilukiskan, sebagai contoh
dibawah ini :

` Jika Y = 30 dan X = 40
Maka AB = (X)2 +(Y) 2
= (40)2 + (30)2
= 2500
= 50

Gambar 1.4

Menggambar Teknik Mesin 18


Te kn ik L as
 Bukaan Silinder Terpancung

Gambar 1.5

Kita tahu bahwa suatu silinder jika kita bentangkan bukaannya, maka
panjang bentangan alasnya adalah sama degan panjang kelilingnya

yaitu .D. sehingga untuk masalah bukaan silinder terpancung kita

dapat menggunakan .D. sebagai panjang bentangan alasnya yang


dibagi menjadi beberapa bagian (dalam hal ini 12 bagian) garis bantu
untuk mendapatkan titik-titik potong sehingga bukaan silinder
terpancung dapat digambarkan.
Cara membagi garis dapat kita lakukan seperti pada pelajaran terdahulu.

Cara lain untuk memperoleh panjang bentangan atas silinder ialah


dengan cara mengukur tali busur dari hasil pembagian silinder dengan
menggunakan jangka yang kemudian dipindahkan ke garis alas
bentangannya sejumlah pembagian yang ditentukan. Cara ini dinamakan
cara melukis dengan metode pendekatan.

Kita beranggapan bahwa tidak semua dapat dengan mudah


menggambar bukaan suatu benda kerja dapat dibantu penyelesaiannya
dengan cara analitis, sehingga diperlukan suatu metode pendekatan
yaitu dengan cara melukis.

 Bukaan Kerucut Terpancung

Menggambar Teknik Mesin 19


Te kn ik L as

Gambar 1.6

Jika suatu kerucut memiliki alas lingkaran berdiameter  d dan panjang


selimutnya R sudut bentangannya adalah , maka keliling bentangan
alasnya adalah .d, sehingga sudut bentangan  adalah :

.d
o = X 360o
2R

Garis-garis bantu pembagian dapat digambarkan, baik melalui


pembagian sudut ataupun dilukis dengan metode pendekatan, maka
titik-titik potong dapat dipindahkan melalui jangka pada garis-garis bantu
tersebut, sehingga dengan menghubungkan titik-titik potong dengan
menggunakan mal lengkung, maka didapatkan gambar bukaan kerucut
terpancung secara lengkap.

Menggambar Teknik Mesin 20


Te kn ik L as
Lembar Latihan I
Buatlah gambar bukaan untuk benda-benda kerja dibawah ini pada kertas
gambar dengan skala 1 : 1
1. 2.

3.  30 4.

5. 6.

Menggambar Teknik Mesin 21


Te kn ik L as
7. 8.

9. 10.

Menggambar Teknik Mesin 22


Te kn ik L as
Lembar Jawaban 1

1.

2.

Menggambar Teknik Mesin 23


Te kn ik L as
3

Menggambar Teknik Mesin 24


Te kn ik L as
4.

Menggambar Teknik Mesin 25


Te kn ik L as
5.

6.

Menggambar Teknik Mesin 26


Te kn ik L as

7.

Menggambar Teknik Mesin 27


Te kn ik L as

8.

Menggambar Teknik Mesin 28


Te kn ik L as

Menggambar Teknik Mesin 29


Te kn ik L as

9.

Menggambar Teknik Mesin 30


Te kn ik L as

Menggambar Teknik Mesin 31


Te kn ik L as
10.

Menggambar Teknik Mesin 32


Te kn ik L as

Menggambar Teknik Mesin 33


Te kn ik La s

Lembar Evaluasi Modul

Lembaran ini harus diisi oleh siswa. Gunakanlah lembaran ini untuk mencatat
komentar-komentar mengenai isi modul. Komentar-komentar ini akan
membantu siswa yang lain melalui peningkatan penyajian isi modul ini.

Komentar mengenai isi modul teori dan hand-out referensi :

_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_

Saran-saran untuk meningkatkan cara penyajian dari teori :

_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_

Saran-saran penyajian isi modul praktek gambar :

_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_

Saran alokasi waktu dalam penyajian modul. : (misalnya : waktu tidak cukup
untuk mempelajari materi modul)

_______________________________________________________________
_

Apakah anda merasa bahwa tujuan pelajaran dalam modul ini telah tercapai :

_______________________________________________________________
_

Lain-lain :

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

_______________________________________________________________
_
_______________________________________________________________
_

Catatan : Siswa mengembalikan lembaran ini kepada Guru yang mengajar


setelah modul selesai

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Transparansi 2.11

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kegiatan Belajar 2

PENERAPAN TOLERANSI DAN SUAIAN

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah Mengikuti Kegiatan Belajar ini, diharapkan siswa dapat :


 Menyebutkan definisi toleransi dengan benar
 Menggunakan standar toleransi internasional IT
 Menyebutkan jenis-jenis suaian dengan benar
 Memilih suaian untuk tujuan umum pada sistim lubang dasar maupun
sistim poros dasar
 Menentukan toleransi umum
 Mengaplikasikan toleransi dan suaian pada perencanaan komponen
atau konstruksi mesin

1. Uraian Materi

 Pengertian

Toleransi adalah perbedaan dua batas ukuran yang diijinkan, katakanlah


kita akan membuat suatu poros atau suatu lubang dengan ukuran yang
telah ditentukan, maka ukuran tersebut adalah ukuran dasar atau ukuran
nominal yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembuatannya.
Sebuah ukuran dasar ditentukan oleh dua batas ukuran, sedangkan tiap-
tiap batas ukuran ditentukan oleh penyimpangan terhadap batas ukuran
ini.
Pada gambar 1 ditunjukkan ketentuan-ketentuan mengenai toleransi
yang dalam prakteknya cukup digambar secara bagan diagram seperti
ditunjukkan pada gambar 2, hasil penyederhanaan, dimana sumber
benda ataupun garis dasar selalu terletak di sebelah bawah, sehingga
tidak perlu digambarkan sesuai kesepakatan.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Dalam gambar dilukiskan bahwa kedua penyimpangan dari poros adalah


bernilai negatif, sedangkan untuk kedua penyimpangan lubang adalah
positif.
Untuk selanjutnya dan teristimewa karena pentingnya peranan benda
silindris dengan potongan bulat, maka pembahasan dilakukan khusus
untuk bentuk tersebut.

Walaupun demikian uraian ini berlaku juga untuk bagian-bagian datar,


khususnya istilah umum “lubang” dan “poros” dapat juga dipergunakan
untuk bagian-bagian antara dua bidang datar, seperti misalnya alur
pasak, tebal pasak dan sebagainya.

 Standar Toleransi Internasional IT

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Toleransi dapat juga dikatakan perbedaan penyimpangan atas dan bawah


yang harus dipilih secara seksama agar sesuai dengan persyaratan
fungsinya. Kemudian macam-macam nilai numerik dari toleransi untuk tiap
pemakaian dapat dipilih oleh perencana.

Nilai toleransi standar telah ditentukan oleh ISO/R 286 (ISO System of
Limits and Fits System) yaitu ISO untuk limit dan suaian.

Toleransi standar ini disebut “Toleransi International” atau “IT”.

Dianjurkan bagi perencana untuk memakai nilai IT untuk toleransi yang


diinginkannya.

Tabel 2.1 Nilai toleransi Standar untuk kwalitas 5 s.d 16

K.T. IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT10 IT11 IT12 IT13 IT14 IT15 IT16

Nilai 7i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100i 160i 250i 400i 640i 1000i

Tabel 2.2 Nilai Toleransi Standar untuk kwalitas 0,1 ,0 dan 1

Kwalitas Toleransi IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam micron, 0,3+0,008 D 0,5+0,012 D 0,8+0,020 D
untuk D dalam mm

 Kwalitas Toleransi

Kwalitas toleransi adalah sekelompok toleransi yang dianggap mempunyai


kwalitas yang setaraf untuk semua ukuran dasar.

Ada 18 kwalitas toleransi dasar yang disebut toleransi standar, yaitu IT


01; IT 0; IT 1 sampai dengan IT 16.

Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16, dimana IT 01 s.d


IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur instrumen-
instrumen optik, dan sebagainya.

IT 5 s.d IT 11 dipakai dalam bidang permesinan umum, untuk bagian-bagian


yang mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam pekerjaan sangat

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

teliti dan pekerjaan biasa. Dan untuk tingkat IT 12 s.d IT 16 dipakai untuk
pekerjaan kasar.

Untuk tingkat toleransi IT 5 s.d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh


satuan toleransi i = 0,45 3 D + 0,001 D dalam satuan micron dan D, harga
rata-rata geometrik dari kelompok ukuran nominal dalam mm (lihat
tabel 2.3).

Tabel 2.3 Tingkat Diameter Nominal

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Harga toleransi standar untuk tingkat IT 5 s.d IT 16 diberikan

dalam tabel 2.1 sebagai hubungan dengan satuan toleransi i.

Untuk tingkatan dibawah IT 5, nilai-nilai toleransi standar ditentukan sesuai


tabel 2.2.

Nilai-nilai IT 2 s.d IT 4 telah ditentukan kira-kira secara geometrik antara


nilai-nilai IT 1 dan IT 5 (lihat tabel 2.4).

Nilai-nilai numerik dari toleransi standar tlah ditentukan dengan cara-cara


diatas dan dibulatkan dalam satuan metrik untuk tiap tingkatan diameter
nominal.

Tabel 2.4 Nilai numerik untuk toleransi standar (metrik)

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

1.Suaian

Suaian adalah perbedaan ukuran yang diijinkan untuk suatu pemakaian


tertentu dari pasangan dua benda yang saling berhubungan.

Ada tiga jenis suaian, yaitu :

a. Suaian longgar (clearance fit)

b. Suaian Pas (transition fit)

c. Suaian Sesak atau Paksa (interference fit)

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 2.3 Bagan diagram daerah toleransi pada macam suaian

1.Sistim satuan lubang dan sistim satuan poros

Dua sistim satuan ini dapat digunakan pada sistim ISO, terhadap garis
nol, yaitu garis dengan penyimpangan nol dan merupakan ukuran
dasar. Pada gambar 2.4 memperlihatkan kedua sistim yaitu sistim
satuan lubang dan sistim satuan poros untuk ketiga jenis suaian
tersebut diatas.

Gambar 2.4 Sistim satuan poros dan sistim satuan lubang

Pada sistim satuan lubang, penyimpangan bawah dari lubang diambil


sama dengan nol (lihat gambar 2.4). Lubang semacam ini masing-
masing disebut lubang dasar dan poros dasar.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Pada sistim lubang dasar, poros dengan berbagai penyimpangan


disesuaikan pada lubang dasar, dan pada sistim poros dasar adalah
sebaliknya.

Sistim lubang dasar adalah lebih umum dipakai dari pada sistim poros
dasar, oleh karena pembuatan lubang lebih sulit dari pada pembuatan
poros, disamping itu alat ukur lubang (pluggauge) juga lebih mahal dari
pada alat ukur poros,

Untuk memenuhi persyaratan umum baik bagian-bagian tunggal dan


suaian, sistim ISO untuk limit dan suaian telah memberikan suatu
daerah toleransi dan penyimpangan, yang menentukan posisi dari
toleransi tersebut terhadap garis nol untuk tiap ukuran dasar.

Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu


fungsi dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang huruf (dalam
beberapa hal dengan dua huruf) yaitu huruf besar untuk lubang dan
huruf kecil untuk poros tampak pada gambar 2.5.

Lambang H mewakili lubang dasar dan lambang h mewakili poros


dasar. Sesuai dengan ini, jika lambang H dipakai untuk lubang berarti
sistim lubang dasar yang dipakai.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 2.5 Kedudukan dari macam-macam daerah toleransi

Nilai toleransi ditentukan oleh tingkat toleransi, dan dinyatakan oleh


sebuah angka, yang sesuai dengan angka kwalitas.

Dengan demikian ukuran yang diberi toleransi didefinisikan oleh nilai


nominalnya diikuti oleh sebuah lambang, yang terdiri dari sebuah huruf
(kadang-kadang dua huruf) dan sebuah angka sebagai contoh 45 g7
yang berarti bahwa diameter poros 45 mm suaianlonggar dalam sistim
lubang dasar dengan nilai toleransi dari tingkat IT 7.

Gabungan antara lambang-lambang untuk lubang dan poros


menentukan jenis suaiannya.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Contoh :

- Lubang H/poros g : suaian longgar dalam sistim lubang dasar

- Lubang H/poros m : suaian pas dalam sistim lubang dasar

- Lubang R/poros h : suaian paksa dalam sistim poros dasar

Sebuah suaian dinyatakan oleh ukuran dasar disebut juga ukuran


nominal yang sama untuk kedua benda, diikuti oleh lambang yang
sesuai untuk tiap komponen.

Lambang untuk lubang disebutkan yang pertamaH8

Contoh : 45 H8/g7 mungkin juga H8-g7 atau 45 g7

 Pemilian ukuran linier dari sebuah komponen

Gambar 2.6 Toleransi suaian Gambar 2.7 Toleransi suaian


dinyatakan dengan lambang ISO dinyatakan oleh lambang dan nilai
penyimpangan

Gambar 2.8 Toleransi dinyatakan oleh Gambar 2.9 Toleransi dinyatakan oleh
nilai penyimpangan nilai penyimpangan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gmb 2.10 Toleransi Gmb 2.11 Batas-batas Gmb 2.12 Batas ukuran
simeteris ukuran dalam satu arah

Jika suatu ukuran hanya perlu dibatasi dalam satu arah saja, maka hal
ini dapat dinyatakan dengan menambahkan “min” atau “max” didepan
ukurannya.

 Urutan Penulisan Penyimpangan

Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukan atas, dan


penyimpangan bawah pada kedudukan bawah. Peraturan ini berlaku
untuk lubang maupun untuk poros.

Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15

Gambar 2.16 Gambar 2.17

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 2.18 Gambar 2.19


Garis ukuran bawah dapat ditiadakan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

 Toleransi pada Ukuran Sudut

Gambar 2.20

Aturan-aturan yang telah ditentukan untuk ukuran linear dapat juga


diterapkan pada ukuran sudut.

 Penyimpangan ukuran yang diijinkan tanpa keterangan Toleransi

Semua ukuran yang dinyatakan dalam gambar pada dasarnya harus


diberi toleransi. Tetapi dalam kenyataannya terdapat banyak ukuran
tanpa keterangan toleransi.

Untuk bagian-bagian tanpa suaian dan tanpa persyaratan ketelitian


khusus, toleransinya dengan mudah dapat diberikan dengan catatan
umum, yang menyatakan sekaligus nilai penyimpangan yang diijinkan
untuk bagian-bagian yang sejenis (disebut ukuran tanpa keterangan
toleransi) sesuai dengan ISO 2768, nilai penyimpangan yang diijinkan
ini seringkali disebut toleransi umum oleh karena itu ukuran tanpa
keterangan toleransi terikat oleh toleransi umum.

 Pemilihan Nilai Penyimpangan yang diijinkan

a. Catatan umum harus menentukan :

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

1. Suatu penyimpangan yang diijinkan sama dengan  IT/2 dari


tingkat toleransi ISO ( IT 14/2 misalnya), artinya penyimpangan
yang diijinkan Js untuk poros dan Js untuk lubang, sebagai
tambahan catatan tersebut dapat mengganti penyimpangan ini
dengan H untuk lubang atau h untuk poros.

2. Atau penyimpangan yang diijinkan antara satu dari tiga seri yang
diberikan pada tabel 2.5 (dibulatkan dibandingkan dengan tingkat
IT 12, 14 atau 16); catatannya dapat menuliskan sebagai
tambahan, penggantian nilai-nilai  t/2 dimana  t untuk lubang
dan – t untuk poros.

3. Atau sebuah nilai tunggal untuk ukuran nominal manapun, jika


tidak terdapat perbedaan yang besar antara ukuran-ukuran yang
berbeda tanpa keterangan toleransi pada gambar ( 0,4 mm
umpamanya, pada gambar hidung poros (spindle) mesin bubut dari
ISO /R 702).

b. Ukuran-ukuran sudut

Catatan umum diutamakan untuk menuliskan penyimpangan yang


diijinkan dari tabel 2.6, dan dinyatakan oleh panjang sisi yang
pendek dari sudut bersangkutan, dalam derajat dan menit.

Tabel 2.5
Ukuran nominal (mm) 0,5 s.d 3 diatas 3 diatas 6 diatas 30 diatas 120 diatas 315 diatas 1000
s.d 6 s.d 30 s.d 120 s.d 315 s.d 1000 s.d 2000

Variasi Seri
 0,05  0,05  0,1  0,15  0,2  0,3  0,5
teliti
yang Seri
 0,1  0,1  0,2  0,3  0,5  0,8  1,2
sedang
dinginka
n
Seri
 0,2  0,5  0,8  1,2 2 3
kasar

Tabel 2.6

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

s.d 10 diatas 10 diatas 50 s.d. diatas 120


Panjang dari sisi yang pendek
s.d. 50 120 s.d 400
Variasi yang Dalam derajat
 1o  30’  20’  10’
diijinkan dan menit

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Evaluasi Toleransi

1. Sebutkan apakah yang paling tepat untuk angka 30 di bawah ini :


1. Ukuran nominal
2. Ukuran maksimum +0,2
30 - 01
3. Ukuran minimum
4. Ukuran sebenarnya

2. Ukuran yang manakah, penulisannya sesuai ukuran ?


- 0,1
25 + 0,2
A.
25,2
25 - 0,1
B.
± 0,2
C. 25 0,1

+ 0,1
D. 25 - 0,2

3. Ukuran manakah, penunjukkannya tidak sesuai dengan aturan ?


- 0,01
25 - 0,02
A.
- 0,2
25 - 0,1
B.

25± 0,1
C.

D. 25 - 0,1

4. Apakah pengertian dari penunjukkan ukuran 36-0,1 ?


A. Penyimpangan toleransi batas atas adalah 0,1
B. Penyimpangan ukuran adalah 0
C. Penyimpangan ukuran adalah – 0,1
D. Ukuran toleransi adalah 0
5. Pada penunjukan ukuran yang mana, sehingga hasilnya lebih kecil dari 40 ?

+ 0,2
Menggambar
40 - Teknik
0,3 Mesin
Te kn ik La s

B. 40  0,2

+ 0,3
C 40 - 0,2

0
D. 40 - 0,3

6. Apakah penngertian dari penunjukkan ukuran 36 + 0,2


1. Penyimpangan toleransi batas atas adalah 60,2
2. Ukuran maksimum adalah 60,2
3. Ukuran sebenarnya adalah 60,2
4. Ukuran nominalnya adalah 60,2

7. Toleransi manakah yang paling besar diantara penunjukan ukuran dibawah


ini !

+ 0,05
A. 30 - 0,02

+ 0,05
B. 30 - 0,03

- 0,01
C. 30 - 0,05

0
D. 30 - 0,2

8. Suatu benda kerja dibolehkan mempunyai ukuran minimal 50, dan diberi
toleransi 0,2, maka penunjukkannya adalah :

+ 0,2
A. 50 0

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

B. 50 ± 0,2

+ 0,3
C. 50 + 0,1

+ 0,1
D. 50 - 0,1

9. Untuk keperluaan apakah pada gambar kerja diberikan toleransi :


1. Keperluan pengukuran 38 ± 0,05
2. Keperluan fungsi
3. Keperluan pengerjaan Ø 8 - 0,1
4. Keperluan pengerjaan dan pengukuran
8 ± 0,05
10. Jika dalam penyelesaian pekerjaan suatu benda kerja, sehinga melampaui
batas toleransi, maka berakibat :
1. Pada pengukuran
2. Pada pengerjaan
3. Pada fungsi
4. Pada pengukuran dan pengerjaan

11. Pernyataan manakah yang dianggap salah ?


1. Pada toleransi umum diberikan beberapa tingkatan ketelitian
2. Toleransi umum dinormalisasikan pada ISO 2768
3. Toleransi umum boleh secara bebas dipilih
4. Toleransi umum berlaku untuk semua ukuran tanpa keterangan pada
gambar kerja, kecuali yang sudah ditentukan.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

12. Pernyataan manakah yang tidak sesuai dengan ketentuan dibawah ini ?
1. Ukuran nominal = 30
2. Ukuran maksimal = 30,03 + 0,03
3. Ukuran minimal = 29,8 30 - 0,02
4. Daerah toleransi = 0,05

13. Pernyataan manakah yang sesuai dengan tingkatan toleransi umum


dibawah ini ?
1. Seri teliti
2. Seri teliti, seri sedang
3. Seri teliti, seri sedang, seri kasar
4. Seri teliti, seri sedang, seri kassar, seri sangat kasar

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Evaluasi Suaian

1. Pernyataan manakah yang dianggap salah ?


A. Sebuah elemen mesin dapat memiliki suatu suaian
B. Sebuah elemen mesin dapat memiliki ukuran yang bertoleransi
C. Sebuah elemen mesin tidak memiliki suaian
D. Pada sistim suaian, dibedakan dua sistim suaian, yaitu suaian sistim
satuan lubang dan sistim satuan poros

2. Apa yang disebut dengan toleransi suaian ?


A. Suaian = daerah tolernasi
B. Suaian = toleransi batas atas + toleransi batas bawah
C. Suaian = suaian longgar
D. Suaian = jumlah daerah toleransi, baik dari toleransi poros dan
lubang

3. Manakah yang benar pada toleransi sistim satuan lubang ?


A. garis nol tidak tepat pada ukuran nominal
B. Toleransi batas bawah = T (toleransi)
C. Toleransi batas atas = 0 (nol)
D. Jenis suaiaan ditunjukkan oleh toleransi poros

4. Pernyataan manakah yang salah pada suaian sistim satuan poros


?
1. Garis nol = batas atas dari poros
2. Ukuran terbesar = daerah, toleransi poros
3. Ukuran terbesar = 0 (nol)
4. Ukuran terkecil = daerah toleransi poros

5. Pernyataan yang manakah dianggap benar, sehubungan dengan


angka tingkatan kwalitas toleransi ?
1. Semakin besar angka kwalitas toleransi, maka semakin kecil batas
toleransinya

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

2. Semakin besar angka kwalitas toleransi, maka semakin besar batas


toleransinya
3. Tingkat kwalitas toleransi dinyatakan dari 12 s.d. 18
4. Besaran angka 01 s.d. 018 adalah tingkat kwalitas toleransi yang
diberikan

6. Pilihlah pasangan suatu daerah toleransi dari suaian pas dibawah ini !
A. Jika poros a s/d h, maka lubang adalah H
B. Jika poros j s/d p, maka lubang adalah H
C. Jika porors r s/d ZC, maka lubang adalah H
D. Jika poros h, maka lubang R s/d ZC

7. Penunjukkan suaian yang manakah yang dianggap benar ?


H8
A. 20 h9

32 h6
B. G7

43 H8
C. E8

C11
D. 22 h11

8. Dikatakan bahwa ukuran adalah pas/tepat ini berarti :


1. Kwalitas permukaan benda adalah rata
2. Kwalitas permukaan benda adalah rata dan ketepatan ukurannya sesuai
3. Ketelitian/ketetapan ukurannya sesuai
D. Bukan kwalitas permukaan benda ataupun ketelitiannya

9. Apakah arti dari angka 7 pada suaian 11 H 7


1. Ukuran batas atas adalah 11,7
2. Batas dari daerah toleransi adalah garis nol
3. Tingkat kwalitas toleransi adalah ke-7
4. Besaran dari daerah toleransi batas atas

H8
10. Apakah yang dimaksud dengan 20
u8
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

A. Suaian sesak pada sistim satuan poros


B. Suaian sesak pada sistim satuan lubang
C. Suaian pas pada sistim satuan poros
D. Suaian longgar pada sistim satuan lubang

11. Berapakah besarnya daerah toleransi poros pada ukuran suaian20 H7


g6
jika :

Suaian  20 H7  20 g6
Ukuran maksimal 20.021 19,993
Ukuran minimal 20.000 19.980

1. 19,993
2. 0,021
3. 20.000
4. 0,013

12. Apakah artinya huruf g pada ukuran  20g6


A. Tingkat kwalitas toleransi
B. Posisi dari daerah toleransi poros terhadap garis nol
C. Besaran dari daerah toleransi
D. Posisi dari daerah toleransi lubang terhadap ke garis nol

13. Berapakah 1 µ m

A. 0,1 mm
B. 0,01 mm
C. 0,001 mm
D. 0,0001 mm

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Jawaban

Toleransi
1. A 1. B 11. C
2. D 2. D 12. C
3. B 3. A 13. C
4. C 4. A
5. D 10. C

Suaian
1. A a. B 11. D
2. D b. A 12. B
3. D c. C 13. C
4. A d. C
5. B 10. B

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lampiran

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kegiatan Belajar 3

MENERAPKAN TANDA PENGERJAAN DAN


TOLERANSI GEOMETRIK

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah Mengikuti Kegiatan Belajar ini, diharapkan siswa dapat :
 Membuat symbol-simbol tanda pengerjaan permukaan
 Membuat tingkat harga kekasaran permukaan benda kerja
 Membuat symbol-simbol pengerjaan pengelasan
 Membuat lambang-lambang toleransi geometrik
 Mengaplikasikan symbol-simbol atau lambang-lambang pengerjaan
dari toleransi geometrik pada suatu gambar kerja

2. Uraian Materi
 Tanda Pengerjaan Permukaan

Simbol-simbol dasar.
Simbol dasar atau pokok yang tidak mempunyai arti
pengerjaan
Permukaan harus dikerjakan, symbol pokok
ditambah garis mendatar
Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikitpun,
symbol pokok ditambah lingkaran

Simbol dengan harga kekasaran yang dikehendaki


Harga kekasaran yang harus dicapai (dikerjakan N6
dengan mesin atau tanpa mesin) missal N6
Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum N6
mendapat pengerjaan lebih lanjut
Harga kekasaran yang dicapai sebelumnya dan N6
tidak dikerjakan lanjut
Simbol dengan tambahan perintah pengerjaan
Perintah harus dikerjakan dengan mesin yang digerinda
dikehendaki (mesin gerinda)
Harus diberi ukuran kelebihan, untuk pengerjaan
0,3
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

berikutnya
Arah alur/serat permukaan, bekas pengerjaan
dengan mesin : ;=;X;M;C;R

Symbol, letak perintah dan harga kekasaran


b
Keterangan :
a a = harga kekasaran
b = cara/proses pengerjaan
c
d c = ukuran yang dilebihkan
d = arah alur/serat bekas pengerjaan
Peletakan Tanda Pengerjaan
Tanda pengerjaan itu harus diletakkan langsung pada permukaan hanya
satu tanda saja untuk permukaan yang sama.
Bila ada symbol-simbol tambahan tanda pengerjaan harus diletakkan
seperti gambar dibawah.

Gambar 3.1

Gambar 3.2
Tanda Pengerjaan Umum
Bila seluruh permukaan benda kerja itu harga kekasarannya sama, maka
pemberian symbol cukup satu saja didekat nomor bagian

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 3.3

Bilamana sebuah gambar kerja terdapat beberapa macam tingkat


kekasaran yang harus dikerjakan, maka tanda pengerjaan umum diikuti
dengan tanda-tanda pengerjaan khusus di dalam tanda kurung. Atau
tanda pengerjaan umum yang diikuti dengan symbol pokok tanda
pengerjaan didalam tanda kurung.

Gambar 3.4

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Tabel 3.1. Harga Kekasaran


Harga kekasaran dengan symbol huruf N
Tingkat kekasaran dengan angka 1 s.d 12
Harga kekasaran rata-rata Ra dalam satuan Mm

Simbol-simbol arah alur pengerjaan

 Toleransi Geometrik

Toleransi geometrik mencakup toleransi bentuk posisi, tempat dan


penyimpangan putar.

Pada tabel 2. jenis-jenis toleransi yang diperlihatkan dengan


lambangnya masing-masing.

Toleransi bentuk membatasi penyimpangan dari sebuah elemen (titik,


garis, sumbu, permukaan atau bidang meridian).

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Dari bentuk geometrik ideal, posisi tempat dan penyimpangan putar


membatasi posisi atau tempat bersama dari dua atau lebih elemen.

Tabel 3.2. Lambang untuk sifat yang diberi toleransi

Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah


dimana elemen tersebut harus berada. Sesuai sifat yang akan diberi
toleransi dan cara memberi ukurannya, daerah toleransi adalah salah
satu dari daftar dibawah ini.

- Luas dalam lingkaran

- Luas antara dua lingkaran sepusat

- Luas antara dua garis berjarak sama, atau dua garis sejajar

- Ruang dalam bola

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

- Ruang dalam sisinder

- Ruang antara dua silinder bersumbu sama

- Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar

- Ruang dalam sebuah kubus

Elemen yang diberi toleransi dapat berbentuk apa saja, atau posisi-
posisi dalam daerah toleransi, kecuali dikatakan lain.

Toleransi berlaku untuk seluruh panjang garis atau permukaan, kecuali


ditentukan lain.

Tabel 3.3 Hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah
toleransi

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Persyaratan toleransi dinyatakan dalam sebuah kotak, yang dibagi


dalam satu atau lebih ruang. Dalam urutan dari kiri ke kanan, ruang-
ruang berisi (lihat gbr. 3)
- Lambang dari sifat yang akan diberi toleransi
- Nilai tolransi dalam satuan yang dipakai untuk ukuran Linier.
Nilai ini didahului oleh tanda  bila daerah toleransinya berbentuk
bulat, atau silinder, atau oleh “ bola ” bila daerah toleransinya
berupa bola.
- Bila perlu, huruf atau huruf-huruf yang menunjukkan elemen
dasar atau elemen-elemen dasar (gbr. 3.7 dan gbr. 3.8).
Bila diperlukan untuk memperinci lebih dari satu sifat toleransi untuk
sebuah elemen, perincian toleransinya harus diberikan dalam kotak-
kotak referensinya yang ditumpuk seperti gbr.3.8.

--- 0,1 // 0,1 A

Gbr. 3.5 Kotak toleransi Gbr. 3.6 Kotak toleransi dengan elemen dasar
O- 0,1
 0,1 A C B // 0,06 B
Gbr. 3.7 Kotak toleransi dengan Gbr. 3.8 Perincian dari dua sifat toleransi
elemen-elemen dasar

Kotak toleransi dihubungkan pada elemen yang diberi toleransi oleh


sebuah garis penunjuk, yang berakhir dengan sebuah panah, sebagai
berikut :
- Pada garis gambar dari elemen atau perpanjangannya (tetapi
harus dipisahkan dengan jelas dari garis ukur), bila toleransinya
menyangkut garis atau bidang itu sendiri (gbr. 3.9 dan 3.10).
- Pada garis ukur, bila toleransinya menyangkut garis sumbu
atau bidang meridian, yang ditentukan oleh elemen yang diberi
ukuran (gbr. 3.11 s.d 3.13).
- Pada sumbu bila toleransinya menyangkut sumbu bidang
meridian dari semua elemen yang sama dengan sumbu atau
bidang meridian (gbr. 3.14 s.d gbr. 3.16).

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Bilamana sebuah toleransi akan diterapkan pada kowtur dari elemen


silindris atau simetris, atau pada sumbu atau bidang meridian,
tergantung dari persyaratan fungsionalnya.

Gbr. 3.9 Penunjukkan elemen-elemen yang Gbr. 3.10 Penunjukkan elemen yang diberi toleransi
diberi toleransi

Gbr. 3.11 Penunjukkan yang diberi toleransi (I) Gbr. 3.12 Penunjukkan yang diberi toleransi (II)

Gbr. 3.13 Penunjukkan bidang meridian yang diberi Gbr. 3.14 penunjukkan sumbu yang diberi toleransi (III)
toleransi

Gbr. 3.15 Penunujukkan sumbu bersama Gbr. 3.16 Penunjukkan sumbu bersama
yang diberi toleransi yang diberi toleransi (II)

Bila sebuah elemen yang diberi toleransi menyangkut sebuah dasar,


maka hal ini pada umumnya diperlihatkan dengan huruf-huruf besar.
Huruf yang sama, yang menentukan dasar diulang dalam kotak
toleransi.
Untuk menunjukkan dasar sebuah huruf besar di dalam kotak
referensi, dihubungkan ke segitiga dasar. Bentuk segitiga adalah siku-
siku dan dihitamkan, sudut siku-siku dihubungkan dengan sebuah

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

garis, dan sisi miringnya menempel pada elemen dasar (lihat gbr 3.17
dan gbr. 3.18).

A A

Gbr. 3.17 Kotak dasar dan segitiga dasar (I) Gbr. 3.18 Kotak dasar dan segitiga dasar (II)

A
B

A
Gbr. 3.19 Penunjukkan elemen-elemen dasar Gbr. 3.20 Penunjukkan sebuah sumbu dasar

B
A B

Gbr. 3.21 Penunjukkan sumbu-sumbu dasar Gbr. 3.22 Penunjukkan bidang tengah dasar

Segitiga dasar dengan huruf besar ditempatkan :


- Pada garis gambar atau perpanjangannya (tetapi harus
dipisahkan dengan jelas dari garis ukur), bilamana dasar ini
adalah garis atau bidang itu sendiri (gbr. 3.19).
- Sebagai perpanjangan dari garis ukur, bilamana elemen dasar
adalah sumbu atau bidang meridian, yang ditentukan oleh elemen
yang diberi ukuran demikian (gbr. 3.20 s.d gbr. 3.22).
Bilamana ruang untuk dua panah tidak mencukupi maka salah
satu panah dapat diganti dengan segitiga dasar (gbr. 3.21),
pada sumbu atau bidang meridian tersebut (gbr. 3.23).
Bila kotak toleransi dapat dihubungakan secara jelas dan mudah
dengan elemen dasar oleh sebuah garis penunjuk, huruf dasarnya
dapat dibuang, seperti pada gbr. 3.24 dan gbr. 3.25.
Sebuah dasar tunggal diperinci oleh sebuah huruf besar (gbr.
3.26), sebuah dasar bersama yang dibentuk oleh dua elemen

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

dasar, diperinci oleh dua huruf dasar, yang dipisahkan oleh


sebuah tanda penghubung (gbr. 3.27). Bilamana urutan dari dua
elemen dasar atau lebih itu penting, penunjukkannya harus seperti
pada gbr. 3.28, dimana urutan dari kiri ke kanan menunjukkan
tingkatan prioritasnya. Bilamana urutan tersebut tidak penting
penunjukkannya harus seperti gbr. 3.29.
Elemen yang memenuhi syarat didalam daerah toleransi
penunjukkannya, harus ditulis dekat kotak toleransi, dan boleh
dihubungakn dengan garis penunjuk (gbr. 3.30).
Bila toleransinya diterapkan pada panjang tertentu, yang terletak
dimana saja, nilai panjang ini harus ditambahkan dibelakang nilai
toleransi, dan dipisahkan oleh sebuah garis miring. Dalam hal
sebuah bidang, dipergunakan penunjukkan yang sama.
Ini berarti bahwa toleransinya, berlaku untuk semua garis dengan
panjang tertentu dalam segala posisi dan segala arah (gbr. 3.31).

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

A
// 0,2

Gbr. 3.23 Penunjukkan sumbu bersama dasar Gbr. 3.24 Penunjukkan elemen dasar yang
Dihubungkan pada kotak toleransi (I)

// 0,2
A

Gbr. 3.25 Penunjukkan elemen dasar yang dihubung- Gbr. 3.26 Penunjukkan sebuah elemen dasar
kan pada kotak toleransi (II) tunggal dalam kotak toleransi

A-B A B C

Gbr. 3.27 Penunjukkan sebuah dasar bersama Gbr. 3.28 Penunjukkan prioritas dari elemen dasar

A-B
Gbr. 3.29 Penunjukkan elemen dasar tanpa prioritas

Tidak cembung
Tidak
// 0,1 A 0,3 cembung

Gbr. 3.30 Penunjukkan elemen yang memenuhi syarat

Bila toleransinya lebih kecil dari jenis yang sama ditambahkan


pada toleransi, pada seluruh elemen, tetapi dibatasi pada panjang
terbatas, toleransi yang dibatasi harus dinyatakan didalam ruang
bawah (gbr. 3.32).
Bila toleransi diterapkan pada bagian terbatas, dari elemen saja.
Penunjukkannya harus seperti pada (gbr. 3.33).

// 0.001/100 B
Gbr. 3.31 Toleransi diterapkan pada panjang tertentu

// 0,1
0,1
// A
0.051200

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gbr. 3.32 Toleransi yang lebih kecil diterapkan Gbr. 3.33 Toleransi yang diterapkan pada sebuah
Pada panjang tertentu bagian terbatas

Bilamana toleransi posisi, profil atau sudut ditentukan untuk


sebuah elemen, ukuran-ukuran yang menentukan posisi, profil
atau sudut teoritis tepat, tidak boleh diberi toleransi. Ukuran
demikian diletakkan dalam sebuah rangka persegi, sebagai
berikut 30. Ukuran bagian yang sebenarnya yang bersangkutan,
hanya tunduk pada toleransi posisi, profilk atau sudut, dan
ditentukan dalam kotak toleransi (gbr. 3.34, gbr 3.35).

Gbr. 3.34 Ukuran teoritis tepat Gbr. 3.35 Ukuran teorotis tepat
dengan toleransi posisi dengan toleransi

Dalam beberapa hal, toleransi posisi, sejajar, tegak lurus, sudut,


koaksial atau simetris harus diterapkan tidak pada elemen itu
sendiri, tetapi pada proyeksi luarnya (lihat gbr. 3.36 dan gbr. 3.37).
Jikalau toleransinya dipakai untuk elemen itu sendiri maupun
untuk proyeksi luarnya, maka hal ini dapat dinyatakan seperti
pada gbr. 3.38.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gbr. 3.36 Daerah toleransi posisi yang di proyeksikan

P1 25 A
P1 10

 0,3 P1 P2 A

Gbr. 3.37 Daerah toleransi simetris yang diproyeksikan

A
25
PZ

 0,3 P1 P2 A
P1 125
Gbr. 3.38 Daerah toleransi simetris yang diproyeksikan; diterapkan juga pada elemen itu sendiri

Gambarkan benda kerja ini dengan skala 2 : 1 dan beri tanda


pengerjaan untuk benda tersebut

1. Ra 32 m
2. Gerinda dengan kekasaran medium dari gerinda yang dapat
dicapai
3. Ra 25 m

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

4. Ra 25 m
5. Kekasaran medium dengan bubut
6. Ra 0,8 m

7. Gerinda, Ra 0,8 m dengan ukuran ditambah 0,3 mm

8. Ra 6,3 m
9. Kekasaran medium dengan dibubut
10. Ra 3,2 m

11. Gerinda, Ra 0,8 m, dengan ukuran ditambah 0,2 mm

12. Ra 25 m

13. Ra 25 m

14. Ra 25 m

15. Ra 25 m

16. Honed, Ra 0,2 m

17. Ra 25 m

18. Ra 25 m

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Evaluasi Tanda Pengerjaan

1. Apakah symbol di bawah ini !


A. permukaan benda tidak boleh dikerjakan
B. Permukaan benda dapat dikerjakan
C. Permukaan benda tidak diijinkan
D. Permukaan benda dikerjakan secara berkelanjutan

2. Simbol manakah yang berarti bahwa permukaan benda kerja tidak boleh
dikerjakan sama sekali ?

A.

B.

C.

D.

3. Simbol manakah yang dianggap paling benar ?

A.

B.

C.

D.

4. Bagaimanakah penunjukkan kekasaran suatu permukaan benda dengan

nilai Ra = 3,2 m
A. B. C. D.
3,2 3,2
3,2 3,2

5. Tunjukkan posisi letak keterangan tentang cara/proses pengerjaan pada


simbol dibawah ini ! b
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

A. pada posisi huruf a


a 3,2
B. pada posisi huruf b
C. pada posisi huruf c e d
D. pada posisi huruf d

6. Pengerjaan permukaan manakah yang tidak termasuk dalam normalisasi ?


A. dibor
B. dihoning
C. dicat
D. dipoles

7. Penunjukkan manakan yang tidak sesuai dengan ketentuan ?

B.
3,2

C.
A.
3,2

3,2

D.
3,2

8. Penunjukkan manakah yang sesuai dengan ketentuan :

A 5
C

D 1,6

9. Penunjukkan manakah yang tidak sesuai dengan ketentuan.

C
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

10. Penunjukkan permukaan manakah yang sesuai dengan ketentuan.

3,2 3,2
Seluruh permukaan Seluruh permukaan
A. B. C. D.

3,2
3,2

3,2
3,2

11. Jelaskan penunjukkan permukaan berdasar symbol di bawah ini

3,2 1,6 0,8


Kekasaran

A. Seluruh permukaan benda kerja adalah Ra = 3,2, kecuali yang sudah


ditentukan seperti dalam kurung
B. Seluruh kekasaran permukaan benda kerja adalah Ra = 1,6, kecuali Ra
= 3,2 dan Ra = 0,8
C. Seluruh kekasaran permukaan benda kerja Ra = 0,8, kecuali Ra = 3,2
dan Ra = 1,6
D. Kekasaran permukaan Ra = 3,2, dapat digantikan oleh Ra = 1,6 atau
Ra = 0,8 pada semua permukaan benda kerja

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

12. Penunjukkan manakah yang sesuai dengan ketentuan.


A. B. C. D.

13. Disebelah gambar kerja ada tanda Z 3,2 bagaimana cara


= 4
meletakan symbol tersebut pada gambar ?

A. B. C. D.
Z 3,2
4

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Jawaban Tanda Pengerjaan

1. B 6. C 11. A
2. B 7. C 12. D
3. A 8. C 13. B
4. C 9. A
5. B 10. A

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Evaluasi Toleransi Geometrik

1. Beberapa sifat yang diberi toleransi seperti kelurusan, kedataran,


kebulatan, kesilindrisan, profil garis dan profil permukaan termasuk dalam
kategori :
A. Toleransi putar
B. Toleransi orientasi
C. Toleransi bentuk
D. Toleransi lokasi

2. Sedangkan sifat yang diberi toleransi seperti kesejajaran, ketegaklurusan


dan ketirusan adalah termasuk dalam kategori :
A. Toleransi putar
B. Toleransi orientasi
C. Toleransi bentuk
D. Toleransi lokasi

3. Manakah yang tidak sesuai dengan daerah toleransi geometrik ?


A. Luas dalam lingkaran
B. Ruang dalam bola
C. Ruang dalam sebuah limas
D. Ruang dalam sebuah silinder

4. Sifat-sifat yang diberi toleransi manakah yang tidak berada pada daerah
antara dua garis berjarak sama atau dua garis lurus sejajar ?
A. Kelurusan
B. Kesejajaran
C. Kesilindrisan
D. Profil garis

5. Daerah toleransi mana sajakah yang tidak bisa diberikan toleransi posisi ?
A. Daerah lingkaran
B. Daerah antara dua lingkaran konsentris
C. Daerah antara dua garis berjarak sama atau dua garis lurus sejajar
D. Ruang dalam silinder

6. Manakah penunjukkan toleransi yang tidak sesuai dengan ketentuan.

A. 0,1 A B.
 0,1 A B C

C. D. O 0,01
// 0,1 A
// 0,06 B

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

7. Manakah pemberian toleransi yang sesuai dengan ketentuan

0,03
A.
0,1

--- 0,02 0,01


B.

A // 0,01 A

C.

D.

A B

8. Manakah pemberian toleransi yang tidak sesuai dengan ketentuan ?

A. // 0,2 B. // 0,2

C. // 0,1 D.
0,2 F

9. Manakah keterangan penunjukkan toleransi pada gambar di bawah ini


yang paling tepat ?
8 x  25 H7
 0,02 P B A

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

4
B  225

A. Jika delapan buah lubang tersebut diproyeksikan pada jarak 40,


maka masing-masing sumbunya memiliki toleransi 0,02 terhadap
basis B dan terhadap basis A
B. Posisi sumbu dari setiap lubang yang berjumlah delapan buah
tersebut, masing-masing memiliki toleransi penyimpangan 0,02
terhadap bidang basis B dan A
C. Jika delapan buah lubang tersebut diproyeksikan pada
perpanjangan jarak 40, maka masing-masing sumbu lubang tersebut
menempati posisi yang tidak boleh menyimpang dari 0,02 ke segala
arah, terutama ketegaklurusan terhadap bidang basis B maupun
kesejajaran terhadap sumbu basis A
D. Jika delapan buah lubang tersebut diproyeksikan pada
perpanjangan jarak 40, maka lubang tersebut menempati posisi yang
tidak boleh menyimpang  0,02 dari kesimetrisan, ketegaklurusan,
kesejajaran, konsentrisitasnya terutama terhadap basis B dan A

10. Manakah penunjukkan kondisi bahan maksimum yang tidak sesuai


dengan ketentuan ?

A.  0,06 M B.  0,04 M

C. D.
 0,04 A M  0,04 M A M

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

11. Manakah keterangan penunjukkan kondisi bahan maksimum dalam


gambar di bawah ini.

4 x  8 + 0,1
 0,1 M

25

35

A. Toleransi posisi masing-masing sumbu lubang yang dibolehkan adalah


0,1 dari lubang maksimum ini yang dibolehkan adalah 8,2
B. Toleransi posisi masing-masing dari sumbu lubang yang dibolehkan
adalah 0,1 dan lubang maksimum yang perlu diprioritaskan adalah 8,1
C. Toleransi masing-masing sumbu lubang yang dibolehkan adalah 0,1
dari lubang maksimum yang dibolehkan adalah 8,0
D. Toleansi masing-masing sumbu lubang yang dibolehkan adalah 0,1
dari lubang maksimum yang dibolehkan adalah 8,15

12. Manakah pernyataan yang tidak sesuai dengan definisi ukuran di bawah
ini
---  0,1

0
 20 - 0,2

A. Ukuran lokal poros yang sebenarnya adalah 19,8 s.d 20


B. Ukuran poros pada kondisi bahan maksimum adalah 20
C. Ukuran poros yang sebenarnya dari sebuah elemen tunggal adalah
20,1
D. Ukuran pasangan adalah 19,8 s.d 20,1

13. Manakah pernyataan yang tidak sesuai dengan definisi ukuran di bawah
ini
- 0,1
A 0,02 A

 0
20 - 0,2

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

A. Ukuran lokal yang sebenarnya adalah 19,8 s.d 20


B. Ukuran bahan maksimum adalah 20,2
C. Ukuran khayal dari sebuah elemen tunggal adalah 20,1
D. Ukuran khayal dari elemen yang berhubungan adalah 20,2

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Jawaban Toleransi Geometrik

1. C 6. A 11. B
2. B 7. C 12. D
3. C 8. D 13. B
4. C 9. C
5. B 10. A

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Uraian Modul

 Garis Besar Modul :

Isi Modul 1. Bukaan (Bentangan )


 Panjang garis sebenar nya
 Mencari panjang garis sebenarnya
 Bukaan silinder terpancung
 Bukaan kerucut terpancung

2. Toleransi dan Suaian

 Pengertian
 Standart toleransi internasional
 Kwalitas toleransi
 Sistem satuan lubang dan poros
 Pemilihan dan penulisan toleransi

3. Tanda pengerjaan toleransi Geometrik


 Tanda pengerjaan permukaan
 Toleransi Geometrik
 Kondisi dan bahan maksimum
 Pemilihan dan Penulisan tanda pengerjaan
permukaan dan toleransi geometrik

4. Konstruksi Las
 Simbol – simbol Pengerjaan las
 Pemilihan dan penunjukan pengelasan

5. Penyederhanaan Gambar
 Penunjukan Khusus
 Bentuk – bentuk penyederhanaan gambar

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

6. Konstruksi Mesin dan Rangka baja


 Lay out Gambar
 Gambar Konstruksi Mesin
 Gambar Konstruksi rangka Baja

Pelatihan :
Untuk Konsolidasi, materi modul ini harus mengacu pada perkerjaan yang ada
di Bengkel

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kriteria Kinerja

 Hasil Belajar 1

Penilaian :
 Pertanyaan uraian (Essay)
 Latihan
 Gambar Bukaan

Kinerja :
 Menggambar panjang garis sebenarnya sesuai
denga ketentuan yang ada
 Menggambar bukaan bentuk silinder dan bentuk
kerucut
 Menggambar bukaan gabungan dari bentuk silinder
dan bentuk kerucut

 Hasil Belajar 2

Penilaian :
 Pilihan Ganda
 Latihan
 Test
Kinerja :
 Memilih toleransi dan suaian pada label yang ada
 Menentukan toleransi dan suaian berdasarkan
ukuran, bentuk, dan fungsi benda kerja.
 Mengaplikasikan toleransi dan suaian dalam
menggambar komponen atau konstruksi mesin

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

 Hasil Belajar 3

Penilaian :
 Pilihan Ganda
 Latihan
 Test

Kinerja :
 Memilih tanda pengerjaan permukaan dan toleransi
geometrik sesuai dengan ketentuan yang ada
 Menentukan tanda pengerjaan ppermukaan dan
toleransi geometrik berdasarkan kwalitas
pengerjaan dan fungsi benda kerja
 Mengaplikasikan tanda pengerjaan permukaan dan
toleransi geometrik dalam menggambar komponen
ataupun konstruksi mesin.

 Hasil Belajar 4

Penilaian :
 Pilihan Ganda
 Latihan
 Test
Kinerja :
 Memilih simbol – simbol las sesuai dengan
ketentuan yang ada
 Menentukan simbol – simbol las berdasarkan bentuk
kampuh las dan jenis pengelasan kerja.
 Mengaplikasikan simbol – simbol pengelasan dalam
menggambar konstrksi las.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

 Hasil Belajar 5

Penilaian :
 Pilihan Ganda
 Menggambar
 Menggambar
Kinerja :
 Menerapkan bentuk – bentuk khusus atau bentuk –
bentuk penyederhanaan gambar sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam gambar kerja

 Hasil Belajar 6

Penilaian :
 Pertanyaan jawaban singkat
 Menggambar

Kinerja :
 Memilih dan menentukan lay out gambar secara
tepat
 Membuat gambar kerja sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
 Membuat gambar kerja dari rangka baja sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Informasi Guru

Petunjuk Penilaian

Hasil Belajar 1
 Menggambar bukaan silinder dan bukaan
kerucut serta kombinasinya

Penilaian Kompetensi
 Ada dua macam test kompetensi yaitu test
teori dengan dan satu test menggambar.

Untuk lulus siswa harus dapat


 Menjawab dengan benar 8 dari 10 pilihan
ganda
 Menyelesaikan tugas latihan.
 Menyelesaikan test menggambar.

Waktu yang diperlukan untuk test


 Petanyaan Pilihan ganda adalah selama
15 menit
 Tugas latihan selama 12 jam
 Test gambar selama 8 jam

Hasil Belajar 2
 Menggambar penerapan toleransi, suaian
dan kombinasinya

Penilaian Kompetensi
 Ada 3 macam test kompetensi yaitu : dua
test teori dengan pilihan ganda dan satu test menggambar.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Untuk lulus siswa harus dapat


 Menjawab dengan benar 10 dari 13
petanyaan jawaban singkat (pada l masing – masing bendel soal)
 Menyelesaikan tugas latihan
 Menyelesaikan test gambar

Waktu yang diperlukan untuk test


 Pertanyaan jawban singkat pada masing –
masing bendel adalah 30 menit
 Tugas latihan adalah 4 jam
 Menyelesaikan test gambar 2 jam

Hasil Belajar 3
 Menggambar penerapan tanda
pengerjaan permukaan, toleransi geometrik dan kombinasinya.

Penilaian kompetensi
 Ada 3 macam test kompetensi yaitu : dua
test teori dengan pilihan ganda dan satu test menggambar.

Untuk lulus, siswa harus dapat


 Menjawab dengan benar 10 dari 13 pertanyaan jawaban singkat
(pada masing – masing bendel soal)
 Menyelesaikan tugas latihan
 Menyelesaikan test gambar

Waktu yang diperlukan untuk test


 Pertanyaan pilihan ganda pada masing – masing bendel soal selama 30
menit
 Tugas latihan selama 8 jam

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Hasil Belajar 4
 Menerapkan Simbol – simbol pengelasan pada gambar konstruksi las

Penilaian kompetensi
 Ada dua macam test kompetensi yaitu : test teori dengan pertanyaan
jawaban singkat dan test menggambar.

Untuk Lulus siswa harus dapat


 Menjawab dengan benar 10 dari 13 pertanyaan plihan ganda
(pada masing masing bendel soal)
 Menyelesaikan tugas latihan
 Menyelesaikan test gambar

Waktu yang diperlukan Untuk test


 Pertanyaan pilihan ganda selama 30 menit
 Menyelesaikan tugas latihan selama 8 jam
 Menyelesaikan test gambar selama 8 jam

Hasil Belajar 5
 Menggambar penerapan bentuk – bentuk penyederhanaan gambar

Pemilihan Kompetensi
 Ada 2 macam test kompetensi yaitu : test teori dengan pertanyaan
pilihan ganda dan test menggambar

Untuk lulus, Siswa harus dapat


 Menjawab dengan benar 10 dari 13 pertanyaan pilihan ganda
(pada masing – masing bendel soal)
 Menyelesaikan tugas latihan
 Menyelesaikan test gambar

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Waktu yang diperlukan untuk test


 Pertanyaan pilihan ganda selama 30 menit
 Menyelesaikan tugas latihan selama 8 jam
 Menyelesaikan test gambar selama 8 jam

Hasil Belajar 6
 Mengambar konstruksi mesin
 Menggambar kontruksi rangka baja

Penilaian Kompetensi
 Ada 2 macam tes kompetensi yaitu : ada dua buah test menggambar

Untuk lulus siswa harus dapat


 Menyelesaikan tugas latihan
 Menyelesaikan test gambar

Waktu diperlukan untuk test


 Tugas latihan selama 16 jam
 Test gambar selama 8 jam

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kegiatan Belajar 4
PENERAPAN GAMBAR KONSTRUKSI LAS

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah Mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan siswa dapat :


 Membedakan diantara jenis – jenis simbol las yang ada secara tepat.
 Menerapkan simbol - simbol las pada gambar konstruksi las
dengan benar.
 Menggambar konstruksi las

2. Uraian Materi
 Gambar sambungan las

Produksi bagian – bagian mesin dengan pengelasan lebih sederhana


dan menghemat banyak kerja dari pada penempaan atau penuangan.

Sebagai alatpenyambung permanen dari bagian – bagian, pengelasan


merupakan sambungan yang lebih ringan dan kuat dari pada sambungan
keling.
Sesuai kemajuan yang begitu pesat dari teknik pengelasan, cara
penyambungan dengan las sangat luas pengunaan nya dalam industri,
sebagai alat penyambung permanen dari bagian – bagian mesin dan
konstruksi.

Proses Pengelasan.

Proses pengelasan digolongkan sesuai cara pelaksanaan sambungan


las sebagai berikut
 Las lumer
 Las tekan
 Brazing

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Sebenarnya proses yang paling luas pengunaan nya ialah las busur dan
las gas, yang termasuk dalam golongan las lumer, dan las tahanan
termasuk dalam golongan las tekan
Las busur terjadi oleh busur listrik sebagai sumber panas, dan bagian –
bagian yang akan dilas serta logam pengisi nya dilumerkan oleh panas
yang terjadi, seperti tampak pada gambar 4.1
Pada las busur, busur api dan logam deposit nya pada umumnya
dilindungi dari atmosfir oleh suatu zat pelindung. Cara pengelasan
demikian disebut las busur dengan pelindung. Sebagai zat pelindung
dipergunakan fluks, inert gas (argon, helium dsb) atau arang dioksida.
Proses las busur digolongkan dalam mengelasan tangan, pengelasan
otomatis, diamana kawat las nya dan pengelasan nya diselesai kan
secara terus menerus (kontinyu), dan pengelasan setengah otomatis,
dimana Kawat las nya diberikan secara otomatis, tetapi alat las nya
digerakan secara manual. Pada gambar 4.2 memperlihatkan mekanisme
las busur rendam sebagai contoh pengelasan otomatis.

Gambar 4.1 Pengelesan busur logam Gambar 4.2 Las busur rendam

Las Gas
Pada cara penyabungan ini logam pengisi dilumerkan oleh panas hasil
pembakaran suatu jenis gas pada umumnya diperguanakan campuran
asetilen dan oksigen. Las gas ini dipergunakan secara luas karena
peralatan nya sederhana dan murah.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Las Tahanan
Sambungan yang akan dilas, dipanaskan hingga titik lumer oleh panas
yang dihasilkan oleh aliran listrik akibat tahanan antara logam – logam
yang akan disambung. Pada saat yang sama bagian – bagian ini ditekan
secara mekanis atau hidrolik, dan terjadilah sambungan yang kuat dan
kekal.
Las tahanan dapat berupa las titik, dan las garis. Pada cara yang
pertama, bagian – bagian yang disambung ditekan oleh dua buah
elektrodak berbentuk batang pada tempat – tempat tertentu sedangkan
yang kedua elektroda berupa sepasang roda.
Las lantak digolongkan dalam “flash Welding” dimana ujung – ujung
yang akan disambung ditempelkan satu pada yang lain dipanaskan
hingga titik cairnya, logam cair berterbangan ke mana – mana sebagai
kembang api kemudian ditekan,”upset welding” dimana bagian – bagian
yang akan disambung ditekan pada saat aliran listrik mulai mengalir.

 Jenis – jenis Sambungan Las

Pada gambar 4.3 ditunjukan sambungan las yang digolongkan


berdasarkan bentuk sambungan
a. Sambungan lantak
b. Sambungan tee, b’ sambungan tee miring, b’’ sambungan silang
c. Sambungan Sudut
d. Sambungan tepi
e. Sambungan lidah (tumpang)
f. Sambungan lidah diluruskan
g. Sambungan lidah ganda

Pengunaan cara – cara pengelasan ini pada umunya untuk las alur dan
las sudut.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Las Alur

Pada las alur, bagian – bagian yang akan disambungkan dipersiapkan


dengan baik, supaya pengelasannya dapat merembes keseluruh tebal
bagian yang dilas, dan menghasilkan sambungan yang baik tanpa celah.
Alur diisi dengan logam pengisi, yang biasanya lebih dikenal dengan
istilah kawat las.

Jenis – jenis alur fundamental yang dibuat pada satu sisi adalah persegi,
V, tirus dll dan J, sedangkan yang dibuat pada kedua sisi V ganda, tirus
ganda, U ganda dan J ganda (gambar 4.4) istilah – istilah alur dan las
lantak diperlihatkan pada gambar 4.5.

Las Sudut

Pada las sudut (gambar 4.6) logam tambahan harus ditambahkan pada
sudut tegak lurus antara bagian – bagian yang akan dilas. Jarak antara
titik pertemuan bagian – bagian yang dilas dengan ujung las disebut
panjang las yang menentukan ukuran las.

Las Sumbat dan Las Celah

Pengelasan dengan sambungan tumpang, dapat dilakukan dengan las


sumbat atau las celah (gambar 4.7) pada cara tersebut dibuat lubang –
lubang atau celah – celah kemudian diisi dengan logam pengisi.

Gambar 4.6 Las sudut

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 4.7 las titik dan las celah

 Lambang – lambang Pengelasan

Cara – cara pengelasan yang telah dibahas sebelumnya harus


disampaikan oleh perencana kepada tukang las, cara penyampaian inii
berupa gambar dan dilakukan dengan bantuan lambang – lambang
khusus untuk penyederhanaan gambar.
Penyajian dengan lambang harus memberikan keterangan yang
diperlukan secara jelas dan lengkap untuk jenis pengelasan yang
diinginkan, tanpa melebihi gambar dengan catatan – catatan atau
keterangan dan pandangan tambahan.
Penyajian dengan lambang untuk pengelasan telah diterapkan oleh ISO
2553 (welds Symbolic Representation on Drawings) tetapi pengunaanya
masih ditangguhkan, oleh karena dua pengertian yang dapat
disimpulkan untuk sebuah lambang karena cara – cara proyeksi yang
dipergunakan yaitu proyeksi sudut ketiga (cara A) atau cara proyeksi
sudut pertama. (cara E)
Oleh karena hal tersebut lambang –lambang yang telah ditetapkan dii
Amerika. jepang dan Eropa akan dibahas dalam bab ini, lambang ini
mirip cara A dari ISO 2553 tetapi agak berbeda sedikit, tetapi telah
dipergunakan dalam praktek sejak lama tanpa menimbulkan keraguan.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lambang – lambang dasar


Untuk memperinci cara pengelasan atau jenis sambungan pada gambar,
lambang – lambang dasar telah ditentukan pada tabel 4.1. golongan –
golongan las diberi ciri dengan lambang yang pada umunya sama
dengan bentuk las yang dibuat. Bila diperlukan, kombinasi lambang –
lambang ini dapat dibuat.
Tabel 4.1 Lambang-lambang dasar

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 4.8 Penunjukkan garis-garis referensi dan lambang-lambang

Lambang – lambang tambahan

Untuk memperinci permukaan kontur las, proses penyelesaian,


pengelasan keliling atau pengelasan di lapangan, lambang – lambang
tambahan telah ditentukan, seperti label 4.2

Tabel 4.2 Lambang-lambang tambahan

Penyajian dalam gambar

Dalam penyajian sambungan las dalam gambar, semua keterangan


terperinci untuk persiapan tepi – tepi bagian-bagian yang akan dilas,

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

cara pengelasan dan proses penyelesaian (finishing) harus dijelaskan.


Untuk tujuan – tujuan tersebut lambang – lambang pengelasan maupun
ukuran-ukuran yang harus dijelaskan pada garis referensi.

Gambar 4.8 memperlihatkan contoh – contoh sederhana. Bentuk dan


letak garis referensi serta lambang, mempunyai arti khusus tersendiri,
sesuai aturan – aturan dibawah ini.

 Garis referensi terdiri atas garis dasar dan garis yang menentukan
pengelasannya. Sebuah garis ditarik pada sudut 60 O terhadap garis
dasar dan dapat ditekuk

 Bila alur lipatan (flare) dipersiapkan hanya pada satu bagian saja
seperti pada alur tirus, alur j, alur tirus ganda, alur J ganda, lipatan
tirus atau lipatan tirus ganda, garis dasarnya harus ditempatkan
pada bagian yang diberi alur, garis penunjuknya ditekuk dengan
panahnya menunjuk ke permukaan yang harus dialur atau dilipat.

 Lambang – lambang dan ukuran - ukuran harus diletakan dekat


pada sisi bawah garis dasar, bila sisi yang dilas adalah sisi yang
ditunjukan oleh panah sisi dekat, dan diletakan diatas garis dasar,
bila sisi yang dilas terletak di sisi sebaliknya – sisi jauh.

 Lambang – lambang tambahan untuk pengelasan dilapangan dan


atau pengelasan keliling, diletakan pada titik perpotongan antara
garis panah dan garis dasar.

 Keterangan – keterangan khusus seperti misalnya cara pengelasan


dsb. Dijelasakan pada ekor garis dasar, bila dirasakan perlu.

 Letak standart dari lambang – lambang, ukuran – ukuran dan


keterangan – keterangan dijelaskan pada gambar 4.9. Pada gambar
4.10 memperlihatkan cara menggambar garis dasar dan lambang –
lambang pengelasan.

Contoh-contoh penyajian lambang-lambang las

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Tabel 4.3 dan 4.4 adalah contoh-contoh penyajian lambang-lambang las.


Pada tabel-tabel ini, penyajiannya dapat dibandingkan dengan benda
sebenarnya, agar pengertian penyajian-penyajian diatas dapat dipahami.

Tabel 4.3 Contoh lambang-lambang las

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 4.9 Lambang las dan letak standar lambang las dan ukuran

Gambar 4.10 Garis-garis referensi dan lambang-lambang pengelasan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Tabel 4.4 Contoh-contoh lambang-lambang las

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kegiatan Belajar 4
PENERAPAN GAMBAR KONSTRUKSI LAS

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat :


- Membedakan diantara jenis-jenis symbol las ada secara tepat.
- Menerapkan symbol-simbol las pada gambar konstruksi las dengan
benar.

2. Uraian Materi

Simbol-simbol Las

Pendahuluan
Mengelas adalah salah satu metoda yang sering digunakan untuk
mengikat benda/bagian-bagian dari mesin.
Sebagai perencana atau juru gambar harus tahu peraturan-peraturan dan
standar yang benar mengenai penunjukan pengelasan pada gambar kerja.
Pengelasan dalam gambar kerja ditunjukkan dengan “Simbol Las”. Dalam
hal tertentu mungkin symbol las sukar untuk dinyatakan, maka perlu
penunjukan digambar langsung menurut sebenarnya.

Jenis-jenis symbol Las ;

Simbol Simbol
Nama Ukuran
Penunjukan

LAS TEPI

LAS TUMPUL I

LAS TUMPUL V
TUNGGAL

LAS TUMPUL V
TUNGGAL DENGAN
PENGUAT

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

LAS TUMPUL V
GANDA

LAS SUDUT

LAS TITIK

Nama Ukuran Simbol Simbol Penunjukan


Sistem Eropa

LAS TUMPUL

LAS TUMPUL V
TUNGGAL

LAS TUMPUL
DENGAN KAKI

LAS TUMPUL U
TUNGGAL

LAS TUMPUL
DENGAN KAKI

LAS TUMPUL U
DAN LAS TUMPUL
V TUNGGAL

LAS TUMPUL V
DENGAN SUDUT

LAS TUMPUL U
GANDA

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

LAS TUMPUL K

Konstruksi pengelasan sederhana

Penunjukan las digambar dalam


bentuk sebenarnya.

Simbol penunjukan las menurut I.S.0


.1 Ukuran dasar penampang
potong lasan.
.2 Bentuk symbol las.

Letak simbol-simbol pada gambar kerja


Simbol diletakkan di atas garis penunjukan/tanda panah yang mengarah ke
lasan. Letak symbol yang tepat tergantung dari system proyeksi yang
digunakan.

Penunjukan ukuran las


Masing-masing symbol masih harus disertai dengan harga tertentu untuk
ukurannya.

.1 Ukuran relatif untuk penampang


gotong las dicantumkan sebelah
kiri dari “symbol las”.
.2 Ukuran panjang pengelasan
dicantumkan di sebelah kanan
“symbol las”.
Catatan Khusus :

- Di sebelah kanan symbol tidak terdapat harga/ukuran tertentu berarti


dilas sepanjang benda kerja.
- Di sebelah kiri symbol tidak terdapat harga/ukuran tentu berarti ukuran
dasar penampangpotong lasan sama dengan tebal benda kerja yang
tipis.
- Jenis proses penggelasan dicantumkan juga berdekatan dengan
symbol las, misalnya las Acetylin, Las Listrik dan Las Tahanan.
- Ada dua cara penunjukan ukuran dasar penampang potong pengelasan
yaitu :

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

METODA EROPA

Symbol-simbol Pelengkap

Bentuk permukaan lasan Simbol

a). Rata (datar)

b). Cembung

c). Cekung

Contoh penggunaan symbol pelengkap :

Penunjukan sebenarnya Penunjukan


Simbol
Simbol

Letak Simbol menurut system Eropa

Gambar Sebenarnya Simbol Keterangan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Diatas garis
penunjuk bila
permukaan
bagian luar las
(face weld) pada
tanda panah.
Dibawah garis
penunjuk bila
permukaan
bagian luar las
(face weld)
disebaliknya
tanda panah.
Memotong garis
penunjukan bila
pengelasan di
dalam bidang
sambungan (las
tahanan).

Contoh penunjukan pengelasan


SISTEM EROPA

Las sudut a = 4, panjang = 70


mm

Las tumpul u tunggal dengan


penguat sebaliknya, s = 18 mm
Panjang pengelasan =
seluruhnya
Las tumpul V tunggal dengan
penguat sebaliknya, s = 18 mm
Panjang pengelasan =
seluruhnya
Las sudut a = 6 terdiri dari 10
bagian terputus-putus, tiap-tiap
bagian 30 mm, jarak tiap bagian
10 mm, lasa listrik.

Las titik d = 4 mm, jumlah titik 12


jarak tiap titik 15 mm

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Jawaban Latihan :

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Contoh 4.1 (Tanda Pengerjaan Las)


1.

ll

2.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

3.

4.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Buatlah gambar di bawah ini pada kertas lain dengan skala 1 : 1 serta beri
tanda pengelasan !

Las tumpul V tunggal dengan


penguat sebaliknya di las
sekeliling diameter las listrik

Las sudut selang seling; las karbit

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Jawaban Latihan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Kegiatan Belajar 5
PENYEDERHANAAN GAMBAR

1) Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah Mengikuti kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menggambar penunjukan khusus yang disederhanakan
2. Menerapkan bentuk-bentuk penyederhanaan pada gambar kerja.

2) Uraian Materi

1) Penunjukan khusus

Bila bentuk/kedudukan benda tidak dapat digambar jelas dengan enam


prinsip pandangan poyeksi, maka dapat digambarkan dengan
pandangan khusus dengan penunjukan tanda panah dan sudut huruf
besar.

Potongan Setempat

Pandangan sebagian obyek yang simetris


Benda yang simetris dapat digambar sebagian, dan ditunjukkan dengan
dua buah garis sejajar (=).

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

- Gambar bagian yang terdapat di depan penampang.


Jika bagian benda itu harus digambarkan, maka dapat digambarkan
dengan garis hati/garis rantai.

- Gambar pandangan benda yang ditekuk


Untuk menghemat waktu dapat digambarkan sebelum benda ditekuk,
dan untuk batas tekukannya digambar dengan garis hati/tipis.

- Bagian benda yang berdekatan.


Penunjukan bagian benda yang
berdekatan digambar dengan garis
tipis. Bagian yang berdekatan tidak
boleh menghalangi bagian prinsip,
dan bagian prinsip harus diarsir,
tetapi sebatas garis luar.

- Gambar Bagian/detail
Untuk memperlihatkan bagian benda
yang kecil, bagian itu dapat
diperbesar yang disebut detail, dan
ditunjukkan dengan tanda panah dan
huruf besar serta dicantumkan skala
pembesaran.

- Penampang permukaan datar.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Untuk menunjukkan gambar bujur


sangkar, segi empat dan permukaan
yang datar pada silinder, digambarkan
symbol 2 (dua) garis diagonal,
dengan garis tipis.

- Garis lekukan.
Garis lekukan atau hubungan
permukaan benda, atau sudut keliling,
dapat digambar dengan garis tipis.
Untuk lekukan yang beradius.

Gambar benda yang diperpendek/dipotong sebagian.


Benda yang terlalu panjang dapat diperpendek/dipotong sebagian dan
digambar bagian yang penting saja.

Proyeksi langsung dari benda, lubang lingkaran.


Pandangan lain dapat diganti dengan menggambarkan proyeksi
sebagian benda yang kurang jelas.

Penampang proyeksi digambarkan dengan garis tipis.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

1) Penyederhanaan Gambar

Pada umumnya penyajian gambar harus menyatakan bentuk benda


secara tepat. Untuk menghemat waktu penggambar dan pembaca,
telah ditetapkan cara-cara penyederahanaan gambar untuk beberapa
elemen mesin. Cara ini juga dipergunakan untuk bagian benda atau
elemen yang mengulang, yang telah dibahas sebelumnya, dan gambar
bagan (skema). Elemen-elemen gambar tertentu diberi keterangan
tujuan atau cara mempergunakan alat (tooling).

Penyederhanaan penyajian lubang senter

Lubang-lubang senter adalah elemen-elemen vital untuk proses


permesinan berputar, seperti misalnya mesin bubut atau gerinda
silindris, khususnya untuk poros atau benda-benda sejenis.

Ada tiga macam lubang senter, yang masing-masing harus ditentukan


sesuai fungsinya :

1) Lubang senter diperlukan pada bagian yang telah selesai.

2) Lubang senter dapat diterima pada bagian yang telah selesai.

3) Lubang senter tidak boleh terdapat pada bagian yang telah selesai.

Dalam hal lubang senter harus ada, pada dasarnya bentuk dan
ukurannya harus digambar, tetapi tidak perlu digambar secara tepat,
karena lubang senter ini dibuat dengan mata bor standar.

Keterangan paling penting untuk lubang senter ialah lubang


senternya harus atau boleh berada pada benda yang telah selesai.
Tujuan lubang senter atau jenis lubang senter juga berguna.

Gambar 5.1 memperlihatkan penyajian yang disederhanakan dari


sebuah lubang senter, dengan lambang dan catatan tujuan sesuai
dengan ISO/R866, 2540 dan 2541.

Arti dari pada penunjukkan adalah :

Lubang senter ISO 2540 Jenis B ialah, d = 2,5 mm, D = 8 mm.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Perancang bebas untuk menentukan tujuan. Bila mana tujuannya


tidak diperlukan, maka garis penunjuk dan catatannya dapat
ditiadakan.

Gambar 5.1 Penyajian lubang senter yang disederhanakan

Penyederhanaan gambar ulir dan bagian-bagian berulir

Sambuangan ulir sangat luas dipergunakan dalam mesin-mesin, dan


terdapat bermacam-macam jenis ulir. Jika diambil sebuah batang
berulir, baut umpamanya, dan kemudian dipotong memanjang, maka
akan terlihat penampang ulirnya, tergantung dari jenis ulirnya, maka
penampang ulir tersebut dapat berbentuk segi tiga, segi empat,
trapezium, bulat dan sebagainya. Panampang-penampang ini dapat
dililitkan melalui garis ulir di dalam atau diluar suatu silinder. Dengan
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

demikian akan terbentuk sebuah ulir dalam atau ulir luar. Untuk
menggambar bentuk-bentuk ulir tersebut diperlukan waktu dan
pekerjaan yang lama dan membosankan, bila diagambar dalam
proyeksi sebenarnya (gambar 5.2). Sebagi gambar kerja, gambar
demikian tidak ada artinya. Oleh karena itu, ulir tidak digambar
menurut gambar proyeksi yang sebenarnya, tetapi digambar secara
sederhana dan dilengkapi dengan keterangan-keterangan, seperti
lambang, yang menyatakan jenis ulirnya, arah lilitannya, ke kiri atau
ke kanan, ulir tunggal atau ganda, jarak antara dsb.

Gambar 5.2 Istilah dan jenis ulir

Gambar Ulir

Pada umumnya ulir digambar secar sederhana, dimana diameter luar


ulir digambar dengan garis tebal dan diameter dalamnya dengan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

garis tipis atau sebaliknya (gambar 5.3). Cara-cara menggambarnya


adalah sbb :

1) Diameter luar dari ulir luar dan diameter dalam dari ulir dalam
digambar dengan garis tebal.

2) Diameter dalam, disebut juga diameter teras, dari ulir luar, dan
diameter luar dari ulir dalam digambar dengan garis tipis.

3) Garis yang menunjukkan batas antara ulir lengkap dan tidak


lengkap, ditarik dengan garis tebal.

4) Menurut perjanjian garis yang menunjukkan akar dari ulir tidak


lengkap digambar dengan garis tipis, yang membuat sudut 30 o
dengan sumbu baut.

5) Ujung lubang mata bor digambar dengan sudut puncak 120 o.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.3 Penyajian ulir

6) Garis-garis batas ulir, yaitu garis-garis yang menunjukkan batas


dalam dan luar dari ulir, digambar dengan garis gores, bila ulirnya
tersembunyi.

7) Bagian ulir yang dipotong, diarsir sampai pada batas luarnya


(gambar 5.3).

8) Pada gambar proyeksi melintang, akar ulir digambara sebagai


bagian dari lingkaran, biasanya tiga perempat lebih, dengan garis
tipis.

9) Dalam gambar susunan diameter luar ulir digambar dengan garis


tebal (ingat benda pejal tidak boleh dipotong memanjang), dan
diameter dari ulir dalamnya digambar dengan garis tebal mulai
dari batas ulir baut.

Penunjukan ulir

Beberapa sifat ulir harus diperinci pada ujung garis penunjuk, yang
berpangkal pada diameter luar, sesuai susunan di bawah ini :

Contoh penunjukan ulir :

1. Ulir Metrik sesuai ISO

2. Ulir Inci sesuai ISO

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

3. Dalam hal ulir tunggal, jumlah lilitannya tidak perlu disebut.

4. Ukuran ulir dinyatakan dengan sebuah lambang, yang menentukan


jenis ulirnya (dengan huruf, misalnya M untuk ulir metrik, W untuk ulir
Withworth dsb.), diameter luar dan jarak antara atau jumlah ulir tiap
inci.

Tabel 5.1 Lambang jenis-jenis ulir dan penunjukannya dalam gambar

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.4 Contoh gambar bagian-bagian berulir.

Contoh-contoh bagian-bagian berulir

Contoh-contoh gambar bagian-bagian berulir diperlihatkan pada


gambar 5.4, yang menunjukan jenis, ukuran, kelas dan konfigurasi
permukaan ulir.

Cara menggambar baut dan mur

Hampir semua jenis mesin mempergunakan baut sebagai alat pengikat,


dari macam-macam jenis dan ukuran. Sesuai dengan tujuannya
terdapat baut, baut tap dan ujung tap (gambar 5.5). Mur dipergunakan
bersama-sama dengan baut atau baut tap. Kepala baut dan mur
berbentuk segi enam atau segi empat, dan tinggi kepalanya
digolongkan dalam kepala normal dan kepala tebal. Semuanya ini
diperinci dalam standar, dan oleh karenanya tidak digambar, tetapi
dinyatakan dengan keterangan.

Pada umumnya baut dan mur tidak digambar untuk tujuan pembuatan,
tetapi dalam hal susunan kadang-kadang digambar bersama-sama
menurut perbandingan dengan diameter luar, seperti pada gambar 5.6.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.5 Jenis-jenis baut

Gambar 5.6 Cara menggambar kepala baut dan mur segi enam

Cara-cara menggambar sekerup mesin

Sekerup mesin dipergunakan untuk mengikat bagian-bagian dengan


beban rendah, dan ukurannya lebih kecil daripada diameter sekrupnya.

Penunjukan dan spesifikasi sekerup mesin ditentukan dalam standar.


Pada umumnya sekerup mesin ini tidak digambar, kecuali pada gambar
susunan.

Cara-cara menggambar sekerup mesin tidak konvensional, tetapi dapat


digambar dengan mudah seperti pada gamabr 5.7, menurut ukuran-
ukuran dalam standar.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar roda gigi konvensional

Roda gigi dipergunakan untuk memindahkan pergerakan dan daya dari


satu poros ke poros yang lain disertai atau tidak dengan perubahan
kecepatan putar, yang tetap.

Gambar 5.7 Gambar macam-macam sekerup mesin

Gigi adalah elemen yang mengulang, seperti pada ulir, dan digambar
secara konvensional dalam cara yang disederhanakan. Keterangan
yang diperlukan untuk membuat gigi, diberikan dalam sebuah tabel.
Begitu pula keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk merakit
dan pemeriksaan diberikan juga dalam tabel data gigi.

Cara mengambar sebuah roda gigi tunggal

Sebuah roda gigi pada dasarnya tidak digambar dengan giginya


digambar satu persatu, tetapi sebagai roda pejal dengan lingkaran
jaraknya digambar dengan garis sumbu tipis. Gambarnya sendiri
dengan ukuran-ukurannya hanya memberi keterangan tentang roda
kosong (gear blank), yang dipersiapkan untuk pemotongan gigi-giginya.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Pada gambar 5.8 memperlihatkan beberapa contoh gambar roda gigi


lurus, roda gigi kerucut dan roda gigi cacing.

1) Pandangan depan roda gigi adalah pandangan yang memperlihatkan


sumbu lubang porosnya. Garis kepala atau lingkaran kepala
digambar dengan garis tebal, dan garis jarak antara atau lingkaran
jarak dengan garis sumbu tipis.

2) Garis kaki atau lingkaran kaki digambar dengan garis tipis, tetapi
dapat dihilangkan juga. Gambar pandangan depan yang dipotong
harus memperlihatkan lingkaran kaki dengan garis tebal.

3) Arah gigi dari roda gigi dengan gigi miring bila perlu diperlihatkan
dapat digambar dengan tiga garis tipis, yang menunjukan arah dan
bentuk giginya (gambar 5.9)

Gambar 5.8 Contoh-contoh gambar

Perincian keterangan gigi dalam tabel

Keterangan gigi yang diperlukan untuk pembuatannya diberikan dalam


tabel, dan sedapatnya diletakkan disebelah kanan atas dari kertas
gambar. Isi tabel sesuai jenis giginya berbeda-beda seperti yang
terdapat pada tabel 5.2.

Gambar susunan pasangan roda gigi

Aturan-aturan untuk penyajian roda gigi tunggal pada gambar detil,


dapat dipergunakan juga pada gambar susunan.
Menggambar Teknik Mesin
Te kn ik La s

Dalam gambar potongan depan (gambar potongan sejajar dengan


sumbu poros) salah satu giginya, dipilih sesukanya, tertutup oleh gigi
yang lain. Artinya kepala gigi yang tertutup digambar dengan garis
gores, sedangkan yang satu lagi digambar dengan garis tebal. Gambar
5.10 memperlihatkan caranya.

Pada gambar pandangan depan, tidak dipotong, masing-masing kepala


gigi digambar dengan garis tebal, seperti pada gambar 5.11.

Gambar 5.9 Contoh-contoh gambar

Gambar 5.10 Gambar pasangan roda gigi lurus

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.11 Pandangan pasangan roda gigi lurus.

(a) Dengan gigi lurus (b) dengan gigi miring (c) dengan gigi panah

Tabel 5.2 Isi tabel data roda gigi

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.12 Pemasangan macam-macam roda gigi

Pada gambar pandangan samping, proyeksi tegak lurus pada sumbu


poros, lingkaran jarak kedua gigi bersinggungan, dan lingkaran
kepalanya saling berpotongan digambar dengan garis tebal. Gambar
5.12 memperlihatkan gambar macam-macam roda gigi yang bekerja
sama.

Gambar pegas

Pegas mempunyai bermacam-macam bentuk, seperti pegas ulir, pegas


piring, pegas spiral, pegas daun dsb. Gambar pegas pada dasarnya
adalah sama dengan gambar elemen yang berulang-ulang. Oleh
karena itu digambar dengan gambar sederhana.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Pegas pada umumnya digambar dalam keadaan tanpa beban.

Pegas dapat digambar menurut berbagai cara, sesuai dengan tujuan


gambarnya. Gambar 5.13 memperlihatkan contoh-contoh gambar
macam-macam bentuk ulir : ialah pandangan, potongan dan gambar
sederhana (gambar garis tunggal). Salah satu gambar dapat
dipergunakan untuk penyajiannya, sesuai kebutuhan.

Penunjukan beban dan lendutan (defleksi)

Hubungan antara beban dan panjang pegas atau lendutan harus


dinyatakan dalam diagram atau dalam suatu tabel keterangan (gambar
5.14).

Bagian pegas yang sukar ditempatkan pada gambar, harus diterangkan


pada tabel keterangan. Tabel 5.3 memperlihatkan contoh sebuah pegas
ulir tarik silindris.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.14 Gambar macam-macam pegas

Gambar bantalan gelinding yang disederhanakan

Gambar bantalan gelinding harus digambar menurut aturan dan standar


gambar biasa, yang telah dibahas terdahulu.

Pada gambar susunan atau gambar bagan, penyajiannya dilakukan


dengan cara yang disederhanakan, dan dijelaskan dengan nomor
bantalannya.

Cara-cara umum untuk gambar bantalan gelinding yang


disederhanakan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Bantalan gelinding digambar sesuai ukuran yang terdapat pada katalog


yang dikeluarkan oleh perusahaan yang membuat bantalan tersebut,
kecuali isinya yang harus diperkirakan sebanding dengan ukuran-
ukuran luarnya.

Tabel 5.3 Tabel data pegas ulir tekan

Ukuran-ukuran luar bantalan gelinding secara internasional telah


distandarkan, untuk memenuhi persyaratan mampu tukar. Dalam hal-
hal tertentu, bantalan gelinding dapat disajikan sebagai gambar yang
disederhanakan. Pada gambar 5.15 memperlihatkan lambing-lambang
bantalan gelinding yang disederhanakan.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Contoh gambar skema dari bantalan dapat dilihat pada gambar 5.16.
Dalam gambar ini bantalan-bantalannya hanya digambar dengan
lambang.

Keterangan bantalan gelinding dengan nomor bantalan

Nomor bantalan gelinding dituliskan pada ujung garis penunjuk, yang


berpangkal dengan anak panah pada garis profil bantalan (gambar
5.17).

Gambar 5.16 Contoh gambar bagan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.17 Cara memberi nomor bantalan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Gambar 5.15 Bantalan golong yang disederhanakan

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

LATIHAN :

Buatlah gambar dengan pandangan khusus yang perlu dari benda di


bawah ini, skala 2 : 1.

1. 2. 3.

1.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

2. 3.

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Latihan 4.2 (Tanda Pengerjaan Las)

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Lembar Jawaban Latihan 4.2 (Tanda Pengerjaan Las)

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin


Te kn ik La s

Menggambar Teknik Mesin

Вам также может понравиться